Karena merupakan masalah kesehatan dalam jangka panjang, pilihan perawatan gagal jantung bertujuan untuk meringankan gejalanya hingga mencegah adanya risiko komplikasi pada jantung.
Pilihan perawatan pun beragam, tergantung pada usia pasien hingga kondisi keparahannya.
Untuk itu, artikel ini akan membahas secara lengkap apa saja metode perawatan gagal jantung yang bisa membantu menjaga kondisi para pasien gagal jantung tetap sehat dan terbebas dari ancaman risiko komplikasi.
Kembali ke Saluran Utama: Angioplasti/Pasang Ring Jantung
Jadwalkan Konsultasi atau Prosedur Pasang Ring Jantung Sekarang
Bagaimana Harapan Hidup Pasien Gagal Jantung?
Harapan hidup pasien gagal jantung sangat bervariasi.
Banyak faktor yang memengaruhinya, mulai dari usia, tingkat keparahan kondisi (berdasarkan klasifikasi New York Heart Association/NYHA), fraksi ejeksi jantung, penyebab dasar penyakit, hingga adanya penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi.
Selain itu, respons terhadap pengobatan gagal jantung dan seberapa sering pasien harus dirawat inap juga menjadi penentu penting.
Secara rata-rata, angka harapan hidup 5 tahun untuk pasien gagal jantung diperkirakan sekitar 50%.
Artinya, dalam kurun waktu 5 tahun setelah diagnosis, separuh pasien diperkirakan masih bertahan hidup.
Akan tetapi, pasien dengan kondisi ringan (NYHA kelas I–II) yang disiplin menjalani perawatan gagal jantung kronis dan rutin kontrol ke dokter spesialis kardiologi dapat bertahan lebih lama dengan kualitas hidup yang baik.
Sebaliknya, pasien dengan gagal jantung berat (NYHA kelas IV) atau yang sering mengalami rawat inap memiliki prognosis lebih buruk.
Pilihan Perawatan Gagal Jantung
Perawatan gagal jantung tidak hanya satu macam, melainkan terdiri dari kombinasi terapi obat, pemasangan alat bantu, hingga tindakan medis invasif.
Setiap pasien memiliki kebutuhan berbeda, sehingga rencana terapi perlu disesuaikan bersama dokter.
1. Terapi Pengobatan
Terapi obat tetap menjadi dasar perawatan gagal jantung akut maupun kronis. Beberapa jenis obat yang umum digunakan antara lain:
- Diuretik untuk mengurangi kelebihan cairan dan meringankan gejala bengkak serta sesak napas.
- ACE Inhibitor atau ARB untuk melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi beban jantung.
- Beta-blockers untuk memperlambat denyut jantung sekaligus melindungi dari efek hormon stres.
- Antagonis Aldosteron untuk mencegah fibrosis jantung sekaligus sebagai diuretik ringan.
- ARNI (Sacubitril/Valsartan) sebagai terapi modern yang lebih unggul dalam menurunkan risiko kematian dan rawat inap.
- SGLT2 Inhibitors, awalnya obat diabetes, kini terbukti bermanfaat besar untuk pasien gagal jantung.
- Digoxin dan Ivabradine untuk membantu kontrol denyut serta meningkatkan kontraksi jantung pada kondisi tertentu.
Pemantauan ketat bersama dokter spesialis jantung sangat penting karena setiap obat memiliki efek samping dan harus disesuaikan dengan kondisi pasien.
2. Pemasangan Alat Pacu Jantung (Pacemaker)
Pada pasien dengan irama jantung terlalu lambat atau kontraksi bilik jantung yang tidak sinkron, pacemaker bisa dipasang untuk mengatur irama jantung.
Jenis tertentu, yaitu biventricular pacemaker (CRT), mampu meningkatkan efisiensi pompa jantung secara signifikan.
3. Implantable Cardioveter-Defibrillator (ICD)
ICD ditanam di dada untuk memantau irama jantung secara terus-menerus.
Jika terjadi gangguan irama berbahaya, alat ini akan memberikan kejutan listrik kecil untuk mengembalikan ritme normal.
ICD terbukti dapat mencegah kematian mendadak akibat aritmia.
4. Left Ventricular Assist Device (LVAD)
LVAD merupakan alat mekanis yang membantu jantung memompa darah.
Biasanya digunakan sebagai jembatan menuju transplantasi jantung atau sebagai terapi permanen pada pasien yang tidak bisa menjalani transplantasi.
Sayangnya, perawatan gagal jantung dengan LVAD saat ini belum tersedia di Indonesia, sehingga pasien sering mencari opsi ini ke luar negeri.
5. Angioplasti/Pasang Ring Jantung
Bagi pasien gagal jantung akibat penyumbatan pembuluh darah, tindakan angioplasti atau pasang ring jantung dengan pemasangan ring dapat membantu membuka kembali aliran darah ke otot jantung.
Prosedur ini relatif lebih cepat dan minim invasif dibanding operasi besar.
6. Operasi Bypass Jantung (CABG)
Jika penyumbatan arteri cukup parah atau melibatkan banyak pembuluh, operasi bypass jantung menjadi solusi.
