fbpx
Iskemia: Penyebab, Gejala, hingga Kiat Penanganannya

Iskemia: Penyebab, Gejala, hingga Kiat Penanganannya

Penyakit Jantung Iskemia

Iskemia adalah salah satu masalah kesehatan serius yang terkait dengan aliran darah menuju jantung. Penyakit ini merupakan jenis penyakit kardiovaskular yang paling umum dan menjadi penyebab utama kematian. Namun, istilah ini masih belum begitu dikenal oleh banyak orang.

Untuk itu, artikel ini akan membahas seputar apa itu penyakit iskemia atau penyakit jantung iskemik, gejalanya, hingga kiat penanganannya secara lengkap.

Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung

Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Seputar Jantung Sekarang

Apa Itu Iskemia?

Secara medis, iskemia (juga dikenal sebagai myocardial ischemia) adalah kondisi ketika aliran darah menuju otot jantung berkurang, sehingga jantung tidak mendapat cukup oksigen untuk bekerja dengan baik.

Penyebab utama berkurangnya aliran darah ini adalah penyempitan atau sumbatan pada arteri koroner. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit jantung koroner.

Jika penyumbatan pada arteri jantung terjadi secara mendadak dan parah, iskemia dapat memicu serangan jantung yang mengancam jiwa.

Faktor Risiko Penyakit Jantung Iskemik

Berikut adalah beberapa faktor risiko utama yang dapat menyebabkan iskemia:

1. Merokok

Kita sudah tahu bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan dan bisa memicu banyak penyakit serius, termasuk masalah kardiovaskular. Perokok jangka panjang memiliki risiko lebih tinggi mengalami iskemia karena paparan asap rokok dapat merusak dinding bagian dalam arteri.

2. Kadar Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan. Salah satu penyebabnya adalah pola makan tinggi lemak jenuh. Penumpukan plak yang sebagian besar terbentuk dari kolesterol bisa menyumbat arteri koroner dan menjadi faktor utama iskemia.

3. Obesitas

Obesitas berkaitan erat dengan banyak komplikasi serius seperti sleep apnea, stroke, penyakit jantung, hingga masalah persendian. Tak heran jika obesitas juga termasuk faktor risiko utama yang dapat memicu iskemia.

4. Kurang Olahraga

Aktivitas fisik minimal 30 menit sebanyak 5 kali seminggu sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk jantung. Kurangnya aktivitas fisik dalam keseharian bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatkan risiko iskemia.

Gejala Iskemia (Penyakit Jantung Iskemik)

Iskemia (atau penyakit jantung iskemik) kadang terjadi tanpa gejala jelas, terutama pada orang tua dan penderita diabetes.

Ketika gejala muncul, beberapa yang paling umum:

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di dada (angina), bisa terasa seperti tekanan, berat, sesak, terbakar, atau tertekan, biasanya di dada kiri atau tengah dada.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan yang menjalar ke bagian atas tubuh, seperti lengan (terutama lengan kiri), bahu, punggung, leher, rahang, bahkan perut bagian atas.
  • Sesak napas, terutama saat aktivitas fisik, atau bahkan saat istirahat apabila kondisinya lebih berat.
  • Berkeringat dingin, mual dan/atau muntah.
  • Pusing atau hampir pingsan.
  • Detak jantung cepat atau tidak beraturan (palpitasi).
  • Kelelahan yang tidak biasa, terutama pada orang tua atau yang punya penyakit penyerta seperti diabetes.

Cara Mengatasi dan Pengelolaan Iskemia

Penanganan iskemia biasanya melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup, farmakoterapi (obat-obatan), dan bila perlu prosedur medis/pembedahan, seperti:

1. Ubah Gaya Hidup Agar Lebih Sehat

Berhenti merokok, dan hindari asap rokok, karena asap rokok merusak dinding arteri dan memperburuk penyempitan pembuluh darah.

Selain itu, konsumsi makanan yang sehat untuk jantung serta hindari asupan makanan yang kurang baik bagi kesehatan jantung. Artikel ini bisa Anda baca lebih lanjut untuk pahami mana yang tepat untuk Anda konsumsi:

Selalu perhatikan tekanan darah, gula darah (bagi penderita diabetes), kadar kolesterol.

2. Konsumsi Obat-obatan sesuai Anjuran Dokter

Beberapa jenis obat yang sering dipakai dalam pengelolaan penyakit jantung iskemik:

  • Obat antiangina (misalnya nitrat) untuk meredakan nyeri dada akibat angina.
  • Obat untuk menurunkan kolesterol (statin) untuk mengurangi pembentukan plak pada arteri.
  • Obat untuk tekanan darah tinggi (anti-hipertensi) jika ada hipertensi.
  • Obat antiplatelet atau antikoagulan dalam beberapa kasus, untuk mencegah pembentukan bekuan darah yang bisa menyumbat arteri.

