Benjolan di Payudara Terasa Nyeri, Apakah Bahaya?

Menemukan benjolan di payudara terasa nyeri bisa menimbulkan kecemasan bagi setiap wanita. Kabar baiknya, tidak semua benjolan payudara bersifat serius.

Namun, penting untuk memahami artinya, kapan harus berkonsultasi dengan dokter, serta opsi diagnosis dan perawatan yang tersedia.

Artikel ini menjelaskan penyebab potensial dan langkah yang perlu diambil jika Anda menemukan benjolan di payudara terasa nyeri.

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita

Jadwalkan Skrining Kesehatan Wanita Komprehensif Sekarang

Temukan Paket Skrining Kesehatan Wanita Komprehensif Terbaik di Singapura hingga Malaysia

Penyebab Benjolan di Payudara Terasa Nyeri

Meski seringkali jinak, benjolan di payudara terasa nyeri tak boleh diabaikan. Penyebab umumnya meliputi:

1. Perubahan Fibrokistik Payudara

Perubahan non-kanker yang menyebabkan benjolan atau area menebal di payudara, biasanya disertai nyeri (mastalgia) terutama sebelum menstruasi. Benjolan terasa kenyal dan ukurannya bisa berubah akibat fluktuasi hormon estrogen.

2. Kista Payudara

Kantung berisi cairan dalam jaringan payudara, berbentuk bulat/oval. Dapat menimbulkan rasa sakit di payudara saat membesar atau terinfeksi.

3. Mastitis (Infeksi Payudara)

Infeksi payudara yang umum pada ibu menyusui, menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri. Disertai demam atau lelah. Kasus berat dapat memicu abses.

Untuk mengenal tentang mastitis dan bagaimana membedakannya dengan gejala kanker payudara, bisa baca selengkapnya di sini: Kenali Perbedaan Kanker Payudara dan Mastitis.

4. Cedera atau Trauma

Benturan langsung dapat memicu benjolan nyeri akibat nekrosis lemak atau hematoma. Umumnya jinak, tapi gejalanya mirip kondisi serius.

5. Kanker Payudara

Meski jarang, beberapa jenis kanker (misalnya kanker payudara inflamasi) bisa menyebabkan nyeri dan benjolan. Ketakutan kanker perlu diimbangi dengan pemeriksaan medis.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan jika:

Benjolan tetap ada setelah 1-2 siklus menstruasi
Keluar cairan dari puting (terutama berdarah)
Benjolan membesar atau teksturnya berubah
Kulit di atas benjolan memerah, mengerut, atau seperti lesung
Nyeri terus-menerus di satu area payudara

Pemeriksaan dini ini sangatlah krusial, meski benjolan diduga jinak. Deteksi dini meningkatkan peluang kesembuhan, terutama jika ganas.

Temukan Paket Skrining Kesehatan Wanita Komprehensif Terbaik & Terpercaya

Metode Diagnosis

Setelah berkonsultasi, Anda mungkin menjalani:

Pemeriksaan Payudara Klinis: Menilai ukuran, tekstur, dan pergerakan benjolan.
USG atau Mamografi: Pencitraan untuk membedakan massa padat dan kista.
Aspirasi Jarum Halus (FNA) atau Biopsi: Pengambilan sampel jaringan/cairan untuk analisis lab, terutama jika benjolan padat atau menetap.

Perawatan untuk Benjolan Nyeri di Payudara

Penanganan disesuaikan penyebabnya:

Perubahan Fibrokistik: Seringkali tidak perlu perawatan, tapi modifikasi gaya hidup dan obat pereda nyeri dapat membantu.
Kista: Dipantau atau dikeringkan jika menyebabkan ketidaknyamanan.
Infeksi: Diobati dengan antibiotik; abses perlu drainase.
Cedera: Cukup dengan pereda nyeri dan pemantauan.
Kanker: Jika terdiagnosis, meliputi operasi, kemoterapi, radioterapi, atau terapi hormon.

Jadwalkan Konsultasi dengan Dokter Spesialisnya Sekarang!

Meski benjolan di payudara terasa nyeri bisa menakutkan, ini bukan selalu gejala awal kanker. Namun, evaluasi oleh tenaga medis tetap penting untuk diagnosis akurat. Pemeriksaan payudara mandiri dan kontrol rutin membantu deteksi dini sekaligus memberi ketenangan pikiran.

Untuk Anda yang membutuhkan konsultasi atau second opinion dari dokter spesialis terbaik di Singapura hingga Malaysia, hubungi kami untuk dibantu jadwalkan appointment hingga akomodasinya selama di sana.