fbpx
Channel Jantung & Vaskular Kebugaran & Pencegahan Kondisi Medis Layanan Cek Kesehatan Penyakit Kardiovaskular Radiologi & Pencitraan Skrining

CT Scan Jantung : Pahami Proses, Hasil, dan Efek Samping

ct scan jantung - health365
Dr Chua Ad banner 970x250

CT Scan jantung, atau dikenal sebagai CT angiografi (CTA), adalah prosedur pencitraan medis yang menggabungkan teknologi computed tomography (CT Scan) dengan angiografi untuk memvisualisasikan pembuluh darah dalam tubuh.

CT Scan adalah teknik pencitraan medis yang menggunakan sinar-X dan komputer untuk menghasilkan gambar irisan tipis tubuh. Ini memungkinkan dokter melihat struktur internal secara detail.

Sedangkan, angiografi adalah prosedur pencitraan yang digunakan untuk memvisualisasikan pembuluh darah. Ini biasanya melibatkan penyuntikan zat kontras ke dalam aliran darah, sehingga pembuluh darah dapat terlihat lebih jelas pada gambar.

Penggabungan metode CT Scan dan angiografi menghasilkan beberapa keunggulan berikut:

  • Dalam CT angiografi, zat kontras disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Zat ini menjadikan pembuluh darah lebih terlihat pada gambar atau pencitraan CT Scan.
  • Dengan menggabungkan teknologi CT dan angiografi, dokter mendapatkan gambar yang sangat detail dan presisi dari pembuluh darah. Ini memungkinkan identifikasi masalah seperti penyumbatan, aneurisma, atau malformasi pembuluh darah dengan lebih baik.
  • CT angiografi umumnya berlangsung lebih cepat dan bersifat minim invasif dibandingkan angiografi konvensional yang memerlukan kateterisasi langsung ke pembuluh darah.

Prosedur ini melibatkan penggunaan kontras intravena yang mengandung yodium untuk membantu memperjelas struktur pembuluh darah dan memungkinkan dokter untuk melihat penyempitan atau penyumbatan arteri koroner secara lebih jelas.

CT Scan jantung atau CT angiografi umumnya digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner (PJK) yang merupakan salah satu penyebab penyakit kardiovaskular, terutama lagi serangan jantung.

Apa fungsi CT Scan jantung?

Fungsi CT Scan jantung sangat luas dan mencakup berbagai aspek diagnosis dan evaluasi kondisi jantung yang dapat membantu dokter untuk mendiagnosis, merencanakan perawatan, dan memantau kondisi pasien dengan lebih akurat dan efektif.

Berikut adalah beberapa fungsi utama CT Scan jantung:

1. Mendeteksi penyakit jantung koroner (PJK)

CT Scan jantung dapat mendeteksi keberadaan plak kalsium dan nonkalsium di arteri koroner yang dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan.

Prosedur ini dapat menentukan tingkat keparahan penyumbatan arteri koroner juga yang dapat menyebabkan angina atau serangan jantung.

2. Mengevaluasi gejala jantung

Membantu dalam menentukan apakah nyeri dada atau gejala lain yang mencurigakan disebabkan oleh masalah arteri koroner. Selain itu, berguna bagi pasien dengan gejala nonspesifik yang tidak dapat dijelaskan melalui tes lainnya, misalnya ekokardiografi atau tes stres.

3. Penilaian anatomi jantung dan pembuluh darah

Prosedur ini dapat memberikan gambar detail dari struktur jantung dan arteri koroner untuk membantu proses diagnosis dan perencanaan perawatan.

Dalam hal ini juga dapat berfungsi memeriksa kelainan jantung bawaan (kongenital) yang mungkin tidak terdeteksi dengan tes lainnya.

4. Membantu persiapan dan evaluasi sebelum operasi

CT Scan jantung berfungsi memberikan informasi detail anatomi yang dapat membantu upaya perencanaan operasi jantung atau intervensi lainnya dan membantu dokter menilai risiko serta merencanakan strategi operasi yang paling aman dan efektif.

5. Mengevaluasi kondisi pasien setelah operasi

  • Stent Patency : Memeriksa apakah stent yang telah dipasang di arteri koroner tetap terbuka dan tidak tersumbat.
  • Bypass Graft : Menilai kondisi graft setelah operasi bypass arteri koroner untuk memastikan graft tetap berfungsi.

6. Memantau perkembangan penyakit jantung

Membantu upaya dokter dalam memantau perkembangan penyakit arteri koroner dari waktu ke waktu dan menilai respons terhadap pengobatan.

Melalui prosedur ini juga, dokter dapat menilai efektivitas terapi yang diberikan, baik melalui perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau prosedur intervensi.

