Angiografi serebral atau CT angiografi otak adalah prosedur diagnostik medis yang digunakan untuk memvisualisasikan pembuluh darah di otak.
Pada dasarnya, prosedur angiografi melibatkan penggunaan sinar-X dan pewarna kontras (biasanya berbasis yodium) yang disuntikkan ke dalam aliran darah untuk menghasilkan gambar yang jelas atas kondisi arteri dan vena, terutama pada otak, terkait dengan prosedur angiografi serebral.
Tujuan dan manfaat angiografi serebral
Angiografi serebral atau umumnya disebut juga dengan CT angiografi otak dilakukan untuk berbagai tujuan diagnostik, antara lain:
- Mendeteksi aneurisma : Pembengkakan atau pelebaran abnormal pada dinding arteri di otak.
- Mendiagnosis Malformasi Arteri Vena (AVM) : Hubungan abnormal antara arteri dan vena yang dapat menyebabkan perdarahan atau gangguan fungsi otak.
- Mengidentifikasi stenosis (penyumbatan) : Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan stroke.
- Menilai kesehatan pembuluh darah : Mengamati struktur dan fungsi pembuluh darah otak secara detail.
Prosedur angiografi serebral
Angiografi serebral umumnya memakan waktu antara 30-90 menit. Durasi ini mencakup waktu untuk persiapan awal, proses kateterisasi, penyuntikan bahan kontras, dan pengambilan gambar.
Selain waktu prosedur itu sendiri, sebagian pasien mungkin butuh waktu tambahan untuk pemulihan setelahnya yang bisa memakan waktu beberapa jam.
Persiapan angiografi serebral
Sebagai awalan, pasien akan berdiskusi dengan dokter perihal risiko alergi (terutama terhadap pewarna kontras), kondisi medis yang sedang diidap, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Pasien juga akan diminta menandatangani formulir persetujuan yang menjelaskan prosedur dan risikonya.
Selanjutnya ada beberapa langkah persiapan lainnya, antara lain:
- Penghentian konsumsi obat-obatan : Dokter mungkin akan meminta pasien untuk menghentikan penggunaan obat pengencer darah beberapa hari sebelum prosedur untuk mengurangi risiko perdarahan.
- Puasa : Biasanya, pasien akan diminta untuk tidak makan atau minum selama 6-8 jam sebelum menjalani prosedur angiografi otak.
- Pemeriksaan awal : Selain itu, pemeriksaan darah mungkin perlu dilakukan untuk memastikan fungsi ginjal dan kemampuan pembekuan darah.
Pemeriksaan angiografi serebral
Pada pelaksanaan pemeriksaan angiografi serebral, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan berikut ini:
1. Persiapan di ruang prosedur
- Pasien akan diminta untuk mengganti pakaian dengan gaun rumah sakit.
- Pemasangan infus intravena untuk pemberian obat penenang dan cairan selama menjalani prosedur.
2. Pemasangan kateter
- Area di mana kateter akan dimasukkan (biasanya di pangkal paha atau lengan) akan diberikan anestesi lokal.
- Kateter dimasukkan ke dalam arteri dan diarahkan menuju pembuluh darah otak dengan bantuan fluoroskopi (sinar-X berkelanjutan).
3. Penyuntikan zat kontras
- Zat kontras disuntikkan melalui kateter. Pasien mungkin akan merasakan sensasi hangat atau panas saat zat pewarna disuntikkan.
- Serangkaian gambar sinar-X diambil untuk memvisualisasikan pembuluh darah otak.
4. Pemantauan
- Tanda vital seperti tekanan darah, denyut jantung, dan kadar oksigen dipantau selama prosedur.
Setelah menjalani angiografi serebral
Setelah angiografi serebral selesai, dokter bisa menyarankan pasien untuk menjalani pemulihan selama beberapa saat dengan diikuti proses pemantauan lanjutan.
1. Pemulihan awal
Saat ini, kateter akan diangkat dengan hati-hati disertai pemberian tekanan pada tempat masuk kateter untuk mencegah perdarahan.
Pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan untuk observasi. Tanda vital akan terus dipantau dan area kateter diperiksa untuk memastikan tidak ada perdarahan atau komplikasi lainnya.
2. Instruksi setelah prosedur
Pasien mungkin diminta untuk berbaring selama beberapa jam untuk memastikan tempat masuk kateter tertutup dengan baik dan mencegah perdarahan.
Disarankan juga untuk minum banyak cairan untuk membantu mengeluarkan zat pewarna kontras dari tubuh.
3. Pemantauan lanjutan
Walau pasien sudah diizinkan pulang, penting untuk mengamati area kateter untuk tanda-tanda infeksi atau perdarahan.
Jika muncul gejala-gejala tertentu, seperti nyeri yang tidak tertahankan, pembengkakan, atau demam, segera hubungi dokter.
Hindari juga aktivitas fisik yang berat dan angkat beban selama beberapa hari setelah prosedur.
Dapatkan rekomendasi klinik dan rumah sakit terkemuka di Malaysia yang menawarkan layanan skrining kesehatan lengkap bersama Health365.
