fbpx
Ini Perbedaan Miom dan Kista yang Perlu Diketahui

Ini Perbedaan Miom dan Kista yang Perlu Diketahui

Perbedaan Miom dan Kista
Dr Bryan Wang

Memahami kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting. Seringkali, istilah miom dan kista dianggap sama. Kedua kondisi ini memang merupakan benjolan rahim atau area reproduksi, namun perbedaan miom dan kista sendiri sangat signifikan.

Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan miom dan kista secara detail, mengenali gejalanya, dan mengetahui faktor-faktor penyebabnya, sehingga Anda bisa lebih waspada dan segera mencari penanganan yang tepat.

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita

Jadwalkan Skrining Kesehatan Komprehensif dan Konsultasi dengan Dokter Sekarang

Temukan Paket Skrining Kesehatan Komprehensif di Singapura dan Malaysia Lainnya

Perbedaan Miom dan Kista

Memahami perbedaan miom dan kista adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda. Mari kita bedah lebih lanjut poin-poin penting yang membedakan keduanya:

1. Lokasi Pertumbuhan

Miom, atau sering disebut juga fibroid rahim, adalah pertumbuhan sel non-kanker yang berkembang di dalam atau pada dinding uterus (rahim).

Lokasinya bisa bermacam-macam: di dalam dinding rahim (intramural), di permukaan luar rahim (subserosa), atau menonjol ke dalam rongga rahim (submukosa).

Sebaliknya, kista umumnya merupakan kantung berisi cairan yang tumbuh di ovarium (indung telur).

Kista ovarium ini bisa bersifat fungsional (terkait dengan siklus menstruasi normal) atau non-fungsional.

2. Komposisi

Ini adalah salah satu perbedaan miom dan kista yang paling mencolok.

Miom terbentuk dari massa padat jaringan otot rahim yang berkembang secara abnormal. Teksturnya kenyal dan padat.

Sementara itu, kista adalah kantung yang didominasi oleh cairan. Bentuknya lebih fleksibel dan dapat berubah sesuai isi cairan di dalamnya.

3. Usia Pengidapnya

Kedua kondisi ini bisa memengaruhi wanita pada usia produktif, namun ada kecenderungan usia yang berbeda.

Miom lebih sering terdiagnosis pada wanita berusia sekitar 30-50 tahun, dengan puncaknya pada usia 40-50-an.

Hal ini berkaitan dengan pengaruh hormon estrogen yang tinggi selama masa reproduksi aktif.

Sedangkan kista, terutama jenis fungsional, lebih umum terjadi pada wanita berusia 20-40 tahun, sejalan dengan seringnya terjadi ovulasi.

4. Sifat Kelainan

Baik miom maupun kista pada umumnya adalah kondisi tumor jinak.

Miom sangat jarang berkembang menjadi kanker, meskipun ada beberapa studi yang mengaitkan riwayat miom dengan sedikit peningkatan risiko kanker ovarium.

Untuk kista, sebagian besar juga jinak.

Namun, beberapa jenis kista, terutama yang muncul setelah menopause, memiliki risiko keganasan yang lebih tinggi dan memerlukan pemantauan lebih serius.

5. Ukuran dan Pertumbuhan

Miom dapat bervariasi ukurannya, dari sekecil biji kacang polong hingga sebesar jeruk bali atau bahkan lebih besar.

Uniknya, miom cenderung mengecil atau bahkan menghilang setelah wanita memasuki masa menopause, karena penurunan kadar hormon estrogen.

Kista juga memiliki rentang ukuran yang luas, mulai dari 1 cm hingga lebih dari 10 cm.

Laju pertumbuhannya umumnya lambat, sekitar 1 mm per tahun pada wanita pasca-menopause.

6. Komplikasi Utama

Perbedaan miom dan kista juga terlihat dari komplikasi yang mungkin ditimbulkan.

Miom sering menyebabkan perdarahan menstruasi yang sangat berat (menorrhagia) yang dapat berujung pada anemia.

