Gagal jantung atau gagal jantung kongestif adalah kondisi medis serius yang memengaruhi ribuan orang di Indonesia setiap tahunnya.
Terlepas dari namanya, gagal jantung tidak berarti jantung berhenti bekerja sepenuhnya. Kondisi ini mengacu pada situasi di mana jantung tidak mampu memompa darah secara efektif untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Kondisi ini dapat berkembang secara bertahap seiring waktu akibat masalah kesehatan yang mendasari, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau serangan jantung sebelumnya.
Tanpa penanganan yang tepat, gagal jantung dapat sangat memengaruhi kualitas hidup dan bahkan mengancam jiwa.
Dalam panduan ini, kami akan membahas semua yang perlu Anda ketahui tentang gagal di Indonesia, termasuk data statistik jumlah pengidapnya, penyebab, gejala, pilihan pengobatan, biaya, dan lainnya.
Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung
Jadwalkan Pemeriksaan dan Perawatan Jantung Sekarang
Jenis-jenis Gagal Jantung
Terdapat dua jenis utama gagal jantung:
- Gagal Jantung Sistolik (HFrEF): Jenis gagal jantung ini terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak berkontraksi secara efektif. Dibandingkan dengan jantung yang berfungsi normal, darah yang dipompa ke tubuh lebih sedikit.
- Gagal jantung Diastolik (HFpEF): HFpEF terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak dapat relaksasi dengan cukup untuk terisi darah secara memadai. Hal ini mengakibatkan pemompaan darah ke seluruh tubuh yang tidak efektif.
Data Kasus Gagal Jantung di Indonesia
Berdasarkan data dari WHO dan Global Burden of Disease (GBD) Study 2019, Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban gagal jantung yang signifikan di Asia.
Age-Standardized Rate (ASR) untuk prevalensi gagal jantung di Indonesia adalah 900,90 per 100.000 populasi pada tahun 2019, menempatkan Indonesia di peringkat tertinggi kedua di Asia setelah Tiongkok.
Sayangnya, penyakit jantung (yang dapat berujung pada gagal jantung) di Indonesia semakin banyak diderita oleh kelompok usia muda dan produktif.
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa kelompok usia 25-34 tahun justru mendominasi dengan jumlah 140.206 orang, sedikit lebih tinggi daripada kelompok usia 15-24 tahun (139.891 orang).
Kelompok usia 35-44 tahun juga menunjukkan angka yang tinggi, yaitu 131.595 orang.
Hal ini menunjukkan bagaimana pemeriksaan dan perawatan sedini mungkin sangatlah penting untuk banyak orang di Indonesia menjaga kondisi kesehatan jantungnya.
Penyebab & Faktor Risiko Gagal Jantung
Gagal jantung biasanya berkembang sebagai akibat dari kondisi lain yang merusak atau melemahkan jantung.
Memahami penyebab dan faktor risikonya dapat membantu dalam pencegahan dan penanganan dini.
Penyebab Umum Gagal Jantung
- Penyakit Jantung Koroner (PJK): Penyebab paling umum, di mana arteri yang menyempit mengurangi aliran darah ke jantung.
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Meningkatkan beban kerja jantung, menyebabkannya melemah seiring waktu.
- Serangan Jantung Sebelumnya: Kerusakan pada otot jantung dapat mengurangi efisiensi pemompaan jantung.
- Diabetes: Meningkatkan risiko penyakit jantung dan berkontribusi pada gagal jantung.
- Infeksi Jantung (Miokarditis): Dapat merusak otot jantung.
- Kelainan Jantung Bawaan: Masalah struktural yang hadir sejak kelahiran dapat menyebabkan gagal jantung di kemudian hari.
Faktor Risiko
- Obesitas
- Merokok
- Pola Makan Tidak Sehat (tinggi garam dan lemak)
- Konsumsi Alkohol Berlebihan
- Penuaan
- Riwayat Keluarga dengan Penyakit Jantung
Mengurangi faktor-faktor risiko ini dapat secara signifikan menurunkan peluang Anda untuk mengembangkan gagal jantung.
