fbpx
Kenali Seputar Mastektomi Payudara, Jenis, Prosedur, dan Rujukannya

Kenali Seputar Mastektomi Payudara, Jenis, Prosedur, dan Rujukannya

Kenali Seputar Mastektomi Payudara, Jenis, Prosedur, dan Rujukannya

Menghadapi diagnosis yang mungkin memerlukan tindakan mastektomi payudara bisa menjadi momen yang berat dan penuh pertanyaan.

Operasi pengangkatan payudara ini seringkali menjadi langkah krusial dalam perjalanan melawan kanker payudara, tetapi juga menjadi tindakan pencegahan yang penting bagi individu berisiko tinggi.

Artikel ini akan membahas seputar mastektomi, jenis-jenisnya, kondisi medis yang membutuhkannya, hingga dokter spesialis bedah payudara yang bisa coba dipertimbangkannya.

Kembali ke Saluran Utama: Operasi Payudara

Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Mastektomi Sekarang

Apa Itu Mastektomi?

Mastektomi adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk mengangkat seluruh atau sebagian besar jaringan payudara.

Tindakan ini merupakan pilar utama dalam pengobatan kanker payudara, baik untuk mengangkat tumor yang sudah ada maupun sebagai upaya preventif.

Meskipun paling sering diasosiasikan dengan pengobatan kanker payudara, tindakan ini juga dapat dipertimbangkan untuk kondisi langka non-kanker tertentu.

Keputusan untuk menjalani mastektomi biasanya didasarkan pada stadium kanker, ukuran tumor, dan preferensi pribadi Anda setelah diskusi mendalam dengan dokter spesialis bedah payudara.

Jenis-jenis Mastektomi

Perkembangan teknologi bedah telah menghasilkan berbagai jenis mastektomi, yang disesuaikan dengan kebutuhan klinis dan tujuan rekonstruksi payudara Anda.

1. Mastektomi Total

Mengangkat seluruh payudara, termasuk puting dan areola. Biasanya dipilih untuk kanker yang belum menyebar luas atau sebagai tindakan pencegahan.

2. Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)

Mengangkat seluruh payudara, puting, areola, dan kelenjar getah bening ketiak. MRM adalah pilihan standar untuk kanker invasif dan mempertahankan otot dada.

3. Mastektomi Radikal

Jenis operasi paling ekstensif, mengangkat payudara, kelenjar getah bening ketiak, dan otot dada di bawah payudara. Saat ini sudah jarang dilakukan karena MRM menawarkan efektivitas serupa dengan komplikasi yang lebih sedikit.

4. Mastektomi Skin-Sparring

Mengangkat jaringan payudara, puting, dan areola, tetapi menyisakan sebagian besar kulit payudara. Ini ideal untuk pasien yang langsung memilih rekonstruksi payudara karena memberikan hasil estetika yang lebih baik.

5. Mastektomi Nipple-Sparring

Mengangkat jaringan payudara, tetapi mempertahankan puting dan areola. Pilihan ini hanya dapat dilakukan jika hasil biopsi memastikan tidak ada sel kanker di dekat puting.

6. Mastektomi Bilateral/Ganda

Pengangkatan kedua payudara, baik karena kanker terjadi di kedua sisi atau sebagai mastektomi preventif pada wanita dengan risiko tinggi (misalnya, yang terdeteksi memiliki mutasi gen BRCA1 dan BRCA2).

7. Mastektomi Parsial

Mengangkat tumor dan jaringan payudara di sekitarnya dalam jumlah yang lebih besar dari lumpektomi, sebagai upaya konservatif untuk mempertahankan payudara.

Temukan Paket Pemeriksaan Payudara yang Tepat untuk Anda

Kondisi Medis yang Memerlukan Mastektomi

Tindakan mastektomi diindikasikan untuk berbagai kondisi, mulai dari kasus kanker payudara stadium awal seperti karsinoma duktal in situ (DCIS) hingga stadium lanjut, terutama ketika:

  • Tumor berukuran besar (lebih dari 5 cm).
  • Terdapat beberapa tumor di area payudara yang berbeda.
  • Kanker payudara tidak merespons pengobatan seperti kemoterapi atau radioterapi.
  • Terdapat risiko genetik yang sangat tinggi, yang menjadikan mastektomi preventif sebagai pilihan untuk mengurangi risiko hingga 95%.

Prosedur Mastektomi

Memahami alur prosedur dapat mengurangi kecemasan Anda.

