Paham cara menjaga kesuburan wanita tidak hanya bermanfaat untuk program hamil (promil) saat ini, tetapi juga investasi berharga untuk masa depan.
Kondisi kesuburan wanita dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari gaya hidup hingga genetik. Untuk mengoptimalkan kesuburan Anda, artikel ini akan bagikan beberapa cara yang bisa dilakukan.
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita
Jadwalkan Pembekuan Sel Telur dan Perawatan Fertilitas Sekarang
Cara Menjaga Kesuburan Wanita
Ini beberapa cara menjaga kesuburan wanita yang bisa dilakukan, baik untuk Anda yang berencana promil secepatnya ataupun ingin menunda kehamilan:
1. Jaga Berat Badan Tetap Ideal
Berat badan memiliki hubungan yang erat dengan keseimbangan hormonal.
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang terlalu rendah (di bawah 18,5) atau terlalu tinggi (di atas 25) dapat mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi.
Penurunan berat badan sebesar 5-10% pada wanita dengan obesitas, khususnya yang mengalami sindrom polikistik ovarium (PCOS), sering kali bisa memulihkan siklus menstruasi dan meningkatkan peluang untuk hamil.
Jadi, menjaga berat badan ideal adalah salah satu langkah pertama yang krusial untuk menjaga kesuburan wanita.
2. Lakukan Olahraga yang Cukup dan Teratur
Olahraga bukan hanya untuk kebugaran fisik, tetapi juga kunci untuk menjaga keseimbangan hormon.
Lakukan olahraga intensitas sedang, seperti jalan cepat, yoga, atau berenang selama 30 menit setiap hari.
Aktivitas ini dapat meningkatkan sirkulasi darah ke kesehatan rahim dan kesehatan ovarium, sehingga mendukung fungsi organ reproduksi.
Namun, hindari olahraga yang terlalu berat atau berlebihan, karena hal ini justru dapat memicu stres pada tubuh dan mengganggu siklus ovulasi serta produksi hormon.
3. Atur Pola Makan dengan Diet Sehat
Apa yang Anda makan akan memengaruhi kualitas sel telur dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan.
Salah satu pola makan yang terbukti efektif adalah Diet Mediterania, yang berisi sayuran hijau, buah-buahan, ikan dengan omega-3 seperti salmon, minyak zaitun, dan biji-bijian utuh.
Pola makan ini tidak hanya menyediakan nutrisi esensial, seperti asam folat, vitamin D dan E, tetapi juga dapat menurunkan risiko infertilitas ovulasi hingga 30%.
Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan kesuburan wanita setelah berkonsultasi dengan dokter.
4. Hindari Rokok dan Alkohol
Rokok dan alkohol adalah dua hal yang sangat merugikan bagi kesuburan.
Merokok dapat mempercepat penuaan pada ovarium dan secara signifikan mengurangi cadangan sel telur. Sementara itu, konsumsi alkohol berlebihan juga terkait erat dengan gangguan ovulasi.
Jika Anda sedang dalam masa persiapan kehamilan atau sekadar ingin menjaga kesehatan, berhenti total dari rokok dan alkohol adalah keputusan terbaik.
5. Istirahat yang Cukup dan Hindari Stres Berlebih
Stres kronis bisa menjadi musuh bagi kesuburan. Ketika Anda mengalami stres, tubuh melepaskan hormon yang dapat mengganggu aksis hipotalamus-pituitari-ovarium, yang berujung pada anovulasi (tidak adanya pelepasan sel telur).
Untuk mengatasinya, pastikan Anda mendapatkan kualitas tidur yang cukup, idealnya 7-8 jam per malam. Lakukan juga teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk membantu mengelola stres.
6. Rutin Cek Kesehatan dan Skrining PMS
Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah langkah preventif yang cerdas. Lakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon seperti AMH (cadangan ovarium), FSH, dan LH.
Selain itu, skrining rutin untuk Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti klamidia dan gonore sangat penting.
Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan Penyakit Radang Panggul (PID) dan kerusakan pada tuba falopi, yang pada akhirnya bisa memicu endometriosis dan infertilitas.
Penting juga untuk memahami cara menghitung masa subur untuk program hamil Anda, agar lebih efektif.
7. Pembekuan Sel Telur (Oocyte Cryopreservation)
Bagi Anda yang berencana menunda kehamilan, misalnya karena karier atau belum menemukan pasangan, pembekuan sel telur bisa menjadi opsi yang layak.
Prosedur ini memungkinkan Anda menyimpan sel telur di usia muda ketika kualitasnya masih optimal.
Prosesnya melibatkan stimulasi hormon, pengambilan sel telur dari ovarium, lalu pembekuan cepat (vitrifikasi).
Pembekuan sel telur paling efektif dilakukan sebelum usia 38 tahun, karena keberhasilan sangat dipengaruhi oleh usia saat sel telur dibekukan dan jumlah oosit yang disimpan.
Metode ini memberikan kesempatan untuk menjaga peluang biologis Anda di masa depan.
Untuk Anda yang tertarik lakukan prosedur pembekuan sel telur, 365Sehat bekerjasama dengan beberapa rumah sakit hingga klinik fertilitas terkemuka di Singapura hingga Thailand untuk layanan pembekuan sel telur, seperti:

Menjaga kesuburan wanita butuh komitmen dan kesadaran dari diri sendiri.
Jika setelah terapkan gaya hidup sehat Anda ingin mencari panduan medis dari dokter spesialis kandungan, 365Sehat bisa bantu hubungkan dengan para dokter spesialisnya di Singapura hingga Malaysia.
Tak perlu khawatir soal pendaftaran, kami bisa bantu jadwalkan appointment sampai bantu akomodasi Anda selama di sana.
Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini.
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan harga paket pembekuan sel telur dan perawatan fertilitas dari berbagai rumah sakit/klinik se-Asia.
Konten Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita
Referensi:
Abodi, Martina et al. (2022). Omega-3 fatty acids dietary intake for oocyte quality in women undergoing assisted reproductive techniques: A systematic review. European Journal of Obstetrics and Gynecology and Reproductive Biology, Volume 275, 97 – 105. https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2022.06.019
Basic, M., Mitic, D., Krstic, M., & Cvetkovic, J. (2023). Tobacco and alcohol as factors for male infertility-a public health approach. Journal of public health (Oxford, England), 45(2), e241–e249. https://doi.org/10.1093/pubmed/fdac042
Katsani, D., Paraschou, N., Panagouli, E., Tsarna, E., Sergentanis, T. N., Vlahos, N., & Tsitsika, A. (2024). Social Egg Freezing—A Trend or Modern Reality? Journal of Clinical Medicine, 13(2), 390. https://doi.org/10.3390/jcm13020390
Mussawar, M., Balsom, A. A., Totosy de Zepetnek, J. O., & Gordon, J. L. (2023). The effect of physical activity on fertility: a mini-review. F&S reports, 4(2), 150–158. https://doi.org/10.1016/j.xfre.2023.04.005
Zhu, L., Zhou, B., Zhu, X., Cheng, F., Pan, Y., Zhou, Y., Wu, Y., & Xu, Q. (2022). Association Between Body Mass Index and Female Infertility in the United States: Data from National Health and Nutrition Examination Survey 2013-2018. International journal of general medicine, 15, 1821–1831. https://doi.org/10.2147/IJGM.S349874
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.