fbpx
Kenali Apa Itu Aritmia, Jenisnya, hingga Pilihan Pengobatannya

Kenali Apa Itu Aritmia, Jenisnya, hingga Pilihan Pengobatannya

Aritmia

Pernahkah merasakan jantung berdebar kencang, padahal Anda sedang tidak cemas atau berolahraga? Atau sebaliknya, merasa denyut jantung melambat dan kepala tiba-tiba pusing? Sensasi-sensasi ini, meskipun sering diabaikan, bisa jadi merupakan pertanda adanya aritmia.

Bagi Anda yang mencurigai adanya masalah pada kesehatan jantung, memahami apa itu aritmia dan bagaimana cara menanganinya adalah langkah penting untuk menjaga kualitas hidup. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang gangguan irama jantung yang satu ini.

Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung

Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Jantung Sekarang

Apa Itu Aritmia?

Aritmia adalah gangguan pada irama jantung yang terjadi ketika impuls listrik yang bertugas mengoordinasi detak jantung tidak berfungsi dengan semestinya.

Pada kondisi normal, denyut jantung saat istirahat berada di rentang 60 hingga 100 kali per menit.

Apabila terjadi aritmia, jantung bisa berdetak terlalu cepat, kondisi ini dikenal sebagai takikardia, atau terlalu lambat, yang disebut bradikardia.

Meskipun terkadang hanya bersifat sementara dan tidak berbahaya, aritmia juga bisa menandakan masalah serius pada organ jantung dan dapat mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh.

Jenis-jenis Aritmia Diketahui

Gangguan irama jantung diklasifikasikan berdasarkan kecepatan dan asalnya. Berikut adalah beberapa jenis aritmia yang paling umum dan sering dibicarakan:

1. Atrial Fibrilasi (AFib)

Ini adalah jenis aritmia kronis yang paling sering terjadi. Serambi (atrium) jantung bergetar cepat dan tidak terkoordinasi, menyebabkan denyut jantung sangat tidak teratur.

Kondisi ini secara signifikan meningkatkan risiko gagal jantung dan stroke.

2. Takikardia Supraventrikular (SVT)

Merupakan kondisi di mana denyut jantung menjadi sangat cepat, biasanya melebihi 100 denyut per menit, dan berasal dari bagian atas bilik jantung.

3. Ventrikel Takikardi (VT)

Denyut cepat yang berasal langsung dari bilik (ventrikel) jantung. Kondisi ini sering dianggap darurat medis karena kemampuan jantung untuk memompa darah ke tubuh sangat terganggu.

4. Ventrikel Fibrilasi (VFib)

Ini adalah bentuk aritmia yang paling berbahaya, di mana bilik jantung hanya bergetar dan tidak mampu memompa darah sama sekali.

Ventrikel fibrilasi adalah penyebab utama henti jantung mendadak.

5. Bradikardia

Kondisi kebalikan dari takikardia, di mana denyut jantung melambat hingga di bawah 60 denyut per menit.

Meski normal bagi atlet, bradikardia bisa menyebabkan gejala serius jika melambatnya detak mengganggu aliran darah.

Cek Kondisi Kesehatan Jantung Anda Sekarang

Penyebab dan Pemicu Aritmia

Lantas, apa yang membuat sistem kelistrikan jantung bisa terganggu?

Sebagian besar kasus aritmia dipicu oleh berbagai kondisi kesehatan dan gaya hidup yang memengaruhi struktur atau fungsi jantung, antara lain:

1. Penyakit Jantung

Kondisi yang merusak otot atau katup jantung, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung sebelumnya, atau kardiomiopati.

2. Kondisi Medis Lain

Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol, diabetes, dan gangguan tiroid (terutama hipertiroidisme) dapat mengganggu keseimbangan kimiawi dan listrik tubuh, memicu aritmia.

3. Gaya Hidup

Konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, merokok, dan tingkat stres tinggi dapat menjadi pemicu sementara, tetapi berulang, dari aritmia.

