fbpx
Channel Jantung & Vaskular Kebugaran & Pencegahan Kondisi Medis Layanan Cek Kesehatan Penyakit Kardiovaskular Radiologi & Pencitraan Skrining

USG Jantung atau Ekokardiografi : Pengertian dan Prosedur

usg jantung - health365
Dr Chua Ad banner 970x250

USG jantung dan ekokardiografi adalah dua istilah yang merujuk kepada prosedur medis yang sama. Prosedur ini menggunakan gelombang suara untuk membuat pencitraan jantung sehingga dokter dapat melihat struktur dan fungsi jantung tanpa harus melakukan operasi.

Prosedur ekokardiografi biasanya dilakukan oleh seorang sonografer atau ahli jantung. Biasanya, kardiografi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut kardiograf atau elektrokardiograf (EKG). 

Pasien diminta untuk duduk atau berbaring di atas meja pemeriksaan dan dipasangi elektroda pada kulit di beberapa bagian tubuh, seperti dada, lengan, dan kaki. Elektroda ini akan merekam sinyal listrik yang dihasilkan oleh jantung ketika berkontraksi dan beristirahat.

Pada jenis prosedur yang lain, kulit pasien akan diolesi gel konduktif pada area dada untuk membantu mentransmisikan gelombang suara.

Pemeriksaan dengan USG jantung tidak menimbulkan rasa sakit dan umumnya membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit.

Apa itu USG jantung atau ekokardiografi?

USG jantung  atau ekokardiografi adalah teknik pencitraan noninvasif yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan gambar jantung. Tujuannya adalah untuk memeriksa indikasi sekaligus mengevaluasi pengobatan penyakit kardiovaskular.

Gelombang suara ini dipantulkan oleh struktur jantung dan ditangkap oleh transduser, kemudian mengubahnya menjadi gambar visual. Teknik ini dapat memberikan informasi yang sangat rinci mengenai ukuran, bentuk, dan fungsi jantung beserta katupnya.

USG jantung untuk apa?

USG jantung adalah alat diagnostik yang sangat penting dalam bidang kardiologi dalam memberikan informasi vital yang membantu dokter dalam merencanakan pengobatan yang tepat dan memantau kondisi pasien secara efektif.

Berikut ini beberapa manfaat penting dari USG jantung atau ekokardiografi:

  • Diagnosis penyakit jantung : Ekokardiografi dapat membantu dalam mendiagnosis berbagai kondisi jantung, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan penyakit katup jantung.
  • Evaluasi fungsi jantung : Prosedur ini dapat mengevaluasi seberapa baik jantung memompa darah dan seberapa efisien fungsi katup jantung. Ini penting dalam menentukan kesehatan jantung secara keseluruhan.
  • Pemantauan penyakit jantung : Untuk pasien yang sudah didiagnosis dengan penyakit jantung, ekokardiografi dapat digunakan untuk memantau perkembangan penyakit dan efektivitas pengobatan yang diberikan.
  • Deteksi kelainan struktur jantung : Ekokardiografi dapat mendeteksi kelainan struktur seperti kardiomiopati, pembesaran jantung, dan adanya massa atau bekuan darah di dalam jantung.
  • Penilaian setelah operasi : Setelah prosedur bedah jantung, ekokardiografi digunakan untuk menilai hasil operasi dan memastikan bahwa jantung berfungsi dengan baik.

Jenis USG jantung dan prosedurnya

Setiap jenis USG jantung atau ekokardiografi menawarkan manfaat dan informasi yang berbeda tergantung pada kondisi medis yang sedang dievaluasi. Dokter akan memilih jenis yang paling sesuai berdasarkan kebutuhan diagnostik pasien.

1. Ekokardiografi Transtorakal (Transthoracic Echocardiography / TTE)

Ekokardiografi Transtorakal adalah jenis USG jantung yang paling umum. Prosedur ini bersifat noninvasif dan menggunakan transduser yang ditempatkan di dada untuk mengirim gelombang suara ke jantung.

Beberapa kondisi atau gejala berikut bisa dievaluasi dengan Ekokardiografi Transtorakal:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Palpitasi atau detak jantung tidak teratur
  • Pembengkakan pada tungkai atau kaki (edema)
  • Murmur jantung terdeteksi pada pemeriksaan fisik
  • Riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi

Pada prosesnya, pasien diminta melepas baju dan berbaring di atas meja pemeriksaan. Gel konduktif diterapkan pada dada, dan transduser digerakkan di atas area yang dilapisi gel untuk menangkap gambar jantung.

