fbpx
Apa Itu Kista Payudara, Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan Efektifnya

Apa Itu Kista Payudara, Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan Efektifnya

Apa Itu Kista Payudara, Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan Efektifnya

Banyak wanita merasa cemas ketika menemukan benjolan payudara, terutama jika ukurannya cukup terasa. Salah satu penyebab umum munculnya benjolan adalah kista payudara.

Kondisi ini sering kali bersifat jinak, tetapi memahami gejalanya dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat sejak awal.

Artikel ini akan bagikan info seputar kista payudara, penyebab, gejalanya, pengobatan, hingga daftar dokter spesialis yang bisa dipertimbangkannya.

Kembali ke Saluran Utama: Operasi Payudara

Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Operasi Payudara Sekarang

Apa Itu Kista Payudara?

Kista payudara adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam jaringan payudara.

Benjolan ini bisa berbentuk bulat atau oval dan dapat muncul sebagai kista tunggal atau kista multipel (lebih dari satu), pada salah satu atau kedua payudara.

Sifatnya yang berisi cairan membuatnya seringkali terasa benjolan lunak/kenyal, seperti balon air, namun terkadang bisa juga terasa keras saat diraba.

Berdasarkan ukurannya, kista payudara dibagi menjadi beberapa jenis:

  • Mikrokista: Kista yang terlalu kecil untuk dirasakan dan biasanya hanya terdeteksi melalui pemeriksaan pencitraan seperti USG payudara atau mamografi.
  • Makrokista: Kista yang cukup besar (bisa mencapai 2,5-5 cm) sehingga mudah dirasakan dan seringkali menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
  • Galactocele: Jenis kista yang khas berisi cairan susu, yang umumnya terjadi pada wanita yang baru saja berhenti menyusui.

Tanda-tanda dan Gejala Kista Payudara

Meskipun gejala dapat bervariasi, ada beberapa ciri khas yang membedakan kista payudara dari jenis benjolan lain:

1. Teraba Lembut dan Mudah Digerakkan

Benjolan payudara yang terasa halus, benjolan lunak/kenyal, dengan batas yang jelas dan dapat sedikit digoyangkan saat disentuh, adalah ciri umum dari kista.

2. Perubahan Ukuran Terkait Siklus Haid

Ini adalah petunjuk penting. Benjolan seringkali membesar, terasa lebih penuh, dan nyeri meningkat menjelang siklus menstruasi karena fluktuasi hormon, kemudian akan mengecil setelah haid selesai.

3. Nyeri atau Ketidaknyamanan

Rasa nyeri atau sensitif pada payudara adalah hal yang umum terjadi, terutama pada makrokista yang ukurannya cukup besar dan menekan jaringan payudara di sekitarnya.

4. Keluarnya Cairan dari Puting (Nipple Discharge)

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin mendapati keluarnya cairan dari puting yang berwarna jernih, kekuningan, atau bahkan kecokelatan.

Temukan Paket Pemeriksaan Payudara yang Tepat untuk Anda

Penyebab dan Faktor Risiko Kista Payudara

Penyebab pasti pembentukan kista payudara belum sepenuhnya diketahui, namun yang jelas, faktor hormonal memainkan peran kunci. Kista diduga terbentuk ketika terjadi penumpukan cairan di dalam kelenjar payudara.

Faktor utama yang memicu kondisi ini adalah perubahan dan ketidakseimbangan hormon estrogen dan hormon progesteron dalam tubuh, terutama selama siklus menstruasi bulanan.

Kondisi ini sering digolongkan dalam kategori perubahan fibrokistik pada payudara.

Beberapa faktor risiko yang perlu Anda ketahui meliputi:

  • Usia: Wanita usia 35 hingga 50 tahun (masa pre-menopause) adalah kelompok yang paling sering mengalaminya. Setelah menopause, kista cenderung berhenti terbentuk kecuali Anda menjalani terapi penggantian hormon.
  • Terapi Hormon: Wanita pasca-menopause yang menggunakan terapi penggantian hormon memiliki risiko lebih tinggi.
  • Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang juga memiliki riwayat kista payudara, ada kemungkinan Anda juga memilikinya, meski tidak bersifat menular.

Apakah Kista Payudara Bisa Jadi Kanker?

