fbpx
6 Perbedaan Mastitis dan Abses Payudara yang Wajib Dipahami

6 Perbedaan Mastitis dan Abses Payudara yang Wajib Dipahami

Perbedaan Mastitis dan Abses Payudara yang Wajib Dipahami

Soal isu kesehatan payudara, banyak para wanita yang bingung akan perbedaan mastitis dan abses payudara.

Banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya perbedaan keduanya, bagaimana cara mengenalinya, dan apa langkah yang tepat untuk mengatasinya.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang perbedaan mastitis dan abses payudara, sehingga Anda dapat lebih sigap menjaga kesehatan payudara sekaligus mencegah komplikasi yang lebih serius.

Kembali ke Saluran Utama: Operasi Payudara

Jadwalkan Konsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah Payudara Sekarang

Perbedaan Mastitis dan Abses Payudara

Ini beberapa perbedaan mastitis dan abses payudara:

1. Patologi

Mastitis adalah peradangan jaringan payudara yang bisa terjadi dengan atau tanpa infeksi.

Radang payudara ini umumnya dialami ibu menyusui akibat saluran ASI yang tersumbat atau adanya infeksi bakteri.

Sedangkan abses payudara adalah komplikasi mastitis yang tidak tertangani dengan baik. Pada kondisi ini, terbentuk kantung berisi nanah di dalam jaringan payudara.

Abses sering kali membuat payudara terasa lebih nyeri, bengkak, dan disertai benjolan yang jelas teraba.

2. Penyebab

Mastitis umumnya disebabkan oleh saluran ASI tersumbat, yang sering terjadi pada ibu menyusui.

Bakteri dari kulit atau mulut bayi yang masuk melalui puting yang terluka juga bisa menjadi pemicu.

Sedangkan abses payudara biasanya berkembang dari mastitis payudara yang tidak ditangani secara efektif.

Infeksi bakteri, paling sering Staphylococcus aureus, kemudian menyebar dan membentuk kumpulan nanah.

3. Gejalanya

Para wanita yang mengalami mastitis mungkin merasakan nyeri payudara, kemerahan, dan payudara bengkak.

Area yang terkena mastitis akan terasa hangat saat disentuh. Seringkali disertai demam ringan hingga sedang.

Sedangkan abses payudara, gejalanya lebih parah.

Anda akan merasakan benjolan lunak/keras yang nyeri pada payudara, dengan kulit di atasnya tampak kemerahan pekat dan terbatas pada area tertentu.

Demam tinggi sering menyertai, dan dalam beberapa kasus, nanah dapat keluar dari kulit.

4. Faktor Risikonya

Ibu menyusui adalah kelompok yang paling berisiko terkena mastitis, terutama jika memiliki puting terluka, produksi ASI berlebihan, atau menyusui dengan teknik yang salah.

Sedangkan pada abses payudara, risiko meningkat jika Anda mengalami mastitis payudara berulang yang tidak tertangani.

Faktor lain termasuk diabetes, obesitas, kebiasaan merokok, imunitas rendah (seperti pada penderita HIV atau pengguna steroid), dan bahkan tindik puting.

5. Pengobatannya

Pengobatan mastitis biasanya meliputi kompres hangat dan pijat lembut untuk membantu melancarkan sumbatan.

Jika ada infeksi bakteri, antibiotik akan diresepkan. Selain itu, penting untuk terus menyusui atau memerah ASI untuk mengosongkan ASI dari payudara.

Sedangkan pada abses payudara, perlu intervensi medis yang lebih agresif.

Biasanya dilakukan drainase nanah dengan jarum atau sayatan kecil, diikuti dengan pemberian antibiotik spektrum luas. Pemantauan ketat biasanya diperlukan untuk mencegah infeksi ulang.

6. Komplikasi

Jika tidak diobati, mastitis payudara dapat berkembang menjadi abses. Inilah mengapa penanganan dini sangat penting.

Sedangkan abses payudara dapat menyebabkan kerusakan jaringan permanen, penyebaran infeksi ke area lain, bekas luka, atau bahkan payudara tidak simetris (asimetris) setelah penyembuhan.

