fbpx
Ciri Penderita Kanker Usus Stadium Akhir yang Bisa Dikenali

Ciri Penderita Kanker Usus Stadium Akhir yang Bisa Dikenali

Ciri Penderita Kanker Usus Stadium Akhir yang Bisa Dikenali
365Asia Find A Doctor

Ciri penderita kanker usus stadium akhir tidak hanya memengaruhi saluran pencernaan, tapi juga menimbulkan gangguan sistemik yang serius.

Ketika kanker usus besar mencapai stadium akhir (stadium 4), sel kanker telah menyebar ke organ lain seperti hati, paru-paru, atau tulang.

Di sini, kami akan bahas apa saja ciri penderita kanker usus stadium akhir yang mungkin bisa terlihat dan dirasakan oleh pengidapnya untuk bisa kita pahami bersama.

Ciri-ciri Penderita Kanker Usus Besar Stadium Akhir

Ini beberapa ciri-ciri yang bisa dilihat dan dirasakan oleh para pengidap kanker usus besar/kanker kolorektal pada tahap stadium akhir:

1. Penurunan Berat Badan Drastis

Salah satu ciri penderita kanker usus stadium akhir yang paling umum dan mudah dikenali adalah penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas.

Ini bukan sekadar penurunan berat badan biasa, sebab penurunannya bisa lebih dari 5% berat badan Anda dalam waktu enam bulan.

Kondisi ini terjadi karena tubuh menghabiskan energi lebih banyak untuk melawan sel kanker, serta adanya gangguan pada metabolisme nutrisi.

2. Anemia

Anemia juga merupakan gejala yang sering muncul.

Perdarahan kronis pada usus akibat tumor dapat menyebabkan kekurangan zat besi dalam tubuh, yang berujung pada anemia defisiensi besi.

Penderita akan tampak pucat, merasa lemah, sering sesak napas, dan mengalami palpitasi atau detak jantung yang tidak beraturan.

Ini adalah salah satu komplikasi kanker usus stadium akhir yang memerlukan perhatian serius.

3. Rasa Lelah yang Ekstrem

Kelelahan yang dirasakan oleh penderita kanker usus stadium akhir bukanlah kelelahan biasa yang bisa hilang dengan istirahat.

Rasa lelah ini akan terasa terus-menerus, bahkan setelah beristirahat cukup, dan bisa sangat mengganggu aktivitas harian.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh anemia, peradangan, efek samping pengobatan, atau bahkan pertumbuhan sel kanker itu sendiri.

4. Perubahan Pola Buang Air Besar

Perubahan signifikan pada pola buang air besar adalah ciri penderita kanker usus stadium akhir yang sangat spesifik.

Tandanya bisa berupa diare kronis atau sembelit terus-menerus yang berlangsung lebih dari satu bulan, seringkali diakibatkan oleh obstruksi usus sebagian atau penuh.

Bentuk feses juga bisa menjadi abnormal, seperti pipih menyerupai pita atau pensil, karena penyempitan lumen usus oleh massa tumor.

5. Nyeri dan Kram Perut

Penderita kanker kolorektal stadium akhir sering mengalami nyeri hebat di perut.

Nyeri ini biasanya berupa kram berat di kuadran bawah perut, yang bisa memburuk setelah makan atau saat buang air besar.

Selain itu, distensi abdomen atau perut yang kembung dan keras, kadang disertai benjolan yang teraba, juga merupakan tanda adanya masalah serius.

Baca Juga: Lima Hal Penting yang Perlu Anda Ketahui tentang Kanker Kolorektal

6. Nafsu Makan Hilang

Kehilangan nafsu makan adalah gejala lain yang umum pada kanker usus besar stadium akhir.

Hal ini bisa disebabkan oleh rasa mual, nyeri, perubahan metabolisme, atau bahkan efek samping dari pengobatan.

Kondisi ini akan semakin parah ditandai dengan penurunan berat badan dan lemah fisik yang terjadi pada pengidapnya.

7. Batuk Berdarah (Hemoptisis)

Jika kanker telah menyebar ke paru-paru (metastasis paru-paru), penderita mungkin mengalami sesak napas progresif dan batuk berdarah (hemoptisis).

Masalah ini jadi ciri penderita kanker usus stadium akhir yang menunjukkan bahwa penyakit telah meluas ke organ vital lainnya.

8. Patah Tulang Patologis

Penyebaran kanker ke tulang (metastasis tulang) dapat menyebabkan nyeri tulang spontan, terutama di punggung atau leher.

Dalam kasus yang parah, tulang bisa menjadi rapuh dan mudah patah bahkan dengan trauma ringan, yang dikenal sebagai patah tulang patologis.

Penyebaran kanker ke tulang ini dapat menyebabkan hiperkalsemia, yaitu kadar kalsium dalam darah yang tinggi, ditandai dengan mual dan rasa haus berlebihan.

9. Gangguan Neurologis

Ketika kanker menyebar ke otak (metastasis otak), pengidap kanker usus besar bisa mengalami gangguan neurologis seperti sakit kepala hebat, kejang, gangguan penglihatan, atau perubahan perilaku.

Selain itu, ketidakseimbangan elektrolit akibat kondisi kanker juga dapat menyebabkan kebingungan atau delirium.