7. Mendeteksi kondisi aneurisma dan diseksi

  • Aneurisma Aorta : Mengidentifikasi aneurisma pada aorta atau pembuluh darah lainnya yang dapat berpotensi pecah dan menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa.
  • Diseksi Aorta : Mendiagnosis diseksi aorta, yaitu kondisi di mana lapisan dinding aorta terpisah dan dapat menyebabkan perdarahan internal.

Bagaimana proses CT Scan jantung dan berapa lama prosedur ini dilakukan?

Proses CT Scan jantung melibatkan beberapa langkah yang dimulai dari persiapan hingga pemindaian akhir. Meski begitu, prosedur ini relatif cepat dan tidak menyakitkan. 

Proses CT Scan jantung

1. Persiapan awal sebelum melakukan pemindaian

Pertama-tama, pasien akan menjalani pemeriksaan awal untuk memastikan tidak ada kontraindikasi, seperti alergi terhadap kontras atau gangguan ginjal.

Kebanyakan CT Scan jantung menggunakan kontras intravena yang mengandung yodium untuk memperjelas pembuluh darah, misalnya jika ada penyempitan, penyumbatan, atau anomali lainnya. Pasien mungkin diminta untuk berpuasa beberapa jam sebelum prosedur.

Kontras intravena adalah zat khusus yang disuntikkan ke dalam aliran darah melalui vena untuk meningkatkan visibilitas struktur tubuh tertentu pada pemindaian medis, seperti CT Scan atau MRI.

Demi mendapatkan hasil yang optimal, denyut jantung pasien harus stabil dan rendah. Dokter mungkin memberikan obat penenang atau obat-obatan beta-blocker.

2. Selama pemindaian

Sebuah jalur intravena (IV) akan dipasang di lengan pasien untuk menyuntikkan cairan kontras.

Untuk itu, pasien akan diminta berbaring telentang di meja CT Scan. Meja ini akan bergerak masuk dan keluar dari gantry (cincin besar) yang berisi mesin pemindai.

Selanjutnya, pasien akan diminta untuk menahan napas selama beberapa detik di beberapa titik untuk mengurangi blur atau samar pada gambar.

Terakhir, cairan kontras akan disuntikkan melalui intravena. Sebagian pasien dapat mengalami rasa hangat atau aroma logam di dalam mulut.

3. Setelah pemindaian

Setelah pemindaian selesai, kondisi pasien akan dimonitor untuk waktu singkat untuk memastikan tidak ada reaksi efek samping terhadap kontras.

Pasien disarankan untuk minum banyak air putih untuk membantu mengeluarkan kontras dari tubuh melalui ginjal.

CT Scan jantung berapa lama?

Proses persiapan awal CT Scan jantung yang meliputi pemasangan intravena, pemeriksaan awal, dan stabilisasi denyut jantung bisa memakan waktu sekitar 30-60 menit. Terkait dengan proses pemindaiannya sendiri biasanya cepat, yaitu sekitar 10-15 menit.

Secara keseluruhan, prosedur CT Scan jantung akan membutuhkan waktu sekitar 1 jam hingga 1,5 jam.

Dapatkan rekomendasi skrining kesehatan terbaik dari Kensington Green Specialist Centre di Malaysia bersama Health365.

Cara membaca hasil CT Scan jantung

Secara umum, penilaian yang digunakan sebagai referensi dalam penentuan hasil CT Scan jantung meliputi beberapa poin.

Menentukan hasil CT Scan jantung

Terdapat tiga poin utama yang akan dipantau dan menjadi hasil dari CT Scan jantung, yaitu:

  • Skor kalsium koroner (calcium score)
  • Penilaian kondisi plak dan tingkat penyempitan pembuluh darah
  • Penilaian fungsi jantung

1. Skor kalsium koroner (calcium score)

Skor kalsium koroner terhitung dimulai dari 0 hingga di atas 400 seperti berikut ini.

  • 0 : Tidak ada kalsium, menunjukkan risiko sangat rendah untuk penyakit jantung koroner.
  • 1-10 : Kalsium minimal, risiko rendah.
  • 11-100 : Kalsium ringan, risiko rendah hingga menengah.
  • 101-400 : Kalsium sedang, risiko menengah hingga tinggi.
  • Lebih dari 400 : Kalsium berat, risiko tinggi untuk serangan jantung atau masalah kardiovaskular lainnya.

2. Penilaian kondisi plak dan tingkat penyempitan pembuluh darah

Keberadaan plak pada pembuluh darah akan menentukan seberapa parah tingkat penyempitan yang terjadi. 

