fbpx
Nipple Discharge/Keluarnya Cairan Puting Payudara: Penyebab, Tanda, dan Penanganannya

Nipple Discharge/Keluarnya Cairan Puting Payudara: Penyebab, Tanda, dan Penanganannya

Nipple Discharge
Dr Ananda Vella

Nipple discharge atau keluarnya cairan dari payudara, meski sering mengkhawatirkan, adalah fenomena umum yang dapat dialami individu berbagai usia dan jenis kelamin. Artikel ini akan membantu Anda memahami cairan puting, membahas sifatnya, penyebab potensial, prosedur diagnosis, kondisi terkait, serta pengobatan yang tersedia.

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita

Apa Itu Nipple Discharge?

Nipple discharge merujuk pada setiap cairan yang keluar dari puting payudara. Cairan ini dapat bervariasi dalam warna, konsistensi, dan volume, mulai dari bening dan seperti susu hingga berdarah atau kehijauan. Meski cairan puting paling umum dikaitkan dengan wanita menyusui, kondisi ini dapat terjadi pada individu segala jenis kelamin dan usia.

Apakah Ini Normal?

Meskipun nipple discharge bisa merupakan kejadian normal, terutama selama tahap kehidupan tertentu seperti kehamilan dan menyusui, penting untuk membedakan antara cairan yang normal dan tidak normal. Cairan normal biasanya berwarna seperti susu atau bening dan terjadi sebagai respons terhadap perubahan hormonal. Cairan yang tidak normal mungkin disertai gejala lain seperti nyeri, pembengkakan, atau perubahan tekstur payudara, dan bisa menjadi gejala suatu kondisi medis.

Cairan puting dianggap normal jika:

  • Muncul bening, kuning, coklat, hijau, atau putih.
  • Terdapat di kedua payudara.
  • Hanya muncul saat puting diremas.
  • Keluar dari beberapa saluran susu (multiple milk ducts).

Sebaliknya, cairan puting umumnya terindikasi ada masalah jika:

  • Berdarah (ini hampir selalu menjadi perhatian).
  • Hanya dari satu payudara.
  • Keluar secara spontan, tanpa manipulasi puting apa pun.
  • Disertai gejala lain seperti nyeri payudara, kemerahan, bengkak, atau perubahan penampilan puting Anda.

Apa Penyebab Umumnya?

Penyebab jinak (bukan kanker) yang umum meliputi:

  • Fluktuasi hormonal terkait siklus menstruasi atau menopause.
  • Kehamilan atau laktasi (termasuk menyusui).
  • Obat-obatan tertentu, seperti pil KB atau beberapa jenis antidepresan.
  • Kista jinak atau non-kanker.
  • Stimulasi fisik atau gesekan dari pakaian.
  • Rangsangan seksual.
  • Trauma payudara.
  • Stres.

Cairan puting dianggap abnormal ketika muncul secara spontan (tanpa stimulasi payudara), berdarah, atau terjadi hanya pada satu payudara. Kondisi yang mungkin menyebabkan cairan puting tidak biasa meliputi:

  • Infeksi payudara atau abses.
  • Intraductal papilloma (tumor payudara jinak).
  • Kekurangan tiroid yang signifikan (hypothyroidism).
  • Mammary duct ectasia.
  • Tumor kelenjar pituitari.
  • Perubahan fibrokistik pada payudara, yang merupakan variasi normal jaringan payudara.
  • Penyakit Paget’s pada payudara.
  • Kanker payudara, meskipun ini penyebab yang jarang.

Kapan Saya Harus Khawatir Soal Isu Ini?

Meskipun tidak semua kasus cairan puting perlu dikhawatirkan, tanda-tanda tertentu memerlukan evaluasi medis. Ini termasuk cairan yang persisten, spontan, berdarah, terkait dengan benjolan atau perubahan payudara lainnya, atau terjadi pada individu yang tidak hamil atau menyusui. Penilaian tepat waktu oleh penyedia layanan kesehatan sangat penting untuk mengesampingkan kondisi serius.

Apakah Ada Penyakit yang Terkait Dengannya?

Cairan puting dapat mengindikasikan berbagai gangguan payudara, mulai dari kondisi jinak seperti intraductal papilloma dan kista hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker payudara invasif. Diagnosis dan manajemen yang tepat sangat penting dalam menentukan tindakan yang sesuai.

Bagaimana Mendiagnosisnya?

Mendiagnosis penyebab dasar cairan puting sering kali melibatkan evaluasi komprehensif, termasuk riwayat medis terperinci, pemeriksaan fisik, pencitraan medis, dan mungkin, biopsi atau analisis sitologis terhadap cairan yang keluar.

​​Untuk menentukan sumber cairan, berbagai tes dapat digunakan, termasuk:

  • Tes pencitraan – Ini mungkin termasuk mamografi (rontgen payudara), USG, atau pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk mendeteksi kelainan apa pun.
  • Biopsi – Jika pemeriksaan fisik atau pencitraan menunjukkan temuan yang tidak biasa, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin akan mengambil sampel jaringan payudara untuk analisis lebih rinci.
  • Tes darah – Sampel darah mungkin diambil untuk memeriksa kadar hormon seperti tiroid dan prolaktin.
  • Ductogram – Dalam prosedur ini, zat kontras disuntikkan ke dalam saluran susu sebelum rontgen diambil untuk memeriksa saluran ini lebih jelas melalui mammogram.

Apa Saja Opsi Pengobatannya?

Pengobatan untuk cairan puting tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dalam kasus di mana cairan dianggap normal atau jinak, penenangan dan pemantauan mungkin sudah cukup.

Namun, jika suatu kondisi mendasar teridentifikasi, pengobatan mungkin melibatkan:

  • Obat-obatan (seperti antibiotik untuk infeksi).
  • Intervensi bedah (untuk lesi jinak atau ganas).
  • Terapi Hormonal.
  • Pendekatan Bertarget (Targeted Approaches).

Konsultasikan ke Dokter Mengenai Isu Nipple Discharge Anda

Jika Anda mengalami gejala yang terkait dengan cairan puting abnormal, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Health365.id, bagian dari 365Asia, bermitra dengan penyedia layanan kesehatan terpercaya di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Hubungi kami untuk mendapatkan rujukan ke dokter guna diagnosis nipple discharge.

Artikel Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita di Indonesia

365Asia Find A Doctor

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.