fbpx
Ini Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung yang Perlu Diwaspadai

Ini Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung yang Perlu Diwaspadai

Ini Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung yang Perlu Diwaspadai
Eye Health

Saat seseorang tiba-tiba ambruk sambil memegangi dadanya – apakah itu serangan jantung? Sebenarnya, mungkin tidak tepat jika langsung menyimpulkan demikian. Istilah “Serangan Jantung” dan “Henti Jantung” sering digunakan secara bergantian. Namun, meskipun salah satunya dapat menyebabkan yang lain, perbedaan serangan jantung dan henti jantung bisa dilihat dari kondisi medis yang berbeda.

Kembali ke Saluran Utama: Skrining Kesehatan

Jadwalkan Skrining Jantung dan Skrining Kesehatan di Singapura atau Malaysia

Temukan Paket Skrining Jantung dan Skrining Kesehatan Terbaik Lainnya

Apa Itu Serangan Jantung?

Serangan jantung (heart attack), juga dikenal sebagai infark miokard (myocardial infarction), terjadi ketika aliran darah ke bagian otot jantung terhambat.

Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak di arteri koroner (penyakit arteri koroner / coronary artery disease).

Ketika otot jantung kekurangan darah kaya oksigen, jantung menjadi rusak dan bisa mulai mati.

Gejala serangan jantung dapat mencakup nyeri dada, sesak napas, mual, dan pusing. Intervensi dini sangat penting untuk meminimalkan kerusakan jantung dan meningkatkan peluang bertahan hidup.

Apa Itu Henti Jantung?

Henti jantung (cardiac arrest), di sisi lain, adalah hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran secara tiba-tiba dan tidak terduga.

Penyebabnya adalah gangguan kelistrikan (electrical malfunction) pada jantung yang mengganggu irama normalnya, menyebabkan detak jantung tidak teratur (arrhythmia) atau berhenti sama sekali.

Tidak seperti serangan jantung yang melibatkan penyumbatan, henti jantung terutama merupakan masalah kelistrikan.

Intervensi medis segera, seperti resusitasi jantung paru (RJP/CPR) dan defibrilasi (defibrillation), sangat penting untuk mengembalikan detak jantung normal dan mencegah kematian. Henti jantung seringkali terjadi sebagai akibat dari serangan jantung.

Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung

Meskipun serangan jantung dan henti jantung keduanya merupakan keadaan darurat medis yang serius, keduanya tidaklah sama. Berikut perbedaan utamanya:

Penyebab

  • Serangan Jantung: Disebabkan oleh penyumbatan di arteri koroner.
  • Henti Jantung: Disebabkan oleh gangguan kelistrikan (electrical malfunction) pada jantung.

Gejala

  • Serangan Jantung: Nyeri dada, sesak napas, mual, pusing (gejala bisa muncul bertahap atau mendadak).
  • Henti Jantung: Ambruk tiba-tiba, tidak ada denyut nadi, tidak bernapas, kehilangan kesadaran (biasanya terjadi secara mendadak).

Penanganan

  • Serangan Jantung: Membutuhkan obat-obatan, angioplasti (angioplasty), atau operasi (seperti bypass) untuk memulihkan aliran darah.
  • Henti Jantung: Membutuhkan RJP (CPR) dan defibrilasi (defibrillation) segera untuk mengembalikan irama jantung normal.

Baca Juga: Siapa Saja yang Berisiko Menderita Jantung Koroner?

Insiden Serangan Jantung dan Henti Jantung di Indonesia

Di Indonesia, penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama, dan baik serangan jantung maupun henti jantung berkontribusi signifikan.

Angka kejadian serangan jantung dan henti jantung di Indonesia menunjukkan gambaran yang mengkhawatirkan, dengan penyakit kardiovaskular (CVD) menjadi penyebab kematian tertinggi di tahun 2023, menyumbang 30.9% dari total kematian.

Stroke dan penyakit jantung iskemik (serangan jantung) adalah kontributor utama dari angka tersebut, bahkan tren kematian akibat penyakit jantung.kardiovaskular telah meningkat lebih dari dua kali lipat dari 292 ribu di tahun 1990 menjadi 659 ribu di tahun 2019

Pencegahan dan Intervensi Dini

Mencegah serangan jantung dan henti jantung melibatkan pengelolaan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi (high blood pressure), kolesterol tinggi (high cholesterol), merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.

Pemeriksaan kesehatan rutin, diet seimbang, dan gaya hidup aktif dapat membantu mengurangi risikonya.

Mengenali gejala dan mengetahui cara merespons dalam keadaan darurat juga dapat menyelamatkan nyawa.

Waspada Penyakit Arteri Koroner dengan Skrining Jantung dan Konsultasi dengan Dokter Spesialisnya!

Serangan jantung dan henti jantung adalah dua keadaan darurat medis yang berbeda dengan penyebab, gejala, dan penanganan yang berbeda.

Namun, keduanya merupakan kondisi gawat darurat dan pertolongan medis harus segera dicari jika gejala dialami.

Skrining untuk penyakit arteri koroner demi deteksi dan intervensi dini adalah kunci untuk mencegah serangan jantung.

Singapura dan Malaysia jadi dua pilihan negara yang banyak dituju oleh para pasien dari Indonesia, berkat kemajuan teknologi medis dan keterampilan dokter spesialisnya.

Untuk booking jadwal skrining jantung hingga membuat janji temu dengan dokter spesialis jantung di Singapura dan Malaysia, hubungi kami melalui tombol di bawah ini.

Info Terkait

Konten Terkait

Kembali ke Saluran Utama: Skrining Kesehatan

Cari Dokter

Dr Bryan Wang

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.