Ini Cara Menghitung Masa Subur Wanita untuk Sukseskan Promil

Memahami cara menghitung masa subur wanita adalah langkah awal yang sangat penting dalam program hamil (promil). Dengan mengetahui kapan masa paling subur tiba, Anda dapat meningkatkan peluang terjadinya pembuahan. Artikel ini akan membahas berbagai metode cara menghitung masa subur wanita yang bisa Anda coba.

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita

Jadwalkan Cek Fertilitas dan Program Kehamilan dengan Dokter Spesialisnya Sekarang

Temukan Paket Cek Fertilitas dan Program Kehamilan Terbaik di Singapura

Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Ada beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk memperkirakan kapan masa subur Anda terjadi. Mari kita bahas satu per satu:

1. Metode Kalender (Perhitungan Masa Haid)

Metode kalender adalah cara paling dasar untuk menghitung masa subur wanita. Cara ini bekerja paling baik jika siklus menstruasi Anda teratur. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Catat siklus haid Anda selama minimal 6 hingga 12 bulan terakhir. Ini penting untuk mengidentifikasi pola siklus Anda.
2. Identifikasi siklus terpendek dan siklus terpanjang dari catatan Anda. Perbedaan antara keduanya akan memberikan gambaran tentang fluktuasi siklus Anda.
3. Hitung hari pertama masa subur dengan rumus: Siklus terpendek – 18.
4. Hitung hari terakhir masa subur dengan rumus: Siklus terpanjang – 11.

Contohnya, jika siklus menstruasi terpendek Anda adalah 25 hari dan siklus terpanjang adalah 30 hari, maka perkiraan masa subur Anda adalah hari ke-7 (25 – 18) hingga hari ke-19 (30 – 11) setelah hari pertama haid Anda.

Metode ini memanfaatkan pemahaman dasar tentang siklus menstruasi dan perannya dalam ovulasi.

2. Observasi Tanda Fisik

Selain metode kalender, tubuh Anda juga memberikan beberapa tanda-tanda masa subur yang bisa Anda amati:

• Lendir Serviks: Perhatikan perubahan pada lendir serviks Anda. Menjelang ovulasi, lendir akan menjadi lebih bening, licin, dan elastis, mirip seperti putih telur mentah. Kondisi lendir seperti ini memudahkan sperma untuk bergerak menuju sel telur. Setelah masa subur berakhir, lendir biasanya akan kembali kental, keruh, atau lengket.
• Suhu Basal Tubuh: Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh Anda saat bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apa pun. Pada masa ovulasi, biasanya akan terjadi sedikit peningkatan suhu tubuh, sekitar 0.3 hingga 1°C. Anda perlu mengukur suhu ini setiap pagi dengan termometer khusus dan mencatatnya untuk melihat polanya. Peningkatan suhu yang konsisten menandakan bahwa ovulasi kemungkinan besar telah terjadi.
• Nyeri Ovulasi: Beberapa wanita merasakan nyeri ringan atau kram di perut bagian bawah atau punggung selama ovulasi. Sensasi ini dikenal sebagai nyeri ovulasi dan bisa menjadi salah satu indikator masa subur.
• Perubahan Gairah dan Fisik: Beberapa wanita juga melaporkan peningkatan libido, payudara yang lebih sensitif, atau kulit yang terlihat lebih cerah selama masa subur akibat perubahan hormon estrogen dan progesteron.

3. Tes Ovulasi (Ovulation Predictor Kit/OPK)

Tes ovulasi, atau sering disebut Ovulation Predictor Kit (OPK), adalah alat bantu yang dapat mendeteksi peningkatan kadar LH surge (lonjakan hormon luteinizing) dalam urine Anda.

Lonjakan LH ini biasanya terjadi 24–36 jam sebelum ovulasi. Hasil positif pada tes ovulasi menunjukkan bahwa Anda berada dalam periode paling subur.

4. Kalkulator Ovulasi Online

Saat ini, tersedia banyak kalkulator ovulasi online yang dapat membantu Anda memperkirakan masa subur.

Biasanya, Anda hanya perlu memasukkan tanggal hari pertama haid terakhir Anda dan rata-rata panjang siklus menstruasi Anda.

Kalkulator ovulasi ini akan secara otomatis memperkirakan kalender kesuburan Anda, termasuk perkiraan hari ovulasi dan masa subur.

Meskipun praktis, penting untuk diingat bahwa hasil dari kalkulator ini bersifat perkiraan dan mungkin tidak selalu akurat, terutama jika siklus haid Anda tidak teratur.

Baca Juga: Perbedaan Ovulasi dan Masa Subur untuk Keberhasilan Promil

Kapan Wanita Paling Subur?

Wanita umumnya paling subur sekitar 12–24 jam setelah sel telur dilepaskan dari ovarium (saat terjadi ovulasi).

Namun, penting juga untuk memahami “periode emas pembuahan,” yang mencakup beberapa hari sebelum dan sesudah ovulasi.

Sperma dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita hingga 3–5 hari. Oleh karena itu, berhubungan intim 5 hari sebelum ovulasi dan 1 hari setelahnya masih memiliki peluang besar untuk terjadinya pembuahan.

Beberapa faktor dapat memengaruhi puncak kesuburan dan jadwal ovulasi Anda, termasuk usia (kesuburan cenderung menurun secara signifikan setelah usia 35 tahun), gaya hidup (stres, merokok, atau obesitas dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menggeser jadwal ovulasi), dan konsistensi siklus menstruasi (siklus yang tidak teratur dapat membuat prediksi puncak kesuburan menjadi lebih sulit).

Jadwalkan Promil dengan Konsultasi Bersama Dokter Spesialis Kandungan Terbaik di Singapura!

Jika Anda sudah mencoba banyak usaha untuk lancarkan program kehamilan tapi belum membuahkan hasil, coba konsultasikan ke dokter spesialis kandungan di Singapura bisa jadi opsi yang menarik!

Soal hal ini, 365Sehat bekerjasama dengan berbagai rumah sakit dan medical center terkemuka di Singapura, sehingga bisa bantu jadwalkan appointment bersama dokter spesialisnya dan bantu akomodasi Anda selama di sana.

Cukup percayakan pada 365Sehat, seluruh prosedur medis Anda di Singapura jadi lebih cepat, mudah, dan bebas ribet!

Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini.

Info Terkait

• Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662) 
• Temukan paket program kehamilan dan skrining kesehatan wanita komprehensif terbaik lainnya.

Konten Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita

• Skrining PMS
• Fertilitas
• Ginekologi
• Program Bayi Tabung (IVF)
• Pembekuan Sel Telur

Cari Dokter