fbpx
Apakah Kolonoskopi Menyakitkan? Ini Tips Meminimalisirnya

Apakah Kolonoskopi Menyakitkan? Ini Tips Meminimalisirnya

Apakah Kolonoskopi Menyakitkan
Eye Health

Melihat seperti apa prosedurnya, sudah pasti banyak yang bertanya-tanya apakah kolonoskopi menyakitkan atau tidak.

Rasa khawatir akan sakit dan tidak nyaman saat lakukan kolonoskopi ini memang cukup wajar, apalagi bagi yang baru pertama kali menjalani.

Nah, artikel ini akan berikan gambaran jelas apakah kolonoskopi menyakitkan atau tidak, apa yang menyebabkan rasa ketidaknyamanannya, sampai tips meminimalisirnya supaya Anda lebih siap saat akan menjalani prosedur ini.

Apakah Kolonoskopi Menyakitkan?

Pertanyaan utama yang kerap menghantui calon pasien adalah, apakah kolonoskopi menyakitkan?

Jawabannya bisa bervariasi, namun yang perlu Anda ketahui adalah bahwa mayoritas pasien tidak merasakan sakit yang berarti selama prosedur berkat canggihnya teknologi medis dan penggunaan obat-obatan penenang.

Rasa tidak nyaman mungkin ada, tetapi jarang sekali sampai menyebabkan rasa sakit yang parah.

Prosedur kolonoskopi adalah bagian vital dari pemeriksaan pencernaan yang bertujuan untuk mendeteksi atau mencegah kondisi serius seperti polip usus atau bahkan kanker usus besar.

Ini adalah langkah proaktif yang sangat penting untuk kesehatan Anda.

Meskipun ada rasa cemas, ingatlah bahwa tujuan prosedur ini adalah untuk kebaikan Anda.

Proses Kolonoskopi yang Akan Dijalani

Prosedur ini melibatkan penggunaan sebuah selang fleksibel kecil yang dilengkapi kamera (disebut kolonoskop) yang dimasukkan melalui rektum untuk memeriksa seluruh bagian usus besar (kolon).

Sebelum prosedur, Anda akan diminta untuk melakukan persiapan usus yang ketat agar bersih dari feses.

Ini mungkin bagian yang paling tidak nyaman bagi sebagian orang, bukan karena sakit, melainkan karena frekuensi buang air besar yang meningkat.

Saat prosedur, Anda akan diminta berbaring menyamping.

Dokter gastroenterolog yang akan melakukan pemeriksaan akan memasukkan kolonoskop secara perlahan.

Udara atau gas (seringkali gas karbondioksida) akan dimasukkan untuk membuka dinding usus agar dokter dapat melihat dengan jelas.

Selama ini, dokter akan memeriksa adanya kelainan seperti polip, peradangan (misalnya pada kasus kolitis ulseratif), atau area yang mencurigakan.

Jika ditemukan polip, dokter dapat langsung mengangkatnya selama prosedur (polipektomi).

Baca Juga: Panduan Diet Kolonoskopi – Dari yang Direkomendasikan hingga Pantangannya

Penyebab Rasa Tidak Nyaman/Sakit saat Proses Kolonoskopi

Meskipun banyak pasien tidak merasakan sakit, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau sedikit sakit:

  • Peregangan Dinding Usus: Ketika udara atau gas dimasukkan untuk membuka usus, ini dapat menyebabkan sensasi kembung atau kram. Sensasi ini biasanya mirip dengan sakit perut kronis atau perut begah setelah makan terlalu banyak.
  • Perjalanan Kolonoskop: Saat kolonoskop melewati lekukan atau sudut pada usus besar, Anda mungkin merasakan tekanan atau kram. Ini adalah hal yang normal dan dokter akan bergerak dengan sangat hati-hati.
  • Kondisi Usus: Jika Anda memiliki kondisi peradangan usus seperti kolitis atau divertikulitis, area yang meradang bisa lebih sensitif dan mungkin terasa sedikit lebih sakit saat disentuh oleh kolonoskop.
  • Ambang Batas Nyeri Individu: Setiap orang memiliki ambang batas nyeri yang berbeda. Apa yang dirasakan tidak nyaman oleh satu orang mungkin dirasakan sebagai sedikit sakit oleh yang lain.

Di beberapa kasus (yang sebenarnya jarang terjadi), ada juga beberapa risiko efek samping yang mungkin terjadi. Untuk lihat lebih lengkap, bisa cek selengkapnya di sini: Ini 6 Efek Samping Kolonoskopi yang Sering Ditimbulkan

Tips Meminimalisir Rasa Sakit/Tidak Nyaman saat Kolonoskopi

Untungnya, ada beberapa cara untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan kekhawatiran Anda tentang kolonoskopi yang ditakutkan menyakitkan, seperti:

1. Penggunaan Sedasi

Ini adalah faktor paling penting yang menentukan apakah kolonoskopi menyakitkan atau tidak.