Gejala Aritmia yang Perlu Diwaspadai

Tidak semua kasus aritmia menimbulkan gejala aritmia yang nyata. Kadang, kondisi ini baru terdeteksi saat pemeriksaan rutin.

Namun, ada beberapa tanda umum yang seharusnya tidak Anda abaikan:

  • Jantung berdebar-debar (palpitasi): Ini adalah keluhan paling sering. Anda mungkin merasakan jantung terasa bergetar, berdetak kencang, atau bahkan terasa ada jeda sebelum berdetak kembali.
  • Pusing atau Pingsan: Ketika aritmia mengganggu aliran darah ke otak, Anda bisa merasakan pusing, kepala terasa ringan, hingga kehilangan kesadaran (pingsan).
  • Kelelahan dan Sesak Napas: Jika aritmia berlangsung lama dan membuat jantung tidak efisien, tubuh akan kekurangan oksigen, menyebabkan rasa cepat lelah dan sesak napas.
  • Nyeri Dada: Pada beberapa kasus aritmia yang parah, seperti ventrikel takikardi, rasa nyeri dada dapat menyertai.

Penting untuk segera mencari pertolongan medis darurat jika Anda mengalami nyeri dada yang parah, pingsan mendadak, atau sesak napas berat.

Baca Juga: Estimasi Biaya Berobat Jantung ke Penang Malaysia

Cara Diagnosis Aritmia

Mendapatkan diagnosis aritmia yang akurat adalah langkah awal.

Dokter akan memulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan denyut jantung dan pembuluh darah Anda. Pemeriksaan penunjang utama yang akan dilakukan meliputi:

  • Elektrokardiogram (EKG): Pemeriksaan dasar untuk merekam aktivitas listrik jantung. Elektrokardiogram (EKG) dapat langsung mendeteksi jenis aritmia jika terjadi saat pemeriksaan.
  • Ekokardiografi: Menggunakan teknologi USG untuk melihat struktur jantung, termasuk katup jantung, dan seberapa baik fungsi jantung memompa.
  • Tes Treadmill (Tes Stres Jantung): Tes treadmill dilakukan untuk memantau denyut jantung saat Anda berolahraga, melihat bagaimana jantung merespons tekanan fisik.
  • Pemantauan Jangka Panjang: Jika aritmia muncul sesekali, alat seperti Holter Monitor akan dipasang untuk merekam irama jantung tidak teratur selama 1-2 hari aktivitas normal Anda.

Jika Anda ingin cari opini medis di luar Indonesia terkait kondisi jantung Anda, ini beberapa pilihan skrining jantung yang bisa Anda pertimbangkan:

Loading...
Powered by 365Mall

Pilihan Pengobatan dan Perawatan Aritmia

Setelah diagnosis dikonfirmasi, pilihan pengobatan aritmia akan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahannya:

1. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup jadi lebih sehat selalu menjadi fondasi utamanya.

Mengelola stress, membatasi kafein, dan berhenti merokok sangat membantu dalam mengendalikan pemicu aritmia.

2. Obat-obatan

Dokter akan meresepkan obat antiaritmia untuk mengontrol denyut jantung atau mengembalikan iramanya menjadi normal.

Pada kasus seperti atrial fibrilasi, obat pengencer darah juga diperlukan untuk mencegah risiko pembekuan darah.

3. Tindakan dan Alat

  • Ablasi Kateter: Prosedur minimal invasif di mana dokter menggunakan energi panas atau dingin untuk menghancurkan (mengablasi) area kecil pada jantung yang menjadi sumber aritmia.
  • Pacemaker: Alat kecil yang ditanam untuk menjaga agar denyut jantung tidak menjadi terlalu lambat (mengatasi bradikardia).
  • Implantable Cardioverter-Defibrillator (ICD): Alat yang ditanam mirip pacemaker, tetapi fungsinya adalah memberikan kejutan listrik jika terdeteksi adanya irama berbahaya seperti ventrikel fibrilasi.

