Di antara banyak pilihan prosedur kecantikan, filler dan botox jadi opsi yang populer. Namun, masih banyak yang bingung, apa sebenarnya perbedaan filler dan botox ini? Apa kegunaan keduanya, dan mana yang lebih cocok untuk Anda?
Meskipun sering disamakan, keduanya memiliki cara kerja, tujuan, dan hasil yang berbeda. Artikel ini akan mengupas tuntas setiap detailnya agar Anda bisa membuat keputusan yang tepat.
Kembali ke Saluran Utama: Operasi Plastik
Jadwalkan Prosedur Filler atau Prosedur Kecantikan Lainnya Sekarang
Temukan Paket Prosedur Kecantikan Terbaik Lainnya di Malaysia hingga Thailand
Perbedaan Filler dan Botox
Untuk mempermudah, mari kita bedah satu per satu setiap aspek perbedaan antara kedua perawatan anti aging ini.
1. Komposisi dan Cara Kerjanya
Botox, atau yang lebih tepat disebut Botulinum Toxin, adalah sebuah neurotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum.
Sederhananya, neurotoksin ini bekerja dengan cara memblokir sinyal saraf ke otot, sehingga otot menjadi rileks dan tidak bisa berkontraksi.
Efeknya? Kerutan yang terbentuk akibat ekspresi wajah, seperti saat Anda tersenyum atau mengerutkan dahi, akan mengendur dan memudar.
Sementara itu, filler adalah dermal filler yang berfungsi untuk mengisi volume di bawah kulit.
Komposisinya bisa bermacam-macam, yang paling umum adalah asam hialuronat (hyaluronic acid), sebuah zat alami yang sudah ada di dalam tubuh kita. Ada juga filler dengan bahan lain seperti kolagen atau kalsium hidroksiapatit.
Cara kerjanya persis seperti namanya, yaitu mengisi kekosongan, menghaluskan kerutan, dan mengembalikan volume yang hilang di area wajah.
2. Prosedur Perawatan
Prosedur suntik botox biasanya sangat cepat, hanya butuh sekitar 10 menit. Dokter akan menyuntikkan Botulinum Toxin langsung ke otot-otot wajah yang ditargetkan.
Anda tidak perlu anestesi umum, dan hasilnya akan mulai terlihat dalam 1 hingga 3 hari, dengan efek maksimal dalam dua minggu.
Prosedur filler juga dilakukan dengan suntikan, tapi ke lapisan kulit yang lebih dalam, seperti dermis atau hipodermis.
Hasilnya biasanya langsung terlihat setelah tindakan, meskipun mungkin akan ada sedikit bengkak atau kemerahan di awal.
Dokter akan memastikan kontur wajah Anda terbentuk sesuai keinginan.
3. Area Pengaplikasian
Botox sangat efektif untuk kerutan ekspresi di bagian atas wajah, seperti:
- Kerutan horizontal di dahi.
- Garis glabellar (garis vertikal di antara alis).
- Crow’s feet (kerutan di sudut mata) yang muncul saat Anda tersenyum.
- Bisa juga digunakan untuk membuat pipi tirus atau rahang terlihat lebih tajam.
Filler digunakan untuk mengatasi volume yang hilang dan kerutan statis (kerutan yang tetap terlihat saat wajah rileks), seperti:
- Mengisi garis senyum (lipatan nasolabial).
- Menghilangkan garis marionette (garis dari sudut bibir ke dagu).
- Mengembalikan volume pada pipi, sehingga tidak terlihat turun.
- Membuat bibir tampak lebih berisi atau membentuk kontur rahang yang lebih tegas.
- Mengatasi kerutan di bawah mata atau garis leher.
4. Durasi Hasil
Satu hal yang perlu Anda ketahui, baik botox maupun filler bersifat sementara.
Hasil botox biasanya bertahan 3 hingga 6 bulan. Setelah itu, otot akan kembali aktif dan kerutan akan muncul lagi, sehingga Anda perlu melakukan perawatan ulang.
Durasi filler lebih bervariasi, bergantung pada jenis bahan yang digunakan. Filler dengan asam hialuronat umumnya bertahan 6 hingga 12 bulan.
5. Risiko dan Efek Samping
Setiap prosedur medis pasti memiliki risiko.
Penting untuk mengetahui bahwa risiko efek samping serius sangatlah kecil, terutama jika dilakukan oleh dokter profesional.
Efek samping umum botox meliputi bengkak ringan, sakit kepala, atau kelopak mata turun (ptosis) yang sifatnya sementara.
Efek samping filler bisa berupa memar, kemerahan, atau benjolan kecil di area suntikan. Risiko yang paling serius, meski sangat jarang, adalah penyumbatan pembuluh darah.
6. Perawatan Pasca-Tindakan
Setelah menjalani prosedur, perawatan yang tepat akan mengoptimalkan hasilnya.
Setelah lakukan prosedur botox, hindari memijat area suntikan, berolahraga berat, atau pergi ke sauna setidaknya 24 jam setelah tindakan. Ini penting agar Botulinum Toxin tidak menyebar ke otot lain.
Sedangkan untuk prosedur filler, disarankan untuk mengompres dingin area yang bengkak dan menghindari penggunaan makeup selama 12 jam. Hindari menyentuh atau menekan area tersebut.
Jadi, Lebih Baik Pilih Filler atau Botox?
Pertanyaan ini sering kali muncul, padahal jawaban yang paling tepat adalah “tergantung.” Tidak ada yang lebih baik dari yang lain, karena keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
Pilih Botox jika:
- Masalah utama Anda adalah kerutan ekspresi, seperti di dahi atau garis glabellar.
- Anda ingin melakukan tindakan preventif untuk mencegah kerutan dalam.
- Anda ingin menajamkan rahang atau koreksi senyum gummy.
Pilih Filler jika:
- Anda mengalami kehilangan volume di pipi, pelipis, atau area di bawah mata.
- Anda ingin menghilangkan kerutan statis, seperti lipatan nasolabial atau garis marionette.
- Anda ingin mempertegas kontur wajah, seperti pipi tirus, atau membuat bibir lebih berisi.
Hubungi Kami untuk Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Kecantikan dengan Dokter Spesialis Bedah Plastik Sekarang!
Untuk memastikan prosedur mana yang cocok dengan Anda dan lakukan prosedur dengan cara yang tepat, pastikan untuk lakukan bersama dokter spesialis bedah plastik yang terpercaya.
Jika Anda ingin cari penanganan yang sudah terjamin, prosedur kecantikan di luar negeri jelas lebih menarik jika dibandingkan di Indonesia, dan soal hal ini 365Sehat bisa bantu Anda carikan yang tepat!
Kami akan hubungkan Anda dengan dokter spesialis bedah plastik terbaik dari Malaysia, Thailand, hingga Korea, dengan jadwalkan appointment sampai bantu akomodasinya selama di sana.
Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini.
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket lifting treatment dan prosedur kecantikan terbaik lainnya.
- Jadwalkan pre-consultation dengan dokter spesialis bedah plastik terbaik di Asia.
Artikel Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Operasi Plastik
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.