Ini adalah pertanyaan yang paling sering muncul dan menimbulkan kekhawatiran.

Kabar baiknya, kista payudara sederhana (yang berisi cairan) tidak meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker payudara.

Kemungkinan kista ini berkembang menjadi kanker sangatlah kecil dan jarang terjadi.

Namun, Anda tidak boleh mengabaikan setiap benjolan payudara yang baru muncul.

Pemeriksaan medis sangat penting karena keberadaan kista dapat menyamarkan atau menyulitkan dokter mendeteksi tumor payudara jinak lainnya atau bahkan benjolan baru yang berpotensi menjadi ganas.

Sangat jarang, namun ada kemungkinan benjolan yang teraba adalah abses payudara atau jenis kista kompleks yang memerlukan evaluasi lebih mendalam.

Cara Diagnosis Kista Payudara

Untuk memastikan apakah benjolan Anda adalah kista payudara, dokter akan melakukan beberapa prosedur diagnosis:

1. Pemeriksaan Fisik Payudara

Dokter akan meraba benjolan untuk mengevaluasi ukuran, bentuk (bulat atau oval), tekstur (benjolan lunak/kenyal), dan mobilitasnya.

2. Pemindaian (Imaging)

  • USG Payudara: Pemeriksaan ini sangat efektif untuk menentukan apakah benjolan tersebut padat atau kantung berisi cairan, yang merupakan ciri khas kista.
  • Mamografi: Digunakan untuk mendapatkan gambaran lebih detail dari jaringan payudara, terutama untuk skrining pada wanita di atas usia 40 tahun.

3. Aspirasi Jarum Halus (Fine Needle Aspiration/FNA)

Jika diagnosis belum pasti, dokter mungkin akan menyarankan prosedur ini. Jarum halus akan dimasukkan ke dalam benjolan.

Jika benjolan segera mengempis setelah cairan jernih atau kekuningan dikeluarkan (aspirasi cairan kista), diagnosis kista payudara jinak terkonfirmasi.

Jika cairan yang keluar berdarah atau benjolan tidak kempes, pemeriksaan lanjutan diperlukan.

Untuk Anda yang ingin periksakan kondisi payudara Anda apakah ada kista atau kondisi lain, ini beberapa paket skrining payudara yang bisa Anda coba pertimbangkan:

Loading...
Powered by 365Mall

Untuk dijadwalkan skriningnya, bisa langsung hubungi kami dengan klik di sini.

Pilihan Pengobatan Kista Payudara

Seringkali, kista payudara yang kecil dan tidak menimbulkan gejala tidak memerlukan perawatan khusus dan akan hilang dengan sendirinya.

Namun, jika kista berukuran besar dan menimbulkan rasa nyeri, beberapa pilihan pengobatan dapat dilakukan:

1. Aspirasi Jarum Halus

Selain untuk diagnosis, prosedur ini juga menjadi pengobatan utama dengan tujuan mengeluarkan cairan dari kista untuk meredakan nyeri dan pembengkakan. Perlu diingat, kista mungkin tumbuh kembali.

2. Terapi Hormon

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi dan gejala yang parah, obat-obatan seperti pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progesteron dapat digunakan untuk mengatur siklus hormon dan mengurangi kekambuhan kista, meskipun prosedur ini memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan matang-matang.

3. Operasi (Pembedahan)

Pembedahan untuk mengangkat kista biasanya hanya dilakukan jika kista tersebut terus-menerus kembali setelah aspirasi, mengandung cairan yang mencurigakan (berdarah), atau dicurigai memiliki ciri-ciri keganasan.

Jika Anda tertarik untuk coba opsi medis di luar Indonesia dan tertarik coba lakukan tindakan bedah di Singapura atau Malaysia, bisa cek info harga operasinya di sini:

Dokter Spesialis yang Bisa Dipertimbangkan

Jika Anda menemukan benjolan payudara atau memiliki kekhawatiran mengenai kista payudara, Anda bisa berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah Umum yang memiliki fokus atau subspesialisasi di payudara.