Hampir semua pasien kolonoskopi diberikan sedasi atau anestesi ringan.

Penggunaan obat-obatan penenang ini bertujuan untuk membuat Anda merasa rileks, nyaman, dan mengurangi potensi rasa tidak nyaman atau nyeri selama prosedur.

Ada beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk sedasi, disesuaikan dengan kondisi pasien dan rekomendasi dokter:

  • Midazolam
  • Propofol
  • Diazepam
  • Diphenhydramine
  • Promethazine
  • Meperidine
  • Fentanyl

Tim medis akan mendiskusikan pilihan sedasi yang paling tepat untuk Anda berdasarkan riwayat kesehatan dan tingkat kecemasan Anda.

Obat-obatan sedasi bekerja cepat dan membuat Anda sangat tenang, bahkan seringkali membuat Anda tertidur, sehingga prosedur dapat berjalan dengan lancar dan nyaman.

2. Penggunaan Gas Karbondioksida (CO2)

Dulu, udara biasa sering digunakan untuk menggembungkan usus.

Namun, udara biasa bisa menyebabkan rasa kembung dan kram yang lebih parah setelah prosedur karena sulit diserap tubuh.

Saat ini, banyak fasilitas kesehatan menggunakan gas karbondioksida (CO2).

Keunggulan CO2 adalah mudah diserap oleh tubuh, sehingga rasa kembung dan tidak nyaman pasca-kolonoskopi jauh berkurang.

Ini adalah salah satu inovasi yang membuat jawaban apakah kolonoskopi menyakitkan menjadi “tidak” bagi banyak orang.

3. Komunikasikan dengan Tim Medis

Jangan ragu untuk berbicara terus terang dengan dokter dan perawat Anda mengenai kekhawatiran Anda, termasuk pertanyaan apakah kolonoskopi menyakitkan.

Beri tahu mereka jika Anda memiliki riwayat alergi, kecemasan yang parah, atau jika Anda merasa sangat tidak nyaman selama prosedur.

Tim medis akan selalu berusaha membuat Anda senyaman mungkin.

Mereka bisa menyesuaikan dosis sedasi atau memberikan jeda jika Anda merasa terlalu tidak nyaman.

4. Teknik yang Diaplikasikan Dokter

Keahlian dan pengalaman dokter gastroenterolog juga sangat berpengaruh.

Dokter yang terampil akan menggunakan teknik yang lembut dan efisien untuk meminimalkan manipulasi usus dan waktu prosedur.

Mereka tahu bagaimana melewati lekukan usus dengan baik dan meminimalisir tekanan.

Jangan ragu menanyakan kualifikasi dokter Anda jika itu akan membuat Anda lebih tenang.

Jadi untuk Anda yang sering khawatir apakah kolonoskopi menyakitkan atau tidak, saat ini rasa sakit itu tidak akan ada karena tahapan persiapan, penggunaan sedasi, dan tindakan lain yang bisa meminimalisir atau menghilangkan rasa sakit tersebut.

Untuk itu, pastikan lakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum lakukan prosedurnya agar Anda bisa dapat penanganan yang paling tepat.

Ingin Lakukan Kolonoskopi dengan Dokter di RS/Medical Center Terpercaya? Health365 Bisa Bantu Anda!

Untuk Anda yang tertarik lakukan kolonoskopi dengan penanganan dokter terpercaya dari rumah sakit atau medical center terbaik se-Asia, Health365 bisa bantu Anda!

Health365 banyak bekerjasama dengan berbagai rumah sakit dan medical center terkemuka dari Singapura sampai Malaysia dengan jadwalkan appointment, hubungkan dengan dokter, sampai bantu akomodasinya.

Untuk cek paket kolonoskopi yang bisa Anda pertimbangkan, bisa cek selengkapnya di sini.

Ingin tanya-tanya terlebih dahulu? Konsultasi langsung dengan tim 365Care secara gratis dengan klik tombol di bawah ini!

Referensi:

  • Cleveland Clinic. Colonoscopy. Can It Be Too Painful – Or Even Risky? Diakses dari: https://my.clevelandclinic.org/florida/treatment-guides/29-0098-colonoscopy-florida-guide?#can-it-be-painful-tab
  • Sonnenberg A. (2016). Sedation in Colonoscopy. Gastroenterology & hepatology, 12(5), 327–329.
  • Mayo Clinic. Mayo Clinic Q and A: Pain management during colonoscopy. Diakses dari: https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/mayo-clinic-q-and-a-pain-management-during-colonoscopy/
Medical Imaging

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.