Terapi Shockwave: Alternatif Pengobatan Disfungsi Ereksi/Impotensi- health365

Disfungsi ereksi (impotensi) dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hidup penderita dan pasangannya. Untungnya, seiring kemajuan teknologi medis, berbagai metode pengobatan telah bermunculan, termasuk terapi shockwave atau gelombang kejut. Dalam artikel ini, kami akan mengajak Anda memahami terapi shockwave, membahas prosedur, keunggulan, dan kelompok sasaran pasien pengobatannya.

Kembali ke Saluran Utama: Kesehatan Seksual

Jadwalkan Appointment dengan Dokter Spesialis Kesehatan Pria Terpercaya

Apa Itu Terapi Shockwave (Gelombang Kejut)?

Terapi Shockwave (Gelombang Kejut), juga dikenal sebagai Extracorporeal Shockwave Therapy (ESWT), adalah teknik medis non-invasif yang menggunakan gelombang suara untuk merangsang perbaikan dan regenerasi jaringan. Awalnya teknologi ini dikembangkan untuk mengobati batu ginjal, namun kini telah diterapkan di berbagai bidang medis, termasuk urologi. Saat ini, terapi ini banyak digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria.

Keunggulan Utama

Non-invasif.
Seluruh proses memakan waktu kurang dari 30 menit.
Tidak ada waktu pemulihan (downtime).
Tidak memiliki efek samping berbahaya.

Siapa yang Perlu Mempertimbangkan Terapi Shockwave?

Pria penderita disfungsi ereksi atau impotensi, terutama yang tidak merespons terapi konvensional seperti obat oral (misalnya Viagra, Cialis) atau suntik penis, mungkin akan merasa terapi shockwave membantu.
Individu yang mencari opsi pengobatan non-invasif dengan efek samping minimal.

Prinsip Kerja Terapi Shockwave

Terapi shockwave meningkatkan fungsi ereksi dengan merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru dan memperbaiki aliran darah ke penis. Proses ini mendorong regenerasi jaringan, sehingga membantu pasien mencapai ereksi yang lebih kuat dan tahan lama. Selain itu, terapi shockwave juga memicu pelepasan faktor pertumbuhan dan sitokin, yang lebih lanjut mendorong perbaikan jaringan dan peningkatan fungsi ereksi.

Bagaimana Prosedur Terapi Shockwave?

Dalam satu sesi terapi shockwave, dokter akan menggunakan perangkat khusus untuk mengaplikasikan gelombang suara intensitas rendah ke jaringan penis. Seluruh prosedur biasanya dilakukan secara rawat jalan tanpa anestesi. Selama perawatan, pasien mungkin merasakan ketidaknyamanan ringan atau sensasi tertusuk, namun secara keseluruhan dapat ditoleransi dengan baik. Satu rangkaian perawatan lengkap biasanya terdiri dari beberapa sesi yang dilakukan selama beberapa minggu. Setiap sesi berlangsung sekitar 15 hingga 20 menit.

Apakah Terapi Shockwave Memiliki Efek Samping?

Terapi shockwave dianggap sebagai modalitas pengobatan yang aman dengan risiko efek samping yang sangat rendah. Sejumlah kecil pasien mungkin mengalami kemerahan ringan atau memar di area perawatan, tetapi biasanya akan segera menghilang. Sangat jarang, pasien mungkin merasakan ketidaknyamanan atau mati rasa di area penis dalam waktu singkat setelah perawatan.

Sebelum menjalani perawatan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional yang berkualifikasi guna memastikan terapi ini sesuai dengan kebutuhan pribadi dan riwayat kesehatan Anda.

Harga Terapi Shockwave untuk Impotensi di Malaysia dan Singapura

Untuk Anda warga Indonesia yang mencari alternatif terapi shockwave di luar negeri, Malaysia dan Singapura bisa jadi opsi yang bisa dituju.

Di Malaysia, biaya per sesi biasanya dimulai dari RM 500 (sekitar Rp 1.924.700). Sedangkan di Singapura, biaya per sesinya mulai dari S$250 (sekitar Rp 3.187.500).