Seringkali ciri-ciri kanker serviks stadium awal tidak begitu terlihat secara ‘spesifik’, sehingga ancamannya berkembang hingga ke stadium lanjut. Padahal, kanker serviks jadi salah satu kanker yang sangat berbahaya bagi para wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Untuk bisa lebih siaga dan bisa ambil tindakan preventif sedini mungkin, artikel ini akan bagikan seperti apa ciri-ciri kanker serviks stadium awal, kiat pendeteksiannya, hingga pengobatannya yang efektif.
Pelajari Lebih Lanjut: Kanker Serviks
Jadwalkan Skrining dan Pengobatan Kanker Serviks di Singapura Sekarang
Temukan Paket Skrining Kanker dari Rumah Sakit Terkemuka di Singapura Lainnya
Ciri-ciri Kanker Serviks Stadium Awal
Salah satu tantangan terbesar dari penyakit ini adalah sering kali tidak ada gejala kanker serviks stadium awal yang spesifik.
Banyak wanita yang bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki kanker serviks hingga penyakit ini mencapai stadium yang lebih lanjut.
Inilah mengapa skrining rutin menjadi sangat krusial. Namun, jika pun ada gejala yang muncul, biasanya sangat ringan dan mudah disalahartikan sebagai kondisi lain.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri kanker serviks stadium awal yang perlu Anda waspadai:
1. Keputihan Tidak Wajar
Ini adalah salah satu ciri paling umum, meskipun sering diabaikan.
Keputihan yang abnormal bisa berupa warnanya yang tidak biasa, seperti merah muda, kecokelatan, atau bahkan bercampur darah. Selain itu, keputihan ini juga sering disertai bau tidak sedap.
2. Perdarahan Ringan yang Tidak Biasa
Perdarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi normal, setelah berhubungan seksual, atau bahkan setelah masa menopause, bisa menjadi tanda bahaya. Perdarahan ini biasanya ringan, tetapi patut dicurigai.
3. Nyeri Saat Berhubungan Intim atau Buang Air Kecil
Munculnya nyeri ringan di area panggul saat berhubungan intim atau buang air kecil juga bisa menjadi sinyal adanya masalah.
Meskipun tidak selalu mengindikasikan kanker serviks, sebaiknya kondisi ini segera dikonsultasikan dengan dokter.
Penting untuk diingat bahwa faktor risiko kanker serviks sangat beragam, mulai dari infeksi menular seksual seperti infeksi HPV hingga gaya hidup.
Untuk itu, tindakan preventif sedini mungkin bisa jadi satu cara yang bisa selamakan nyawa Anda dari ancaman kanker ini.
Baca Juga: Apakah Kanker Serviks Menular? Ini Faktanya!
Cara Mendeteksi Kanker Serviks Stadium Awal
Ada beberapa metode yang umum digunakan untuk melakukan skrining atau deteksi dini kanker serviks pada stadium awal:
1. Pap Smear
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari serviks untuk diperiksa di laboratorium, guna mendeteksi adanya sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker.
WHO merekomendasikan wanita berusia 21-29 tahun melakukan tes ini setiap tiga tahun, dan bagi wanita 30-65 tahun setiap 3-5 tahun, idealnya dikombinasikan dengan tes HPV.
2. Tes HPV DNA
Saat ini, WHO merekomendasikan tes HPV DNA sebagai metode skrining pilihan utama karena memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam mendeteksi lesi prakanker.
3. Kolposkopi dan Biopsi
Jika hasil skrining awal menunjukkan adanya sel abnormal, dokter akan menyarankan kolposkopi. Prosedur ini menggunakan alat khusus untuk melihat serviks secara lebih jelas.
Jika ditemukan area yang mencurigakan, dokter akan melakukan biopsi (mengambil sampel jaringan) untuk memastikan diagnosis.
Pengobatan untuk Kanker Serviks Stadium Awal
Ketika diagnosis kanker serviks sudah dikonfirmasi, langkah selanjutnya adalah menentukan pengobatan kanker serviks stadium awal yang paling sesuai.
Berikut adalah beberapa pilihan obat untuk kanker serviks stadium awal yang umumnya direkomendasikan:
1. Prosedur Bedah
Tujuannya adalah mengangkat sel kanker namun tetap mempertahankan rahim, sehingga pasien masih memiliki kesempatan untuk hamil.
- Biopsi Kerucut (Konisasi): Cocok untuk kanker stadium 1A1. Dokter akan mengangkat jaringan serviks berbentuk kerucut yang berisi sel kanker.
- Trakelektomi Radikal: Untuk kanker stadium 1B dengan tumor berukuran kecil, di mana serviks dan sebagian vagina diangkat, tetapi rahim dipertahankan.
2. Histerektomi
Prosedur ini melibatkan pengangkatan rahim dan serviks. Histerektomi biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan stadium 1A2–1B yang tidak lagi berencana untuk hamil, atau kasus dengan risiko penyebaran yang tinggi.
3. Terapi Kombinasi (Kemoradiasi)
Untuk kasus yang lebih kompleks, kombinasi kemoterapi dan radioterapi bisa menjadi pilihan.
Radioterapi akan membunuh sel kanker di area lokal, sementara kemoterapi (menggunakan obat seperti cisplatin) akan mencegah penyebaran sel kanker ke organ lain.
Dengan memahami ciri-ciri kanker serviks stadium awal, menyadari pentingnya deteksi dini, dan mengetahui pilihan pengobatan kanker serviks stadium awal, Anda dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan dari ancaman kanker ini.
Baca Juga: Estimasi Biaya Pengobatan Kanker Serviks di Singapura
Butuh Pemeriksaan hingga Pengobatan Kanker Serviks Terpercaya di Singapura? 365Sehat Bisa Bantu Anda!
Untuk tindakan preventif terbaik dalam terhindar dari ancaman kanker serviks, skrining dan pengobatan tahap dini jadi opsi paling tepat.
Jika Anda kesulitan untuk dapatkan tindakan yang tepat atau butuh second opinion di luar dari dokter-dokter di Indonesia, 365Sehat bisa bantu hubungkan Anda dengan rumah sakit terkemuka di Singapura serta para dokter spesialis onkologi pilihannya.
Kami bisa bantu jadwalkan appointment skrining atau konsultasi bersama para dokternya, hingga bantu akomodasi Anda selama pengobatan di Singapura.
Tertarik untuk coba? Untuk info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket skrining dan treatment kanker terbaik di Singapura lainnya.
Artikel Terkait
- Pencitraan Medis
- Kesehatan Wanita
- Ginekologi
- Rekomendasi Rumah Sakit di Singapura
- Rincian Biaya Pengobatan Kanker di Singapura
Referensi:
World Health Organization. Cervical cancer screening (Indicator 3240). Global Health Observatory. August 13, 2025, diakses dari: https://www.who.int/data/gho/indicator-metadata-registry/imr-details/3240
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.