fbpx
Ejakulasi Dini – Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, hingga Dokter Rujukannya

Ejakulasi Dini – Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, hingga Dokter Rujukannya

Ejakulasi Dini

Masalah seksual seringkali menjadi topik yang tabu untuk dibicarakan, padahal pemahaman yang benar adalah kunci untuk menemukan solusi. Salah satu kondisi yang paling umum dialami pria adalah ejakulasi dini.

Jika Anda atau pasangan Anda sedang berjuang dengan masalah ini, penting untuk memahami bahwa Anda tidak sendirian.

Artikel ini akan membahas tuntas mulai dari pengertian, jenis, hingga cara mengobati ejakulasi dini secara komprehensif.

Kembali ke Saluran Utama: Disfungsi Ereksi

Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Pengobatan Disfungsi Ereksi Sekarang

Apa Itu Ejakulasi Dini?

Ejakulasi dini adalah kondisi disfungsi seksual ketika seorang pria mengeluarkan sperma (ejakulasi) terlalu cepat, yaitu lebih awal dari yang diinginkan saat berhubungan seksual.

Kondisi ini dapat menyebabkan tidak tercapainya kepuasan seksual atau klimaks terlalu cepat, baik bagi Anda maupun pasangan.

Penting untuk dicatat, jika kondisi ini hanya terjadi sesekali, mungkin karena terlalu lelah atau gugup, biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, kondisi ini perlu penanganan jika terjadi secara konsisten, setidaknya selama enam bulan, pada hampir setiap aktivitas seksual Anda (sekitar 75% hingga 100%).

Secara medis, gejala utama ejakulasi dini yang menjadi patokan adalah keluarnya sperma kurang dari satu menit setelah dimulainya penetrasi.

Parameter ini sering diukur menggunakan Intravaginal Ejaculation Latency Time (IELT).

Meskipun berpotensi mengganggu kualitas hubungan intim, ejakulasi dini pada dasarnya bukanlah penyebab infertilitas (mandul).

Penyebab dan Faktor Risiko Ejakulasi Dini

Mengapa seorang pria mengalami ejakulasi dini? Penyebabnya bersifat multifaktorial, melibatkan aspek psikologis dan biologis.

  • Kecemasan dan Stres: Kecemasan tentang kinerja seksual atau tekanan hidup sehari-hari adalah pemicu utama.
  • Depresi: Gangguan suasana hati ini juga sering dikaitkan.
  • Pengalaman Awal: Kebiasaan masturbasi yang terburu-buru di masa muda atau bahkan trauma seksual dapat membentuk pola orgasme cepat yang sulit diubah.
  • Masalah Hubungan: Konflik atau ketidaknyamanan dengan pasangan juga bisa menjadi penyebab ejakulasi dini.
  • Kurang Percaya Diri: Keraguan pada diri sendiri dapat mengurangi kontrol.
  • Ketidakseimbangan Hormon: Kadar neurotransmiter seperti serotonin yang rendah di otak, serta gangguan hormon tiroid, diduga berperan signifikan.
  • Disfungsi Ereksi (DE): Pria yang cemas tidak dapat mempertahankan ereksi (mengalami disfungsi ereksi) sering terburu-buru, yang berujung pada ejakulasi dini. Kedua masalah ini sering tumpang tindih.
  • Masalah Prostat/Saluran Kemih: Peradangan atau infeksi, seperti prostatitis (radang prostat), dapat menjadi penyebab ejakulasi dini.
  • Faktor Keturunan: Riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko.

Jenis-jenis dan Ciri-Ciri Ejakulasi Dini pada Pria

Untuk mempermudah penanganan, dokter membagi ejakulasi dini menjadi dua jenis:

1. Ejakulasi Dini Primer (Seumur Hidup)

Kondisi ini telah dialami sejak pertama kali Anda melakukan hubungan seksual dan berlanjut sepanjang hidup. Biasanya terkait dengan sistem saraf pusat.

