Untuk penyakit jantung koroner, selain perawatan medis, menjaga pola makan juga jadi aspek penting. Untuk itu, ada beberapa pantangan makanan untuk penderita jantung koroner yang sebaiknya benar-benar diperhatikan.
Mengabaikan hal ini bukan hanya memperburuk kesehatan jantung, tapi juga dapat memicu komplikasi lain seperti hipertensi (darah tinggi), diabetes, dan obesitas.
Artikel kali ini akan membahas apa saja pantangan makanan untuk penderita jantung koroner untuk mencegah risiko komplikasi yang berbahaya terjadi.
Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung/Medical Check Up Jantung
Pantangan Makanan untuk Penderita Jantung Koroner
Ini beberapa daftar pantangan makanan untuk penderita penyakit jantung koroner serta alasan mengapa makanan-makanan ini sebaiknya dihindari:
1. Makanan Tinggi Lemak Jenuh
Makanan seperti daging merah berlemak, kulit ayam, jeroan, mentega, krim dengan lemak tinggi, keju, minyak sawit, dan minyak kelapa mengandung lemak jenuh tinggi.
Lemak jenuh meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Kadar LDL yang tinggi mempercepat penumpukan plak di dinding arteri, membuat aliran darah semakin terhambat.
Jika Anda menderita penyakit jantung koroner, mengurangi konsumsi lemak jenuh sangat penting untuk mencegah progres aterosklerosis dan menjaga kesehatan arteri.
2. Makanan Tinggi Garam (Sodium)
Garam berlebih dalam makanan dapat meningkatkan tekanan darah, memperberat kerja jantung, dan memperparah risiko hipertensi.
Makanan seperti mie instan, keripik kentang, makanan kaleng, saus dengan natrium tinggi, serta camilan asin sebaiknya dibatasi.
Bagi penderita jantung koroner, menjaga asupan garam di bawah 2.000 mg per hari dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko serangan jantung.
3. Ultra-Processed Foods
Ultra processed food seperti burger, pizza, kentang goreng, hot dog, camilan kemasan, hingga makanan siap saji beku mengandung kombinasi berbahaya: lemak jenuh, lemak trans, gula, dan garam dalam jumlah tinggi.
Konsumsi berlebihan jenis makanan olahan ini terbukti berkontribusi pada peningkatan risiko obesitas, hipertensi, dan kolesterol tinggi, beberapa faktor yang memperburuk kesehatan jantung.
Untuk tahu siapa saja yang berisiko terkena penyakit jantung koroner serta seperti apa gejala dan penyebabnya, bisa baca selengkapnya di sini:
- Siapa Saja yang Berisiko Menderita Jantung Koroner?
- Gejala dan Penyebab Penyakit Jantung Koroner yang Bisa Mengancam Nyawa
4. Gorengan
Ayam goreng, tahu goreng, atau kentang goreng yang dimasak dengan minyak jenuh mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) sekaligus menurunkan kolesterol baik (HDL).
Kondisi ini mempercepat penyumbatan arteri koroner, sehingga penderita jantung sebaiknya menghindari gorengan atau mengganti metode memasak dengan kukus, rebus, atau panggang.
5. Makanan Tinggi Gula
Kue, permen, es krim, minuman bersoda, dan sereal manis adalah sumber gula tambahan yang dapat memicu obesitas dan diabetes tipe 2.
Kedua kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi penyakit jantung.
Bagi penderita jantung, gula berlebih tidak hanya memengaruhi berat badan, tapi juga meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, yang dapat mempercepat proses aterosklerosis.
6. Daging Olahan
Sosis, kornet, daging asap, dan nugget termasuk makanan yang tidak boleh dimakan penderita jantung koroner secara rutin.
Kandungan garam, lemak jenuh, dan pengawet dalam daging olahan terbukti meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 46% jika dikonsumsi berlebihan.
Memilih sumber protein yang lebih sehat seperti ikan, kacang-kacangan, atau ayam tanpa kulit jauh lebih aman bagi kesehatan jantung.
7. Produk Susu dengan Lemak Tinggi
Full-fat milk, krim, es krim, butter, dan keju tinggi lemak mengandung lemak jenuh dan gula yang dapat meningkatkan kolesterol serta trigliserida.
Bagi penderita jantung koroner, terlalu banyak mengonsumsi produk susu berlemak tinggi dapat mempercepat penyumbatan pembuluh darah, sehingga sebaiknya memilih susu rendah lemak atau skim.
8. Karbohidrat Olahan
Roti putih, nasi putih, pasta, dan sereal olahan memiliki kadar serat rendah dan indeks glikemik tinggi. Makanan ini cepat meningkatkan gula darah, memicu resistensi insulin, dan berkontribusi pada obesitas.
Karbohidrat olahan bukan hanya meningkatkan risiko diabetes, tetapi juga mempercepat kerusakan pembuluh darah, termasuk arteri koroner.