Ekokardiografi TTE sangat aman dan tidak menimbulkan efek samping. Pasien mungkin merasa sedikit tidak nyaman karena tekanan transduser pada dada, tetapi ini biasanya tidak menyebabkan rasa sakit.

Tidak ada risiko yang signifikan dan tidak ada persiapan khusus yang diperlukan. Pasien dapat melanjutkan aktivitas normal segera setelah prosedur.

2. Ekokardiografi Transesofagus (Transesophageal Echocardiography / TEE)

Ekokardiogram Transesofagus melibatkan penggunaan alat endoskopi khusus yang dimasukkan ke mulut hingga melewati kerongkongan untuk mendapatkan gambar jantung yang lebih jelas.

Beberapa kondisi atau gejala berikut bisa dievaluasi dengan Ekokardiografi Transesofagus:

  • Hasil TTE yang tidak cukup jelas untuk diagnosis
  • Evaluasi lebih detail terhadap struktur jantung, seperti pada katup atau septum
  • Dugaan adanya bekuan darah di atrium kiri atau di bagian lain jantung
  • Infeksi endokarditis
  • Evaluasi komplikasi dari penyakit jantung bawaan atau setelah operasi jantung

Pada prosedurnya, pasien diberikan sedasi atau bius ringan. Transduser dimasukkan ke dalam kerongkongan melalui mulut. Prosedur ini memerlukan pasien untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum pemeriksaan.

Ada beberapa risiko efek samping setelah menjalani Ekokardiografi Transesofagus, misalnya:

  • Ketidaknyamanan atau sakit tenggorokan akibat transduser yang dimasukkan ke dalam kerongkongan.
  • Reaksi terhadap sedasi ringan, seperti rasa kantuk atau mual setelah prosedur.
  • Risiko sangat kecil adanya luka atau iritasi pada kerongkongan.

3. Ekokardiografi Stres (Stress Echocardiogram)

Ekokardiografi Stres mengukur respons jantung terhadap stres fisik atau farmakologis untuk mengevaluasi fungsi jantung di bawah beban atau tekanan.

Beberapa kondisi atau gejala berikut bisa dievaluasi dengan Ekokardiografi Stres:

  • Nyeri dada yang berhubungan dengan aktivitas atau stres
  • Riwayat angina (nyeri dada karena kurangnya aliran darah ke jantung)
  • Penyakit jantung koroner atau riwayat serangan jantung
  • Evaluasi keberhasilan atau kebutuhan intervensi jantung, misalnya angioplasti atau bypass
  • Deteksi iskemia miokard (kurangnya aliran darah ke otot jantung)

Prosedur ini melibatkan pasien untuk berjalan atau berlari ringan di atas treadmill atau bersepeda dengan sepeda statis. 

Teknik lainnya bisa dilakukan juga dengan pemberian obat tertentu yang efeknya menstimulasi jantung sehingga menyerupai berolahraga. Gambar jantung diambil sebelum, selama, dan setelah stres.

Beberapa efek samping berikut bisa saja dialami oleh sebagian pasien, misalnya:

  • Jika dilakukan dengan latihan fisik, pasien mungkin merasa lelah atau mengalami sesak napas sementara selama atau setelah tes.
  • Jika dilakukan dengan obat, ada risiko kecil reaksi alergi atau efek samping obat seperti mual, sakit kepala, atau palpitasi.

Pasien harus mengikuti instruksi mengenai obat-obatan dan makanan sebelum tes. Setelah prosedur, pasien disarankan untuk beristirahat dan tidak melakukan aktivitas berat selama beberapa waktu.

4. Ekokardiografi Doppler (Doppler Echocardiography)

Ekokardiografi Doppler digunakan untuk mengukur aliran darah melalui jantung dan pembuluh darah. Jenis USG jantung ini dapat mendeteksi masalah aliran darah dan tekanan di dalam jantung.

