fbpx
Ini Ciri-ciri Kista Ovarium pada Wanita yang Wajib Diwaspadai

Ini Ciri-ciri Kista Ovarium pada Wanita yang Wajib Diwaspadai

Ini Ciri-ciri Kista Ovarium pada Wanita yang Wajib Diwaspadai
Dr Kenneth Lee

Kesehatan reproduksi wanita adalah aspek penting yang seringkali luput dari perhatian hingga muncul masalah. Salah satu kondisi yang patut diwaspadai adalah kista ovarium. Artikel ini akan membahas secara tuntas gejala kista ovarium pada wanita, membantu Anda memahami ciri-ciri kista ovarium pada wanita yang umum hingga yang memerlukan perhatian medis segera.

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita

Dapatkan Penanganan Kista Ovarium dari Ahli Ginekologi Terbaik

Apa Itu Kista Ovarium?

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh di indung telur. Sebanyak 70% wanita pernah mengalaminya tanpa gejala. Namun bila membesar atau pecah, gejala kista ovarium bisa mengganggu kualitas hidup.

Ciri-ciri Kista Ovarium pada Wanita

Ini beberapa ciri-ciri kista ovarium pada wanita yang wajib dipahami agar bisa dilakukan tindakan preventif:

1. Nyeri Pinggang

Salah satu ciri kista ovarium yang sering dikeluhkan adalah nyeri pada area pinggang, terutama di salah satu sisi. Nyeri ini bisa terasa tumpul, seperti tertekan, atau bahkan tajam, tergantung pada ukuran dan lokasi kista.

Kadang, nyeri ini menjalar hingga ke paha atau punggung bagian bawah. Sensasi nyeri kista ovarium seperti tertekan atau tertarik dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.

2. Gangguan Menstruasi

Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi kista ovarium gejala awal. Ini termasuk haid tidak teratur, seperti perdarahan lebih banyak dari biasanya, durasi haid yang lebih panjang, atau bahkan perdarahan di luar siklus haid normal Anda.

Kista dapat memengaruhi keseimbangan hormon, yang pada akhirnya berdampak pada keteraturan menstruasi. Pendarahan di luar siklus haid adalah salah satu indikator yang perlu diperhatikan dengan serius.

3. Rasa Tidak Nyaman pada Perut

Anda mungkin merasakan perut kembung, terasa penuh, atau ada tekanan di area panggul.

Dalam beberapa kasus, kista yang cukup besar bisa menyebabkan perut buncit karena kista ovarium, meskipun ini tidak selalu menjadi patokan tunggal.

Rasa tidak nyaman ini bisa menetap atau hilang timbul, tergantung pada aktivitas Anda. Beberapa wanita juga melaporkan adanya benjolan di perut yang teraba jika kista berukuran besar.

4. Nyeri saat Beraktivitas Tertentu

Aktivitas fisik tertentu, seperti olahraga intens atau hubungan seksual, bisa memicu nyeri jika Anda memiliki kista ovarium. Nyeri ini terjadi karena adanya tekanan atau gerakan pada ovarium yang mengandung kista.

Jangan abaikan nyeri yang muncul secara konsisten saat Anda melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak menimbulkan masalah.

5. Gangguan Buang Air

Kista yang tumbuh besar dapat menekan organ di sekitarnya, termasuk kandung kemih dan usus. Akibatnya, Anda mungkin akan sering buang air kecil karena tekanan pada kandung kemih, atau mengalami kesulitan buang air besar, seperti sembelit.

Sebaliknya, beberapa wanita juga mengalami diare karena tekanan kista pada usus. Rasa tidak nyaman atau nyeri di sakit perut bagian bawah saat buang air besar atau kecil juga bisa menjadi pertanda.

6. Perubahan Berat Badan Tanpa Kejelasan

Meskipun tidak selalu terjadi, beberapa wanita dengan kista ovarium dapat mengalami perubahan berat badan yang tidak jelas penyebabnya. Bisa berupa kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disengaja.

