fbpx
Channel Kanker - Umum Kondisi Medis Penyakit Kanker Wawasan Kelangsungan Hidup Kanker

Apa Itu Lesi Prakanker dan Bagaimana Pengobatannya?

apa itu lesi prakanker - health365

Lesi prakanker adalah jenis prakanker secara spesifik yang merujuk kepada adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan yang berisiko menjadi kanker. 

Lesi prakanker bisa ditemukan di berbagai bagian tubuh, seperti kulit, serviks (leher rahim), atau organ lainnya. Kondisi ini biasanya merupakan sinyal peringatan untuk memantau atau mengobati kondisi tersebut sebelum berkembang menjadi penyakit kanker.

Apa penyebab kemunculan lesi prakanker?

Penyebab kemunculan lesi prakanker bisa diakibatkan oleh berbagai faktor dan proses terjadinya bisa berbeda tergantung pada jenis lesi dan faktor-faktor risikonya. 

Namun, secara umum, beberapa mekanisme berikut ini dapat menjadi penyebab kemunculan lesi prakanker:

  • Paparan lingkungan yang berbahaya : Paparan terhadap zat-zat berbahaya atau karsinogen dalam lingkungan, seperti asap rokok, sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari, atau zat-zat kimia beracun, dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh. Ini bisa menyebabkan mutasi genetik yang memicu pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan berisiko untuk menjadi kanker.
  • Infeksi virus : Beberapa infeksi virus tertentu, seperti Human Papillomavirus (HPV) yang terkait dengan kanker serviks, dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel tubuh yang berisiko menjadi kanker. HPV bisa menginfeksi sel-sel pada kulit atau mukosa, menyebabkan lesi prakanker seperti keratosis aktinik atau displasia serviks.
  • Faktor genetik : Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam perkembangan lesi prakanker. Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker atau lesi prakanker mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi serupa karena adanya predisposisi genetik.
  • Gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari : Gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan, pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok, dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan lesi prakanker. Kebiasaan ini dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan merusak sel-sel yang dapat menyebabkan lesi prakanker.
  • Kondisi medis yang mendasari : Beberapa kondisi medis tertentu, seperti radang kronis atau imunosupresi, juga dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan lesi prakanker dengan memengaruhi respons sistem kekebalan tubuh terhadap perubahan abnormal dalam jaringan.

Jenis-jenis lesi prakanker

Pembeda jenis-jenis lesi prakanker ditentukan oleh lokasi kemunculannya. Berikut ini adalah beberapa jenis lesi prakanker yang umum terjadi di berbagai bagian tubuh:

1. Keratosis Aktinik

Keratosis aktinik adalah lesi prakanker kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebihan selama bertahun-tahun.

Karakteristik kemunculan lesi ini biasanya ditandai dengan bercak-bercak kemerahan atau kecokelatan dengan permukaan yang kasar dan bersisik. 

Keratosis aktinik berisiko untuk berkembang menjadi kanker kulit, terutama kanker sel basal atau karsinoma sel skuamosa jika tidak diobati.

2. Displasia Serviks

Displasia serviks adalah perubahan abnormal pada sel-sel permukaan serviks yang terjadi sebelum menjadi penyakit kanker.

Karakteristik displasia serviks biasanya bisa terdeteksi melalui pemeriksaan Pap Smear sebagaimana baru dapat terlihat sebagai perubahan sel-sel yang tidak normal melalui mikroskop.

Jika tidak diobati, displasia serviks memiliki risiko untuk berkembang menjadi kanker serviks.

3. Adenomatous Polyps

Adenomatous polyps adalah lesi prakanker yang terjadi di dalam usus besar. Lesi prakanker usus besar pada umumnya tanpa disertai gejala, tetapi bisa terdeteksi melalui pemeriksaan kolonoskopi.

Polip ini dapat memiliki berbagai ukuran dan bentuk, biasanya berwarna merah muda atau kecokelatan, dan dapat terlihat sebagai tonjolan atau benjolan pada dinding usus besar.

Adenomatous polyps berisiko untuk berkembang menjadi kanker usus besar jika tidak diangkat secara penuh selama kolonoskopi.

4. Leukoplakia

Leukoplakia adalah kondisi di mana terdapat bercak putih atau keabu-abuan di dalam mulut yang tidak dapat dihilangkan dan berisiko menjadi kanker jika tidak ditangani dengan tepat.

Jenis lesi prakanker ini umumnya terjadi di dalam pipi, gusi, atau lidah, dan dapat berupa bercak kecil atau lepuh dengan permukaan yang kasar.

