fbpx
15 Penyebab Payudara Nyeri dan Cara Ampuh Mengatasinya

15 Penyebab Payudara Nyeri dan Cara Ampuh Mengatasinya

Penyebab Payudara Nyeri dan Cara Ampuh Mengatasinya

Payudara nyeri adalah keluhan yang sering dialami banyak perempuan. Kondisi ini bisa terasa ringan seperti pegal, hingga berat seperti nyeri menusuk yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sebagian besar penyebab payudara nyeri tidak berbahaya, tetapi ada juga kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai.

Memahami faktor penyebab, gejala yang harus diperhatikan, serta cara mengatasi nyeri payudara akan membantu Anda menjaga kesehatan payudara dengan lebih baik.

Kembali ke Saluran Utama: Operasi Payudara

Jadwalkan Konsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah Payudara

Penyebab Payudara Nyeri

Rasa nyeri pada payudara, atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai mastalgia, bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari:

1. Siklus Menstruasi

Banyak wanita mengalami payudara nyeri sebelum menstruasi akibat perubahan hormon estrogen dan progesteron sebagai bagian dari PMS (Premenstrual Syndrome).

Payudara bisa terasa kencang, bengkak, dan lebih sensitif. Nyeri ini biasanya mereda setelah haid selesai.

2. Kehamilan

Pada trimester awal, perubahan hormon dan peningkatan aliran darah dapat menimbulkan payudara nyeri saat hamil muda.

Payudara terasa lebih lembut, membesar, dan puting menjadi sensitif. Kenaikan drastis hormon selama trimester pertama adalah cara tubuh mempersiapkan diri untuk produksi ASI.

3. Menopause

Pada fase menopause, fluktuasi hormon juga bisa memicu nyeri payudara.

Seiring dengan berjalannya menopause, kadar hormon dalam tubuh tidak lagi stabil seperti sebelumnya, dan ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.

4. Perubahan Fibrokistik

Kondisi fibrokistik payudara membuat jaringan payudara terasa bergumpal, nyeri, dan lebih sensitif, terutama menjelang menstruasi.

5. Kista Payudara

Kista payudara adalah kantung berisi cairan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Jika ukurannya besar, kista bisa menekan jaringan sekitar dan menyebabkan nyeri.

6. Fibroadenoma

Fibroadenoma, yang merupakan tumor jinak ini, biasanya kenyal, mudah digerakkan, dan kadang disertai rasa nyeri. Meskipun tidak berbahaya, fibroadenoma sebaiknya tetap diperiksa dokter.

7. Mastitis

Sering terjadi pada ibu menyusui, mastitis disebabkan oleh infeksi akibat saluran ASI tersumbat atau puting lecet. Gejalanya berupa payudara nyeri saat menyusui, kemerahan, bengkak, dan demam.

8. Abses Payudara

Jika mastitis tidak diobati dengan tepat, bisa terbentuk abses payudara berisi nanah. Kondisi ini menimbulkan nyeri hebat, bengkak, dan memerlukan tindakan medis.

Untuk cari tahu apa perbedaan dari mastitis dan abses payudara, hingga gejala yang menyebabkan mastitis bisa menjadi abses payudara, bisa baca selengkapnya di sini: 6 Perbedaan Mastitis dan Abses Payudara yang Wajib Dipahami.

9. Cedera atau Trauma

Benturan, tekanan keras, atau cedera langsung dapat menyebabkan payudara nyeri sebelah kanan atau kiri, tergantung sisi yang terkena.

10. Ukuran Bra yang Tidak Sesuai

Menggunakan bra yang tidak pas bisa menekan jaringan payudara, menimbulkan rasa sakit, bahkan nyeri seperti ditusuk-tusuk.

11. Otot Tegang

Ketegangan otot dada (pectoralis) akibat olahraga atau aktivitas berat dapat menyebabkan nyeri yang terasa di sekitar payudara.

12. Pengaruh Obat-Obatan

Beberapa obat, seperti pil KB, terapi hormon, obat kesuburan, antidepresan, atau obat jantung, dapat menimbulkan mastalgia sebagai efek samping.

13. Ketidakseimbangan Asam Lemak

Kondisi ini membuat jaringan payudara lebih sensitif terhadap perubahan hormon.

14. Kanker Payudara

Meskipun jarang, kanker payudara juga bisa menimbulkan nyeri, terutama bila disertai gejala lain seperti benjolan payudara, perubahan kulit, atau nipple discharge (keluarnya cairan dari puting).

15. Kostokondritis

Peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada dapat menimbulkan rasa sakit yang sering disalahartikan sebagai nyeri payudara.

Cara Mengatasi Payudara Nyeri

Untuk meredakan nyeri yang tidak parah, beberapa cara ini bisa Anda coba:

  • Pastikan bra yang Anda gunakan pas ukurannya dan memberikan dukungan optimal.
  • Kompres hangat/dingin bagian payudara. Kompres hangat dapat membantu mengurangi ketegangan otot, sementara kompres dingin bisa meredakan pembengkakan.
  • Kurangi konsumsi kafein, perbaiki pola makan, dan kelola stres dengan baik.
  • Untuk nyeri ringan, dokter biasanya akan menganjurkan untuk konsumsi parasetamol atau ibuprofen.
  • Jika nyeri sangat berat dan terkait dengan hormon, dokter mungkin merekomendasikan terapi khusus.
  • Prosedur bedah biasanya akan dipertimbangkan jika nyeri disebabkan oleh kista, fibroadenoma, atau abses yang tidak merespons pengobatan lain.