Beberapa kondisi atau gejala berikut bisa dievaluasi dengan Ekokardiografi Doppler:

  • Gejala gagal jantung seperti sesak napas, kelelahan, dan pembengkakan
  • Palpitasi atau detak jantung tidak teratur
  • Evaluasi tekanan darah tinggi di arteri paru-paru (hipertensi pulmonal)
  • Menilai aliran darah melalui katup jantung untuk mendeteksi stenosis (penyempitan) atau regurgitasi (kebocoran)
  • Evaluasi fungsi ventrikel kiri dan kanan

Prosedur ini sering dilakukan bersamaan dengan TTE atau TEE. Transduser digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara, kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang aliran darah.

Prosedur ini bersifat non-invasif dan tidak memerlukan persiapan khusus atau pemulihan setelahnya. Umumnya tidak ada efek samping dan pasien dapat melanjutkan aktivitas normal segera setelah pemeriksaan.

5. Ekokardiografi 3D (3D echocardiography)

Ekokardiografi 3D menyediakan gambar jantung yang lebih detail dalam tampilan tiga dimensi sehingga memberikan visualisasi yang lebih baik terhadap struktur dan fungsi jantung.

Beberapa kondisi atau gejala berikut bisa dievaluasi dengan Ekokardiografi 3D:

  • Evaluasi detail struktur dan fungsi jantung yang kompleks
  • Persiapan dan perencanaan sebelum prosedur bedah jantung atau intervensi kateter
  • Penilaian penyakit jantung bawaan pada anak-anak dan orang dewasa
  • Evaluasi fungsi katup jantung yang membutuhkan visualisasi lebih rinci
  • Monitoring pasien dengan perangkat implan seperti katup buatan atau alat bantu jantung

Prosedur ini mirip dengan TTE atau TEE, tetapi menggunakan teknologi yang lebih canggih untuk menghasilkan gambar 3D.

Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum atau setelah prosedur Ekokardiografi 3D dan umumnya tidak ada efek samping yang signifikan. Pasien dapat melanjutkan aktivitas normal segera setelahnya.

Dapatkan rekomendasi dari Health365 kepada klinik dan rumah sakit terkemuka di Malaysia yang menawarkan pemeriksaan ekokardiogram sesuai kondisimu.

Cara membaca hasil USG jantung

Hasil USG jantung atau ekokardiografi memberikan informasi tentang struktur dan fungsi jantung. Berikut adalah cara membaca hasil USG jantung berdasarkan dua kondisi utama, yaitu hasil normal dan abnormal.

Hasil USG jantung normal

Ada beberapa kriteria yang akan dianggap sebagai hasil normal atau sehat dari pemeriksaan kardiografi, antara lain:

  • Ukuran dan bentuk jantung : Jantung harus memiliki ukuran dan bentuk yang normal. Dinding ventrikel kiri (LV) dan ventrikel kanan (RV) harus memiliki ketebalan yang wajar.
  • Fungsi pompa jantung : Fraksi ejeksi ventrikel kiri (LVEF) harus berada di kisaran 55-70% yang menunjukkan seberapa baik jantung memompa darah dengan setiap kontraksi.
  • Katup jantung : Semua katup jantung (aorta, mitral, trikuspid, dan pulmonal) harus terbuka dan tertutup dengan baik tanpa adanya kebocoran atau penyempitan (stenosis).
  • Ruang jantung : Atrium kiri (LA), atrium kanan (RA), ventrikel kiri (LV), dan ventrikel kanan (RV) harus memiliki ukuran yang normal dan tidak ada pembesaran.
  • Aliran darah : Aliran darah melalui jantung harus lancar tanpa adanya hambatan atau kebocoran. Doppler menunjukkan kecepatan dan arah aliran darah yang normal.
  • Perikardium : Tidak ada cairan berlebih di sekitar jantung (efusi perikardium) dan perikardium tampak normal.

Hasil USG jantung abnormal

Ditemukannya kelainan pada jantung dan pembuluh darah pada hasil pemeriksaan berarti menandakan adanya abnormalitas, misalnya:

1. Kelainan pada ukuran dan bentuk jantung

  • Kardiomegali : Pembesaran jantung yang dapat dilihat dari ukuran ruang jantung yang lebih besar dari normal.
  • Hipertrofi Ventrikel : Penebalan dinding ventrikel yang bisa menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri atau kanan.

2. Kelainan pada fungsi pompa jantung

  • Fraksi ejeksi rendah : LVEF di bawah 55% yang menunjukkan fungsi pompa yang menurun, seperti pada gagal jantung.
  • Disfungsi diastolik : Jantung tidak relaksasi dengan baik selama fase diastole.

