fbpx
Channel Kanker - Umum Kondisi Medis Penyakit Kanker

5 Kanker Paling Mematikan di Dunia yang Wajib Diwaspadai

kanker paling mematikan di dunia - Health365

Kanker paling mematikan di dunia pada tahun 2020 untuk kejadian kasus baru dari kombinasi pria dan wanita berdasarkan data World Cancer Research Fund International telah mengakibatkan sejumlah 18.094.716 kematian dengan lima jenis kanker teratas didominasi oleh:

  • Kanker payudara (12,5%)
  • Kanker paru-paru (12,2%)
  • Kanker kolorektal (10,7%)
  • Kanker prostat (7,8%)
  • Kanker perut (6%)

Untuk informasi daftar kanker paling mematikan di dunia selengkapnya, kita cari tahu pada ulasan berikut ini.

1. Kanker payudara

Kanker payudara menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia, yaitu mencapai 2.261.419 kejadian atau sejumlah 12,5% dari seluruh kematian akibat penyakit kanker.

Kenapa kanker payudara bisa menjadi jenis kanker yang paling mematikan di dunia?

  • Karakteristik metastasis yang unik
    Kanker payudara memiliki kemampuan untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah atau sistem limfatik. Ketika sel-sel kanker menyebar atau bermetastasis ke organ vital seperti paru-paru, hati, atau tulang, sel kanker akan mengganggu fungsi organ yang terdampak dan menyebabkan komplikasi serius.
  • Kurangnya kesadaran untuk mendeteksi sejak awal
    Pada kebanyakan kasusnya, kanker payudara gagal terdeteksi sampai akhirnya sudah mencapai tahap lanjut. Padahal, pemeriksaan mandiri payudara atau skrining teratur penting untuk mendeteksi kanker payudara pada tahap awal ketika masih dapat diobati dengan lebih efektif.
  • Karakteristik sel kanker yang agresif
    Sebagian jenis kanker payudara memiliki sifat yang agresif dan sulit diobati, terutama jika telah menyebar ke jaringan di sekitarnya. Ini dapat membuatnya sulit untuk diobati dan meningkatkan risiko kematian.
  • Angka kematian yang cenderung tinggi
    Meskipun ada kemajuan dalam diagnosis dan perawatan kanker payudara, masih ada jumlah yang signifikan dari kasus yang berakhir dengan kematian. Faktor-faktor seperti genetika, jenis kanker, dan respons terhadap perawatan berperan vital terhadap tingkat kelangsungan hidup pasien.
  • Dampak psikologis bagi penderitanya
    Selain faktor fisik, kanker payudara juga memiliki dampak emosional dan psikologis yang signifikan pada penderitanya. Stres, kecemasan, dan depresi yang terkait dengan diagnosis dan perawatan dapat berdampak kepada kualitas hidup dan memperburuk prognosis.

2. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru telah mengakibatkan 2.206.771 di seluruh dunia atau sekitar 12,2% dari seluruh angka kematian akibat kanker pada tahun 2020.

Beberapa fakta berikut menjadi penyebab kenapa kanker paru-paru menjadi salah satu jenis kanker yang paling mematikan di dunia.