Gejala Payudara Nyeri yang Harus Diwaspadai

Meskipun banyak penyebab payudara nyeri yang tidak berbahaya, ada beberapa gejala yang menandakan Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter, seperti:

  • Benjolan baru yang tidak hilang setelah siklus haid.
  • Payudara nyeri sebelah kiri saat ditekan atau kanan yang menetap tanpa alasan jelas.
  • Nyeri berkelanjutan lebih dari 2-3 minggu tanpa hubungan dengan siklus haid.
  • Keluarnya cairan dari puting (nipple discharge), terutama jika berdarah.
  • Perubahan kulit payudara, seperti mengeras, berlesung pipit, atau menyerupai kulit jeruk.
  • Demam dan bengkak yang mengarah pada infeksi.

Jika Anda mengalami payudara nyeri seperti ditusuk-tusuk yang tidak kunjung reda atau disertai gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter.

Rekomendasi Dokter Spesialis Bedah Payudara di Singapura dan Malaysia

Bagi Anda yang ingin mendapatkan second opinion atau penanganan lebih komprehensif, berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah payudara di Singapura atau Malaysia bisa menjadi pilihan.

Dua negara ini dikenal memiliki rumah sakit dengan standar internasional, teknologi medis mutakhir, dan dokter berpengalaman di bidang onkologi dan kesehatan payudara.

Banyak pasien dari Indonesia memilih berobat ke sana karena akses mudah, pelayanan cepat, serta kualitas diagnosis yang akurat.

Ini beberapa dokter spesialis bedah payudara di Singapura dan Malaysia yang bisa Anda pertimbangkan:

Loading...
Powered by 365Find

Dr Tan Yia Swam

Singapore, Singapore
General Surgery, General Surgery (Breast)

Dr Henry Tan Chor Lip 陈楚立医生

Johor, Malaysia
General Surgery, General Surgery (Breast), General Surgery (Colorectal), General Surgery (Stomach)

Untuk jadwalkan konsultasi bersama dokter-dokter tersebut, 365Sehat bisa bantu buatkan appointment hingga jadwalkan prosedur pengobatan yang diperlukan untuk Anda di Singapura dan Malaysia.

Jadi Anda tak perlu khawatir soal pengurusan dokumen dan beragam administrasinya, kami siap aturkan semuanya untuk Anda.

Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!

FAQ Seputar Masalah Payudara Nyeri

1. Mengapa payudara saya terasa nyeri menjelang menstruasi?

Nyeri yang Anda rasakan biasanya disebut mastalgia siklik, disebabkan oleh fluktuasi hormon seperti estrogen dan progesteron sebelum dan saat haid. Payudara bisa terasa kencang, sensitif, bahkan sakit seperti ditusuk-tusuk, namun umumnya mereda setelah menstruasi selesai.

2. Apakah payudara nyeri saat hamil muda sangat wajar?

Ya. Saat hamil muda, tubuh mengalami lonjakan hormon, seperti estrogen, progesteron, dan prolaktin, yang menyebabkan payudara terasa nyeri, lebih berat, dan lebih sensitif, sebagai persiapan untuk produksi ASI.

3. Payudara saya terasa sakit hanya di satu sisi, seperti di sebelah kanan atau di sebelah kiri saja, apakah ini normal?

Bisa. Nyeri yang non-siklik, yaitu tidak terkait siklus haid, kadang terjadi hanya di satu payudara, khususnya pada wanita pascamenopause atau akibat kondisi seperti infeksi (mastitis), benjolan jinak (fibroadenoma, kista), atau bahkan karena ketegangan otot maupun kostokondritis.

Info Terkait

Cari Dokter Spesialis Bedah Payudara

Referensi:

Ali, Aqeed Abid PhD; Faraj, Faruk Hasan FRCS. Clinicopathological profile of mastalgia in females: incidence, types, and pathological correlations. a cross-Sectional study. Annals of Medicine & Surgery 85(10):p 4764-4772, October 2023. DOI: 10.1097/MS9.0000000000001159

Kalbande, S. S., Ramesh, K. H., Bahiramwar, S. V., Chollangi, T., & Akther, M. D. . J. (2024). Prospective analysis of diagnosis of women with mastalgia. International Surgery Journal, 11(2), 209–214. https://doi.org/10.18203/2349-2902.isj20240171

Tahir MT, Vadakekut ES, Shamsudeen S. Mastalgia. (2025). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562195/

Yıldırım, A. C., Yıldız, P., Yıldız, M., Kahramanca, Ş., & Kargıcı, H. (2015). Mastalgia-Cancer Relationship: A Prospective Study. European Journal of Breast Health, 11(2), 88-91. https://doi.org/10.5152/tjbh.2015.2492

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.