fbpx
Ini 5 Cara Mengobati Kanker Serviks yang Banyak Direkomendasikan

Ini 5 Cara Mengobati Kanker Serviks yang Banyak Direkomendasikan

Cara Mengobati Kanker Serviks yang Banyak Direkomendasikan
Dr Kenneth Lee

Diagnosis kanker serviks memang bisa sangat menakutkan. Namun, penting untuk diingat bahwa saat ini, ada banyak sekali cara mengobati kanker serviks yang tersedia.

Pilihan pengobatan ini disesuaikan dengan stadium kanker, kondisi kesehatan pasien, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi.

Artikel ini akan membantu Anda memahami berbagai metode pengobatan yang umum digunakan, mulai dari prosedur operasi hingga terapi yang lebih canggih.

Kembali ke Saluran Utama: Kanker Serviks

Jadwalkan Skrining dan Pengobatan Kanker Serviks di Singapura Sekarang

Temukan Paket Skrining dan Pengobatan Kanker Serviks Terbaik di Singapura Lainnya

Cara Mengobati Kanker Serviks di Singapura

Ini beberapa metode pengobatan kanker serviks yang banyak direkomendasikan bagi para pengindap kanker serviks:

1. Prosedur Operasi

Operasi adalah salah satu pendekatan utama, terutama untuk kanker serviks yang terdeteksi pada stadium awal.

Terdapat beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan, tergantung pada sejauh mana sel kanker sudah menyebar.

  • Cone Biopsy: Ini adalah prosedur yang paling tidak invasif, di mana dokter mengangkat jaringan serviks yang berbentuk kerucut. Biasanya, operasi ini dilakukan pada tumor yang sangat kecil (kurang dari 3 cm) dan memiliki keunggulan karena memungkinkan pasien untuk tetap bisa hamil di masa depan.
  • Trakelektomi Radikal: Prosedur ini melibatkan pengangkatan serviks dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Namun, rahim tetap dipertahankan, sehingga pasien masih memiliki peluang untuk hamil.
  • Histerektomi Radikal: Ini adalah operasi yang lebih ekstensif. Dokter akan mengangkat rahim, serviks, bagian atas vagina, dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Konsekuensi dari prosedur ini adalah kemandulan dan menopause dini, sehingga opsi ini biasanya dipilih jika kanker sudah menyebar lebih luas.
  • Pelvic Exenteration: Prosedur ini dilakukan untuk kasus kanker yang berulang. Organ panggul seperti kandung kemih dan usus akan diangkat, dan dokter akan membuat lubang buatan (stoma) untuk membuang urine dan feses.

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat-obatan ini biasanya diberikan secara intravena dan bisa digunakan dalam beberapa skenario:

  • Kemoradiasi: Kombinasi antara kemoterapi (biasanya menggunakan obat cisplatin) dengan radioterapi. Pendekatan ini sangat efektif untuk kanker stadium lanjut (IIB–IV), karena obat kemoterapi dapat meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap radiasi.
  • Kemoterapi Paliatif: Untuk kanker yang sudah menyebar (metastatik, stadium IVB), obat seperti carboplatin atau paclitaxel bisa digunakan untuk mengendalikan gejala dan meningkatkan kualitas hidup, meskipun tidak bertujuan menyembuhkan.

Efek samping yang mungkin terjadi adalah mual, rambut rontok, dan risiko kerusakan ginjal, sehingga pemantauan fungsi ginjal secara rutin sangat penting.

3. Radioterapi (Terapi Radiasi)

Terapi ini menggunakan sinar energi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Ada dua jenis radioterapi utama:

  • Radioterapi Eksternal (EBRT): Sinar diarahkan dari mesin di luar tubuh ke area panggul. Biasanya, terapi ini dilakukan selama sekitar lima minggu.
  • Brakiterapi: Prosedur ini melibatkan penempatan implan radioaktif langsung di dalam vagina, dekat dengan tumor. Dosis radiasi yang tinggi dapat diberikan dalam waktu singkat (beberapa menit) atau dosis rendah dalam beberapa hari.

Kombinasi kedua metode ini diklaim lebih efektif dalam mengurangi risiko kanker datang kembali.