3. Kelainan pada katup jantung

  • Stenosis katup : Penyempitan katup yang menghambat aliran darah, misalnya stenosis aorta atau stenosis mitral.
  • Regurgitasi katup : Katup jantung bocor yang menyebabkan terjadinya aliran balik darah, misalnya regurgitasi mitral atau regurgitasi trikuspid.

4. Kelainan pada ruang jantung

  • Pembesaran atrium : Pembesaran atrium kiri atau kanan yang dapat menunjukkan tekanan yang meningkat atau volume darah yang berlebih.
  • Aneurisma : Adanya bagian dinding jantung yang menonjol ke luar yang bisa menunjukkan aneurisma ventrikel.

5. Kelainan pada aliran darah

  • Aliran darah abnormal : Adanya aliran darah yang tidak normal atau turbulen yang bisa menunjukkan masalah, seperti Atrial Septal Defect (ASD) atau Ventricular Septal Defect (VSD).
  • Hipertensi Pulmonal : Tekanan darah tinggi di arteri paru-paru yang bisa dilihat dari peningkatan tekanan di ventrikel kanan.

6. Kelainan pada perikardium

  • Efusi perikardium : Adanya cairan berlebih di sekitar jantung.
  • Perikarditis : Peradangan pada perikardium yang bisa menunjukkan penebalan atau adanya penumpukan cairan.

Membaca hasil USG jantung membutuhkan interpretasi dari dokter spesialis jantung yang berpengalaman. 

Mereka akan menganalisis gambar dan data yang dihasilkan untuk memberikan diagnosis yang akurat dan menentukan langkah perawatan yang tepat. 

Selanjutnya, pasien akan dijelaskan mengenai temuan ini dalam konteks kondisi kesehatan dan rencana perawatan selanjutnya.

Peringatan umum terkait dengan USG jantung

Meskipun USG jantung atau ekokardiografi adalah prosedur yang sangat aman dan bersifat noninvasif, ada beberapa peringatan umum yang perlu diperhatikan oleh pasien dan penyedia layanan kesehatan:

1. Kondisi kesehatan pasien

Informasikan kepada dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu, terutama jika menjalani Ekokardiografi Transesofagus (TEE) yang melibatkan penggunaan obat bius atau penenang.

Untuk TEE, pasien dengan riwayat masalah tenggorokan, esofagus, atau perut mungkin memerlukan evaluasi tambahan untuk memastikan prosedur bisa dilakukan dengan aman.

Pasien dengan kondisi jantung yang sangat serius mungkin memerlukan pemantauan tambahan selama prosedur.

2. Sedasi dan anestesi

Jika TEE dilakukan, pasien akan diberi sedasi ringan. Ada risiko kecil reaksi terhadap sedasi, seperti mual, pusing, atau reaksi alergi.

Pasien disarankan beristirahat setelah menerima sedasi dan sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin berat selama 24 jam setelah prosedur.

3. Persiapan sebelum prosedur

Untuk TEE, pasien harus berpuasa selama beberapa jam sebelum prosedur untuk mengurangi risiko muntah atau aspirasi selama prosedur.

Selalu ikuti semua instruksi medis yang diberikan oleh dokter, termasuk tentang obat-obatan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi sebelum prosedur.

4. Setelah prosedur

Setelah TEE, pasien mungkin mengalami sakit tenggorokan sementara. Jika sakit tenggorokan berlanjut atau jika ada gejala kesulitan menelan atau nyeri dada, segera hubungi dokter.

Setelah ekokardiografi stres, pasien mungkin merasa lelah dan harus beristirahat sebelum melanjutkan aktivitas normal.

5. Hasil dan diagnosis

Hasil ekokardiografi perlu diinterpretasikan oleh seorang ahli jantung. Hasil yang abnormal memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan diagnosis yang tepat dan rencana perawatan.

Ikuti semua anjuran dokter untuk tindak lanjut, termasuk tes tambahan atau perubahan dalam pengobatan.

Hubungi Health365 untuk mendapatkan rekomendasi layanan pemeriksaan USG jantung dari klinik dan rumah sakit terkemuka di Malaysia melalui tombol berikut.

Dr Chua Banner Ad 970x90

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.