Mendengar kata polip rahim mungkin menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi banyak perempuan. Rasa cemas ini wajar, apalagi jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa pada siklus haid atau merasa ada yang salah dengan kondisi tubuh.
Pemahaman yang benar tentang kondisi ini akan membantu Anda lebih tenang dan bijak dalam mengambil langkah penanganan. Mari kita bahas lebih dalam mengenai apa itu polip rahim, penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita
Jadwalkan Skrining Kesehatan Wanita Komprehensifnya Sekarang
Temukan Paket Skrining Kesehatan Wanita Komprehensif Terbaik di Singapura hingga Malaysia
Apa Itu Polip Rahim?
Polip rahim atau endometrial polyp, adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang muncul dari lapisan dalam dinding rahim, atau yang disebut endometrium.
Bentuknya bisa bulat atau lonjong, kadang memiliki tangkai, dan ukurannya sangat bervariasi—mulai dari yang sangat kecil seperti biji wijen hingga seukuran bola golf. Polip dapat muncul sendirian, namun tidak jarang ditemukan beberapa polip sekaligus.
Kondisi ini berbeda dengan miom rahim atau fibroid, yang berasal dari otot rahim, bukan dari jaringan endometrium.
Polip lebih sering menyebabkan perdarahan abnormal, sedangkan fibroid bisa menimbulkan nyeri dan gangguan buang air kecil.
Polip rahim lebih sering ditemukan pada wanita berusia 40 hingga 50 tahun dan jarang terjadi pada wanita di bawah 20 tahun.
Prevalensinya cukup tinggi, mencapai sekitar 10% pada wanita umum dan bisa meningkat hingga 30% pada mereka yang mengalami menstruasi tidak teratur.
Penyebab Polip Rahim
Penyebab utama terbentuknya polip rahim adalah fluktuasi atau ketidakseimbangan hormon.
Lonjakan hormon estrogen menyebabkan pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan.
Sel-sel ini seharusnya meluruh saat menstruasi, tetapi pada kasus polip, sel-sel tersebut menumpuk dan akhirnya membentuk polip.
Faktor risiko lain yang memicu kondisi ini antara lain:
- Terapi Hormonal: Penggunaan terapi hormon pascamenopause atau obat seperti tamoxifen (untuk pengobatan kanker payudara) juga bisa menjadi pemicunya.
- Kondisi Medis: Obesitas, diabetes, hipertensi, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat meningkatkan risiko.
- Genetik: Kelainan genetik tertentu, seperti sindrom Lynch atau Cowden, juga bisa berperan.
Gejala Polip Rahim
Gejala yang paling sering dikeluhkan oleh penderita polip rahim adalah pendarahan abnormal. Gejala lainnya meliputi:
- Menstruasi berat (menorrhagia) yang berlangsung lebih dari 7 hari.
- Pendarahan di luar siklus haid (metrorrhagia).
- Flek setelah berhubungan intim atau setelah menopause.
- Nyeri panggul atau kram yang menyerupai nyeri haid.
- Infertilitas atau kesulitan untuk hamil karena polip dapat menghalangi implantasi embrio atau mengganggu pergerakan sperma.
- Keguguran berulang.
- Anemia akibat pendarahan kronis.
Penting untuk dicatat, jika Anda mengalami pendarahan pascamenopause, segera periksa diri ke dokter kandungan.
Ini bisa menjadi tanda awal masalah yang lebih serius seperti kanker endometrium.
Apakah Polip Rahim Berbahaya?
Ini adalah pertanyaan yang sering kali membuat para wanita cemas: polip rahim apakah berbahaya?
Mayoritas polip bersifat jinak. Namun, ada risiko kecil sekitar 1-5% untuk menjadi ganas, terutama pada wanita yang sudah menopause.
Risiko ini meningkat seiring dengan ukuran polip yang semakin besar dan jumlahnya yang banyak.
Meskipun jinak, polip yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti infertilitas, pendarahan hebat yang berujung pada anemia, dan keguguran berulang.
Oleh karena itu, penanganan yang tepat tetap sangat dianjurkan.
Jenis Pemeriksaan Polip Rahim
Untuk mendapatkan diagnosis polip rahim yang akurat, ada beberapa prosedur pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter kandungan:
- USG Transvaginal: Pemeriksaan ini menggunakan alat USG yang dimasukkan melalui vagina untuk melihat kondisi rahim secara detail. Dokter dapat mendeteksi adanya penebalan dinding rahim atau massa polipoid.
- Histeroskopi: Ini adalah metode gold standard untuk diagnosis dan penanganan. Alat berkamera kecil (histeroskop) dimasukkan melalui vagina dan leher rahim untuk melihat langsung ke dalam rongga rahim.
- Biopsi Endometrium: Pengambilan sampel jaringan dari lapisan rahim untuk diperiksa di laboratorium guna mendeteksi keberadaan sel ganas.
- Sonohisterografi: Pemeriksaan USG transvaginal yang dibantu dengan injeksi cairan saline ke dalam rahim untuk memperjelas gambaran.
Baca Juga: Inilah Pantangan Polip Rahim yang Perlu Dihindari
Cara Menghilangkan Polip Rahim
Jika Anda didiagnosis memiliki polip rahim, ada beberapa pilihan pengobatan polip rahim yang bisa Anda pertimbangkan bersama dokter kandungan Anda:
- Terapi Obat: Penggunaan obat progestin atau GnRH agonist dapat membantu menekan hormon estrogen dan mengurangi pendarahan. Namun, ini sering kali hanya bersifat sementara.
- Histeroskopi Operatif: Ini adalah cara utama untuk menghilangkan polip rahim. Prosedur yang disebut polipektomi histeroskopi ini memungkinkan dokter untuk memotong dan mengangkat polip secara langsung dengan panduan kamera. Prosedur ini biasanya rawat jalan, pemulihan cepat, dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi.
- Dilatasi & Kuretase (D&C): Prosedur ini melibatkan pengikisan jaringan endometrium, tetapi kurang akurat dibandingkan histeroskopi karena dilakukan tanpa panduan visual.
- Histerektomi: Pengangkatan rahim secara total. Ini adalah opsi terakhir dan biasanya hanya direkomendasikan jika polip bersifat ganas atau kasusnya sangat sering kambuh.
Hubungi Kami untuk Jadwalkan Kondisi Polip Rahim dengan Dokter Ginekologi di Singapura hingga Malaysia
Untuk Anda yang sudah mencari solusi seputar kondisi polip rahim ini dan ingin mencari solusi yang lebi optimal di luar Indonesia, 365Sehat bisa bantu Anda!
365Sehat akan hubungkan Anda dengan dokter spesialis ginekologi terbaik di rumah sakit/medical center ternama di Singapura hingga Malaysia, dan bantu Anda jadwalkan appointment-nya sampai bantu akomodasi Anda selama di sana.
Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini.
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket skrining kesehatan wanita komprehensif terbaik lainnya.
Konten Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Wanita
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.