Apakah umur 40 tahun bisa hamil? Pertanyaan ini mungkin menjadi keresahan bagi banyak wanita yang sedang merencanakan kehamilan di usia matang.
Jika Anda sedang berada di fase ini, perlu Anda ketahui bahwa kehamilan di usia 40 tahun atau lebih bukanlah hal yang mustahil.
Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda pahami, mulai dari peluang keberhasilan hingga berbagai risiko dan pilihan program hamil yang bisa ditempuh.
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita
Jadwalkan Program Kehamilan dengan Dokter Spesialis Kandungan Sekarang
Temukan Paket Treatment Kesuburan Lainnya di 365Mall
Peluang dan Tantangan Hamil di Usia 40 Tahun
Penting untuk memahami bahwa peluang kehamilan alami memang menurun seiring bertambahnya usia.
Saat Anda masih berada di usia 30-an, peluang hamil dalam satu siklus menstruasi adalah sekitar 20%.
Namun, begitu Anda memasuki usia 40 tahun, angka ini menurun drastis, menjadi sekitar 10% atau bahkan kurang.
Di umur 40 tahun, Anda tetap berpeluang untuk bisa hamil, tapi perlu persiapan lebih matang dan pemahaman yang mendalam.
Penurunan kesuburan ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah berkurangnya kuantitas dan kualitas sel telur.
Setiap wanita memiliki jutaan sel telur yang jumlahnya terus menyusut. Pada usia 37 tahun, jumlahnya sudah berkurang drastis dan hanya tersisa 2,5% dari jumlah awal.
Selain itu, kualitas sel telur juga menurun. Sel telur yang lebih tua lebih rentan mengalami kelainan kromosom, yang pada akhirnya meningkatkan risiko keguguran dan cacat lahir.
Berbagai masalah kesehatan lain seperti endometriosis atau fibroid rahim juga bisa menjadi penyebab susah hamil di usia 40 tahun.
Untuk tahu lebih detail soal batas usia masa subur wanita, bisa baca selengkapnya di sini: Masa Subur Wanita sampai Umur Berapa? Ini Usia Batasannya!
Risiko Kehamilan di Usia Tua
Membicarakan risiko hamil usia 40 tahun bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membekali Anda dengan informasi yang lengkap. Memahami risiko ini adalah bagian penting dari persiapan hamil di usia 40.
Risiko untuk Ibu
Kehamilan di usia 40 tahun cenderung membawa risiko komplikasi yang lebih tinggi. Kondisi seperti diabetes gestasional, preeklamsia, dan hipertensi seringkali lebih umum terjadi.
Selain itu, risiko persalinan caesar juga meningkat, karena berbagai faktor komplikasi seperti posisi bayi yang kurang ideal.
Risiko untuk Janin
Salah satu risiko yang paling sering disoroti adalah peningkatan risiko keguguran.
Pada usia 40-an, risiko keguguran bisa mencapai 34% atau lebih. Selain itu, risiko bayi lahir dengan kelainan genetik seperti down syndrome juga meningkat.
Bayi Anda juga berisiko lebih tinggi untuk lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Pilihan Program Hamil di Usia 40 Tahun
Meskipun tantangan kehamilan alami cukup besar, dunia medis menawarkan berbagai solusi untuk meningkatkan peluang Anda, seperti:
1. Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing)
Pembekuan sel telur adalah prosedur yang sangat relevan, terutama jika Anda berencana hamil di usia lebih lanjut.
Prosedur ini idealnya dilakukan pada usia lebih muda, di mana kualitas dan kuantitas ovarium dan sel telur masih optimal.
Dengan prosedur ini, sel telur yang sehat dibekukan dan disimpan untuk digunakan di masa depan.
Meskipun demikian, program ini masih bisa menjadi opsi jika Anda masih memiliki sel telur berkualitas baik.
Untuk Anda yang tertarik segera lakukan pembekuan sel telur, beberapa paket prosedur ini bisa jadi opsi pertimbangan terbaik Anda:

2. Inseminasi Buatan (IUI)
Inseminasi buatan (IUI) adalah prosedur di mana sperma terbaik disuntikkan langsung ke dalam rahim saat masa subur.
Prosedur ini umumnya lebih sederhana dan minim invasif dibandingkan pilihan lain.
Namun, tingkat keberhasilan IUI sangat bergantung pada kondisi fisik dan usia Anda, dan seringkali peluangnya menurun drastis pada wanita di atas usia 40 tahun.
3. Bayi Tabung (IVF)
Banyak pasangan memilih bayi tabung (IVF) sebagai pilihan utama, terutama di usia 40-an.
IVF adalah prosedur di mana sel telur dan sperma disatukan di laboratorium untuk menghasilkan embrio, lalu embrio tersebut dipindahkan ke rahim.
Tingkat keberhasilan IVF bisa mencapai 66% di pusat-pusat fertilitas terkemuka.
Dengan IVF, dokter dapat memilih embrio yang paling sehat untuk ditanamkan, sehingga dapat mengurangi risiko kelainan genetik.
Bagi Anda yang pertimbangkan lakukan program bayi tabung dengan fasilitas terbaik, ini beberapa paket program IVF yang bisa Anda coba pertimbangkan:

Meskipun tantangan kehamilan di usia 40-an terasa berat, banyak wanita yang berhasil melewatinya dengan sehat dan bahagia.
Kunci utamanya adalah persiapan yang matang dan konsultasi dengan dokter profesional.
Untuk yang mencari opsi medis selain di Indonesia, beberapa dokter spesialis kandungan dari Singapura hingga Malaysia berikut ini bisa jadi pilihan Anda:

Tak perlu bingung soal pengurusan janji temu-nya, 365Sehat bisa bantu jadwalkan janji temu dengan dokter di atas, jadwalkan prosedur pembekuan sel telur dan IVF, hingga bantu akomodasi Anda selama lakukan perawatan di Singapura dan Malaysia.
Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan harga paket program kehamilan dan perawatan fertilitas dari berbagai rumah sakit/klinik se-Asia.
Konten Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita
Referensi:
Gantt, Angela et al. (2023). Obstetric Care Consensus #11, Pregnancy at age 35 years or older. American Journal of Obstetrics & Gynecology, Volume 228, Issue 3, B25 – B40. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2022.07.022
Hochler, H., Lipschuetz, M., Suissa-Cohen, Y., Weiss, A., Sela, H. Y., Yagel, S., Rosenbloom, J. I., Grisaru-Granovsky, S., & Rottenstreich, M. (2023). The Impact of Advanced Maternal Age on Pregnancy Outcomes: A Retrospective Multicenter Study. Journal of clinical medicine, 12(17), 5696. https://doi.org/10.3390/jcm12175696
Howell A, Blott M. Very advanced maternal age. The Obstetrician & Gynaecologist 2021; 23: 38–47. https://doi.org/10.1111/tog.12710
Jacobson LE, Fuentes-Rivera E, Schiavon R, Darney BG. Association of maternal age 35 years and over and prenatal care utilization, preterm birth, and low birth weight, Mexico 2008–2019. Int J Gynecol Obstet. 2023; 162: 623-631. doi:10.1002/ijgo.14707
Li, J., Yan, J., & Jiang, W. (2023). The role of maternal age on adverse pregnancy outcomes among primiparous women with singleton birth: a retrospective cohort study in urban areas of China. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 36(2). https://doi.org/10.1080/14767058.2023.2250894
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.