Aspek PerbedaanMastitisAbses Payudara
PatologiPeradangan jaringan payudara yang dapat disertai infeksi atau tanpa infeksi.Komplikasi mastitis yang tidak ditangani, berupa kumpulan nanah dalam jaringan payudara.
PenyebabSaluran ASI tersumbat, infeksi bakteri dari kulit atau mulut bayi melalui puting yang terluka.Infeksi bakteri (biasanya Staphylococcus aureus) yang berkembang dari mastitis tidak tertangani.
GejalaAda nyeri, kemerahan, pembengkakan, demam ringan hingga sedang, dan payudara terasa hangat.Benjolan lunak/keras yang nyeri, kulit payudara kemerahan pekat, demam tinggi, dan nanah dapat keluar dari kulit.
Faktor RisikoBerisiko pada ibu menyusui yang produksi ASI-nya melimpah namun menyusui dengan teknik yang salah.Karena mastitis berulang kali, diabetes, obesitas, kebiasaan merokok, imunitas rendah, dan tindik puting.
PengobatanDikompres dengan air hangat, pemberian antibiotik oleh dokter, dan aktif menyusui.Drainase nanah dengan jarum atau sayatan kecil dan pemberian antibiotik spektrum luas oleh dokter.
KomplikasiDapat berkembang menjadi abses jika tidak diobati.Bisa akibatkan kerusakan jaringan payudara, penyebaran infeksi, menimbulkan bekas luka, dan payudara terlihat asimetris.
Tabel Rangkuman Perbedaan Mastitis dan Abses Payudara

Konsultasikan Masalah Kesehatan Payudara dengan Dokter Spesialis Bedah Payudara di Singapura dan Malaysia

Bila Anda mengalami gejala mastitis dan abses payudara yang tidak kunjung membaik, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

Saat ini, banyak ibu menyusui memilih untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah payudara di Singapura dan Malaysia, yang dikenal memiliki fasilitas kesehatan dengan standar tinggi, teknologi modern, serta adanya pilihan pengobatan yang lebih luas, terutama bila diperlukan tindakan lanjutan.

Bagi Anda yang tertarik berobat ke Singapura dan Malaysia, ini beberapa dokter spesialis bedah payudara yang bisa Anda pertimbangkan:

Loading...
Powered by 365Find

Dr Tan Yia Swam

Singapore, Singapore
General Surgery, General Surgery (Breast)

Dr Henry Tan Chor Lip 陈楚立医生

Johor, Malaysia
General Surgery, General Surgery (Breast), General Surgery (Colorectal), General Surgery (Stomach)

Untuk jadwalkan konsultasinya, 365Sehat bisa bantu aturkan appointment dan bantu jadwalkan prosedurnya, jika dibutuhkan, sehingga Anda bisa dapatkan layanan perawatan dengan nyaman dan bebas hambatan.

Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!

FAQ seputar Mastitis dan Abses Payudara

1. Bolehkah saya tetap menyusui jika terkena mastitis?

Ya, umumnya tetap dianjurkan. Menyusui atau memompa ASI justru membantu mengosongkan payudara sehingga mempercepat pemulihan. Pastikan hanya menggunakan antibiotik yang aman untuk ibu menyusui bila diresepkan.

2. Jika saya punya abses, apakah masih boleh menyusui dari payudara itu?

Tidak dianjurkan untuk menyusui langsung dari payudara yang terdapat abses. Namun, ASI sebaiknya tetap dipompa untuk mencegah penumpukan. Bayi masih bisa menyusu dari payudara yang sehat.

3. Berapa lama gejala mastitis membaik setelah pengobatan?

Umumnya dalam 24–48 jam setelah perawatan tepat. Bila tidak ada perbaikan, segera periksa kembali karena bisa jadi mastitis berkembang menjadi abses.

4. Apakah mastitis atau abses bisa jadi tanda kanker?

Kebanyakan tidak. Namun, ada kondisi langka bernama inflammatory breast cancer (IBC) yang bisa menyerupai mastitis. Jika gejala tidak membaik dengan pengobatan atau terjadi pada wanita non-menyusui, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan.

Info Terkait

Cari Dokter Spesialis Bedah Payudara

Referensi:

Blackmon MM, Nguyen H, Vadakekut ES, et al. Acute Mastitis. (2024). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Diakses dari: https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog/books/NBK557782/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Pesce, C., & Yao, K. (2021). Abscess/infections/periareolar mastitis. Annals Of Breast Surgery, 5. doi:10.21037/abs-21-49

Pevzner, M., & Dahan, A. (2020). Mastitis While Breastfeeding: Prevention, the Importance of Proper Treatment, and Potential Complications. Journal of Clinical Medicine, 9(8), 2328. https://doi.org/10.3390/jcm9082328

Toomey AE, Le JK. Breast Abscess. (2023). StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459122/

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.