Persiapan

Sebelum hari-H, Anda akan menjalani konsultasi intensif. Biasanya tindakan mastektomi diambil setelah lakukan skrining untuk mengetahui kondisinya.

Untuk Anda yang butuh skrining payudara dalam menentukan prosedur yang tepat, ini beberapa paket skrining payudara yang bisa dipertimbangkan:

Loading...
Powered by 365Mall

Untuk dijadwalkan prosedur skrining payudara ini, bisa hubungi kami dengan klik di sini.

Ini melibatkan diskusi mengenai jenis mastektomi yang paling tepat, termasuk keputusan tentang rekonstruksi payudara menggunakan implan payudara atau jaringan tubuh sendiri (autologous), seperti prosedur flap (TRAM, DIEP).

Dokter juga akan meminta Anda menjalani serangkaian pemeriksaan pra-operasi dan mungkin menghentikan sementara obat-obatan tertentu.

Proses Bedah

Prosedur umumnya memakan waktu 2–3 jam di bawah anestesi umum.

Dokter bedah akan membuat sayatan dan mengangkat jaringan payudara serta, jika perlu, kelenjar getah bening aksila.

Setelah jaringan tumor diangkat dan dikirim untuk analisis, dokter akan memasang selang drainase untuk mengalirkan cairan berlebih, lalu menutup sayatan dengan jahitan.

Jika Anda memilih rekonstruksi payudara segera, tim bedah akan melanjutkan ke tahap tersebut.

Pemulihan

Setelah operasi, perawatan luka sangat penting.

Anda mungkin akan melihat tabung drainase dipasang selama beberapa hari. Anda mungkin akan mengalami nyeri, yang dapat diatasi dengan obat resep.

Selain istirahat, melakukan fisioterapi ringan untuk lengan dan bahu sangat dianjurkan untuk mencegah kekakuan dan limfedema (pembengkakan lengan).

Luka biasanya sembuh dalam 2–3 minggu, tetapi pemulihan total bisa memakan waktu beberapa bulan.

Waspadalah terhadap penumpukan cairan (seroma) atau darah (hematoma) di lokasi operasi; konsultasikan segera dengan dokter.

Mengenai Post-Mastectomy Pain Syndrome

Salah satu komplikasi yang perlu diwaspadai adalah Post-Mastectomy Pain Syndrome (PMPS).

Ini adalah nyeri saraf (neuropatik) kronis yang dapat berlangsung lebih dari tiga bulan setelah operasi.

Nyeri ini sering digambarkan sebagai sensasi terbakar, ditusuk-tusuk, atau kesemutan di area dada, ketiak, atau lengan.

Meskipun tidak semua orang mengalaminya, penting untuk mendiskusikan opsi pencegahan dan penanganan nyeri ini dengan dokter Anda sejak awal.

Biaya Mastektomi

Jika Anda ingin mencari opsi medis ke luar negeri selain di Indonesia, ini estimasi biaya mastektomi di Singapura dan Malaysia yang bisa Anda simak dan pertimbangkan:

Dokter Spesialis Bedah Payudara yang Bisa Dipertimbangkan

Jika Anda tertarik coba opsi medis ke Singapura atau Malaysia, ini beberapa pilihan dokter spesialis bedah payudara yang bisa Anda pertimbangkan:

Loading...
Powered by 365Find

[Big Story] Gigi Retak

Temukan perawatan untuk jaga senyuman dan kesehatan mulut Anda

Dr Tan Yia Swam

Singapore, Singapore
General Surgery, General Surgery (Breast)

Dr Henry Tan Chor Lip 陈楚立医生

Johor, Malaysia
Gastroenterology, General Surgery, General Surgery (Breast), General Surgery (Colorectal)

[SG] Featured Doctor

Dr Johnathan Wee - Endodontis di Singapura

365Sehat bisa bantu Anda jadwalkan appointment prosedur hingga konsultasi dengan dokter spesialis bedah payudara di Singapura dan Malaysia.

Sehingga Anda bisa dapatkan layanan medis di sana dengan aman, nyaman, dan bebas hambatan.

Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!

FAQ

1. Apa perbedaan utama antara mastektomi dan lumpektomi?

Mastektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat seluruh jaringan payudara. Sebaliknya, lumpektomi hanya mengangkat benjolan atau tumor (kanker payudara) beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya, dengan tujuan mempertahankan sebagian besar payudara.