Gejala Gagal Jantung
Gejala gagal jantung dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat memburuk seiring waktu, seperti:
- Sesak napas (terutama saat aktivitas fisik atau saat berbaring)
- Batuk atau mengi yang persisten
- Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, dan kaki
- Kelelahan dan kelemahan
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Pusing atau sensasi melayang
- Kehilangan nafsu makan dan mual
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, terutama jika memburuk dengan cepat, segera cari perhatian medis.
Skrining dan Pencegahan Gagal Jantung
Skrining dini dan tindakan pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko gagal jantung.
Skrining sangat penting jika Anda memiliki faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau riwayat keluarga penyakit jantung.
Tes Skrining Gagal Jantung
- Tes Darah: Memeriksa peningkatan kadar molekul tertentu (seperti BNP atau NT-proBNP) yang dapat mengindikasikan gagal jantung.
- Rontgen Dada (Chest X-ray): Dapat menunjukkan apakah jantung membesar atau ada cairan di paru-paru. Juga dapat menunjukkan kelainan pada katup jantung atau struktur lainnya.
- Elektrokardiogram (EKG): Mengukur aktivitas listrik jantung. Memberikan informasi tentang irama jantung dan bukti serangan jantung sebelumnya.
- MRA: MRA menggunakan medan magnet dan gelombang radiofrekuensi untuk menggambarkan jantung dan arteri. Biasanya digunakan untuk kasus gagal jantung lanjut atau kompleks.
- Kateterisasi Jantung: Dilakukan menggunakan selang kecil (kateter) yang dimasukkan ke dalam arteri jantung. Zat pewarna disuntikkan melalui selang ini, memungkinkan dokter mempelajari adanya penyumbatan di arteri dengan sinar-X.
- Stress Test (Tes Treadmill): Tes ini mengevaluasi bagaimana performa jantung di bawah tekanan fisik. Dilakukan untuk mencari penyakit jantung koroner.
Tips Pencegahan
- Pertahankan berat badan sehat.
- Terapkan diet sehat untuk jantung (rendah sodium, tinggi buah dan sayuran).
- Berolahraga secara teratur (setidaknya 150 menit aktivitas moderat per minggu).
- Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol.
- Kelola stres dengan efektif.
- Kendalikan kondisi kronis seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
Pengobatan dan Perawatan Gagal Jantung
Pengobatan gagal jantung bertujuan untuk mengelola gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.
Rencana perawatan seringkali disesuaikan dengan kondisi setiap pasien dan dapat mencakup:
Obat-obatan
- ACE Inhibitor & ARB: Menurunkan tekanan darah dan mengurangi ketegangan pada jantung.
- Beta-blocker: Membantu mengontrol detak jantung dan meningkatkan fungsi jantung.
- Diuretik (Pil Air): Mengurangi penumpukan cairan.
- Antikoagulan: Mencegah penggumpalan darah jika ada risiko aritmia.
Prosedur Medis
- Alat yang Ditanam: Alat pacu jantung (pacemaker) atau defibrillator untuk mengatur irama jantung.
- Operasi Bypass Jantung atau Angioplasti: Untuk mengembalikan aliran darah di arteri yang tersumbat.
- Transplantasi Jantung: Untuk kasus berat di mana pengobatan lain telah gagal.
Pengobatan dini dapat secara signifikan meningkatkan hasil, jadi jangan menunda untuk mencari nasihat medis.
Biaya Pemeriksaan dan Perawatan Gagal Jantung di Singapura dan Malaysia
Biaya pengobatan gagal jantung dapat sangat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi, jenis perawatan yang diperlukan, dan apakah Anda dirawat di rumah sakit pemerintah atau swasta.
