fbpx
Channel Jantung & Vaskular Kanker Otak Kebugaran & Pencegahan Kondisi Medis Layanan Cek Kesehatan Pencegahan Penyakit Kardiovaskular Radiologi & Pencitraan Skrining

Apa Itu CT Scan pada Kepala dan Pahami Prosedurnya

ct scan kepala - health365

CT scan kepala adalah pemeriksaan medis menggunakan teknologi pemindaian Computed Tomography (CT Scan) untuk mendapatkan gambaran atau pencitraan mendetail dari struktur di dalam kepala.

Prosedur ini sangat berguna untuk mendiagnosis dan mengevaluasi berbagai kondisi medis terkait penyakit kardiovaskular yang memengaruhi berbagai organ dan jaringan di kepala, seperti:

  • Otak : Struktur utama yang dianalisis untuk mencari tanda-tanda tumor, pendarahan, stroke, atau kelainan lain.
  • Tengkorak : Untuk mendeteksi fraktur atau kelainan tulang.
  • Pembuluh darah : Untuk mengevaluasi aneurisma, penyumbatan, atau gangguan pembuluh darah lainnya.
  • Sinus : Untuk mendeteksi infeksi atau masalah sinus lainnya.
  • Jaringan lunak : Termasuk jaringan sekitar otak dan pembuluh darah yang bisa menunjukkan tanda-tanda infeksi atau peradangan.

Teknologi ini menggabungkan serangkaian pencitraan dengan sinar-X. Namun, berbeda dengan sinar-X konvensional yang menghasilkan gambar dua dimensi, CT scan kepala mengambil banyak gambar dari berbagai sudut untuk menciptakan gambar tiga dimensi penampang kepala (cross-sectional) secara menyeluruh.

CT Scan kepala digunakan untuk pemeriksaan apa?

CT scan kepala disarankan dalam berbagai situasi medis untuk membantu upaya diagnosis dan evaluasi kondisi tertentu. 

Berikut ini adalah beberapa indikasi utama yang dapat menjadi dasar seseorang untuk disarankan menjalani pemeriksaan CT scan kepala:

1. Cedera atau trauma pada area kepala

Cedera kepala umumnya diakibatkan oleh benturan dari kecelakaan kendaraan, jatuh dari ketinggian, atau pukulan keras ke kepala.

Beberapa gejala terkait kondisi ini bisa berupa kehilangan kesadaran, kebingungan, muntah berulang, atau kejang setelah cedera.

Jika ada dugaan terjadinya patah tulang tengkorak, prosedur pemeriksaan ini bisa disarankan juga.

2. Gejala neurologis

Ada beberapa gangguan medis yang menjadi gejala neurologis, seperti:

  • Sakit kepala parah atau terjadi tiba-tiba yang tidak seperti biasanya.
  • Perubahan kesadaran, seperti kehilangan kesadaran, kebingungan, atau perubahan perilaku yang mendadak.
  • Gejala stroke seperti halnya kelemahan mendadak di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, kehilangan penglihatan secara tiba-tiba, atau wajah yang terlihat miring.
  • Kejang yang belum pernah terjadi atau perubahan pola kejang pada pasien dengan riwayat epilepsi.

3. Infeksi atau peradangan

Seseorang yang diduga mengalami infeksi atau abses pada otak perlu diperiksakan dengan metode ini.

  • Dugaan infeksi otak : Gejala seperti demam tinggi, sakit kepala parah, leher kaku, dan sensitivitas terhadap cahaya yang bisa mengindikasikan meningitis atau ensefalitis.
  • Abses Otak : Gejala neurologis yang disertai dengan tanda-tanda infeksi.

4. Tumor atau massa abnormal

Tumor pada otak ditandai dengan adanya kemunculan massa atau pertumbuhan abnormal di otak. Kondisi ini dikaitkan dengan gejala tekanan intrakranial, seperti sakit kepala tidak tertahankan, mual, muntah, dan penglihatan samar yang bisa menunjukkan peningkatan tekanan dalam tengkorak.