  • Gejala awal yang sulit terdeteksi
    Kanker paru-paru pada umumnya tidak menimbulkan gejala awal yang signifikan. Kebanyakan penderitanya mengira sebagai gejala yang biasa atau ringan sehingga kerap mengabaikannya. Hal ini menjadikan kanker paru-paru baru terdiagnosis pada tahap lanjut ketika kanker sudah menyebar ke bagian lain tubuh (metastasis).
  • Keterkaitan dengan kebiasaan merokok
    Kebanyakan kasus kanker paru-paru terkait dengan merokok atau paparan asap rokok. Merokok adalah salah satu faktor risiko utama untuk pengembangan kanker paru-paru, dan prevalensi merokok di banyak negara telah menyebabkan peningkatan kasus kanker paru-paru.
  • Minimnya metode skrining yang efektif
    Hingga saat ini, belum ada metode skrining yang sangat efektif untuk mendeteksi kanker paru-paru pada tahap awal. Ini berarti bahwa kanker paru-paru baru bisa terdiagnosis ketika sudah mencapai tahap lanjut di mana prognosisnya lebih buruk.
  • Sel yang agresif dan metastasis yang cenderung cepat
    Sebagian jenis kanker paru-paru memiliki sifat yang sangat agresif dan cenderung menyebar dengan cepat ke organ lain, seperti otak, hati, atau tulang. Ini membuat pengobatan menjadi lebih rumit dan meningkatkan risiko kematian.
  • Keterbatasan fasilitas perawatan
    Meskipun telah ada kemajuan dalam perawatan kanker paru-paru, pengobatan masih terbatas pada kemoterapi, radioterapi, dan terapi target. Terapi imunologi baru-baru ini telah menunjukkan beberapa keberhasilan, tetapi masih ada tantangan besar dalam mengobati kanker paru-paru yang umumnya bersifat resisten terhadap perawatan.

3. Kanker kolorektal

Pada tahun 2020, kanker kolorektal menjadi jenis kanker yang telah menyebabkan 1.931.590 kematian bagi pria dan wanita di seluruh dunia atau sekitar 10,7% dari total kematian akibat kanker seluruhnya.

Kanker kolorektal menjadi salah satu jenis kanker yang paling mematikan di dunia karena:

  • Tingkat kejadian yang tinggi
    Kanker kolorektal adalah salah satu kanker paling umum di dunia. Tingkat kejadiannya yang tinggi berkontribusi pada tingginya angka kematian terkait dengan penyakit ini.
  • Faktor risiko yang bervariasi
    Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kanker kolorektal, termasuk pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, merokok, dan riwayat keluarga dengan kanker kolorektal. Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal.
  • Kebanyakan orang enggan untuk melakukan skrining kanker
    Meskipun ada metode skrining seperti kolonoskopi dan uji darah tinja untuk deteksi dini kanker kolorektal, masih banyak orang yang enggan atau tidak menjalani skrining secara teratur. Ini dapat mengakibatkan penundaan dalam diagnosis dan pengobatan sehingga meningkatkan risiko kanker untuk bermetastasis.
  • Tidak ada gejala awal yang jelas
    Kanker kolorektal umumnya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Hal ini dapat menyebabkan kanker terdeteksi pada tahap lanjut, di mana sudah menyebar ke organ lain dalam tubuh. Deteksi yang terlambat ini membuat prognosis menjadi lebih buruk.
  • Keterbatasan dalam pengobatan
    Meskipun telah ada kemajuan dalam pengobatan kanker kolorektal, terutama pada tahap awal, pengobatan untuk kanker kolorektal stadium lanjut masih menantang. Terapi yang tersedia termasuk pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan terapi target, tetapi tidak semua pasien merespon dengan baik terhadap pengobatan ini.

4. Kanker prostat

Jumlah kematian akibat kanker prostat mencapai 1.414.259 atau sekitar 7,8% dari total kematian akibat penyakit kanker di seluruh dunia. Menjadikannya sebagai jenis kanker paling mematikan urutan keempat di dunia.

Kanker prostat menjadi penyakit kanker paling mematikan di dunia karena beberapa faktor ini.