  • Normal : Tidak ada penyempitan atau plak signifikan di arteri koroner.
  • Plak Non-Signifikan : Plak yang tidak menyebabkan penyempitan arteri lebih dari 50%.
  • Plak Signifikan : Plak yang menyebabkan penyempitan arteri lebih dari 50%, memerlukan evaluasi lebih lanjut dan mungkin intervensi.
  • Total Occlusion : Penyumbatan total arteri yang memerlukan tindakan medis segera.

3. Penilaian fungsi jantung

Ada dua poin utama sebagai referensi penilaian fungsi jantung, yaitu Ejection Fraction (EF) dan fungsi ventrikel.

EF adalah indikator kuantitatif yang memberikan gambaran tentang efisiensi ventrikel kiri dalam memompa darah. EF normal berada di kisaran 55%-70%. EF yang rendah menunjukkan bahwa ventrikel kiri tidak memompa darah dengan baik, yang bisa menjadi tanda gagal jantung.

Lalu ada juga penilaian fungsi ventrikel yang mencakup evaluasi struktur dan kemampuan kontraksi ventrikel kiri dan kanan. Ini membantu mendeteksi masalah seperti dilatasi ventrikel, hipertrofi (penebalan dinding jantung), atau disfungsi kontraktil.

Ventrikel yang membesar atau berfungsi abnormal dapat menunjukkan kardiomiopati atau penyakit jantung lainnya.

Kriteria jantung yang normal dan tidak normal

Lalu bagaimana dokter dapat menentukan kondisi jantung yang normal dan tidak normal?

1. Hasil CT Scan jantung normal

  • Arteri koroner bersih tanpa penyempitan atau plak signifikan.
  • Skor kalsium koroner rendah (0-10).
  • Fungsi ventrikel normal dengan EF dalam rentang 55% hingga 70%.
  • Tidak ada anomali struktural atau perikardial.

2. Hasil CT Scan jantung tidak normal

  • Penyempitan arteri koroner lebih dari 50%.
  • Skor kalsium koroner tinggi (>100), menunjukkan risiko aterosklerosis.
  • Fungsi ventrikel abnormal dengan EF rendah.
  • Adanya anomali struktural seperti aneurisma, penebalan perikardium, atau efusi perikardial.

Hasil CT Scan jantung harus dievaluasi oleh ahli radiologi dan kardiologis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan menentukan langkah perawatan selanjutnya jika diperlukan.

Apa efek samping dari CT Scan jantung?

Meskipun CT Scan jantung adalah prosedur yang relatif aman dan bersifat non-invasif, tetap ada beberapa risiko efek samping yang perlu diperhatikan. 

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah menjalani CT Scan jantung:

  • Reaksi alergi terhadap kontras
    Kontras yang digunakan dalam CT Scan jantung mengandung zat pewarna yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Reaksi alergi bisa berupa gatal-gatal, ruam kulit, sesak napas, atau reaksi alergi yang lebih parah seperti syok anafilaksis. Ini lebih umum terjadi pada orang yang memiliki riwayat alergi karena yodium.
  • Efek samping kontras nefrotoksik
    Pada sebagian kasus, kontras intravena yang digunakan dalam CT Scan jantung dapat menyebabkan kerusakan ginjal, terutama pada mereka yang memiliki masalah ginjal sebelumnya atau mereka yang menerima dosis kontras yang tinggi.
  • Efek samping radiasi
    Meskipun dosis radiasi dalam CT Scan jantung relatif rendah, masih ada risiko paparan radiasi yang dapat meningkatkan risiko kanker dalam jangka panjang, terutama perlu diwaspadai terhadap anak-anak dan wanita hamil.
  • Efek samping obat penenang
    Jika pasien diberikan obat penenang atau obat-obatan beta-blocker untuk menjaga denyut jantung stabil selama pemindaian, efek samping seperti penurunan tekanan darah, kelelahan, pusing, atau gangguan pencernaan mungkin terjadi.
  • Efek samping psikologis
    Sebagai pasien mungkin mengalami kecemasan atau ketidaknyamanan selama menjalani prosedur CT Scan, terutama mereka yang merasa tertekan akibat penggunaan metode atau alat medis tertentu.

Penting untuk dicatat bahwa efek samping dari CT Scan jantung jarang terjadi dan kebanyakan pasien tidak mengalami masalah serius. 

Namun, penting untuk membahas risiko dan manfaat prosedur dengan dokter sebelum menjalani CT Scan jantung, terutama jika ada riwayat alergi atau masalah kesehatan lainnya yang perlu diperhatikan.

Konsultasikan kebutuhanmu untuk mendapatkan layanan CT Scan jantung dari klinik dan rumah sakit terkemuka di Asia di Health365 melalui tombol berikut.

Dr Chua Banner Ad 970x90

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.