Saat didiagnosis penyakit jantung koroner, banyak pasien yang akan langsung tanyakan apakah penyakit jantung koroner bisa sembuh atau tidak.
Pertanyaan ini sangat wajar, apalagi banyak faktor pemicu penyakit jantung adalah gaya hidup yang kurang sehat. Namun apakah dengan mengubah gaya hidup sehat bisa menyembuhkan penyakit jantung koroner secara total?
Cari tahu fakta lengkapnya hingga opsi pengobatannya lengkapnya di bawah ini!
Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung/Medical Check Up Jantung
Apakah Jantung Koroner Bisa Sembuh?
Sederhananya, penyakit jantung koroner tidak bisa sembuh total dalam arti pembuluh darah yang sudah rusak atau tersumbat kembali ke kondisi semula secara alami.
Kerusakan pada dinding arteri koroner akibat penumpukan plak aterosklerosis bersifat permanen.
Meskipun demikian, jangan lantas putus asa. Kondisi ini dapat dikelola dengan sangat baik sehingga Anda bisa hidup normal dan produktif.
Tujuannya bukanlah untuk membuat penyakit ini hilang total, melainkan untuk mengendalikan progresinya, mencegah komplikasi, dan menjaga fungsi jantung Anda semaksimal mungkin.
Hal yang Perlu Dilakukan untuk Turunkan Risiko Penyakit Jantung Koroner
Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit jantung koroner dan menekan laju perkembangan penyakit, seperti:
1. Perhatikan Pola Makan Anda
Diet memainkan peran sangat besar. Pilihlah pola makan sehat seperti Diet Mediterania yang kaya akan ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, dan minyak zaitun.
Sebaliknya, batasi konsumsi lemak jenuh atau lemak trans yang dapat mempercepat proses arteriosklerosis. Hindari juga makanan yang memicu peradangan seperti gula berlebih, minyak jagung, dan daging olahan ultra-processed.
2. Aktif Bergerak
Olahraga teratur sangat penting untuk cara menjaga jantung tetap sehat. Lakukan olahraga aerobik seperti jalan cepat atau bersepeda selama 30 menit setiap hari. Ini membantu meningkatkan aliran darah, mengontrol berat badan, dan menjaga pembuluh darah tetap fleksibel.
3. Kelola Stres dan Tidur Cukup
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah, salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Cobalah teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam.
Pastikan Anda juga mendapatkan tidur yang cukup setiap malam untuk memberikan waktu bagi tubuh Anda pulih.
4. Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol
Ini adalah langkah wajib. Nikotin merusak dinding arteri, membuat plak semakin mudah menempel. Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk cara mencegah komplikasi jantung koroner di masa depan.
5. Pantau Kesehatan Anda Secara Rutin
Selalu pantau tekanan darah, kadar kolesterol (khususnya LDL harus di bawah 100 mg/dL), dan gula darah. Disiplin dalam mengonsumsi obat resep yang diberikan oleh dokter spesialis jantung adalah kunci.
Untuk tahu apa saja penyebab, gejala hingga cara deteksi penyakit jantung koroner, Anda bisa baca selengkapnya di sini:
- Mengenal Gejala dan Penyebab Penyakit Jantung Koroner
- Ini 3 Jenis Tes Diagnosis Penyakit Jantung Koroner
Opsi Pengobatan Jantung Koroner
Saat ini, ada berbagai pilihan pengobatan yang efektif untuk membantu penderita penyakit jantung.
Tentu keputusan mengenai jenis pengobatan yang paling cocok ini harus diambil bersama dengan dokter spesialis jantung Anda.
Ini beberapa opsi pengobatan jantung koroner yang biasanya akan direkomendasikan:
1. Pengobatan Medis
- Statin adalah obat utama untuk menekan kadar kolesterol, seperti atorvastatin atau rosuvastatin. Ada juga obat non-statin seperti ezetimibe jika statin tidak cukup efektif.
- Antiplatelet, seperti aspirin, sering diberikan untuk mencegah penggumpalan darah yang bisa memicu serangan jantung.
- Obat tekanan darah juga sangat penting untuk mengurangi beban kerja jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat anti-inflamasi seperti colchicine dapat membantu menurunkan peradangan pada pembuluh darah.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan suplemen seperti Omega-3 untuk menurunkan trigliserida atau Coenzyme Q10 untuk mendukung fungsi jantung, dengan catatan, penggunaan suplemen ini harus atas konsultasi dan rekomendasi dokter.
2. Pasang Ring Jantung (PCI)
Jika penyumbatan belum terlalu parah (biasanya di bawah 70%), dokter mungkin akan menyarankan prosedur ini. Melalui kateterisasi, sebuah ring atau stent dipasang untuk menopang pembuluh darah agar tetap terbuka.
3. Balon Salut Obat (Drug-Eluting Balloon/DEB)
Ini adalah alternatif untuk beberapa pasien, di mana balon khusus dilapisi obat yang dilepaskan ke dinding pembuluh darah untuk mencegah penyempitan ulang tanpa meninggalkan implan permanen. Prosedur ini juga dilakukan melalui kateter, mirip dengan pasang ring jantung.
4. Operasi Bypass Jantung (CABG)
Untuk penyumbatan yang lebih luas atau parah, terutama di arteri utama, operasi bypass jantung mungkin menjadi pilihan. Prosedur ini melibatkan pencangkokan pembuluh darah sehat dari bagian tubuh lain untuk membuat jalur baru “melewati” area yang tersumbat.
Ingin Cek Kondisi dan Lakukan Pengobatan Penyakit Jantung Koroner di Singapura? 365Sehat Akan Bantu Anda!
Sudah jadi rahasia umum bahwa banyak pasien dari Indonesia memilih berobat ke Singapura berkat kecanggihan teknologi medisnya, termasuk untuk pengobatan penyakit jantung koroner.
Tapi seringkali banyak yang kebingungan bagaimana cara booking appointment dengan rumah sakit dan dokter spesialis di sana.
Untuk itu, 365Sehat yang banyak bekerjasama dengan berbagai rumah sakit terkemuka di Singapura bisa bantu jadwalkan appointment dan bantu akomodasi Anda selama di sana dengan mudah!
Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket harga skrining jantung terbaik bersama dokter spesialis jantung di Singapura.
Artikel Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung/Medical Check Up Jantung
- CT Angiografi/Angiogram
- Skrining Kesehatan/Medical Check Up
- Rumah Sakit Jantung di Singapura
- Biaya Pengobatan Penyakit Jantung Koroner di Singapura
Referensi:
Bansal, A., & Hiwale, K. (2023). Updates in the Management of Coronary Artery Disease: A Review Article. Cureus, 15(12), e50644. https://doi.org/10.7759/cureus.50644
Cacciatore, S., Spadafora, L., Bernardi, M., Galli, M., Betti, M., Perone, F., Nicolaio, G., Marzetti, E., Martone, A. M., Landi, F., Asher, E., Banach, M., Hanon, O., Biondi-Zoccai, G., & Sabouret, P. (2023). Management of Coronary Artery Disease in Older Adults: Recent Advances and Gaps in Evidence. Journal of Clinical Medicine, 12(16), 5233. https://doi.org/10.3390/jcm12165233
Doenst, T., Thiele, H., Haasenritter, J., Wahlers, T., Massberg, S., & Haverich, A. (2022). The Treatment of Coronary Artery Disease—Current Status Six Decades After the First Bypass Operation. Deutsches Arzteblatt international, 119(42), 716–723. https://doi.org/10.3238/arztebl.m2022.0277
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.