Penyakit menular seksual (PMS/IMS) bisa menyerang siapa saja, tetapi wanita sering kali lebih rentan—dan gejalanya bisa lebih sulit dikenali. Banyak infeksi tidak bergejala (asimtomatik) atau mudah disalahartikan sebagai masalah umum seperti infeksi jamur atau infeksi saluran kemih (ISK). Dalam artikel ini, kami akan jelaskan gejala penyakit menular seksual pada wanita, alasan infeksi sering tidak terdeteksi, dan pentingnya tes rutin untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Seksual
Jadwalkan Tes Penyakit Menular Seksual Terbaik dan Terpercaya se-Asia Tenggara
Mengapa PMS Berdampak Berbeda pada Wanita
Secara biologis, wanita lebih rentan terhadap PMS tertentu, dan konsekuensi infeksi yang tidak diobati bisa lebih serius. Menurut CDC, berikut alasannya:
- Pengaruh dari anatomi: Dinding vagina lebih tipis dan halus, memudahkan bakteri/virus masuk.
- Infeksi tanpa gejala: Banyak PMS (seperti klamidia atau gonore) tidak menimbulkan gejala nyata pada wanita.
- Lebih sulit dideteksi: Luka akibat herpes atau sifilis bisa muncul di dalam vagina sehingga sulit terlihat.
- Risiko komplikasi lebih tinggi: PMS yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PID/Pelvic Inflammatory Disease), ketidaksuburan/infertilitas, dan kehamilan ektopik.
- Risiko kehamilan: IMS dapat menular ke bayi selama kehamilan/persalinan, menyebabkan komplikasi seperti berat badan lahir rendah atau masalah perkembangan.
Gejala Penyakit Menular Seksual pada Wanita yang Umum Ditemukan
Gejala bervariasi, tetapi berikut yang paling umum:
1. Keputihan Abnormal
- Perubahan warna, tekstur, atau bau.
- Bisa kuning, hijau, atau abu-abu dengan bau menyengat.
- Umum pada klamidia, gonore, atau trikomoniasis.
2. Nyeri Saat Buang Air Kecil
- Sensasi terbakar atau perih saat berkemih.
- Dapat mengindikasikan gonore, klamidia, atau infeksi saluran kemih (ISK).
3. Luka atau Kutil Kelamin
- Benjolan, borok, atau lepuh di sekitar vagina, vulva, atau anus.
- Bisa tanda herpes atau HPV.
4. Perdarahan Vagina Tidak Biasa
- Bercak di antara menstruasi atau setelah berhubungan intim.
- Dapat menandakan trikomoniasis, klamidia, atau radang serviks.
5. Nyeri Panggul atau Perut Bawah
- Nyeri persisten atau tajam di perut bagian bawah.
- Sering terkait PID, komplikasi serius IMS yang tidak diobati.
6. Nyeri saat Berhubungan Intim
- Rasa sakit/ketidaknyamanan saat berhubungan intim, terutama penetrasi dalam.
- Dapat terkait infeksi, peradangan, atau PID.
Bahaya Tersembunyi Penyakit Menular Seksual Tak Bergejala
Banyak PMS pada wanita tidak bergejala—terutama klamidia, HPV, dan gonore. Infeksi diam ini dapat menyebabkan:
- Ketidaksuburan/infertilitas
- Nyeri panggul kronis
- Kanker serviks (terkait HPV risiko tinggi)
- Peningkatan risiko penularan HIV
Inilah mengapa skrining PMS rutin sangat krusial, meski merasa sehat.
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri atau buat janji tes PMS jika:
- Anda merasakan gejala di atas.
- Melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau berganti pasangan seksual.
- Merencanakan kehamilan atau sedang hamil.
- Ingin mendapatkan ketenangan pikiran dan perawatan kesehatan seksual rutin.
Deteksi dini berarti pengobatan dini—dan perlindungan untuk kesehatan reproduksi jangka panjang Anda.
Jadwalkan Tes PMS yang Tepat dan Terpercaya Sekarang!
Jangan menunggu gejala muncul. Kami bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan terpercaya se-Asia Tenggara yang menawarkan tes PMS untuk wanita secara profesional dan tertutup bersama dokter spesialis kesehatan seksual terbaik.
Artikel Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Seksual
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.