5. Gangguan pembuluh darah

Ada beberapa jenis gangguan pembuluh darah yang bisa diperiksakan dengan CT Scan Kepala:

  • Aneurisma : Kecurigaan adanya aneurisma, yaitu pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak yang berisiko pecah.
  • Kelainan bentuk arteri-vena : Kecurigaan adanya malformasi atai kelainan pembuluh darah di otak.
  • Penilaian setelah serangan stroke : Untuk menentukan luas dan lokasi kerusakan otak setelah stroke.

6. Evaluasi kondisi yang sudah diketahui

Prosedur ini bisa digunakan untuk memeriksa kondisi hidrosefalus, yaitu penumpukan cairan di otak yang memerlukan pemantauan dan evaluasi lebih lanjut.

Dokter juga bisa merekomendasikannya untuk melakukan pemantauan setelah tindakan operasi, misalnya evaluasi kondisi otak usai operasi untuk memastikan tidak ada komplikasi.

7. Pemeriksaan sebelum pembedahan

CT scan dapat digunakan untuk merencanakan jalannya operasi yang terkait dengan area kepala dengan lebih baik demi meminimalkan komplikasi.

Dapatkan layanan skrining kesehatan dari klinik dan rumah sakit terkemuka di Singapura langsung dari Health365.

Teknik pemeriksaan CT Scan kepala

Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan sebelum menjalani CT Scan kepala, sama halnya dengan ketika pasien sedang menjalani proses dan setelahnya juga. Kita cari tahu selengkapnya berikut ini.

Persiapan awal sebelum CT Scan kepala

Sebelum menjalani CT scan kepala, ada beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan untuk memastikan hasil pemeriksaan yang optimal dan keamanan pasien.

1. Informasi dan konsultasi

Pasien akan diminta untuk memberikan informasi lengkap tentang riwayat medis, termasuk alergi, riwayat operasi, dan kondisi medis yang sedang atau pernah dialami.

Pasien akan berkonsultasi dengan dokter juga untuk menjelaskan alasan pemeriksaan, prosedur yang akan dilakukan, dan menjawab pertanyaan atau kekhawatiran pasien.

2. Penggunaan kontras

Pada sebagian kasus, zat kontras (dye) digunakan untuk meningkatkan kualitas pencitraan di layar. Dalam hal ini, pasien harus memberi tahu dokter jika memiliki alergi terhadap zat kontras atau bahan lainnya.

Jika zat kontras akan digunakan, pasien mungkin diminta untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum pemeriksaan juga.

3. Pakaian dan aksesori

Pasien mungkin diminta untuk mengenakan pakaian khusus rumah sakit atau pakaian tanpa logam. Semua benda logam, seperti perhiasan, kacamata, gigi palsu, dan jepit rambut harus dilepas sebelum pemeriksaan karena bisa mengganggu kualitas pencitraan.

4. Kehamilan

Wanita yang sedang hamil atau menduga sedang hamil harus memberi tahu dokter. Paparan radiasi bisa berisiko bagi janin sehingga dokter mungkin perlu mempertimbangkan alternatif lain atau menunda pemeriksaan.

5. Konseling dan penjelasan

Petugas medis akan menjelaskan prosedur secara detail, termasuk apa yang akan terjadi selama dan setelah pemeriksaan, serta durasi yang diharapkan.

Selain itu akan disampaikan penjelasan mengenai risiko, manfaat, dan alasan mengapa CT scan diperlukan agar pasien tidak cemas.