Dokter Spesialis Jantung di Singapura dan Malaysia yang Bisa Dituju

Untuk Anda yang pertimbangkan opsi medis ke Singapura dan Malaysia dalam mengatasi isu kesehatan jantung ini, dokter spesialis jantung ini bisa jadi opsi yang Anda pertimbangkan untuk tuju:

Loading...
Powered by 365Find

[Big Story] Gigi Retak

Temukan perawatan untuk jaga senyuman dan kesehatan mulut Anda

Dr Pinakin V Parekh

Singapore, Singapore
Cardiology

Dr Yong Thon Hon

Singapore
365Medical Concierge
Cardiology

Dr How Ann Kee

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Rosalie Yip Cheng Wan

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Mohd Kamal Bin

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Yoon Lai Lan

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dato Dr Yap Yee Guan

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Teoh Jun Kiat

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Datuk Dr Tan Kim Heung

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Samuel Ong Boon

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Ng Swee Choon

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

[SG] Featured Doctor

Dr Johnathan Wee - Endodontis di Singapura

365Sehat bisa bantu Anda jadwalkan appointment hingga bantu akomodasinya selama di sana, sehingga Anda bisa dapatkan layanan perawatan yang aman, nyaman, dan bebas hambatan.

Untuk info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!

FAQ

1. Apa itu aritmia?

Aritmia adalah gangguan pada irama jantung yang terjadi ketika impuls listrik yang mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, jantung bisa berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur.

2. Apa saja jenis aritmia yang berbahaya?

Jenis yang paling berbahaya adalah yang berasal dari bilik jantung (ventrikel), seperti Ventrikel Takikardi (VT) yang berlangsung lama, dan Ventrikel Fibrilasi (VFib). Atrial Fibrilasi (AFib), meskipun umumnya tidak langsung mengancam nyawa, sangat berbahaya karena meningkatkan risiko stroke dan gagal jantung.

3. Apa gejala yang paling umum dirasakan penderita aritmia?

Gejala paling umum adalah jantung berdebar (palpitasi), yang terasa seperti denyut jantung melompat, kencang, atau memiliki jeda. Gejala lain yang harus diwaspadai adalah pusing hingga pingsan, sesak napas, dan kelelahan yang tidak wajar.

4. Apa saja faktor pemicu utama terjadinya aritmia?

Faktor pemicu utama termasuk penyakit jantung yang mendasarinya (penyakit jantung koroner, kerusakan katup jantung), kondisi medis kronis seperti hipertensi dan diabetes, serta pemicu gaya hidup seperti tingginya tingkat stres, konsumsi kafein berlebihan, dan merokok.

5. Bagaimana cara dokter mendiagnosis dan mengobati aritmia?

Diagnosis utama dilakukan menggunakan Elektrokardiogram (EKG) untuk merekam aktivitas listrik jantung. Dokter juga dapat menggunakan Ekokardiografi dan Tes Treadmill. Pengobatan dapat berupa obat antiaritmia, pemasangan alat seperti pacemaker atau ICD, atau prosedur invasif seperti ablasi kateter untuk menghentikan sumber gangguan listrik.

Info Terkait

Konten Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung

Cari Dokter

Referensi:

Andika, G. A., Asep Sukohar, & Ade Yonata. (2021). Management of Arrhythmia: Atrial Fibrilation. Medical Profession Journal of Lampung, 11(3), 247-252. https://doi.org/10.53089/medula.v11i3.309

Desai DS, Hajouli S. Arrhythmias. (2023). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558923/

Kingma, J., Simard, C., & Drolet, B. (2023). Overview of Cardiac Arrhythmias and Treatment Strategies. Pharmaceuticals (Basel, Switzerland), 16(6), 844. https://doi.org/10.3390/ph16060844

Purwowiyoto, S. L., & Kusharsamita, H. (2022). Arrhythmia-induced Cardiomyopathy: An Article Review. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 10(F), 49–56. https://doi.org/10.3889/oamjms.2022.8133

Okamoto, Y., & Tsumoto, K. (2024). Cardiac Arrhythmia: Molecular Mechanisms and Therapeutic Strategies. International Journal of Molecular Sciences, 25(24), 13253. https://doi.org/10.3390/ijms252413253

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.