Bagi para pasien yang akan menjalankan prosedur kolonoskopi, seringkali mengkhawatirkan soal efek samping kolonoskopi dan apakah kolonoskopi menyakitkan atau tidak.
Penting untuk diingat bahwa kolonoskopi adalah prosedur yang sangat umum dan aman. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin Anda alami setelahnya yang kebanyakan bersifat ringan dan sementara.
Artikel ini akan membahas apa saja efek samping kolonoskopi, apakah kolonoskopi menyakitkan atau tidak, serta rekomendasi rujukan terbaiknya di sini.
Efek Samping Kolonoskopi
Ini beberapa efek samping kolonoskopi yang mungkin bisa ditimbulkan:
1. Kembung, Kram, atau Nyeri Perut
Ini adalah efek samping kolonoskopi yang paling sering dilaporkan.
Selama prosedur, dokter memasukkan udara atau gas (biasanya karbon dioksida) ke dalam usus besar untuk memperluasnya dan memudahkan pemeriksaan.
Setelah prosedur selesai, gas ini perlu dikeluarkan.
Proses inilah yang bisa menyebabkan perut Anda terasa kembung, penuh, dan terkadang disertai kram atau nyeri tumpul.
Rasanya mirip seperti saat Anda mengalami masuk angin berat.
Rasa kurang nyaman di perut ini biasanya membaik dengan cepat seiring Anda sering buang angin.
Berjalan perlahan bisa membantu mempercepat proses pengeluaran gas ini.
2. Perasaan Lelah atau Kantuk
Ini sangat terkait dengan obat penenang atau anestesi yang diberikan selama prosedur agar Anda merasa nyaman dan rileks.
Obat-obatan ini memiliki efek “sisa” yang bisa membuat Anda merasa mengantuk, lemas, atau kurang bertenaga selama beberapa jam, bahkan hingga keesokan harinya.
Inilah sebabnya sangat penting untuk memiliki pendamping yang bisa mengantar Anda pulang dan menemani Anda beberapa jam pertama setelah pengalaman kolonoskopi.
Jangan rencanakan aktivitas berat, menyetir, atau membuat keputusan penting pada hari itu.
Istirahat adalah obat terbaik untuk efek ini.
3. Mual atau Pusing Ringan
Beberapa orang mungkin merasa sedikit mual atau pusing setelah prosedur.
Hal ini bisa dipicu oleh obat penenang/anestesi, efek dari puasa sebelumnya, atau bahkan oleh udara yang masih tertahan di perut. Biasanya sensasi ini hilang dalam waktu singkat.
Minum sedikit air putih atau teh hangat secara perlahan seringkali membantu.
Jika Anda cenderung mudah mual, beri tahu tim medis sebelumnya; mereka mungkin bisa memberikan obat tambahan untuk mencegahnya.
4. Sedikit Perdarahan Rektal
Jika dokter melakukan biopsi (mengambil sampel jaringan kecil) atau mengangkat polip selama kolonoskopi, sangat wajar jika ada sedikit perdarahan dari rektum setelahnya.
Pendarahan ini biasanya minimal dan berhenti dengan sendirinya dalam satu atau dua hari.
Anda mungkin melihat sedikit darah merah segar pada saat buang air besar.
Namun, jika perdarahan banyak, terus menerus, atau disertai gumpalan darah besar, segera hubungi dokter.
5. Perubahan Pola Buang Air Besar
Setelah persiapan usus yang intensif (minum cairan pembersih) dan prosedur itu sendiri, pola buang air besar (BAB) Anda mungkin sedikit tidak teratur untuk sementara.
Anda mungkin tidak BAB selama satu atau dua hari, atau justru mengalami diare ringan.
Ini adalah respons normal tubuh.
Sistem pencernaan Anda perlu waktu untuk kembali ke ritme semula.
Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik dan konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna terlebih dahulu setelah prosedur.
Perubahan ini termasuk dalam efek setelah melakukan kolonoskopi yang bersifat sementara.
6. Reaksi Negatif terhadap Obat Penenang/Anestesi
Meskipun jarang, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap obat penenang atau anestesi yang digunakan.
Gejalanya bisa bervariasi, mulai dari ruam kulit, gatal, sulit bernapas, hingga penurunan tekanan darah atau detak jantung yang tidak normal.
Tim medis sangat terlatih untuk memantau tanda-tanda ini selama dan setelah prosedur serta menanganinya dengan cepat.
Pastikan Anda memberikan informasi lengkap tentang riwayat alergi dan kondisi kesehatan Anda kepada dokter sebelum prosedur untuk meminimalkan resiko kolonoskopi terkait anestesi ini.
Apakah Kolonoskopi Menyakitkan?
Pertanyaan “Apakah kolonoskopi menyakitkan?” atau “Kolonoskopi lewat anus sakit atau tidak?” adalah yang paling sering membuat deg-degan para pasien yang akan menjalani kolonoskopi.
Sejujurnya, prosedur itu sendiri biasanya tidak menyakitkan bagi kebanyakan orang, salah satunya berkat obat penenang atau anestesi.
Selama prosedur, obat penenang (biasanya kombinasi obat pereda nyeri dan penenang) atau anestesi ringan membuat Anda sangat rileks, mengantuk, bahkan tertidur.
Anda mungkin merasakan tekanan atau sensasi bergerak di perut, tetapi bukan nyeri tajam.
Banyak pasien melaporkan tidak mengingat apa pun tentang prosedurnya setelah selesai.
Kekhawatiran tentang sakit saat kolonoskopi umumnya jauh lebih besar daripada kenyataannya bagi mereka yang mendapat sedasi yang memadai.
Efek samping seperti kembung dan kram adalah hal yang lebih mungkin Anda rasakan setelah obat penenangnya habis, bukan rasa sakit dari prosedur itu sendiri.
Sensasi ini lebih ke rasa tidak nyaman daripada nyeri hebat.
Pengalaman kolonoskopi usus pasca-prosedur lebih didominasi oleh efek samping ringan yang dijelaskan sebelumnya.
Baca Juga: Ini Tahapan Persiapan Kolonoskopi yang Perlu Dilakukan dan Diperhatikan
Memahami potensi efek samping kolonoskopi dan mendapatkan gambaran realistis tentang apakah kolonoskopi menyakitkan adalah kunci untuk mengurangi kecemasan.
Selain itu, pastikan juga untuk dapatkan prosedur kolonoskopi hanya di rumah sakit atau medical center yang terpercaya.
Ingin Dapatkan Prosedur Kolonoskopi Terpercaya? Kami Bisa Bantu Anda!
Banyak RS atau medical center di Indonesia yang memiliki prosedur kolonoskopi, tapi untuk penanganan yang terintegrasi langsung dengan tindakan medisnya mungkin hanya bisa didapat di kota besar dengan harga yang cukup menguras kantong.
Kalau Anda berniat cari yang terbaik, Malaysia dan Singapura bisa jadi pilihan menarik karena punya fasilitas medis yang lebih canggih dan sering hadir dengan paket penanganan medis yang harganya cukup kompetitif.
Health365 sudah banyak bekerjasama dengan berbagai rumah sakit dan medical center ternama di Malaysia hingga Singapura, sehingga bisa bantu Anda jadwalkan appointment sampai bantu akomodasinya selama di sana.
Tertarik buat coba? Info lebih lanjut, bisa langsung klik tombol di bawah ini!
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.