Pengobatan Sleep Apnea
Untuk Nafas dan Tidur yang Lebih Baik
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang umum terjadi namun jarang disadari, ditandai dengan henti napas berulang saat tidur. Kondisi ini dapat menyebabkan kualitas tidur menurun, dengkuran keras, rasa lelah sepanjang hari, hingga masalah kesehatan jangka panjang seperti hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.
Berbagai pilihan diagnosis dan terapi tersedia untuk membantu mengelola sleep apnea secara efektif dan mengembalikan tidur yang pulih dan sehat.
Obstructive Sleep Apnea – Gejala, Risiko, dan Pengobatannya
- October 16, 2025
- 3 Views
- Reading Time: 4 minutes
Operasi Amandel (Tonsilektomi): Prosedur, Biaya, dan Hal yang Perlu Diketahuinya
- October 16, 2025
- 6 Views
- Reading Time: 3 minutes
Ini 10 Cara Mengatasi Sleep Apnea dengan Tepat
- October 16, 2025
- 5 Views
- Reading Time: 4 minutes
Mengapa Perlu Pertimbangkan Pengobatan Sleep Apnea?
Mengatasi masalah sleep apnea sedini mungkin bisa membantu kualitas tidur dan mengurangi risiko kesehatan jangka panjang. Perawatannya ini dapat membantu untuk:
- Membuat tidur lebih nyenyak dan tidak mudah ngantuk di siang hari.
- Menurunkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.
- Meningkatkan suasana hati, fokus, dan produktivitas.
- Mendorong kesejahteraan dan umur panjang secara keseluruhan.
Sleep apnea yang tidak ditangani dapat memicu komplikasi medis serius. Mencari intervensi tepat waktu memastikan tidur yang lebih baik dan kesehatan yang lebih baik.
Pilihan Pengobatan Sleep Apnea yang Umum Ditemui
Pilihan perawatan bergantung pada tingkat keparahan kondisi dan lokasi sumbatan saluran napas yang diidentifikasi melalui evaluasi diagnostik. Pilihan perawatan yang umum meliputi:
- Radiofrequency Soft Palate – menggunakan energi radiofrequency terkontrol untuk mengencangkan jaringan langit-langit lunak dan mengurangi dengkuran.
- Radiofrequency Tongue Base – mengecilkan dan memperkuat jaringan di pangkal lidah untuk mencegah penyumbatan saluran napas.
- Operasi Amandel (Tonsilektomi) – mengangkat amandel yang membesar dan mungkin menghalangi saluran napas.
- Operasi Uvulopalatopharyngoplasty (UPPP) – mengangkat atau memosisikan ulang jaringan di tenggorokan untuk melebarkan saluran napas.
- Oral Tongue Channeling – membuat saluran kecil di dalam lidah untuk mengurangi volume jaringan dan meningkatkan aliran udara.
- Lingual Tonsillectomy – mengangkat tonsil lingual yang membesar di bagian belakang lidah untuk membersihkan saluran napas.
- Maxillomandibular Advancement (MMA) – prosedur bedah yang memosisikan ulang rahang atas dan bawah untuk memperbesar saluran napas.
- Operasi Bariatrik – dipertimbangkan untuk pasien dengan sleep apnea terkait obesitas guna membantu penurunan berat badan dan mengurangi kolaps saluran napas.
- Operasi Sinus – menangani sumbatan sinus kronis atau hambatan hidung yang dapat menyebabkan gangguan napas saat tidur.
Perawatan non-bedah seperti terapi Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) atau alat oral juga dapat direkomendasikan, tergantung pada kondisi pasien.
Rumah Sakit & Medical Centre
Dokter Pilihannya
Jika Anda curiga mengidap masalah sleep apnea dan ingin atasi masalahnya ini dengan cari opsi medis di luar negeri, konsultasi dengan dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) ini bisa jadi opsi yang Anda bisa pertimbangkan:


[Big Story] Sleep Apnea

[SG] Featured Doctor
Untuk dijadwalkan appointment dengan dokternya, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
Konsultan Finansial Pilihannya


[Big Story] Sleep Apnea

[SG] Featured Doctor
FAQ
Diagnosis umumnya melibatkan sleep study (polysomnography) dan dapat mencakup Drug-Induced Sleep Endoscopy (DISE) untuk mengidentifikasi lokasi sumbatan saluran napas secara tepat.
Tidak selalu. Beberapa pasien mendapatkan manfaat dari perubahan gaya hidup, terapi CPAP, atau alat oral. Operasi dapat dipertimbangkan bila penyebab sumbatan berasal dari masalah struktural.
Jika dibiarkan, sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan stroke. Kondisi ini juga dapat mengganggu fungsi harian dan konsentrasi.
Ya. Menurunkan berat badan, menghindari alkohol sebelum tidur, dan menjaga pola tidur teratur dapat membantu meredakan gejala pada kasus ringan.