2. Ejakulasi Dini Sekunder (Didapat)

Kondisi ini muncul setelah Anda memiliki riwayat seksual dengan waktu ejakulasi normal. Jenis ini sering dipicu oleh faktor psikologis (stres, masalah hubungan) atau kondisi medis baru.

Ciri-ciri ejakulasi dini pada pria yang paling dominan adalah ketidakmampuan untuk menunda ejakulasi dalam waktu kurang dari satu menit setelah penetrasi.

Gejala ini kemudian memicu dampak psikologis lanjutan, seperti rasa frustrasi, stres, dan hilangnya kepercayaan diri, yang pada akhirnya dapat merusak keharmonisan hubungan.

Cara Diagnosis Ejakulasi Dini

Diagnosis dimulai dengan anamnesis terperinci, di mana dokter akan menanyakan riwayat seksual Anda, sudah berapa lama terjadi, seberapa sering, dan dampaknya pada hubungan Anda.

Dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kelainan fisik seperti masalah prostat.

Jika diperlukan, tes penunjang seperti pemeriksaan gula darah atau hormon mungkin disarankan untuk menyingkirkan penyebab ejakulasi dini yang bersifat medis.

Untuk Anda yang cari pilihan deteksi masalah ejakulasi dini dan disfungsi ereksi selain di Indonesia, ini beberapa paket konsultasi dengan dokter spesialis di Singapura hingga Malaysia yang bisa Anda pertimbangkan:

Loading...
Powered by 365Mall

Untuik dijadwalkan appointment-nya, bisa langsung hubungi kami dengan klik di sini.

Cara Mengobati Ejakulasi Dini

Pengobatan biasanya melibatkan kombinasi dari tiga pilar utama:

1. Terapi Perilaku dan Teknik Latihan

  • Teknik Stop-Start: Hentikan stimulasi saat sensasi ejakulasi muncul, tunggu hingga dorongan mereda, lalu mulai lagi. Ini bertujuan melatih kontrol Anda.
  • Teknik Pause-Squeeze: Mirip dengan stop-start, tetapi diiringi dengan meremas ujung kepala penis saat mendekati ejakulasi untuk mengurangi gairah sementara.
  • Senam Kegel: Latihan penguatan otot dasar panggul yang juga dapat membantu mengendalikan ejakulasi.

2. Pengobatan Medis

  • Obat Oral: Dokter dapat meresepkan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI) dosis rendah, yang efek sampingnya dapat memperlambat ejakulasi. Jika ejakulasi dini disertai disfungsi ereksi, obat seperti sildenafil mungkin diresepkan.
  • Obat Oles (Topikal): Krim atau semprotan anestesi yang mengandung lidocaine dapat dioleskan pada penis 10-15 menit sebelum hubungan seksual untuk mengurangi sensitivitas.

3. Penanganan Psikologis

  • Konseling Pasangan atau Terapi Seksual: Ini sangat efektif untuk mengatasi faktor psikologis seperti kecemasan atau masalah hubungan. Terapi ini membantu Anda dan pasangan memahami kondisi dan bekerja sama menemukan solusi.

Kapan Harus Cek ke Dokter?

Jangan tunda untuk mencari bantuan profesional jika:

  • Ejakulasi dini terjadi secara konsisten dan berulang, memengaruhi lebih dari 50% hubungan intim Anda.
  • Kondisi ini mulai menimbulkan stres, frustrasi, atau ketidakharmonisan yang signifikan dalam hubungan Anda.
  • Anda mulai menghindari keintiman karena rasa takut atau malu.
  • Kondisi ini baru muncul padahal sebelumnya Anda memiliki pola ejakulasi normal (ejakulasi dini sekunder), karena ini bisa menjadi indikasi adanya masalah medis yang mendasari.

