Pemasangan implan payudara menjadi salah satu prosedur estetika yang populer untuk meningkatkan rasa percaya diri. Namun, di balik hasil yang memuaskan, penting bagi setiap wanita untuk memahami efek samping implan payudara yang mungkin terjadi.
Artikel ini akan bagikan informasi yang lengkap mengenai risiko dan efek samping implan payudara untuk membantu Anda membuat keputusan yang bijak dan mempersiapkan diri dengan baik.
Kembali ke Saluran Utama: Operasi Plastik
Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Implan Payudara Sekarang
Temukan Paket Prosedur Operasi Implan Payudara Terbaik Lainnya
Efek Samping Implan Payudara
Ini beberapa risiko dan efek samping implan payudara yang mungkin bisa terjadi serta perlu Anda ketahui sebelum lakukan prosedurnya:
1. Penebalan Jaringan Parut di Sekitar Implan
Salah satu risiko implan payudara yang paling umum adalah kontraktur kapsuler.
Ini terjadi ketika jaringan parut alami di sekitar implan yang disebut kapsul fibrosa menjadi tebal dan mengeras.
Kondisi ini dapat membuat payudara terasa kencang, nyeri, atau bahkan berubah bentuk.
Meskipun beberapa sumber menyebutkan sekitar 1 dari 6 pasien dapat mengalami derajat kontraktur tertentu, risikonya sangat bervariasi tergantung pada teknik operasi, jenis implan (baik silikon maupun saline), dan bagaimana tubuh Anda merespons.
2. Implan Robek atau Pecah (Ruptur Implan)
Ruptur implan adalah risiko yang jarang terjadi namun penting untuk diketahui.
Implan saline biasanya akan langsung terlihat kempes jika robek. Sementara itu, implan silikon dapat mengalami silent rupture, di mana kebocoran terjadi tanpa gejala yang jelas dan baru diketahui setelah beberapa waktu.
Kebocoran silikon dapat menyebabkan benjolan lokal atau iritasi.
Untuk mendeteksinya, pemeriksaan seperti MRI payudara atau USG payudara sangat direkomendasikan.
Mengetahui efek samping implan payudara pecah dan cara mendeteksinya membantu Anda mengambil langkah yang tepat jika hal ini terjadi.
3. Infeksi dan Nyeri Pasca Operasi
Seperti prosedur bedah lainnya, ada risiko infeksi, pendarahan, atau penumpukan cairan (seroma) setelah operasi pemasangan implan.
Meskipun tergolong jarang dibandingkan komplikasi kronis, infeksi bisa memerlukan pengangkatan implan sementara atau permanen.
Nyeri pasca operasi juga wajar terjadi, namun biasanya dapat dikelola dengan obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter.
4. Payudara Terasa Mati Rasa
Setelah operasi, Anda mungkin akan merasakan mati rasa (baal) di area payudara, puting, atau sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh kerusakan saraf selama prosedur bedah.
Efek ini bisa bersifat sementara dan pulih seiring berjalannya waktu, namun pada beberapa kasus, mati rasa dapat menjadi permanen.
5. Penyakit Implan Payudara (Breast Implant Illness/BII)
Istilah Breast Implant Illness (BII) merujuk pada gejala sistemik yang dilaporkan oleh beberapa wanita setelah menjalani prosedur implan payudara.
Gejala BII (Breast Implant Illness) sangat bervariasi dan tidak selalu spesifik, seperti kelelahan kronis, “brain fog” (gangguan konsentrasi dan memori), nyeri otot dan sendi, ruam kulit, rambut rontok, gangguan suasana hati, dan lain-lain.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
6. Gangguan Deteksi saat Skrining Kanker Payudara
Implan payudara dapat menghalangi sebagian jaringan payudara saat dilakukan skrining mammogram, sehingga menyulitkan deteksi dini kanker payudara.
Meskipun implan tidak secara langsung meningkatkan risiko kanker payudara, keberadaannya bisa mempersulit proses skrining.
Oleh karena itu, diperlukan teknik skrining khusus, seperti Eklund views, atau pemeriksaan tambahan seperti USG atau MRI untuk memastikan tidak ada jaringan yang terlewat.
7. Risiko Umumnya saat Bedah
Selain risiko khusus terkait implan, ada juga risiko umum yang mungkin timbul dari prosedur bedah apa pun, seperti reaksi alergi terhadap anestesi, pendarahan, pembekuan darah, dan pembentukan bekas luka yang tidak diinginkan.
Pentingnya Melakukan Operasi dengan Dokter Bedah Plastik Tepercaya
Meskipun efek samping implan payudara di atas mungkin terdengar menakutkan, perlu ditekankan bahwa banyak dari risiko ini dapat dihindari atau diminimalkan dengan persiapan yang matang dan pemilihan dokter yang tepat.
Dokter bedah plastik yang berpengalaman dan bersertifikasi akan:
- Memberikan edukasi yang mendalam tentang jenis implan yang paling cocok untuk Anda, termasuk pilihan tekstur implan dan bentuk implan, serta risiko implan payudara yang terkait.
- Memastikan Anda memahami semua langkah prosedur dan apa yang harus Anda lakukan selama masa pemulihan.
- Memiliki fasilitas bedah yang memadai dan tim medis yang kompeten untuk menangani komplikasi apa pun yang mungkin terjadi.
- Menjelaskan tentang jangka waktu pemakaian implan dan kapan harus ganti implan payudara agar tetap aman.
Pemilihan dokter bedah plastik tepercaya adalah investasi terbaik untuk keamanan dan hasil yang optimal.
Jangan ragu untuk bertanya, melakukan riset, dan meminta pendapat kedua atau second opinion sebelum membuat keputusan.
Hubungi Kami untuk Jadwalkan Prosedur Operasi Implan Payudara dengan Dokter Spesialis Terpercaya!
Untuk Anda yang ingin lakukan prosedur implan payudara yang bebas dari risiko dan efek samping, 365Sehat bisa bantu hubungkan Anda dengan para dokter spesialis bedah plastik terpercaya dari Malaysia, Thailand, hingga Korea.
Kami bisa bantu jadwalkan appointment Anda bersama para dokternya hingga bantu akomodasinya selama lakukan prosedur operasi implan payudara di sana.
Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini!
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Jadwalkan pre-consultation dengan dokter spesialis bedah plastik terbaik
- Temukan paket prosedur pembesaran payudara terbaik lainnya
Artikel Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Operasi Plastik
Referensi:
Cohen Tervaert, J., Mohazab, N., Redmond, D., van Eeden, C., & Osman, M. (2022). Breast implant illness: scientific evidence of its existence. Expert Review of Clinical Immunology, 18(1), 15–29. https://doi.org/10.1080/1744666X.2022.2010546
De la Rosa Burciaga, F. J., Salas Rivas, H. A., Preza, L. G. G. ., Cervantes, A. F. V., & Gómez, L. D. N. (2023). Breast Implant Rupture: Causes, Diagnosis and Treatment. International Journal of Medical Science and Clinical Research Studies, 3(05), 857–860. https://doi.org/10.47191/ijmscrs/v3-i5-13
Sánchez Rubio, N., Lannegrand Menéndez, B., Duque Muñoz, M., Montes Fernández, M., & Ciudad Fernández, M. J. (2020). Uncommon complications of breast prostheses. Radiología (English Edition), 62(4), 266–279. https://doi.org/10.1016/j.rxeng.2020.01.010
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.