Sebagian besar kasus leukoplakia tidak berubah menjadi kanker, tetapi dalam sebagian kasus lainnya, lesi ini bisa berkembang menjadi kanker mulut jika tidak ditangani dengan tepat.

Diagnosis dan pengobatan lesi prakanker

Setiap jenis lesi prakanker memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda-beda sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan secara teratur dan berkonsultasi dengan profesional medis jika ada kekhawatiran terkait dengan lesi prakanker untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Diagnosis lesi prakanker

Dokter biasanya merekomendasikan beberapa metode diagnosis untuk mengidentifikasi lesi prakanker dan menentukan apakah terdapat risiko menjadi kanker. 

Beberapa metode diagnosis lesi prakanker yang umum digunakan, antara lain:

  • Pemeriksaan fisik : Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi lesi secara langsung. Ini termasuk pemeriksaan visual dan palpasi (perabaan) untuk menentukan ukuran, bentuk, warna, dan tekstur lesi.
  • Biopsi : Biopsi adalah prosedur di mana sampel kecil jaringan diambil dari lesi untuk dianalisis di laboratorium. Ada beberapa jenis biopsi yang mungkin dilakukan, termasuk biopsi eksisi (pengangkatan seluruh lesi), biopsi incisional (pengambilan bagian kecil dari lesi), atau biopsi sentuh (pengambilan sampel dengan jarum halus). Analisis histologis dari sampel biopsi akan membantu dokter untuk menentukan apakah lesi bersifat ganas atau tidak.
  • Metode pencitraan : Metode pemeriksaan pencitraan seperti CT scan, MRI, atau ultrasound dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci tentang lesi dan apakah telah menyebar ke jaringan di sekitarnya.
  • Pemeriksaan laboratorium : Tes darah dan tes laboratorium lainnya dapat membantu dokter untuk menilai fungsi organ dan mencari tanda-tanda peradangan atau infeksi yang terkait dengan lesi prakanker.
  • Pemeriksaan Pap Smear : Pemeriksaan Pap Smear adalah pemeriksaan rutin yang dilakukan pada wanita untuk mendeteksi perubahan sel-sel pada leher rahim yang dapat menunjukkan keberadaan lesi prakanker atau kanker serviks.

Pengobatan lesi prakanker

Pilihan pengobatan untuk lesi prakanker akan tergantung pada jenis lesi, lokasi, ukuran, serta faktor-faktor lain seperti kondisi kesehatan pasien dan preferensi individu. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan untuk lesi prakanker meliputi:

1. Pengangkatan dengan pembedahan

  • Eksisi : Pengangkatan lesi prakanker secara langsung melalui pembedahan pada umumnya menggunakan pisau bedah atau alat lainnya dengan eksisi jaringan, kuretase, atau elektrokauterisasi.
  • Krioterapi : Lesi prakanker dapat dihancurkan dengan membekukan mereka menggunakan nitrogen cair.

2. Terapi radiasi

Penggunaan sinar radiasi untuk merusak sel-sel kanker atau lesi prakanker. Terapi radiasi dapat digunakan sebagai metode pengobatan tunggal atau dalam kombinasi dengan prosedur bedah.

3. Terapi fotodinamik

Metode pengobatan yang melibatkan kombinasi cahaya khusus dan agen sensitif cahaya yang diinjeksikan ke dalam lesi prakanker. Ketika cahaya diterapkan pada lesi, agen sensitif cahaya akan merusak sel-sel kanker atau prakanker.

4. Terapi topikal

Penggunaan krim, gel, atau solusi yang mengandung bahan kimia tertentu yang dapat membunuh sel-sel kanker atau prakanker. Contoh dari terapi topikal adalah aplikasi asam salisilat atau imiquimod untuk lesi prakanker kulit.

5. Krioterapi

Lesi prakanker dapat dihancurkan dengan cara membekukannya menggunakan nitrogen cair sehingga mematikan sel-sel prakanker yang ditargetkan.

6. Pengobatan hormonal

Untuk lesi prakanker yang dipengaruhi oleh hormon, seperti lesi prakanker payudara atau kanker prostat, terapi hormon dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker atau prakanker.

7. Pemantauan dan pengawasan

Untuk sebagian lesi prakanker yang memiliki risiko rendah atau tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang signifikan, dokter mungkin memilih untuk memantau lesi dengan cermat dan hanya memberikan pengobatan jika perlu.

Pilihan pengobatan yang tepat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan evaluasi menyeluruh dari kondisi pasien dan karakteristik lesi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk merencanakan rencana pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan tiap individu.

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.