Untuk tahu bagaimana cara mencegah penyakit jantung koroner serta kiat pertolongan pertama jika terkena serangan jantung akibat jantung koroner, bisa baca selengkapnya di sini:
- Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner Paling Efektif
- Ini Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Wajib Dipahami
9. Minuman Beralkohol dan Kafein Tinggi
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, memicu aritmia, dan melemahkan otot jantung.
Sementara kafein dalam jumlah tinggi dapat memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah, yang berisiko bagi penderita penyakit jantung.
Bagi penderita jantung koroner, membatasi konsumsi alkohol dan minuman berkafein tinggi adalah langkah aman untuk menghindari risiko serangan jantung mendadak.
Mengapa Sebaiknya Penderita Penyakit Jantung Koroner Menghindari Makanan Ini?
Makanan yang menjadi pantangan untuk penderita jantung koroner umumnya memiliki karakteristik yang sama: tinggi lemak jenuh/trans, garam, dan gula, serta rendah serat dan nutrisi penting.
Kombinasi ini mempercepat proses aterosklerosis, memperburuk hipertensi, dan meningkatkan risiko komplikasi seperti serangan jantung. Selain itu, pola makan yang buruk juga dapat memicu obesitas dan diabetes, dua kondisi yang saling berkaitan dengan kesehatan jantung.
Tips Mengatur Pola Makan Sehat untuk Jantung
Agar tetap sehat dan terhindar dari risiko komplikasi, penderita penyakit jantung koroner disarankan untuk:
- Memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian utuh.
- Memilih protein tanpa lemak, seperti ikan atau ayam tanpa kulit.
- Mengganti metode memasak dengan rebus, kukus, atau panggang.
- Mengurangi konsumsi gula tambahan dan garam.
- Minum cukup air putih dan membatasi minuman manis atau beralkohol.
Untuk tahu lebih lengkap apa saja makanan yang sehat untuk jantung serta variasi menunya yang bisa dicoba, bisa baca selengkapnya di sini: 6 Makanan Sehat untuk Jantung & Variasi Menunya.
Selain itu, pastikan untuk lakukan skrining jantung secara berkala.Hal ini untuk mengetahui seperti apa kondisi kesehatan jantung Anda.
Skrining jantung juga penting untuk deteksi risiko penyakit jantung, bagi yang belum pernah terkena penyakit jantung namun ada riwayat keluarga terkena penyakit jantung.
Ingin Cek dan Lakukan Perawatan Jantung Terpercaya di Singapura? 365Sehat Siap Bantu Anda!
Bagi Anda yang ingin lakukan skrining hingga pengobatan penyakit jantung di luar negeri, seperti di Singapura, 365Sehat bisa hubungkan Anda dengan rumah sakit terkemuka di Singapura dan jadwalkan appointment bersama dokter spesialis jantungnya.
Kami juga bisa bantu akomodasi Anda selama di sana, sehingga Anda bisa lakukan perawatan medis dengan aman dan nyaman tanpa hambatan.
Tertarik untuk coba? Ingin tanya-tanya lebih lanjut? Bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket harga skrining jantung terbaik bersama dokter spesialis jantung di Singapura.
Artikel Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung/Medical Check Up Jantung
- CT Angiografi/Angiogram
- Skrining Kesehatan/Medical Check Up
- Rumah Sakit Jantung di Singapura
- Biaya Pengobatan Penyakit Jantung Koroner di Singapura
Referensi:
Bechthold, A., Boeing, H., Schwedhelm, C., Hoffmann, G., Knüppel, S., Iqbal, K., … Schwingshackl, L. (2017). Food groups and risk of coronary heart disease, stroke and heart failure: A systematic review and dose-response meta-analysis of prospective studies. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 59(7), 1071–1090. https://doi.org/10.1080/10408398.2017.1392288
Bhupathiraju, S. N., & Tucker, K. L. (2011). Coronary heart disease prevention: nutrients, foods, and dietary patterns. Clinica chimica acta; international journal of clinical chemistry, 412(17-18), 1493–1514. https://doi.org/10.1016/j.cca.2011.04.038
Diab, A., Dastmalchi, L. N., Gulati, M., & Michos, E. D. (2023). A Heart-Healthy Diet for Cardiovascular Disease Prevention: Where Are We Now?. Vascular health and risk management, 19, 237–253. https://doi.org/10.2147/VHRM.S379874
Hanif, M. K., Fan, Y., Wang, L., Jiang, H., Li, Z., Ma, M., Ma, L., & Ma, M. (2022). Dietary Habits of Patients with Coronary Artery Disease: A Case-Control Study from Pakistan. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(14), 8635. https://doi.org/10.3390/ijerph19148635
Kromhout, D., Menotti, A., Kesteloot, H., & Sans, S. (2002). Prevention of coronary heart disease by diet and lifestyle: Evidence from prospective cross-cultural, cohort, and intervention studies. Circulation, 105(7), 893–898. https://doi.org/10.1161/hc0702.103728
Nestel, P. J. (2021). Practical guidance for food consumption to prevent cardiovascular disease. Circulation Journal. https://doi.org/10.1016/j.cjca.2020.12.008
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.