Melakukan pemeriksaan CT scan jadi salah satu yang kerap dikhawatirkan oleh para pasien, apalagi jika CT scan ini diharuskan untuk pengulangan. Banyak pasien menyangsikan apakah CT scan aman dilakukan berulang kali.
Artikel ini akan membahas keamanan soal CT scan yang dilakukan pengulang, mengapa terkadang indikasi CT scan berulang diperlukan, serta bagaimana upaya meminimalkan potensi risikonya.
Apakah Aman Jika Lakukan CT Scan secara Berulang?
CT scan boleh dilakukan berulang kali jika benar-benar diperlukan secara medis, tetapi keputusan ini harus mempertimbangkan manfaat diagnostik dibandingkan risiko paparan radiasi.
Manfaat diagnostik yang diberikannya seringkali jauh lebih besar daripada potensi risiko yang ada, terutama ketika dokter perlu mendapatkan informasi yang sangat spesifik dan detail untuk mendiagnosis atau memantau suatu kondisi kesehatan serius.
Ketika dokter menyarankan prosedur CT scan berulang-ulang, percayalah bahwa keputusan ini didasari oleh pertimbangan medis yang cermat dan keyakinan bahwa informasi dari pemeriksaan ini sangat krusial untuk diagnosis, penanganan, atau pemantauan kondisi Anda.
Beberapa faktor turut menentukan tingkat keamanan CT scan berulang-ulang, di antaranya adalah dosis radiasi CT scan yang digunakan, area tubuh yang dipindai, dan frekuensi pemeriksaan.
Para spesialis radiologi adalah ahli yang terlatih untuk selalu menggunakan dosis radiasi CT scan serendah mungkin yang masih efektif untuk mendapatkan gambar yang jelas dan informatif.
Situasi dan Kondisi yang Memerlukan CT Scan Berulang Kali
Meskipun kekhawatiran Anda terhadap CT scan berulang-ulang sangat dimengerti, ada beberapa kondisi medis di mana pemeriksaan ini menjadi sangat penting dan bahkan tidak bisa dihindari untuk keberlangsungan pengobatan atau pemantauan kesehatan Anda.
1. Pemantauan Penyakit Kronis
Bagi pasien yang menderita penyakit kronis seperti kanker, tumor, atau kondisi neurologis tertentu, CT scan berulang-ulang mungkin menjadi bagian penting dari rencana pengobatan. Tujuannya adalah untuk:
- Mengevaluasi respons terhadap pengobatan: Dokter perlu melihat apakah ukuran tumor mengecil, atau apakah ada perubahan positif lainnya setelah Anda menjalani terapi. Ini membantu menentukan apakah pengobatan yang sedang berjalan efektif atau perlu disesuaikan.
- Mendeteksi kekambuhan atau penyebaran penyakit: Ini krusial agar tindakan medis bisa segera diambil jika penyakit kembali aktif atau menyebar ke bagian tubuh lain.
- Memantau perkembangan kondisi: Pada kasus-kasus tertentu, misalnya pada pasien kanker, batu ginjal, dan Crohn, CT scan dapat membantu melihat perkembangan kondisi internal dan memastikan penanganan yang tepat.
2. Perubahan Kondisi Mendadak
Jika kondisi Anda tiba-tiba memburuk atau menunjukkan gejala baru yang tidak dapat dijelaskan, CT scan mungkin perlu diulang untuk:
- Mencari penyebab baru: Perubahan gejala bisa menandakan adanya komplikasi atau masalah baru yang memerlukan diagnosis cepat agar penanganan bisa segera dilakukan.
- Menilai efektivitas intervensi: Setelah operasi atau prosedur tertentu, CT scan dapat membantu dokter melihat apakah intervensi tersebut berhasil mengatasi masalah yang ada dan apakah pemulihan berjalan sesuai rencana.
3. Kegagalan Teknis
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, CT scan mungkin perlu diulang karena masalah teknis seperti:
- Gerakan pasien: Meskipun Anda berusaha untuk diam, gerakan sekecil apa pun selama pemeriksaan bisa menyebabkan gambar menjadi buram dan tidak bisa diinterpretasi dengan akurat.
- Kualitas gambar kurang optimal: Ada kalanya gambar yang dihasilkan kurang jelas untuk diagnosis yang akurat karena faktor teknis tertentu, sehingga pemindaian perlu diulang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Risiko Lakukan CT Scan yang Berulang
Meskipun penting, kita tidak boleh mengabaikan potensi risiko kumulatif radiasi CT scan.
Setiap kali Anda menjalani CT scan, Anda terpapar radiasi ionisasi.
Akumulasi paparan ini, terutama dalam jangka panjang dan dengan dosis yang tinggi, dapat sedikit meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan tertentu di kemudian hari, seperti kelenjar tiroid atau lensa mata, mungkin lebih sensitif terhadap radiasi.
