Apakah penderita PCOS bisa hamil? Pertanyaan ini seringkali menjadi beban pikiran bagi banyak wanita yang baru saja didiagnosis dengan Sindrom Ovarium Polikistik atau PCOS.
Diagnosis ini membuat para pengidap PCOS seringkali pupus harapan dalam mendapatkan momongan.
Tapi benarkah penderita PCOS tidak bisa hamil lagi? Atau justru ada beberapa metode yang bisa dilakukan agar penderita PCOS bisa dapatkan peluang untuk hamil? Cari tahu selengkapnya di sini!
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita
Jadwalkan Konsultasi dengan Dokter Spesialis Obgyn Sekarang
Temukan Paket Penanganan Kesuburan Terbaiknya di 365Mall
Hubungan PCOS dan Kesuburan
PCOS adalah gangguan hormon yang memengaruhi fungsi ovarium.
Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama dengan meningkatnya kadar hormon androgen (hormon pria) yang seharusnya dominan pada pria.
Peningkatan hormon ini mengganggu proses ovulasi, yaitu pelepasan sel telur matang dari ovarium.
Pada penderita PCOS, folikel-folikel kecil yang berisi sel telur tidak dapat berkembang dengan sempurna dan menumpuk di ovarium, membentuk kista ovarium kecil.
Akibatnya, siklus menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
Tanpa ovulasi yang teratur, menentukan masa subur menjadi sangat sulit, dan ini menjadi tantangan utama dalam merencanakan kehamilan.
Selain itu, sekitar 70% penderita PCOS mengalami resistensi insulin.
Kondisi ini membuat tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, yang kemudian merangsang ovarium untuk memproduksi lebih banyak hormon androgen.
Kondisi ini semakin mengganggu ovulasi dan memperparah gejala PCOS.
Apakah Penderita PCOS Bisa Hamil?
Penderita PCOS masih memiliki peluang untuk dapatkan kehamilan.
Meskipun PCOS adalah penyebab umum infertilitas, kondisi ini tidak berarti Anda tidak dapat hamil sama sekali.
Dengan pendekatan yang tepat, banyak wanita dengan PCOS yang berhasil memiliki kehamilan sehat dan melahirkan.
Peluang untuk hamil tetap terbuka lebar, meskipun mungkin membutuhkan waktu dan usaha lebih besar dibandingkan wanita tanpa PCOS.
Menurut berbagai penelitian, dengan penanganan yang sesuai, sekitar 80% penderita PCOS berhasil hamil.
Kunci utamanya adalah mengelola kondisi ini dengan baik dan memulai program kehamilan yang terstruktur, idealnya dengan panduan dari dokter spesialis kandungan.
Untuk Anda yang sudah lakukan konsultasi dari beberapa dokter di Indonesia dan ingin mencari opsi medis lain dari negara lainnya, ini beberapa dokter spesialis kandungan dari Singapura hingga Malaysia yang bisa Anda tuju untuk lakukan konsultasi seputar PCOS dan program hamil:

Prosedur dan Metode Program Hamil untuk Penderita PCOS
Untuk memulai merencanakan kehamilan bagi para pengidap PCOS, ini beberapa cara untuk lancarkan program kehamilan dengan lancar:
1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan kecil dalam gaya hidup dapat membawa dampak besar.
Mengatur pola makan dengan memprioritaskan makanan bergizi seimbang, seperti sayuran, buah-buahan, serat, dan protein tanpa lemak, sangat membantu.
Hindari karbohidrat sederhana dan gula berlebih yang dapat memicu lonjakan gula darah dan memperburuk resistensi insulin.
Penurunan berat badan bahkan hanya 5-10% dapat secara signifikan memperbaiki sensitivitas insulin dan membantu mengembalikan siklus menstruasi yang lebih teratur.
Jangan lupakan juga pentingnya mengelola stres dan mendapatkan tidur yang cukup, karena stres dapat mengganggu keseimbangan hormon.
Jika perubahan gaya hidup belum cukup, dokter spesialis kandungan mungkin akan merekomendasikan hal-hal berikut.
2. Obat Peninduksi Ovulasi
Obat seperti Clomiphene Citrate (Clomid) atau Letrozole (Femara) sering diresepkan untuk merangsang ovarium agar dapat melepaskan sel telur.
Letrozole bahkan sering dianggap lebih efektif untuk penderita PCOS.
3. Inseminasi Buatan (IUI)
Prosedur inseminasi buatan melibatkan penyuntikan sperma yang sudah “dibersihkan” langsung ke dalam rahim pada saat ovulasi. Ini sering dikombinasikan dengan penggunaan obat peninduksi ovulasi.
4. Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing)
Prosedur pembekuan sel telur memungkinkan Anda menyimpan sel telur yang berkualitas baik pada usia sekarang untuk digunakan di masa depan.
Meskipun PCOS dapat memengaruhi kualitas sel telur, wanita dengan PCOS sering memiliki jumlah cadangan sel telur yang melimpah.
Membekukan sel telur dapat memberikan ketenangan pikiran dan opsi jika program hamil langsung belum berhasil, atau ingin menunda program kehamilan selama pengobatan PCOS.
Bagi Anda yang sedang pertimbangkan untuk coba prosedur pembekuan sel telur, beberapa paket program pembekuan sel telur ini bisa jadi bahan pertimbangan Anda:

5. Bayi Tabung (IVF)
Bayi tabung (IVF) merupakan salah satu program hamil untuk penderita PCOS dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.
Dalam prosedur ini, sel telur diambil dari ovarium, dibuahi di laboratorium, dan embrio yang terbentuk kemudian dipindahkan ke rahim.
Prosedur ini memberikan kontrol yang lebih besar atas proses pembuahan dan dapat menjadi solusi efektif bagi banyak pasangan.
Jika Anda sedang mempertimbangkan coba program bayi tabung atau IVF, beberapa paket program di bawah ini bisa jadi opsi pilihan tepat untuk Anda:

Penderita PCOS masih bisa mendapatkan peluang kehamilan, asalkan mendapatkan bimbingan dari dokter spesialis kandungan yang tepat serta melalui berbagai penanganan yang tepat pula.
Dari pemilihan dokter spesialis kandungan, pertimbangkan prosedur pembekuan sel telur, hingga program bayi tabung, 365Sehat bisa bantu Anda temukan solusi yang tepat untuk ini, jika Anda ingin mencari solusi medis dari luar negeri.
Kami bisa bantu jadwalkan appointment, hubungkan dengan dokter spesialis, hingga bantu akomodasinya selama di sana.
Untuk tanya-tanya lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan harga paket pembekuan sel telur dan perawatan fertilitas dari berbagai rumah sakit/klinik se-Asia.
Konten Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita
Referensi:
Bahawi, Y. O., Radwan, E. M., Khouj, M. A., Alotaibi, R. K., Bajuwaiber, N. A., Baghlaf, L. F., AlFaraj, W. F., & Oraif, A. M. (2023). Pregnancy Rates in Women With Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) Using Letrozole Versus Clomiphene Citrate: A Retrospective Record Review. Cureus, 15(7), e42257. https://doi.org/10.7759/cureus.42257
Bahri Khomami, M., Shorakae, S., Hashemi, S. et al. Systematic review and meta-analysis of pregnancy outcomes in women with polycystic ovary syndrome. Nat Commun 15, 5591 (2024). https://doi.org/10.1038/s41467-024-49749-1
Bahri Khomami M, Teede HJ, Joham AE, Moran LJ, Piltonen TT, Boyle JA. Clinical management of pregnancy in women with polycystic ovary syndrome: an expert opinion. Clin Endocrinol (Oxf). 2022; 97: 227-236. doi:10.1111/cen.14723
Mogos, R., Gheorghe, L., Carauleanu, A., Vasilache, I.-A., Munteanu, I.-V., Mogos, S., Solomon-Condriuc, I., Baean, L.-M., Socolov, D., Adam, A.-M., & Preda, C. (2024). Predicting Unfavorable Pregnancy Outcomes in Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) Patients Using Machine Learning Algorithms. Medicina, 60(8), 1298. https://doi.org/10.3390/medicina60081298
Morin-Papunen, L., Pelkonen, S. and Piltonen, T. (2025), Polycystic ovary syndrome: What to say when asked about the chance of pregnancy. Acta Obstet Gynecol Scand, 104: 1228-1230. https://doi.org/10.1111/aogs.15149
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.