Penyakit jantung koroner adalah kondisi yang umum terjadi, terutama pada mereka yang memasuki usia senja.
Kondisi ini sering kali menimbulkan pertanyaan, terutama terkait dengan prosedur medis seperti pemasangan ring jantung.
Banyak orang yang bertanya, apakah ada batas usia pasang ring jantung? Apakah lansia masih bisa menjalani prosedur ini dengan aman? Cari tahu selengkapnya di artikel ini.
Kembali ke Saluran Utama: Angioplasti/Pasang Ring Jantung
Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Pasang Ring Jantung Sekarang
Temukan Paket Skrining Jantung Terbaik Lainnya di 365Mall
Adakah Batas Usia Pasang Ring Jantung?
Secara medis, tidak ada batasan usia mutlak untuk menjalani prosedur pemasangan ring jantung. Dokter akan melihat kondisi pasien secara holistik.
Hal ini berarti, selama kondisi kesehatan pasien secara umum memadai dan risiko komplikasi dapat dikelola, prosedur ini bisa menjadi pilihan yang sangat efektif, bahkan untuk pasien berusia 70, 80, atau bahkan 90 tahun.
Tentu saja, usia kronologis memang menjadi salah satu pertimbangan, tetapi bukan satu-satunya.
Pasien berusia lanjut yang masih aktif, tidak memiliki penyakit penyerta yang parah, dan mengalami penyumbatan pembuluh darah yang signifikan, bisa mendapatkan manfaat besar dari prosedur ini.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa pasien di atas 75 tahun yang menjalani PCI (Percutaneous Coronary Intervention), atau pemasangan ring, seringkali mendapatkan hasil yang baik, termasuk peningkatan kualitas hidup dan berkurangnya gejala seperti nyeri dada.
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pasang Ring Jantung
Tidak bergantung pada usia saja, keputusan untuk melakukan prosedur ini melibatkan penilaian yang sangat hati-hati terhadap beberapa hal berikut:
1. Kondisi Kesehatan Pasien Secara Keseluruhan
Dokter akan mengevaluasi kesehatan umum Anda. Apakah Anda memiliki penyakit lain seperti diabetes, gangguan ginjal, atau masalah paru-paru?
Penyakit penyerta ini bisa meningkatkan risiko selama prosedur dan pemulihan. Sebaliknya, jika kondisi Anda stabil, Anda bisa menjadi kandidat yang tepat.
2. Kondisi Jantung
Dokter akan menganalisis tingkat keparahan penyumbatan pembuluh darah Anda. Apakah penyumbatannya parah dan menimbulkan gejala seperti angina (nyeri dada)?
Anda mungkin akan menjalani serangkaian tes seperti CT angiografi koroner atau CT angiogram koroner untuk melihat kondisi pembuluh darah Anda secara detail.
Untuk Anda yang ingin lakukan tes CT angiografi koroner atau CT angiogram koroner di Singapura hingga Malaysia, ini beberapa paket pemeriksaan yang bisa Anda coba:

3. Membandingkan Manfaat dan Risiko
Dokter akan selalu membandingkan antara manfaat yang akan Anda dapatkan dengan potensi risiko komplikasi.
Manfaatnya bisa berupa peningkatan aliran darah, perbaikan gejala, dan pengurangan risiko serangan jantung di masa depan.
Sedangkan risikonya bisa berupa perdarahan atau penyempitan kembali pembuluh darah.
4. Preferensi Pasien
Pilihan Anda juga sangat penting. Dokter akan menjelaskan semua opsi pengobatan yang tersedia, termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau bahkan operasi bypass jantung (CABG).
Keputusan akhir akan selalu didiskusikan dan dibuat bersama antara Anda, keluarga, dan dokter.
Pertimbangan Khusus Pasang Ring Jantung pada Lansia
Prosedur pemasangan ring jantung pada pasien lansia memerlukan pertimbangan ekstra. Hal ini karena pasien di atas 65 tahun seringkali memiliki kondisi yang lebih kompleks.
1. Komorbiditas atau Penyakit Penyerta
Lansia cenderung memiliki lebih dari satu penyakit penyerta. Kondisi seperti gagal jantung, penyakit ginjal, atau diabetes bisa membuat prosedur lebih berisiko dan memengaruhi pemulihan. Diskusi mendalam dengan dokter tentang semua riwayat penyakit sangat penting.