10. Obstruksi Usus

Obstruksi usus adalah kondisi kritis di mana usus besar atau kecil tersumbat sepenuhnya, seringkali karena pertumbuhan tumor.

Kondisi ini akan menyebabkan muntah hebat (bahkan muntah fekaloid), tidak bisa buang air besar atau gas selama 72 jam atau lebih, serta nyeri kolik yang parah.

Jika gejala ini sudah terasa, pastikan pasien segera berkonsultasi dengan dokter untuk intervensi medis segera.

Baca Juga: Beberapa Gejala Awal Kanker Usus pada Wanita yang Perlu Diwaspadai

11. Sindrom Paraneoplastik

Sindrom paraneoplastik adalah sekumpulan gejala langka yang disebabkan oleh respons abnormal sistem kekebalan tubuh terhadap tumor.

Ciri penderita kanker usus stadium akhir yang mengalami sindrom ini bisa meliputi demam tanpa infeksi, trombosis vena dalam (pembekuan darah di vena dalam), dan gangguan hormon.

12. Perdarahan Massif

Pendarahan rektum yang signifikan, berupa tinja berwarna hitam lengket (melena) disertai pusing atau pingsan (syncope), adalah tanda perdarahan masif.

Ini merupakan kondisi darurat yang membutuhkan penanganan medis segera karena dapat mengancam jiwa.

13. Penyakit Kuning (Jaundice)

Jika kanker telah menyebar ke hati (metastasis hati), fungsi hati dapat terganggu.

Hal ini akan memicu penyakit kuning, ditandai dengan kulit dan mata menguning, gatal di seluruh tubuh, nyeri di perut kanan atas, dan pembengkakan pada kaki.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan asites (penumpukan cairan di perut), di mana perut membesar dan terasa keras, disertai gangguan pencernaan berat.

Ciri Kanker Usus Besar Stadium Akhir yang Perlu Intervensi Medis Segera

Selain ciri penderita kanker usus stadium akhir di atas, ada beberapa tanda perburukan yang harus segera mendapatkan perhatian medis, seperti:

  • Perdarahan Massif: Seperti yang sudah disebutkan, tinja hitam lengket disertai pusing atau pingsan adalah indikasi perdarahan serius yang memerlukan pertolongan medis darurat.
  • Sepsis: Demam tinggi di atas 38.5°C disertai tekanan darah rendah bisa menjadi tanda sepsis, sebuah komplikasi infeksi yang mengancam jiwa pada penderita kanker.
  • Gagal Hati Akut: Jika penyakit kuning semakin mendalam dan penderita mulai mengalami gangguan kesadaran, ini bisa menunjukkan gagal hati akut yang membutuhkan penanganan intensif.
  • Sindrom Superior Vena Cava: Pembengkakan mendadak pada wajah dan leher bisa menandakan sindrom superior vena cava, kondisi darurat yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah besar di dada.

Cegah Sebelum Terlambat, Kami Bisa Bantu Anda Carikan Opsi Pemeriksaan dan Penanganan yang Tepat!

Penanganan kanker usus besar/kolorektal perlu ditandai dengan deteksi dini yang akurat. Semakin cepat diketahui, semakin cepat pula penanganan yang bisa dilakukan.

Salah satu metode pemeriksaan yang cukup efektif untuk dilakukan adalah kolonoskopi, yang dipandu dan ditangani oleh dokter spesialis yang tepat.

Health365.id­—sebagai bagian dari 365Asia—banyak bekerjasama dengan berbagai rumah sakit dan medical center terbaik di Malaysia hingga Singapura.

Kami bisa bantu jadwalkan appointment Anda, hubungkan dengan para dokter spesialisnya, sampai bantu akomodasi Anda selama di sana.

Cek paket kolonoskopi terbaik dari mitra kami di sini.

Cek daftar dokter spesialis kanker/onkologi terbaiknya di sini.

Tertarik buat coba? Atau ingin tanya-tanya lebih lanjut? Bisa hubungi tim365Care dari 365Asia dengan klik tombol di bawah ini!

Referensi:

Demb J, Kolb JM, Dounel J, et al. (2024). Red Flag Signs and Symptoms for Patients With Early-Onset Colorectal Cancer: A Systematic Review and Meta-Analysis. JAMA Netw Open. 2024;7(5):e2413157. doi:10.1001/jamanetworkopen.2024.13157

Fillon, M. (2023). Study identifies signs and symptoms of colorectal cancer risk at younger ages. CA: A Cancer Journal for Clinicians, 73(5), 448–450. https://doi.org/10.3322/caac.21810

Ismida, F. D., Maghfirah, D., Salam, N. L., Yusuf, F., Mulia, V. D., & Purnomo, A. G. (2024). Relationship between presenting symptoms and tumor location in colorectal cancer patients. Universa Medicina, 43(3), 321–328. https://doi.org/10.18051/UnivMed.2024.v43.321-328

Menon G, Cagir B. Colon Cancer. (2025). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470380/

Skalitzky, M. K., Zhou, P. P., Goffredo, P., Guyton, K., Sherman, S. K., Gribovskaja-Rupp, I., Hassan, I., Kapadia, M. R., & Hrabe, J. E. (2023). Characteristics and symptomatology of colorectal cancer in the young. Surgery, 173(5), 1137–1143. https://doi.org/10.1016/j.surg.2023.01.018

Medical Imaging

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.