Jika Anda tertarik coba opsi medis di Singapura atau Malaysia, ini dokter spesialis bedah umum (payudara) yang bisa Anda pertimbangkan:

Loading...
Powered by 365Find

[Big Story] Disfungsi Ereksi

Atasi masalahnya dengan cepat dan cermat

Dr Tan Yia Swam

Singapore, Singapore
General Surgery, General Surgery (Breast)

Dr Henry Tan Chor Lip 陈楚立医生

Johor, Malaysia
Gastroenterology, General Surgery, General Surgery (Breast), General Surgery (Colorectal)

[SG] Featured Doctor

Dr Kenneth Lee - Dokter Spesialis Kesehatan Pria di Singapura

365Sehat bisa bantu jadwalkan appointment bersama dokter hingga jadwalkan skrining payudara di Singapura dan Malaysia, sehingga Anda bisa dapatkan layanan medisnya dengan nyaman dan bebas hambatan.

Tertarik buat coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik di sini!

FAQ

1. Apa itu kista payudara dan apakah berbeda dengan kanker?

Kista payudara adalah kantung berisi cairan yang tumbuh di dalam jaringan payudara, umumnya berbentuk bulat atau oval. Perbedaan utamanya adalah kista hampir selalu bersifat jinak (non-kanker), sementara kanker adalah pertumbuhan sel yang ganas. Kista sering terasa benjolan lunak/kenyal seperti balon air, sedangkan benjolan kanker cenderung terasa keras.

2. Apakah kista payudara berbahaya dan bisa berubah menjadi kanker?

Secara umum, kista payudara sederhana (berisi cairan) tidak berbahaya dan tidak meningkatkan risiko Anda terkena kanker payudara. Kemungkinan kista berubah menjadi kanker sangatlah kecil. Namun, Anda tetap perlu memeriksakan setiap benjolan payudara untuk memastikan itu bukan jenis massa lain.

3. Bagaimana cara dokter memastikan bahwa benjolan di payudara adalah kista?

Dokter biasanya akan menggunakan pemeriksaan USG payudara untuk melihat apakah benjolan tersebut adalah kantung berisi cairan (kista) atau massa padat. Untuk konfirmasi, dapat dilakukan Aspirasi Jarum Halus, di mana cairan kista dikeluarkan; jika benjolan langsung mengempis, itu mengonfirmasi kista jinak.

4. Kista payudara paling sering terjadi pada usia berapa?

Kista payudara paling sering dialami oleh wanita yang berusia antara 35 hingga 50 tahun, atau menjelang masa menopause. Setelah menopause, kista biasanya berhenti tumbuh kecuali jika Anda menjalani terapi penggantian hormon.

5. Apakah kista payudara bisa kambuh setelah diatasi?

Ya, kista payudara memiliki kecenderungan untuk tumbuh kembali (kambuh), bahkan setelah cairan di dalamnya dikeluarkan melalui prosedur aspirasi cairan kista. Jika kista terus-menerus kambuh dan menimbulkan ketidaknyamanan, dokter mungkin mempertimbangkan terapi hormon atau, dalam kasus yang jarang, operasi.

Info Terkait

Artikel Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Operasi Payudara

Kanker Payudara

Cari Dokter Spesialis Bedah Payudara

Referensi:

Jones J, Al Kabbani A, Deng F, et al. Simple breast cyst. Reference article, Radiopaedia.org. Diakses dari: https://doi.org/10.53347/rID-9020

Kalitouw, F., Manginstar, C., & Siwabessy, M. (2023). Fibrocystic Breast Tumor: A Case Report. Medical Scope Journal, 5(1), 150–153. https://doi.org/10.35790/msj.v5i1.46215

Kowalski A, Okoye E. Breast Cyst. (2023). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan–. PMID: 32965867.

Mehta, N., Rousslang, L., Shokouh-Amiri, M., Wiley, E. L., & Green, L. (2020). Complex Solid and Cystic Breast Cancer: A Series of Six Case Reports. Journal of radiology case reports, 14(2), 21–44. https://doi.org/10.3941/jrcr.v14i2.3712

Teh, Mei-Sze; Teoh, Li-Ying; See, Mee-Hoong. (2022). A rare case of persistent large cystic breast tumor mimicking as malignant cystic breast cancer. Journal of Cancer Research and Therapeutics 18(6):p 1804-1807. | DOI: 10.4103/jcrt.JCRT_631_20

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.