Saat menjalani prosedur CT Scan kepala

Setelah persiapan selesai, prosedur CT scan kepala dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Pasien mendaftar dan mengisi formulir persetujuan. Jika diperlukan, pasien mengganti pakaian mereka dengan gaun rumah sakit.
  • Pasien diminta untuk berbaring di meja pemindai yang dapat bergerak masuk dan keluar dari mesin CT. Kepala pasien akan diposisikan dengan hati-hati untuk memastikan hasil pencitraan yang jelas. Penyangga atau bantal mungkin digunakan untuk membantu menjaga kepala tetap stabil.
  • Mesin CT akan berputar mengelilingi kepala pasien, mengambil banyak pencitraan dari berbagai sudut.
  • Pasien mungkin diminta untuk menahan napas sesaat selama pemindaian untuk menghindari gambar yang buram.
  • Jika menggunakan zat kontras, maka akan disuntikkan melalui intravena. Pasien mungkin merasakan hangat atau aroma logam di mulut.

CT Scan kepala tidak butuh waktu yang lama, yaitu sekitar 10 menit hingga 30 menit, tergantung pada kompleksitas pemeriksaan.

Setelah menjalani CT Scan kepala

Setelah CT scan selesai, ada beberapa langkah yang perlu diikuti:

  • Penyelesaian dan pemulihan : Jika zat kontras digunakan, jarum intravena akan dilepas dan pasien dapat berganti ke pakaian pribadi kembali.
  • Observasi dan instruksi setelah pemeriksaan : Kondisi pasien mungkin akan dimonitor sebentar untuk memastikan tidak ada reaksi tertentu terhadap zat kontras.
  • Instruksi selanjutnya : Pasien akan diberi instruksi tentang apa yang harus dilakukan setelah pemeriksaan, seperti minum banyak air untuk membantu mengeluarkan zat kontras dari tubuh.

Dapatkan layanan skrining kesehatan dari klinik dan rumah sakit terkemuka di Singapura langsung dari Health365.

Hasil CT Scan kepala

Hasil CT scan kepala dapat dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu hasil normal dan hasil tidak normal. Mengetahui perbedaan antara keduanya penting untuk memahami kondisi kesehatan otak dan kepala seseorang.

Hasil normal

Hasil CT scan kepala yang normal menunjukkan bahwa tidak ada kelainan atau masalah dalam struktur otak, tengkorak, dan jaringan sekitarnya. Semua struktur berada dalam kondisi yang sehat dan berfungsi dengan baik.

Kriteria hasil pemeriksaan yang normal

  • Otak yang simetris : Struktur otak harus simetris tanpa adanya perbedaan signifikan antara sisi kiri dan kanan.
  • Ventrikel normal : Ventrikel otak yang berisi cairan serebrospinal harus berukuran normal dan simetris tanpa tanda-tanda pembesaran atau distorsi.
  • Substansi putih dan abu-abu : Kedua jenis jaringan ini harus terlihat jelas dan tanpa adanya area yang tampak lebih terang atau lebih gelap secara abnormal.
  • Tulang tengkorak utuh : Tidak ada tanda-tanda fraktur atau deformitas. Tulang tengkorak harus utuh dan tanpa kelainan.
  • Saluran sinus lancar : Sinus harus bersih dan tanpa tanda-tanda infeksi atau penyumbatan.

Kriteria anatomi kepala yang normal

Pada CT scan kepala yang normal, dokter bisa melihat hasil pencitraan terhadap berbagai struktur berikut dengan jelas:

  • Otak : Terlihat jelas dibagi menjadi dua hemisfer yang simetris.
  • Ventrikel : Terlihat seperti ruang-ruang berisi cairan yang terletak di tengah otak.
  • Tulang tengkorak : Terlihat sebagai garis putih di sekitar otak yang menunjukkan batasan tengkorak.
  • Sinus : Ruang berisi udara yang berada di sekitar rongga hidung.

Hasil tidak normal

Hasil CT scan kepala yang tidak normal menunjukkan adanya kelainan atau masalah dalam struktur otak, tengkorak, atau jaringan sekitarnya. Kondisi ini bisa termasuk adanya pendarahan, tumor, pembengkakan, atau tanda-tanda stroke.

