Apa saja tanda dan gejala kanker? Menurut data dari Globocan, pada tahun 2021 diperkirakan terdapat sekitar 437.000 kasus baru kanker di Indonesia. Mengetahui tanda dan gejala yang harus diwaspadai dapat membantu kita untuk segera mencari perawatan medis. Deteksi dini dan pengobatan akan membantu meningkatkan peluang perawatan kanker yang berhasil.
Tanda vs Gejala
Apa perbedaan antara tanda dan gejala? Tanda dapat diamati atau diukur oleh orang lain, seperti demam. Sedangkan gejala dirasakan oleh orang yang mengalaminya, misalnya rasa sakit.
Kanker dapat tumbuh ke dalam atau menekan organ, pembuluh darah, dan saraf di sekitarnya. Tekanan ini menyebabkan beberapa tanda dan gejala. Kanker juga dapat menyebabkan gejala seperti demam, kelelahan, atau penurunan berat badan saat menggunakan pasokan energi tubuh, atau menyebabkan reaksi dalam sistem kekebalan tubuh seseorang untuk memproduksi tanda dan gejala ini.
10 Tanda dan Gejala Kanker yang Harus Diwaspadai
Gejala dan tanda-tanda kanker bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya (jika ya, tanda atau gejala juga mungkin muncul di bagian tubuh lain). Meskipun demikian, berikut adalah 10 tanda dan gejala umum yang harus diwaspadai:
- Kelelahan yang tidak pulih dengan istirahat;
- Penurunan atau peningkatan berat badan tanpa alasan yang diketahui;
- Kesulitan makan (misalnya, kehilangan nafsu makan, mual/muntah);
- Benjolan pada payudara atau di bagian tubuh lain;
- Nyeri tanpa alasan yang tidak hilang;
- Perubahan pada penampilan tahi lalat atau luka yang tidak sembuh;
- A Batuk yang tidak sembuh;
- Pendarahan atau memar yang tidak biasa tanpa alasan yang diketahui;
- Perubahan kebiasaan buang air besar yang tidak hilang atau perubahan pada tampilan tinja, atau perubahan pada kandung kemih (misalnya, rasa sakit saat buang air kecil atau adanya darah dalam urin);
- Luka, pendarahan, nyeri, atau kesemutan pada mulut.
Jika Anda mengamati tanda dan gejala di atas, bahkan jika Anda baru saja menjalani pemeriksaan kanker, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab masalah dan segera mendapat pengobatan.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.