Efek samping yang mungkin terjadi termasuk iritasi kulit, diare, dan kemandulan. Untuk menghindari menopause dini, kadang dilakukan ovarian transposition (pemindahan ovarium).

Baca Juga: Estimasi Biaya Pengobatan Kanker Serviks di Singapura

4. Terapi Target

Salah satu terobosan terbaru dalam pengobatan kanker serviks adalah terapi target.

Metode ini bekerja dengan cara yang sangat spesifik, yaitu menyerang mekanisme yang dibutuhkan sel kanker untuk tumbuh. Salah satu contoh obat terapi target yang umum digunakan adalah Bevacizumab.

Obat ini bekerja dengan menghambat pembentukan pembuluh darah baru yang dibutuhkan oleh tumor untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen.

Dengan begitu, pertumbuhan sel kanker akan terhenti atau melambat.

Biasanya, terapi target ini diberikan bersamaan dengan kemoterapi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.

Untuk tahu cara kerja terapi target pada jenis kanker lain, misalnya kanker payudara, bisa cek selengkapnya di sini: Terapi Target Kanker Payudara: Cara Kerja dan Peruntukannya.

5. Imunoterapi

Imunoterapi adalah jenis pengobatan yang sangat menjanjikan karena memanfaatkan sistem kekebalan tubuh pasien sendiri untuk melawan sel kanker.

Pada dasarnya, sel kanker memiliki mekanisme untuk “menghindari” deteksi oleh sistem imun.

Imunoterapi menggunakan obat-obatan seperti Pembrolizumab, yaitu antibodi monoklonal yang berfungsi “melepaskan rem” pada sistem kekebalan tubuh.

Dengan demikian, sel-sel imun dapat mengenali dan menyerang sel kanker secara lebih efektif.

Imunoterapi sering kali menjadi pilihan saat kanker tidak lagi memberikan respons yang baik terhadap kemoterapi.

Pentingnya Deteksi dan Pengobatan Kanker Serviks Sedini Mungkin

Poin penting yang tidak boleh dilupakan adalah paham akan ciri-ciri kanker serviks stadium awal.

Oleh karena itu, skrining rutin melalui tes Pap Smear sangat direkomendasikan, karena dapat mendeteksi perubahan pra-kanker pada sel leher rahim sebelum berkembang menjadi kanker invasif.

Semakin dini kanker terdeteksi, semakin besar pula peluang kesembuhan total. Diagnosis yang cepat akan membuka lebih banyak pilihan cara mengobati kanker serviks.

Selain itu, diagnosis dini juga memungkinkan pasien untuk mendapatkan perawatan sebelum kanker menyebar ke organ lain.

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau membutuhkan informasi lebih lanjut, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi.

Tertarik Cek dan Obati Kanker Serviks di Singapura? 365Sehat Bisa Bantu Anda!

Bagi Anda yang sudah coba konsultasi ke berbagai dokter di Indonesia namun masih merasa bimbang akan hasil diagnosis atau pengobatannya dan tertarik mencari opsi pengobatan di Singapura, 365Sehat bisa bantu Anda!

Kami bisa bantu hubungkan Anda dengan banyak rumah sakit terkemuka di Singapura, serta jadwalkan appointment bersama para dokter spesialisnya yang tepat.

Ingin tanya-tanya lebih lanjut? Bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!

Info Terkait

Artikel Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Kanker Serviks

Cari Dokter

Referensi:

Burmeister, C. A., Khan, S. F., Schäfer, G., Mbatani, N., Adams, T., Moodley, J., & Prince, S. (2022). Cervical cancer therapies: Current challenges and future perspectives. Tumour virus research, 13, 200238. https://doi.org/10.1016/j.tvr.2022.200238

PDQ Cancer Information Summaries [Internet]. Bethesda (MD): National Cancer Institute (US); 2002-. Cervical Cancer Treatment: Patient Version. 2025 Apr 3. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK65985/

National Comprehensive Cancer Network. (n.d.). NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology: Cervical cancer (PDF). National Comprehensive Cancer Network. Diakses 13 Agustus 2025, dari https://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/cervical.pdf

Dr Bryan Wang

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.