Hasil angiografi serebral
Hasil angiografi serebral atau CT angiografi otak memberikan gambaran rinci tentang kondisi pembuluh darah otak sehingga dapat membantu dokter melakukan diagnosis terhadap berbagai kondisi penyakit kardiovaskular.
Hasil dari angiografi serebral biasanya akan disampaikan kepada dokter pengirim dalam waktu 24-48 jam setelah prosedur.
Setelah itu, dokter akan menjelaskan hasil dan langkah lanjutan berdasarkan temuan dari pemeriksaan kepada pasien.
Hasil angiografi serebral normal
Hasil normal menunjukkan pembuluh darah yang sehat tanpa adanya kelainan. Berikut ini beberapa karakteristiknya:
1. Struktur pembuluh darah
- Pembuluh darah tampak halus dan tidak ada penyempitan, pelebaran, atau kelainan lainnya.
- Aliran darah melalui arteri dan vena otak terlihat normal tanpa hambatan.
2. Tidak ada penyumbatan atau stenosis
- Arteri dan vena tidak menunjukkan tanda-tanda penyumbatan atau stenosis (penyempitan).
3. Tidak ada aneurisma
- Tidak ada pembengkakan atau pelebaran abnormal pada dinding arteri yang menunjukkan aneurisma.
4. Tidak ada Malformasi Arteri Vena (AVM)
- Tidak ada hubungan abnormal antara arteri dan vena.
Hasil angiografi serebral abnormal
Hasil angiografi serebral yang dinyatakan abnormal dapat menunjukkan berbagai kondisi gangguan kesehatan, seperti aneurisma, stenosis, malformasi arteriovenosa, trombosis, perdarahan, atau vasospasme.
1. Aneurisma
Terlihat adanya pembengkakan atau pelebaran abnormal pada dinding arteri. Aneurisma dapat bervariasi dalam ukuran dan lokasi, dan mungkin memerlukan tindakan lebih lanjut, seperti pemantauan rutin atau intervensi bedah.
2. Stenosis atau penyumbatan
Terdapat penyempitan atau penyumbatan pada arteri yang dapat mengganggu aliran darah ke otak. Stenosis dapat disebabkan oleh plak aterosklerosis atau kondisi lainnya, dan mungkin memerlukan tindakan seperti angioplasti atau pemasangan stent.
3. Malformasi Arteri Vena (AVM)
Terdapat hubungan abnormal antara arteri dan vena yang dapat menyebabkan masalah aliran darah dan berisiko menyebabkan perdarahan otak.
AVM biasanya memerlukan evaluasi lebih lanjut dan mungkin memerlukan intervensi bedah atau terapi radiasi.
4. Trombosis atau emboli
Terdapat gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah, yang dapat mengurangi atau menghentikan aliran darah ke bagian tertentu dari otak, meningkatkan risiko serangan stroke.
5. Perdarahan
Adanya kebocoran darah dari pembuluh darah yang pecah sehingga berisiko menyebabkan hematoma atau perdarahan subaraknoid. Perdarahan ini mungkin memerlukan intervensi darurat.
6. Vasospasme
Vasospasme adalah kondisi penyempitan sementara pada pembuluh darah yang dapat terjadi setelah perdarahan subaraknoid sehingga efeknya dapat mengurangi aliran darah ke otak dan meningkatkan risiko iskemia.
Risiko angiografi serebral
Meskipun angiografi serebral atau CT angiografi otak adalah prosedur diagnostik yang sangat aman, penting untuk memahami dan mengkomunikasikan risiko yang mungkin terjadi kepada pasien.
Diskusi menyeluruh dengan dokter sebelum prosedur dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor risiko spesifik dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.
Secara umum, ada beberapa risiko dari pemeriksaan angiografi serebral atau angiografi otak, antara lain:
1. Reaksi alergi terhadap zat kontras
- Reaksi alergi terhadap pewarna kontras yang digunakan selama prosedur dapat bervariasi dari ringan (ruam kulit, gatal) hingga berat (sesak napas, anafilaksis).
- Sebagai pencegahan, pasien dengan riwayat alergi terhadap pewarna kontras mungkin diberikan obat antialergi terlebih dahulu.
2. Perdarahan dan hematoma
- Perdarahan atau pembentukan hematoma (kumpulan darah di luar pembuluh darah) di tempat masuk kateter, biasanya di pangkal paha atau lengan.
- Sebagai pengendalian, dapat menekan area masuk kateter selama beberapa waktu setelah prosedur untuk mencegah perdarahan.
3. Infeksi
- Terdapat risiko infeksi di tempat kateter dimasukkan, meskipun jarang, dapat terjadi.
- Sebagai pencegahan, dokter akan menerapkan teknik aseptik dan menjaga kebersihan area prosedur.
4. Kerusakan pembuluh darah
- Kerusakan pada pembuluh darah akibat kateter dapat menyebabkan pendarahan internal atau pembentukan bekuan darah.
- Sebagai upaya pemantauan, dokter dapat melakukan observasi ketat dan manajemen tepat selama dan setelah prosedur.
Konsultasikan kebutuhan medismu di Health365 untuk mendapatkan rekomendasi layanan skrining kesehatan dari berbagai klinik dan rumah sakit terkemuka di Singapura dan Malaysia melalui tombol berikut.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.