Inilah mengapa para dokter dan spesialis radiologi sangat berhati-hati dalam menentukan kapan CT scan berulang-ulang diperlukan dan selalu mempertimbangkan jarak aman CT scan antar pemeriksaan.
Mereka akan selalu menimbang antara kebutuhan informasi diagnostik dengan potensi risiko.
Baca Juga: Risiko Paparan Radiasi dari Pemeriksaan Pencitraan
Upaya Meminimalkan Risiko Saat Lakukan CT Scan Berulang-ulang
Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh tim medis dan yang bisa Anda diskusikan dengan dokter Anda saat memerlukan tes CT scan secara berulang, seperti:
1. Prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable)
Ini adalah prinsip ALARA utama dalam radiologi.
Artinya, setiap kali CT scan dilakukan, spesialis radiologi akan berusaha menggunakan dosis radiasi CT scan serendah mungkin yang masih mampu menghasilkan gambar diagnostik yang memadai. Ini termasuk:
- Mengoptimalkan protokol: Dokter akan menyesuaikan pengaturan mesin CT scan sesuai dengan kondisi medis dan area tubuh yang akan diperiksa.
- Fokus pada area yang diperlukan: Hanya area tubuh yang benar-benar perlu diperiksa yang akan dipindai, menghindari paparan radiasi yang tidak perlu pada bagian tubuh lain. Ini adalah bagian penting dari proteksi radiasi.
- Penggunaan alat pelindung: Kadang-kadang, bagian tubuh yang tidak dipindai akan ditutupi dengan alat pelindung timbal untuk mengurangi paparan radiasi ionisasi yang tidak perlu.
2. Pelacakan Dosis
Beberapa rumah sakit dan fasilitas kesehatan modern kini mulai menerapkan sistem pelacakan dosis radiasi CT scan untuk setiap pasien.
Sistem ini memungkinkan dokter untuk memiliki catatan lengkap mengenai total paparan radiasi yang telah Anda terima dari waktu ke waktu.
Informasi ini sangat berharga dalam pengambilan keputusan medis di masa depan, membantu dokter menilai risiko kumulatif radiasi CT scan dan memastikan bahwa jarak aman CT scan antar pemeriksaan selalu dipertimbangkan dengan cermat.
Jadi kesimpulannya, CT scan yang dilakukan berulang itu relatif aman, karena manfaat diagnostik dari CT scan jauh lebih besar daripada potensi risikonya, terutama dalam kondisi yang membutuhkan pemantauan ketat atau diagnosis cepat.
Untuk itu, pastikan konsultasikan dengan dokter terkait apapun kondisi medis Anda.
Selain itu, lakukan pemeriksaan di rumah sakit dan medical center yang pasti terpercaya agar pemeriksaannya bisa dilakukan dengan lancar dan hasil yang akurat.
Ingin Lakukan CT Scan dengan Hasil Akurat? Health365 Punya Rekomendasinya yang Paling Tepat!
Untuk Anda yang mempertimbangkan pergi ke luar negeri untuk lakukan CT scan agar bisa dapatkan tindakan medis yang lebih tepat, Health365 bisa bantu Anda!
Health365 banyak bekerjasama dengan berbagai rumah sakit dan medical center terkemuka dari Singapura hingga Malaysia yang menyediakan layanan CT scan dengan kualitas terbaik.
Kami bisa bantu jadwalkan appointment-nya, bantu hubungkan dengan dokter spesialis terbaiknya, sampai bantu akomodasi Anda selama di sana.
Jadi cukup percayakan pada Health365, Anda bisa dapatkan layanan penanganan medis terbaik yang aman dan nyaman tanpa harus kebingungan.
Tertarik buat coba? Untuk info lebih lanjut, bisa konsultasi dengan tim 365Care dari Health365 secara gratis dengan klik tombol di bawah ini!
Referensi:
- Holmes, J. F., Siglock, B. G., Corwin, M. T., Johnson, M. A., Salcedo, E. S., Espinoza, G. S., & Lamba, R. (2017). Rate and Reasons for Repeat CT Scanning in Transferred Trauma Patients. The American surgeon, 83(5), 465–469.
- Jones, A. C., Woldemikael, D., Fisher, T., Hobbs, G. R., Prud’homme, B. J., & Bal, G. K. (2012). Repeated computed tomographic scans in transferred trauma patients: Indications, costs, and radiation exposure. The journal of trauma and acute care surgery, 73(6), 1564–1569. https://doi.org/10.1097/TA.0b013e31826fc85f
- Trevisi, G., Scerrati, A., Peppucci, E., DeWaure, C., Anile, C., & Mangiola, A. (2018). What Is the Best Timing of Repeated CT Scan in Mild Head Trauma with an Initially Positive CT Scan?. World neurosurgery, 118, e316–e322. https://doi.org/10.1016/j.wneu.2018.06.185
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.