Sakit perut memang sering dianggap sepele, namun ada kalanya rasa sakit itu menjadi gejala usus buntu yang tidak boleh Anda abaikan.
Penyakit radang usus buntu atau apendisitis kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan cepat, karena jika terlambat ditangani, usus buntu berisiko pecah dan menyebabkan infeksi serius yang mengancam jiwa.
Artikel kali ini akan membahas apa saja gejala usus buntu yang perlu diwaspadai hingga gejala yang jadi tanda perlu penanganan segera.
Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Operasi Usus Buntu Sekarang
Temukan Paket Skrining dan Perawatan Medis yang Tepat untuk Anda
Gejala-gejala Radang Usus Buntu
Gejala radang usus buntu seringkali muncul mendadak dan memburuk dengan cepat dalam kurun waktu 24 hingga 48 jam.
Berikut adalah beberapa ciri yang paling sering dikeluhkan pasien:
1. Sakit di Bagian Perut yang Khas dan Berpindah
Ini adalah gejala usus buntu yang paling utama dan khas. Seringkali, rasa sakit bermula bukan di lokasi usus buntu itu sendiri, melainkan di tempat lain.
Seringkali gejala pertama adalah nyeri yang muncul tiba-tiba atau perlahan di sekitar daerah pusar atau di bagian tengah atas perut (epigastrium). Nyeri pada fase awal ini biasanya terasa tumpul atau seperti kram.
Dalam beberapa jam, rasa sakit akan berpindah dan menetap di kawasan perut kanan bawah (kuadran kanan bawah), yang merupakan lokasi tipikal dari usus buntu. Di titik ini, nyeri akan berubah menjadi lebih tajam dan menetap.
Pola nyeri yang berpindah dari pusar ke kanan bawah dan memburuk dengan gerakan sangat khas apendisitis.
Anda juga akan merasakan nyeri cenderung makin parah jika bergerak, batuk, bersin, berjalan, atau ketika area perut kanan bawah ditekan.
Ini menunjukkan adanya iritasi pada selaput rongga perut. Peningkatan nyeri saat ditekan atau saat dilepas dengan cepat sering menjadi salah satu titik nyeri usus buntu yang diperiksa dokter.
2. Mual dan Muntah
Gangguan pencernaan ini seringkali muncul menyertai rasa sakit di perut. Mual adalah keluhan umum, dan muntah biasanya terjadi setelah rasa sakit muncul, bukan sebaliknya.
Peradangan di usus buntu dapat memicu respons dari sistem pencernaan, menyebabkan iritasi pada lambung dan usus, yang akhirnya memicu sensasi ingin muntah.
3. Kehilangan Nafsu Makan
Kehilangan atau sangat menurunnya nafsu makan (anoreksia) sering muncul sebagai gejala usus buntu yang terjadi di awal. Kombinasi rasa sakit dan mual membuat pasien merasa enggan untuk makan. Jika Anda merasakan nyeri perut hebat yang disertai hilangnya selera makan, ini patut diwaspadai.
4. Perubahan Kebiasaan Buang Air
Peradangan usus buntu dapat memengaruhi fungsi usus di sekitarnya, yang dapat mengakibatkan perubahan kebiasaan buang air.
Beberapa orang mengalami sembelit atau justru diare. Perut juga bisa terasa kembung atau penuh, bahkan susah buang angin.
Kadang buang air kecil menjadi lebih sering atau terasa nyeri. Ini terjadi jika posisi peradangan usus buntu letaknya berdekatan dengan kandung kemih atau struktur pelvis lainnya.
5. Demam
Suhu tubuh Anda mungkin akan meningkat sebagai respons alami tubuh melawan infeksi. Demam yang menyertai gejala usus buntu biasanya demam ringan, berkisar antara 37°C hingga 38 °C.
Jika demam sangat tinggi, itu bisa mengindikasikan bahwa kondisi radang sudah semakin parah atau bahkan terjadi komplikasi, seperti usus buntu pecah.
Temukan Paket Skrining dan Perawatan Medis Sesuai Kondisi Anda
Gejala Penyakit Usus Buntu yang Perlu Segera Penanganan
Perlu dipahami, penyumbatan usus buntu oleh feses yang mengeras (fekalit) atau karena pembengkakan jaringan, memungkinkan infeksi bakteri berkembang cepat, menyebabkan organ tersebut meradang dan bernanah.
Hal ini dapat berujung pada pecahnya usus buntu.
Jika peradangan tidak segera diatasi, usus buntu yang pecah akan melepaskan bakteri dan nanah ke seluruh rongga perut.
Ini memicu infeksi berat yang disebut peritonitis, sebuah kondisi yang mengancam jiwa.
Segera cari pertolongan medis ke Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat jika Anda atau orang lain mengalami kombinasi gejala usus buntu berikut:
- Nyeri perut yang tiba-tiba dan sangat hebat.
- Perut kaku dan sangat sakit saat disentuh.
- Demam tinggi dan mengigil.
- Kebingungan (disorientasi), kantuk parah, atau gejala lainnya yang mengindikasikan infeksi sudah memengaruhi kondisi tubuh secara sistemik (seperti sepsis).
Dokter Spesialis yang Bisa Anda Pertimbangkan
Jika Anda ingin berkonsultasi atau butuh tindakan prosedur seputar usus buntu di luar Indonesia dengan kualitas medis yang lebih canggih, ini dokter spesialis pilihan di Singapura yang bisa Anda tuju:

365Sehat bisa bantu hubungkan Anda dengan dokter spesialisnya, jadwalkan prosedurnya, hingga bantu akomodasi Anda selama di sana.
Tertarik untuk coba? Ingin tanya-tanya lebih lanjut? Bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
FAQ
Nyeri perut yang berawal di sekitar daerah pusar atau perut atas, lalu berpindah dan menetap di perut kanan bawah. Nyeri ini cenderung memburuk saat bergerak, batuk, atau ditekan.
Ya. Sakit perut usus buntu umumnya disertai mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan seringkali demam ringan. Rasa nyeri juga berpindah ke perut kanan bawah dan menetap.
Ciri-ciri usus buntu lainnya termasuk mual dan muntah (muncul setelah nyeri), kehilangan nafsu makan, demam ringan (37°C hingga 38 °C), serta perubahan kebiasaan BAB (sembelit atau diare).
Segera ke UGD jika Anda mengalami nyeri perut yang tiba-tiba dan sangat hebat, perut terasa kaku/keras, serta demam tinggi disertai menggigil. Ini bisa jadi tanda-tanda usus buntu pecah (peritonitis).
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket skrining dan perawatan medis terbaik di 365Mall.
Referensi:
Diaz, Jose J. MD, CPE, CNS, FACS, FCCM; Ceresoli, Marco MD; Herron, Thomas MD; Coccolini, Federico MD. Current management of acute appendicitis in adults: What you need to know. Journal of Trauma and Acute Care Surgery 98(2):p 181-189, February 2025. | DOI: 10.1097/TA.0000000000004471
Di Saverio, S., Podda, M., De Simone, B. et al. Diagnosis and treatment of acute appendicitis: 2020 update of the WSES Jerusalem guidelines. World J Emerg Surg 15, 27 (2020). https://doi.org/10.1186/s13017-020-00306-3
Lotfollahzadeh S, Lopez RA, Deppen JG. Appendicitis. (2024). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493193/
Yale, S. H., Tekiner, H., & Yale, E. S. (2022). Signs and syndromes in acute appendicitis: A pathophysiologic approach. World journal of gastrointestinal surgery, 14(7), 727–730. https://doi.org/10.4240/wjgs.v14.i7.727
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.