3. Prosedur Medis

Jika penyumbatan arteri cukup parah, atau jika obat saja tidak cukup meredakan gejala, pilihan prosedur bisa dipertimbangkan:

Dokter Spesialis Jantung yang Bisa Dipertimbangkan untuk Dituju

Untuk Anda yang tertarik coba konsultasikan seputar kondisi iskemia dengan mencari opsi medis selain di Indonesia, berikut daftar dokter spesialis jantung di Singapura dan Malaysia yang bisa dituju:

Loading...
Powered by 365Find

[Big Story] Varises

Temukan Opsi Perawatan dari Bedah hingga Non-Bedah

Dr Pinakin V Parekh

Singapore, Singapore
Cardiology

Dr Yong Thon Hon

Singapore
365Medical Concierge
Cardiology

Dr How Ann Kee

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Rosalie Yip Cheng Wan

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Mohd Kamal Bin

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Yoon Lai Lan

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dato Dr Yap Yee Guan

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Teoh Jun Kiat

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Datuk Dr Tan Kim Heung

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Samuel Ong Boon

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Ng Swee Choon

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

Dr Lim Bee Chian

Kuala Lumpur, Malaysia
365Medical Concierge
Cardiology

[SG] Featured Doctor

Dr Tay Jia Sheng - Spesialis Bedah Umum di Singapura

365Sehat bisa bantu Anda untuk jadwalkan appointment bersama para dokter spesialisnya hingga bantu akomodasi Anda selama di sana.

Sehingga Anda bisa dapatkan perawatan dengan aman, nyaman, dan pastinya bebas hambatan.

Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!

FAQ

1. Apa bedanya antara iskemia dan serangan jantung?

Iskemia adalah kondisi di mana darah (dan oksigen) ke otot jantung berkurang, tapi belum selalu menyebabkan kerusakan permanen. Bila penyumbatan arteri menjadi parah atau total dan otot jantung mulai mati, itulah yang disebut serangan jantung.

2. Gejala apa saja yang biasanya dialami pada iskemia?

Gejala umum meliputi: nyeri dada atau tekanan di dada (angina), sesak napas, rasa tidak nyaman di bahu, lengan, leher, rahang; bercampur mual, keringat dingin, lelah luar biasa, dan detak jantung yang tidak normal. Kadang-kadang tidak ada gejala (“silent ischemia”), terutama pada diabetes atau usia lanjut.

3. Kapan harus segera mendapatkan pertolongan medis?

Segera mencari bantuan medis jika: nyeri dada berat yang tidak hilang dengan istirahat atau obat, nyeri menjalar ke lengan/leher/rahang, disertai sesak napas berat, berkeringat dingin, pusing atau hampir pingsan. Bila ada kombinasi gejala tersebut terutama pada orang dengan faktor risiko tinggi.

4. Apa saja pilihan pengobatan dan cara pengelolaan iskemia?

Pengelolaan meliputi: perubahan gaya hidup (diet sehat, berhenti merokok, olahraga rutin, kontrol berat badan), obat-obatan (misalnya beta-blocker, penghambat kanal kalsium, obat kolesterol/statin, aspirin atau antiplatelet) dan bila perlu intervensi medis seperti angioplasti dan pemasangan stent atau operasi bypass arteri koroner.

5. Bisakah iskemia dicegah, dan bagaimana cara mencegahnya?

Ya, bisa dicegah dengan mengelola faktor risiko: menjaga agar tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah dalam batas normal; tidak merokok; rutin berolahraga; menjaga berat badan ideal; memilih pola makan sehat; serta pemeriksaan kesehatan rutin.

Info Terkait

Konten Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung

Cari Dokter

Referensi:

Institute of Medicine (US) Committee on Social Security Cardiovascular Disability Criteria. Cardiovascular Disability: Updating the Social Security Listings. Washington (DC): National Academies Press (US); 2010. 7, Ischemic Heart Disease. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK209964/

Lancellotti, P., Petitjean, H., Nchimi, A., & Cosyns, B. (2023). Special Issue on ischemic heart disease. Acta Cardiologica, 78(1), 1–4. https://doi.org/10.1080/00015385.2023.2170563

Severino, P., D’Amato, A., Pucci, M., Infusino, F., Adamo, F., Birtolo, L. I., Netti, L., Montefusco, G., Chimenti, C., Lavalle, C., Maestrini, V., Mancone, M., Chilian, W. M., & Fedele, F. (2020). Ischemic Heart Disease Pathophysiology Paradigms Overview: From Plaque Activation to Microvascular Dysfunction. International Journal of Molecular Sciences, 21(21), 8118. https://doi.org/10.3390/ijms21218118

Wang, Y., Li, Q., Bi, L. et al. Global trends in the burden of ischemic heart disease based on the global burden of disease study 2021: the role of metabolic risk factors. BMC Public Health 25, 310 (2025). https://doi.org/10.1186/s12889-025-21588-9

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.