Untuk Anda yang ingin lakukan pemeriksaan dan pengobatan di Singapura dan Malaysia, berikut adalah perkiraan umum biaya untuk berbagai prosedur terkait (perkiraan dapat berubah):
Jenis Pemeriksaan & Perawatan | Biaya di Singapura | Biaya di Malaysia |
Elektrokardiogram (EKG) | Sekitar S$100 – S$200 | Sekitar RM 150 |
Stress Test (Tes Treadmill) | Sekitar S$300 – S$500 | Sekitar RM 100 – RM 500 |
Ekokardiogram | Sekitar S$500 – S$1,000 | Sekitar RM 450 |
MRA | Sekitar S$2,000 – S$3,000 | Sekitar RM 1,500 |
Tes Darah | Biaya bervariasi tergantung jenis dan jumlah tes | Biaya bervariasi tergantung jenis dan jumlah tes |
Obat-obatan | Biaya bervariasi tergantung jenis dan durasi pengobatan | Biaya bervariasi tergantung jenis dan durasi pengobatan |
Angioplasti/Pemasangan Ring Jantung | Sekitar S$40,000 – S$60,000 | Mulai dari RM 22,000 |
Operasi Bypass Jantung (CABG) | Sekitar S$30,000 – S$50,000 | Sekitar RM 70,000–RM 80,000 |
NOTES: Penting untuk memeriksa dengan penyedia layanan kesehatan tertentu untuk informasi biaya yang detail dan untuk melihat apakah ada cakupan asuransi atau rencana pembayaran yang tersedia.
Untuk info seputar biaya lebih detailnya dan apakah bisa menggunakan asuransi atau tidak, bisa hubungi tim 365Care dari 365Sehat dengan klik di sini.
Jadwalkan Pemeriksaan dan Prosedur Perawatan Gagal Jantung di Singapura Bersama 365Sehat!
Khawatir tentang gejala gagal jantung atau berisiko terkena penyakit jantung? Jangan menunggu gejala memburuk. Intervensi dini dapat menyelamatkan nyawa.
Jadwalkan konsultasi dengan dokter spesialis jantung di Singapura yang berspesialisasi dalam diagnosis dan penanganan gagal jantung.
Berikut adalah beberapa pilihan dokter spesialis jantung di Singapura yang bisa Anda tuju:

Untuk lakukan pemeriksaan kondisi jantung, berikut beberapa paket skrining jantung di Singapura dan Malaysia yang bisa Anda pertimbangkan:

Soal jadwalkan konsultasi dokter dan prosedurnya, 365Sehat bisa bantu atur untuk Anda, sehingga Anda bisa dapatkan perawatan medis dengan aman dan nyaman selama di Singapura dan Malaysia.
Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
FAQ Seputar Gagal Jantung
Gagal jantung biasanya merupakan kondisi kronis, tetapi dapat dikelola secara efektif dengan obat-obatan, perubahan gaya hidup, dan prosedur medis untuk meningkatkan kualitas hidup.
Sesak napas, kelelahan, dan pembengkakan kaki adalah gejala umum gagal jantung. Jika Anda mengalami gejala ini, konsultasikan dengan ahli jantung untuk tes skrining seperti ekokardiogram.
Tidak. Serangan jantung terjadi secara tiba-tiba ketika aliran darah ke jantung tersumbat, sementara gagal jantung adalah kondisi kronis di mana jantung tidak dapat memompa secara efisien dalam jangka waktu yang lama. Namun, serangan jantung dapat menyebabkan gagal jantung.
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket harga skrining jantung terbaik bersama dokter spesialis jantung.
Artikel Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung
- CT Angiografi/Angiogram
- Angioplasti/Pasang Ring Jantung
- Skrining Kesehatan/Medical Check Up
- Penyakit Jantung Koroner
Referensi:
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. (2024). Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dalam Angka. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/ski-2023-dalam-angka/
Feng, J., Zhang, Y., & Zhang, J. (2024). Epidemiology and Burden of Heart Failure in Asia. JACC. Asia, 4(4), 249–264. https://doi.org/10.1016/j.jacasi.2024.01.013
Hasanah, D., Zulkarnain, E., Arifianto, H., Prameswari, H., Suciadi, L., Yamin, P., Pratikto, R., Nauli, S., Putri, V., Soedarsono, W., & Sarastri, Y. (2025). 2023 Indonesian Guidelines for Heart Failure Treatment: Working Group on Heart Failure and Cardiometabolic Diseases, Indonesian Heart Association. Indonesian Journal of Cardiology, 45(2), 68-103. https://doi.org/10.30701/ijc.1671
Shams P, Malik A, Chhabra L. Heart Failure (Congestive Heart Failure). (2025). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430873/
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.