Kriteria hasil yang tidak normal

  • Otak yang tidak simetris : Perbedaan signifikan antara sisi kiri dan kanan otak.
  • Pembesaran ventrikel : Ventrikel yang membesar dapat mengindikasikan hidrosefalus atau peningkatan tekanan intrakranial.
  • Area hiperdens atau hipodens terlihat jelas : Area yang tampak lebih terang (hiperdens) atau lebih gelap (hipodens) yang menunjukkan adanya pendarahan, infark, atau tumor.
  • Fraktur tulang tengkorak : Tanda-tanda patah tulang tengkorak atau kelainan bentuk.
  • Sinus yang tersumbat : Indikasi infeksi atau sinusitis.

Hasil CT Scan kepala perdarahan

Perdarahan di otak akan tampak sebagai area putih terang (hiperdens) pada gambar CT scan. Ini bisa terjadi di berbagai lokasi, seperti subdural, epidural, subarachnoid, atau intraparenchymal.

Tanda-tanda adanya perdarahan bisa berupa kemunculan gumpalan darah (hematoma), pembengkakan (edema) di sekitar area perdarahan, dan kompresi atau pergeseran struktur otak.

Hasil CT Scan kepala stroke

Terjadinya stroke pada area kepala disebut dengan stroke iskemik. Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak. Pada CT scan awal, stroke iskemik mungkin tidak langsung terlihat, tetapi area yang terkena biasanya tampak lebih gelap (hipodens) beberapa jam setelah kejadian.

Selain stroke iskemik, ada juga stroke hemoragik. Stroke hemoragik disebabkan oleh pendarahan di otak. Hasil pencitraan akan memunculkannya sebagai area putih terang (hiperdens).

Ada beberapa tanda terjadinya stroke, yaitu asimetri dalam otak, perubahan pada ventrikel, dan area yang menunjukkan perbedaan densitas signifikan.

Berapa lama hasil CT Scan kepala bisa didapatkan?

Setelah pemindaian selesai, gambar akan dianalisis oleh seorang ahli radiologi. Ini bisa memakan waktu beberapa jam hingga satu hari.

Dalam situasi darurat, seperti cedera kepala serius atau gejala stroke, hasil CT scan dapat diprioritaskan dan dianalisis dengan segera, sering kali dalam hitungan menit hingga jam.

Setelah analisis, hasil dan laporan ahli radiologi akan dikirim ke dokter yang merujuk pasien. Dokter ini kemudian akan menghubungi pasien untuk membahas hasil dan langkah-langkah selanjutnya.

Pengiriman hasil kepada dokter yang merujuk biasanya dilakukan dalam 24 jam hingga beberapa hari, tergantung pada sistem administrasi dan komunikasi di rumah sakit atau klinik.

Efek samping CT Scan kepala

CT scan kepala adalah prosedur diagnostik yang menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar penampang dari otak dan tengkorak. Meskipun umumnya aman, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Paparan radiasi dalam dosis tinggi atau berulang kali akibat sinar-X dapat meningkatkan risiko kanker di kemudian hari. Anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi dibandingkan orang dewasa.
  • Zat kontras yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah berisiko menyebabkan reaksi alergi. Gejala reaksi alergi ringan termasuk gatal, ruam, dan mual. Dalam kasus yang jarang, reaksi anafilaksis yang parah bisa terjadi.
  • Pada pasien dengan fungsi ginjal yang sudah terganggu, zat kontras dapat memperburuk kondisi ginjal dan menyebabkan nefropati.
  • Paparan radiasi pada wanita hamil bisa berisiko bagi janin, termasuk kemungkinan cacat lahir atau keguguran.

Konsultasikan kebutuhanmu untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dari klinik dan rumah sakit terkemuka di Asia melalui Health365. Hubungi kami melalui tombol berikut.

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.