2. Risiko Komplikasi
Studi menunjukkan bahwa pasien lansia lebih rentan mengalami komplikasi, seperti pendarahan atau infeksi. Namun, teknik modern dan pengalaman klinis yang terus berkembang telah membantu mengurangi risiko-risiko ini.
Misalnya, penggunaan teknik ultrasound saat pemasangan kateterisasi jantung dapat membantu mengurangi risiko perdarahan.
3. Kondisi Fisik dan Kualitas Hidup
Untuk pasien lansia yang sangat lemah atau memiliki harapan hidup terbatas, dokter akan mempertimbangkan apakah prosedur pemasangan ring benar-benar akan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Ini adalah diskusi yang sangat pribadi dan terbuka antara pasien, keluarga, dan dokter. Terkadang, fokus pengobatan mungkin lebih diarahkan untuk menjaga kenyamanan hidup daripada melakukan intervensi invasif.
4. Pilihan Terapi Alternatif
Dalam beberapa kasus, terutama jika ada penyumbatan pembuluh darah pada banyak arteri, operasi bypass (CABG) bisa menjadi pilihan yang lebih baik dalam jangka panjang dibandingkan PCI.
Dokter akan menjelaskan perbedaan antara kedua prosedur tersebut dan membantu Anda menentukan mana yang paling tepat untuk kondisi Anda.
Penting juga untuk diingat bahwa terkadang pasien lansia datang terlambat ke rumah sakit, sehingga prosedur PCI mungkin tidak bisa dilakukan pada waktu yang ideal. Dalam kasus seperti ini, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi lain seperti fibrinolitik.
Untuk Anda yang butuh opsi second opinion tentang pasang ring jantung di luar Indonesia, sekaligus mencari perawatan terbaiknya, 365Sehat bisa bantu hubungkan Anda dengan dokter spesialis jantung di Singapura hingga Malaysia berikut ini:

Kami bisa bantu jadwalkan appointment konsultasi atau prosedurnya hingga bantu akomodasi Anda selama di sana.
Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket harga skrining jantung terbaik bersama dokter spesialis jantung.
Artikel Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Angioplasti/Pasang Ring Jantung
- CT Angiografi/Angiogram
- Skrining Kesehatan/Medical Check Up
- Penyakit Jantung Koroner
- Rumah Sakit Jantung di Singapura
- Biaya Pengobatan Penyakit Jantung Koroner di Singapura
Referensi:
D’Avila, A. C., Filho, R. R., Schmidt, M. M., Melleu, K., Cardoso, C. O., Gottschall, C. A. M., de Quadros, A. S., & Azmus, A. D. (2015). Primary coronary angioplasty in patients over 80 years of age. Revista Brasileira de Cardiologia Invasiva (English Edition), 23(4), 261–265. https://doi.org/10.1016/j.rbciev.2017.02.012
Libungan, B., Hirlekar, G. & Albertsson, P. Coronary angioplasty in octogenarians with emergent coronary syndromes: study protocol for a randomized controlled trial. Trials 15, 349 (2014). https://doi.org/10.1186/1745-6215-15-349
Lylyk I, Bleise C, Lylyk PN, et al. (2022). Ophthalmic artery angioplasty for age-related macular degenerationJournal of NeuroInterventional Surgery;14:968-972.
Marrupe, L. H., Quirós, C. M., Gayo, R. G., Bares, V. E., De La Barrera, V. A., Martínez, C. J., Medina, R. D. C., García, A. N., Fernández, E. P., & Botas Rodríguez, J. (2021). Long-term results of a primary angioplasty program in patients over 80 years of age. REC Interventional Cardiology, 3, 267–273. https://doi.org/10.24875/RECICE.M21000214
Mohammed, M. Q., Al-Zuhairi, H. T., Muhsen, A. A., & Al Hamash, S. M. (2020). The immediate and late results for balloon angioplasty of native coarctation of aorta in pediatrics age group. AL-Kindy College Medical Journal, 16(2), 16-20. https://doi.org/10.47723/kcmj.v16i2.259
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.