  • Tingkat kejadian tertinggi bagi para pria
    Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker paling umum pada pria di seluruh dunia. Tingginya tingkat kejadian berkontribusi pada jumlah kematian yang signifikan akibat penyakit ini.
  • Terlambat mendeteksi karena gejala awal yang tidak spesifik
    Gejala awal kanker prostat umumnya tidak mudah dikenali oleh penderitanya karena bentuknya yang tidak jelas atau spesifik. Karena kurangnya gejala yang menonjol, kebanyakan pria tidak menyadari bahwa mereka mungkin terkena kanker prostat.
  • Metastasis yang cenderung cepat
    Kanker prostat cenderung lebih cepat menyebar ke bagian lain tubuh seperti tulang, kelenjar getah bening, atau organ lain. Metastasis yang cepat membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan dapat mengurangi harapan hidup.
  • Terapi kanker yang bervariasi, namun belum tentu efektif
    Pengobatan kanker prostat sering melibatkan berbagai opsi, termasuk pembedahan, radioterapi, terapi hormon, kemoterapi, dan terapi target. Namun, tidak semua jenis kanker prostat merespon dengan baik terhadap semua jenis pengobatan dan terkadang efek sampingnya bisa sangat mengganggu.
  • Kebiasaan pola makan dan pola hidup yang tidak sehat sejak lama
    Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker prostat, salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang tidak aktif. Kedua poin ini umumnya menjadi kebiasaan yang sulit diubah sehingga menjadikannya faktor risiko utama. Selain ada faktor usia, riwayat keluarga dengan kanker prostat, dan ras tertentu.
  • Keterbatasan dalam akurasi fasilitas skrining
    Meskipun ada tes skrining seperti uji PSA (antigen spesifik prostat) untuk deteksi dini kanker prostat, ada kontroversi seputar keakuratannya dan apakah manfaatnya sepadan dengan risiko diagnosis berlebihan dan pengobatan berlebihan.

5. Kanker lambung

Kanker lambung menjadi penyebab kematian akibat kanker tertinggi kelima di dunia dengan angka kejadian mencapai 1.089.103 atau sekitar 6% dari seluruh kematian akibat kanker di dunia pada tahun 2020.

Apa yang menjadikan kanker lambung sebagai kanker paling mematikan di dunia? Berikut ini beberapa fakta-fakta di baliknya.

  • Gejala yang kerap disalahpahami sebagai gangguan ringan
    Penting untuk mengenali gejala-gejala yang mungkin terkait dengan kanker lambung, seperti nyeri atau ketidaknyamanan pada perut, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, mual dan muntah, sulit menelan, serta perubahan dalam pola buang air besar. Kesadaran akan gejala-gejala ini dapat membantu dalam deteksi dini dan penanganan lebih lanjut.
  • Kebiasaan pola makan yang tidak sehat dan kunjung tidak diubah
    Kebanyakan orang cenderung tidak mengubah kebiasaan pola makan yang tidak sehat. Mereka yang sudah mengalami gejala-gejala awal yang mencurigakan pun enggan melakukan skrining kesehatan. Waspadai jika kamu mengalami beberapa faktor risiko kanker lambung berikut ini:
    • Konsumsi minuman beralkohol berlebihan.
    • Merokok.
    • Pola makan yang tidak sehat sejak lama.
    • Kelebihan berat badan.
    • Infeksi Helicobacter pylori.
  • Berkebiasaan hidup sedentari
    Kebiasaan hidup sedentari merujuk pada gaya hidup yang minim aktivitas fisik atau gerakan. Orang yang memiliki kebiasaan hidup sedentari cenderung menghabiskan banyak waktu dalam posisi duduk atau berbaring tanpa melakukan aktivitas fisik yang cukup. Kebiasaan ini berefek negatif pada kesehatan, misalnya peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan kanker lambung.

Kanker adalah salah satu tantangan kesehatan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Meskipun beberapa jenis kanker dianggap sebagai penyakit paling mematikan, bukan berarti kita boleh menyerah pada harapan. Upaya-upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang terus berkembang dapat mengubah perjalanan penyakit ini.

Mari kita tingkatkan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan gejala awal kanker dengan menjalani skrining kanker di rumah sakit dan klinik kesehatan secara berkala.

Tertarik untuk mendapatkan layanan skrining kanker terbaik di Asia, hubungi kami melalui tombol Whatsapp di bawah ini.

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.