Statistik kanker di Indonesia dapat menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi banyak orang. Laporan Global Cancer Observatory (Globocan) menunjukkan bahwa sebanyak 396,914 kasus baru kanker di Indonesia pada tahun 2020 saja. Meskipun pengobatan kanker telah mengalami kemajuan signifikan selama bertahun-tahun dan angka kematian akibat kanker di Singapura mengalami penurunan, seperti yang dikatakan, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Lanjutkan membaca untuk mempelajari cara mencegah kanker.
3 Kanker Teratas di Indonesia
Berdasarkan data dari tahun 2020, tiga jenis kanker paling umum di Indonesia untuk pria dan wanita adalah sebagai berikut:
- Pria: paru-paru, kolorektal, dan hati.
- Wanita: payudara, serviks, dan ovarium.
Cara Mencegah Kanker
Orang tidak “tertular” kanker dari orang lain karena kanker tidak menular. Namun, kanker berkembang karena faktor gaya hidup seperti merokok (atau menghirup asap rokok secara pasif), mengonsumsi alkohol secara berlebihan, mengonsumsi terlalu banyak lemak, dan terpapar terlalu banyak sinar matahari, radiasi, atau bahan kimia industri. Oleh karena itu, menghindari faktor risiko ini dapat membantu menghindari kanker.
Hindari Merokok dan Asap Rokok
Meskipun film-film di masa lalu sering mengidealkan merokok, kenyataannya ada sekitar 40 zat karsinogenik yang berbeda dalam asap rokok, dan merokok adalah faktor risiko nomor satu untuk kanker paru-paru. Ditemukan bahwa sebagian besar penderita kanker paru-paru adalah perokok. Selain kanker paru-paru, merokok juga dapat menyebabkan kanker mulut, tenggorokan, pita suara, kerongkongan, lambung, pankreas, ginjal, dan kandung kemih. Hal yang sama berlaku untuk paparan asap rokok secara pasif, sehingga perokok non aktif sebaiknya mencari cara untuk melindungi diri dan menghindari menghirup asap rokok secara pasif sebisa mungkin.
Mungkin tidak mudah, tetapi berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk membantumu berhenti merokok:
- Minta dukungan dari teman dan keluarga, atau bergabung dengan program atau kelompok dukungan untuk mendukung usahamu berhenti merokok.
- Buang rokok dan korek apimu.
- Habiskan lebih banyak waktu dengan non-perokok di lingkungan bebas asap rokok.
Makan Lebih Banyak Buah dan Sayuran Segar
Serat dan vitamin yang terdapat dalam buah-buahan dan sayuran dapat mengurangi risiko terkena kanker usus besar dan kanker lambung. Selain itu, mereka bahkan dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Di sisi lain, makanan olahan (misalnya, ham, bacon) dan makanan yang diasinkan atau diawetkan (misalnya, sayuran acar) mengandung zat kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi secara berlebihan.
Konsumsi makanan yang disimpan dengan tidak baik juga dapat meningkatkan risiko kanker. Sebagai contoh, kacang, biji-bijian, dan biji-bijian yang berjamur mengandung zat yang dapat menyebabkan kanker hati.
Untuk menurunkan risiko kanker:
- Makanlah buah-buahan dan sayuran segar setiap kali makan;
- Konsumsilah berbagai macam buah-buahan dan sayuran agar Anda mendapatkan berbagai mineral yang berbeda. Sayuran berdaun hijau gelap dan buah-buahan berwarna oranye-kuning khususnya baik untuk dikonsumsi. Jangan memasak sayuran terlalu matang karena hal ini dapat menghancurkan vitamin yang terkandung di dalamnya;
- Konsumsilah roti gandum utuh atau sereal biji-bijian utuh untuk seratnya;
- Hindari atau kurangi konsumsi makanan yang diasinkan, diawetkan, dan olahan;
- Mencegah kacang dan biji-bijian berjamur dengan menyimpannya dalam wadah kedap udara.
Olahraga Teratur dan Kurangi Konsumsi Makanan Berlemak
Risiko terkena kanker usus besar, rektum, payudara, dan prostat semakin tinggi ketika orang tersebut kelebihan berat badan:
- Targetkan untuk menjaga berat badan yang sehat untuk tinggi badan kamu;
- Berolahragalah setidaknya 30 menit lima kali seminggu. Motivasilah dirimu dengan berpartisipasi dalam olahraga dan aktivitas fisik bersama teman dan keluarga;
- Hilangkan lemak dari daging dan kulit dari unggas sebelum memasak, dan hindari makanan berlemak;
- Panggang, kukus, atau rebus makananmu daripada menggoreng dengan minyak banyak;
- Pilihlah susu skim, keju rendah lemak, atau yoghurt rendah lemak daripada pilihan yang tinggi lemak. Selain itu, kurangi konsumsi gula dalam susu kedelai, kopi, dan teh.
- Jika kamu ingin ngemil, pilihlah buah segar atau biskuit gandum utuh.
Jangan Mengkonsumsi Alkohol Secara Berlebihan
Konsumsi alkohol secara berlebihan meningkatkan risiko terkena kanker hati, serta kanker mulut, tenggorokan, dan kerongkongan.
Jika kamu mengonsumsi alkohol:
- Batasi konsumsi alkohol maksimal dua minuman standar atau kurang dalam sehari. Satu minuman standar sekitar setara dengan satu kaleng bir (285ml), satu gelas anggur (120ml), atau satu takaran minuman beralkohol (30ml);
- Menggantikan minuman beralkohol dengan minuman non-alkohol dan mengonsumsinya secara perlahan dapat membantu mengurangi jumlah yang dikonsumsi setiap kali minum.
Hindari Terbakar Matahari
Sinar ultraviolet dari matahari dapat merusak kulit, dan kanker kulit dapat terjadi akibat sering terbakar sinar matahari. Orang dengan kulit yang terang lebih rentan terhadap kanker kulit.
- Usahakan untuk menghindari sinar matahari langsung antara pukul 10 pagi hingga 4 sore ketika sinar UV paling kuat;
- Kenakan topi atau kerudung dan berada di tempat teduh sebisa mungkin.
- Lindungi kulit yang terpapar dengan tabir surya atau sunblock dengan faktor perlindungan matahari (SPF) minimal 30. Oleskan ulang tabir surya setiap 4 jam.
Kepatuhan Terhadap Peraturan Keselamatan Kerja Terkait Zat Karsinogenik
Beberapa pekerjaan dapat menghadapkan pekerja pada zat karsinogenik. Jika kamu bekerja dalam pekerjaan seperti itu, pastikan kamu mengikuti peraturan keselamatan yang berlaku, seperti:
- Menyembunyikan diri di balik pelindung atau berada di area “aman”;
- Menggunakan perlengkapan perlindungan diri yang ditentukan;
- Pastikan kamu mengetahui cara mengoperasikan peralatan atau bahan kimia dengan benar, dan apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.