Prosedur ini membuat jalur baru bagi aliran darah sehingga otot jantung kembali mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
Bypass sering direkomendasikan oleh rumah sakit jantung besar dengan tim bedah yang berpengalaman.
Mengapa Mempertimbangkan Perawatan di Singapura dan Malaysia?
Walaupun beberapa terapi sudah tersedia di Indonesia, tantangan seperti keterbatasan teknologi medis dan ketersediaan prosedur canggih (seperti LVAD atau bypass kompleks) membuat sebagian pasien mencari perawatan di luar negeri.
Rumah sakit jantung di Singapura dan Malaysia memiliki keunggulan dalam hal teknologi modern, pengalaman dokter spesialis kardiologi yang terbiasa menangani kasus kompleks, serta efisiensi pelayanan.
Bagi pasien dengan kondisi gagal jantung stadium lanjut atau yang membutuhkan prosedur yang belum banyak tersedia di Indonesia, berkonsultasi dengan dokter di luar negeri bisa menjadi langkah bijak.
Tidak sedikit pasien yang merasa kualitas hidupnya membaik setelah menjalani perawatan gagal jantung kongestif di Singapura dan Malaysia.
Untuk Anda yang tertarik coba berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung di sana, ini beberapa nama dokter spesialis jantung yang bisa Anda coba pertimbangkan:

Jika ingin tahu kondisi kesehatan jantung dengan lebih detail untuk menentukan prosedur perawatan dan pengobatan mana yang tepat, bisa cobe dipertimbangkan:

Pertimbangkan Pilihan Perawatan Gagal Jantung yang Tepat dengan 365Sehat!
Memahami perawatan gagal jantung memang tidak mudah, apalagi ketika dihadapkan dengan berbagai pilihan prosedur dan obat-obatan.
Penting untuk diingat, setiap pasien memiliki kebutuhan yang unik. Dengan ketersediaan berbagai teknologi dan keahlian dokter spesialis jantung, rumah sakit di Singapura dan Malaysia sering menjadi pilihan yang menarik bagi banyak pasien Indonesia.
365Sehat bisa bantu jadwalkan appointment konsultasi dengan para dokter spesialis jantung dan prosedur perawatan di Singapura dan Malaysia dengan mudah untuk Anda pasien dari Indonesia.
Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi tim 365Care dari 365Sehat dengan klik tombol di bawah ini!
FAQ Seputar Perawatan Gagal Jantung
1. Berapa lama harapan hidup pasien gagal jantung setelah diagnosis?
Secara rata-rata, harapan hidup 5 tahun pasien gagal jantung diperkirakan sekitar 50%, tergantung pada faktor seperti usia, tingkat keparahan (NYHA), respon terhadap pengobatan, dan penyakit penyerta.
2. Apa saja pilihan perawatan untuk gagal jantung yang tersedia?
Pilihan meliputi terapi obat (diuretik, ACE-I/ARB, beta-blockers, ARNI, SGLT2i, Ivabradine, Digoxin), pemasangan pacemaker (termasuk CRT), ICD, penggunaan LVAD, angioplasti (pasang ring), hingga operasi bypass jantung.
3. Kapan sebaiknya pasien dari Indonesia mempertimbangkan perawatan gagal jantung di luar negeri seperti Singapura atau Malaysia?
Jika pasien membutuhkan prosedur canggih yang belum tersedia secara luas di Indonesia, seperti LVAD atau operasi bypass kompleks, rumah sakit jantung di Singapura atau Malaysia bisa jadi pilihan, karena fasilitas teknologi modern dan pengalaman dokter spesialis jantung di sana sering memberi hasil yang lebih komprehensif.
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket harga skrining jantung terbaik bersama dokter spesialis jantung.
Artikel Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung
- CT Angiografi/Angiogram
- Angioplasti/Pasang Ring Jantung
- Skrining Kesehatan/Medical Check Up
- Penyakit Jantung Koroner
Referensi:
Bakaeen, Faisal G.Bakaeen, Faisal G.Bhatt, Deepak et al. (2021). 2021: The American Association for Thoracic Surgery Expert Consensus Document: Coronary artery bypass grafting in patients with ischemic cardiomyopathy and heart failure. The Journal of Thoracic and Cardiovascular Surgery, Volume 162, Issue 3, 829 – 850.e1. https://doi.org/10.1016/j.jtcvs.2021.04.052
Lin, Q., Lv, Z., Li, D., Ling, Q., Qiu, S., Lei, X., Qin, F., & Wang, N. (2025). Heart failure medication treatment and prognosis: a retrospective cross-sectional study. Frontiers in pharmacology, 16, 1532123. https://doi.org/10.3389/fphar.2025.1532123
Zare Karizak S. (2025). Heart failure is the most negative consequence of CABG surgery (importance of exercise rehabilitation approach). ARYA atherosclerosis, 21(3), 59–74. https://doi.org/10.48305/arya.2025.42587.2953
Zhang, N., & Wei, D. (2021). Efficacy and safety of coronary stent intervention for coronary heart disease and its impact on short-term and long-term prognosis. American journal of translational research, 13(9), 10729–10736.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.