2. Berapa lama waktu pemulihan yang dibutuhkan setelah menjalani mastektomi?

Luka operasi mastektomi umumnya sembuh dalam 2 hingga 3 minggu, dan kebanyakan pasien dapat kembali ke aktivitas harian ringan dalam 4 minggu. Namun, pemulihan total pada dada dan lengan, termasuk mengatasi kaku, bisa memakan waktu hingga beberapa bulan, seringkali dibantu dengan fisioterapi.

3. Apakah rekonstruksi payudara bisa dilakukan setelah mastektomi?

Ya. Rekonstruksi payudara (menggunakan implan payudara atau prosedur flap) seringkali dapat dilakukan segera (rekonstruksi langsung) setelah operasi mastektomi (terutama jenis Skin-Sparing atau Nipple-Sparing), atau ditunda setelah seluruh rangkaian terapi kanker (kemoterapi atau radioterapi) selesai.

4. Mengapa kelenjar getah bening di ketiak (aksila) harus diangkat saat mastektomi?

Kelenjar getah bening aksila diangkat (misalnya pada jenis Mastektomi Radikal Modifikasi) untuk memastikan apakah sel kanker payudara sudah menyebar. Pengangkatan ini diperlukan untuk menentukan stadium kanker secara akurat dan merencanakan terapi tambahan yang paling efektif.

5. Apa itu Post-Mastectomy Pain Syndrome (PMPS) dan bagaimana cara mengatasinya?

PMPS adalah nyeri saraf (neuropatik) kronis yang menetap lebih dari tiga bulan setelah operasi mastektomi, sering digambarkan seperti rasa terbakar di dinding dada atau lengan. Pengobatannya memerlukan penanganan khusus oleh dokter spesialis manajemen nyeri, yang mungkin melibatkan obat-obatan saraf dan program fisioterapi terstruktur.

Info Terkait

Artikel Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Operasi Payudara

Kanker Payudara

Cari Dokter Spesialis Bedah Payudara

Referensi:

Githa, I. P. A. R., & Bandem, I. N. G. S. . (2023). Breast-conserving surgery and mastectomy towards quality of life: a systematic review and meta-analysis. Intisari Sains Medis, 14(3), 1140–1145. https://doi.org/10.15562/ism.v14i3.1893

Goethals A, Menon G, Rose J. Mastectomy. (2024). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538212/

Henry Chor Lip Tan, Jih Huei Tan, Seniyah MD. Sikin, Sarojah Arulanantham, Lung metastases, triple receptor negativity, multiple organ metastases and no adjuvant radiotherapy as predictors of poorer survival after palliative mastectomy, Asian Journal of Surgery, Volume 43, Issue 2, 2020, Pages 447-450, ISSN 1015-9584, https://doi.org/10.1016/j.asjsur.2019.11.001. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1015958419308322)

Qiu, Han MMa; Xu, Wen-Hui MMb; Kong, Jun MMa; Ding, Xiao-Jun MMa; Chen, Deng-Feng MMa,∗. Effect of breast-conserving surgery and modified radical mastectomy on operation index, symptom checklist-90 score and prognosis in patients with early breast cancer. Medicine 99(11):p e19279, March 2020. | DOI: 10.1097/MD.0000000000019279

Ryu JM, Mok CW, Toesca A, Lai HW, Kuo WL, Cheng FT, Song SY, Johnson J, Shin H, Park HS. Consensus Statement on Robotic Nipple Sparing Mastectomy Expert Panel. J Breast Cancer. 2025 Jun;28(3):180-192. https://doi.org/10.4048/jbc.2025.0030

Simion, L., Petrescu, I., Chitoran, E., Rotaru, V., Cirimbei, C., Ionescu, S.-O., Stefan, D.-C., Luca, D., Stanculeanu, D. L., Gheorghe, A. S., Doran, H., & Dogaru, I. M. (2024). Breast Reconstruction following Mastectomy for Breast Cancer or Prophylactic Mastectomy: Therapeutic Options and Results. Life, 14(1), 138. https://doi.org/10.3390/life14010138

Wulandari, S. M., Yunitasari, E., Kusumaningrum, T., Myint, N. M. M., & Subu, M. A. (2023). Body image perception among breast cancer patients after mastectomy: A phenomenology study. The Journal of Palembang Nursing Studies, 2(3), 151–164. https://doi.org/10.55048/jpns87

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.