Ini bisa jadi terkait dengan perubahan hormon atau dampak lain dari adanya kista. Selain itu, mual dan muntah yang sering terjadi tanpa sebab jelas, atau yang dikenal dengan mual muntah, juga bisa menjadi salah satu gejala kista ovarium, meskipun ini kurang umum.

Gejala Darurat atau Indikasi Komplikasi

Penting untuk diingat bahwa tidak semua kista ovarium menimbulkan gejala yang parah. Namun, ada beberapa kondisi yang menjadi gejala kista ovarium yang membutuhkan penanganan medis segera karena mengindikasikan komplikasi serius:

  • Nyeri parah yang muncul tiba-tiba di perut bagian bawah atau panggul.
  • Demam tinggi dan perasaan tidak enak badan.
  • Pusing atau pingsan, yang bisa menjadi tanda pendarahan internal.
  • Mual dan muntah yang parah dan tidak kunjung reda.

Gejala-gejala ini bisa menandakan torsi ovarium (kista terpuntir) atau ciri kista ovarium pecah. Kedua kondisi ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan tindakan cepat untuk mencegah kerusakan pada ovarium dan komplikasi lebih lanjut, termasuk potensi infertilitas jika tidak ditangani dengan tepat.

Dapatkan Penanganan Kista Ovarium Terbaik Segera

Metode Pemeriksaan untuk Diagnosis Kista Ovarium

Saat konsultasi dengan dokter, ini beberapa metode pemeriksaan yang biasanya dilakukan untuk mendiagnosis adanya kista ovarium atau tidak:

1. USG Panggul

USG panggul adalah metode diagnosis paling umum dan efektif untuk mendeteksi kista ovarium. Prosedur ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ-organ di panggul, termasuk ovarium. Melalui USG, dokter dapat melihat ukuran, bentuk, lokasi, dan karakteristik kista (padat atau berisi cairan).

2. Tes Darah CA-125

Tes darah CA-125 (Cancer Antigen 125) adalah pemeriksaan tumor marker yang dapat meningkat pada beberapa jenis kanker ovarium. Namun, perlu diingat bahwa peningkatan CA-125 tidak selalu berarti kanker. Kondisi lain seperti endometriosis, fibroid rahim, atau bahkan menstruasi juga dapat meningkatkan kadar CA-125. Tes ini biasanya digunakan sebagai pelengkap USG, terutama jika ada kecurigaan ke arah keganasan.

3. MRI

MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah teknik pencitraan yang lebih detail dibandingkan USG. MRI digunakan jika dokter memerlukan gambaran yang lebih jelas tentang kista, terutama jika ada keraguan dari hasil USG atau jika kista memiliki karakteristik yang kompleks.

4. Laparoskopi

Laparoskopi adalah prosedur bedah minimal invasif yang melibatkan sayatan kecil di perut untuk memasukkan alat khusus yang dilengkapi kamera. Dokter dapat melihat langsung ovarium dan kista, serta mengambil sampel jaringan jika diperlukan. Laparoskopi juga bisa menjadi prosedur pengangkatan kista.

5. Biopsi

Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan dari kista untuk diperiksa di laboratorium. Ini biasanya dilakukan setelah kista diangkat (melalui laparoskopi atau laparotomi) untuk memastikan apakah kista tersebut jinak atau ganas.

Baca Juga: Panduan Mencari Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) yang Tepat

Konsultasikan Seputar Kista Ovarium dengan Ahli Ginekologi se-Asia Tenggara

Jika Anda mencari dokter spesialis ginekologi terpercaya untuk mendiagnosis hingga menangani seputar kista ovarium, kami bekerjasama dengan ahli ginekologi terbaik dari rumah sakit dan medical center terkemuka di Singapura hingga Malaysia. Hubungi kami untuk diarahkan langsung dengan spesialis terbaiknya.

Info Penting Lainnya

Artikel Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita di Indonesia

Dr Kenneth Lee

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.