Bagi Anda yang mau lakukan perawatan medis di luar Indonesia untuk cari yang lebih canggih soal penanganan ejakulasi dini dan disfungsi ereksi, ini pilihan dokter spesialis di sana yang bisa Anda pertimbangkan:

Loading...
Powered by 365Find

[Big Story] Disfungsi Ereksi

Atasi masalahnya dengan cepat dan cermat

Dr Kenneth Lee 李益鸿医生

Johor, Malaysia
General Medicine (Men’s Health)

Dr Kenneth Lee

Singapore, Singapore
General Medicine, General Medicine (Men’s Health)

[SG] Featured Doctor

Dr Kenneth Lee - Dokter Spesialis Kesehatan Pria di Singapura

365Sehat bisa bantu hubungkan Anda dengan para dokter spesialis terkemuka di Singapura hingga Malaysia untuk bantu atasi masalah ejakulasi dini dan disfungsi ereksi.

Sehingga Anda bisa dapatkan layanan medis dengan aman, nyaman, dan bebas hambatan selama di sana.

Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan Ejakulasi Dini?

Ejakulasi Dini adalah kondisi disfungsi seksual di mana seorang pria mengeluarkan sperma (ejakulasi) terlalu cepat atau lebih awal dari yang diinginkan saat berhubungan seksual. Secara medis, ini sering didefinisikan sebagai orgasme cepat atau klimaks terlalu cepat yang terjadi dalam waktu kurang dari satu menit setelah penetrasi secara konsisten.

2. Apa saja faktor utama penyebab ejakulasi dini?

Penyebabnya kombinasi antara faktor psikologis dan biologis. Faktor psikologis meliputi stres, kecemasan tentang kinerja seksual, dan depresi. Faktor biologis meliputi ketidakseimbangan hormon (terutama kadar serotonin rendah), masalah kesehatan seperti prostatitis (radang prostat), dan seringkali terkait erat dengan masalah disfungsi ereksi.

3. Apa perbedaan ejakulasi dini dan disfungsi ereksi?

Ejakulasi dini adalah ketidakmampuan menunda ejakulasi (terlalu cepat keluar). Sementara itu, disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk berhubungan seksual. Keduanya merupakan disfungsi seksual yang berbeda, namun sering terjadi bersamaan.

4. Bagaimana cara mengatasi ejakulasi dini tanpa harus selalu menggunakan obat?

Anda dapat mencoba cara mengatasi ejakulasi dini melalui terapi perilaku seperti Teknik Stop-Start (menghentikan dan memulai kembali stimulasi) atau Teknik Pause-Squeeze (menekan ujung penis saat mendekati ejakulasi). Melakukan Senam Kegel secara rutin juga dapat membantu melatih kontrol otot dasar panggul.

5. Kapan saya harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi ke dokter terkait ejakulasi dini?

Anda disarankan berkonsultasi jika ciri-ciri ejakulasi dini pada pria tersebut terjadi secara konsisten dan berulang (lebih dari 50% aktivitas seksual), menyebabkan stres, frustrasi, atau mengganggu keharmonisan hubungan Anda. Ini penting, terutama jika Anda baru mengalami kondisi ini (ejakulasi dini sekunder), karena bisa mengindikasikan masalah medis lain yang memerlukan diagnosis dan penanganan profesional.

Info Terkait

Artikel Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Disfungsi Ereksi

Cari Dokter

Referensi:

Coskuner ER, Ozkan B. Premature Ejaculation and Endocrine Disorders: A Literature Review. World J Mens Health. 2022 Jan;40(1):38-51. https://doi.org/10.5534/wjmh.200184

Crowdis M, Leslie SW, Nazir S. Premature Ejaculation. (2023). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546701/

Gillman, N., & Gillman, M. (2019). Premature Ejaculation: Aetiology and Treatment Strategies. Medical Sciences, 7(11), 102. https://doi.org/10.3390/medsci7110102

Raveendran, A. V., & Agarwal, A. (2021). Premature ejaculation – current concepts in the management: A narrative review. International journal of reproductive biomedicine, 19(1), 5–22. https://doi.org/10.18502/ijrm.v19i1.8176

Shechter, A., Gruenwald, I. New technologies developed for treatment of premature ejaculation. Int J Impot Res 36, 700–705 (2024). https://doi.org/10.1038/s41443-024-00875-w

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.