Miom yang besar juga bisa menimbulkan tekanan pada organ panggul di sekitarnya, serta dapat mengganggu kesuburan atau menyebabkan komplikasi kehamilan.

Sementara itu, komplikasi utama kista adalah risiko pecah (ruptur kista) atau torsi (indung telur terpuntir), yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan membutuhkan penanganan darurat.

Kista juga bisa mengganggu proses ovulasi atau menghambat kehamilan.

Perbedaan Gejala

Meskipun perbedaan miom dan kista pada dasarnya cukup jelas dari segi medis, gejalanya terkadang bisa mirip.

Penting untuk tidak panik dan selalu memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasakan hal yang tidak biasa.

Gejala Miom

  • Perdarahan menstruasi yang sangat berat atau berlangsung lebih dari 7-10 hari.
  • Siklus haid yang lebih panjang dari biasa.
  • Nyeri panggul atau perut bagian bawah yang terasa tumpul atau seperti tekanan.
  • Sering berkemih atau kesulitan mengosongkan kandung kemih karena tekanan miom.
  • Konstipasi (sulit buang air besar) akibat tekanan pada usus.
  • Nyeri punggung atau kaki.
  • Pada beberapa kasus, perdarahan setelah berhubungan intim atau anemia akibat kehilangan darah kronis.

Gejala Kista

  • Nyeri panggul atau perut bawah, khususnya saat menstruasi.
  • Perasaan penuh atau kembung di perut.
  • Nyeri punggung bawah atau paha.
  • Nyeri saat berhubungan seksual.
  • Mual dan muntah (terutama jika kista pecah atau mengalami torsi).
  • Gangguan menstruasi (tidak teratur atau siklus haid panjang).
  • Demam dan kelemahan badan jika terjadi infeksi atau komplikasi akut.

Perbedaan Penyebab

Penyebab pasti miom dan kista seringkali belum diketahui secara mutlak, namun ada beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan kedua kondisi ini.

Penyebab Miom

  • Faktor genetik atau keturunan dalam keluarga.
  • Tingginya kadar hormon estrogen dan progesteron, terutama selama masa reproduksi aktif.
  • Menstruasi pertama di usia yang sangat muda (sebelum usia sekitar 10 tahun).
  • Obesitas atau konsumsi daging merah yang berlebihan.

Penyebab Kista

  • Kista folikel: Terjadi ketika folikel yang seharusnya melepaskan sel telur tidak pecah.
  • Kista korpus luteum: Terjadi setelah ovulasi, di mana korpus luteum tidak menyusut seperti seharusnya.
  • Kista juga bisa muncul akibat kondisi lain seperti PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik), endometriosis, infeksi ovarium, atau gangguan perkembangan sel.
  • Faktor gaya hidup seperti pola makan tinggi lemak dan rendah serat, kurang olahraga, merokok, atau paparan polutan juga dapat berperan.

Deteksi Kista atau Miom dengan Jadwalkan Skrining Kesehatan Komprehensif Sekarang!

Untuk Anda yang khawatir akan risiko kista dan miom ini, skrining dan konsultasi dengan dokter jadi solusi yang bisa dilakukan untuk menanggulangi risikonya.

Soal pilihan fasilitas medisnya, Singapura dan Malaysia menawarkan keunggulan dibandingkan di Indonesia, terutama dari sisi canggihnya teknologi medis dan penanganan dari dokter berstandar internasional.

Kalau Anda ingin mencari second opinion hingga penanganan medis di Singapura dan Malaysia seputar miom atau kista, kami bisa bantu hubungkan dengan RS/medical center di sana serta jadwalkan appointment dengan dokter spesialisnya.

Untuk info soal jadwalkan skrining, konsultasi, hingga akomodasinya, bisa langsung hubungi kami melalui tombol di bawah ini.

Info Terkait

Artikel Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita

Cari Dokter

Eye Health

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.