fbpx
Ini Beberapa Penyebab Kanker Paru-paru, dari Rokok sampai Paparan Lingkungan

Ini Beberapa Penyebab Kanker Paru-paru, dari Rokok sampai Paparan Lingkungan

Ini Beberapa Penyebab Kanker Paru-paru
Eye Health

Mengetahui penyebab kanker paru-paru adalah langkah pertama yang krusial untuk pencegahan, deteksi dini, dan bahkan pemahaman yang lebih baik jika Anda atau orang terkasih sedang berjuang melawannya.

Paru-paru kita, bagian penting dari sistem pernapasan yang terdiri dari tabung bronkus dan kantung udara kecil bernama alveoli, adalah organ yang vital.

Ketika sel-sel di dalamnya tumbuh tidak terkendali, inilah yang kita sebut kanker paru-paru.

Artikel ini akan membahas apa saja penyebab kanker paru-paru, bagaimana gejala, serta rekomendasi tes pemeriksaannya yang bisa dilakukan untuk deteksi dini kemungkinan risiko penyakit ini.

Penyebab Kanker Paru-paru

Ada berbagai faktor yang berkontribusi pada perkembangan kanker paru-paru, mulai dari kebiasaan pribadi hingga paparan lingkungan.

1. Perokok Aktif

Tidak diragukan lagi, merokok adalah penyebab kanker paru-paru yang paling dominan. Lebih dari 80% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh kebiasaan ini.

Asap rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya, banyak di antaranya adalah karsinogen yang merusak sel-sel sehat di paru-paru.

Kerusakan ini dapat menyebabkan mutasi genetik yang mengarah pada pertumbuhan sel kanker.

Semakin banyak dan semakin lama Anda merokok, semakin tinggi pula risiko yang Anda hadapi. Inilah mengapa berhenti merokok adalah tindakan pencegahan terbaik yang bisa Anda lakukan.

2. Perokok Pasif (Terpapar Asap Rokok)

Meskipun Anda sendiri tidak merokok, terpapar asap rokok dari orang lain atau yang sering disebut sebagai perokok pasif, juga menjadi penyebab kanker paru-paru yang signifikan.

Asap yang dihirup perokok pasif seringkali lebih pekat karena tidak melewati filter rokok, mengandung konsentrasi zat beracun yang lebih tinggi.

Lingkungan rumah atau tempat kerja yang dipenuhi asap rokok secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini, bahkan jika Anda menjalani gaya hidup sehat lainnya.

3. Terpapar Gas Radon

Radon adalah gas radioaktif alami yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

Gas ini terbentuk dari pemecahan uranium di tanah, batuan, dan air, kemudian dapat merembes masuk ke dalam rumah atau bangunan melalui retakan di pondasi.

Paparan jangka panjang terhadap gas radon adalah penyebab kanker paru-paru kedua terbesar setelah merokok.

Penting untuk memastikan lingkungan bersih dari gas berbahaya ini, terutama di dalam ruangan.

4. Paparan Zat Berbahaya di Lingkungan Kerja

Bagi sebagian orang, pekerjaan mereka bisa menjadi sumber paparan zat-zat karsinogenik yang meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Contoh paling umum adalah asbes, yang jika terhirup seratnya dapat sangat merusak paru-paru.

Selain itu, paparan terhadap bahan kimia seperti arsenik, kromium, nikel, atau silika juga dapat menjadi penyebab kanker paru-paru.

Kesadaran akan risiko ini dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat sangatlah vital di lingkungan kerja.

5. Polusi Udara

Semakin meningkatnya polusi udara global juga menjadi penyebab kanker paru-paru yang patut diwaspadai.

Partikel-partikel halus dari asap kendaraan, emisi industri, dan pembakaran bahan bakar fosil yang terhirup dalam jangka panjang dapat merusak sel-sel paru-paru dan memicu perkembangan kanker.

Inilah mengapa upaya menjaga kualitas udara dan melakukan detoksifikasi paru-paru jika memungkinkan adalah langkah yang bijak.

6. Riwayat Radioterapi di Dada

Pasien yang pernah menjalani radioterapi di area dada untuk mengobati jenis kanker lain, seperti kanker payudara atau limfoma, memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk mengembangkan kanker paru-paru di kemudian hari.

Radiasi, meskipun efektif dalam membunuh sel kanker, juga dapat merusak sel-sel sehat di sekitarnya.

7. Riwayat Keluarga

Jika ada anggota keluarga dekat Anda (orang tua, saudara kandung) yang memiliki riwayat kanker paru-paru, risiko Anda juga bisa meningkat.

Ini menunjukkan bahwa ada faktor genetik atau kecenderungan bawaan yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit ini.

8. Riwayat Penyakit Paru-Paru Sebelumnya

Beberapa kondisi paru-paru kronis, seperti tuberkulosis (TBC) yang meninggalkan jaringan parut yang luas, atau fibrosis paru, dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker paru-paru.

Jaringan parut ini bisa menjadi tempat di mana sel-sel abnormal mulai tumbuh.

9. Faktor Usia

Seperti banyak jenis kanker lainnya, risiko kanker paru-paru umumnya meningkat seiring bertambahnya usia.

Sebagian besar kasus didiagnosis pada individu di atas usia 50 tahun.

Ini menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap berbagai pemicu dan perubahan sel seiring waktu berperan dalam perkembangannya.

Gejala Kanker Paru-Paru

Selain memahami penyebab kanker paru-paru, mengenali gejalanya juga sangat penting untuk deteksi dini. Beberapa gejala kanker paru-paru yang perlu Anda perhatikan antara lain:

  • Batuk kronis yang tidak kunjung sembuh atau semakin memburuk.
  • Sesak napas yang baru muncul atau memburuk.
  • Nyeri dada yang terus-menerus dan terasa tajam, terutama saat bernapas dalam, batuk, atau tertawa.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Suara serak yang berlangsung lama.
  • Batuk berdarah.
  • Kelelahan ekstrem.
  • Infeksi paru-paru berulang seperti pneumonia atau bronkitis.

Baca Juga: Gejala Awal, Metode Skrining, dan Pilihan Pengobatan Kanker Paru-Paru

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala kanker paru-paru ini, terutama jika Anda memiliki beberapa penyebab kanker paru-paru di atas, jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter.

Proses diagnosis kanker paru-paru melibatkan serangkaian tes, termasuk pencitraan seperti CT scan paru dan biopsi, untuk memastikan kondisi yang Anda alami.

Deteksi dini sangat berpengaruh pada tingkat mortalitas kanker paru-paru dan keberhasilan pengobatan.

Ingin Lakukan Deteksi Dini Kanker Paru-paru? Health365 Bisa Bantu!

Melakukan skrining kanker paru-paru yang tepat bisa mendeteksi risiko kanker paru-paru dengan lebih cepat, sehingga penanganannya pun bisa lebih akurat.

Soal hal ini, Health365 bisa bantu Anda dengan hubungkan langsung pada rumah sakit atau medical center terkemuka di Malaysia sampai Singapura, bantu Anda konsultasi dengan dokternya, sampai bantu akomodasinya selama di sana.

Kalau Anda ingin datang ke Malaysia, lakukan pemeriksaan di KPJ Bandar Dato’ Onn Specialist Hospital dan Sunway Medical Centre jadi pilihannya.

Kalau Anda ingin ke Singapura, AsiaMedic Wellness Assessment Centre dan Lifescan Medical & Wellness bisa jadi pertimbangan Anda.

Ingin tanya-tanya terlebih dahulu sesuai kebutuhan Anda? Bisa konsultasi gratis dengan tim 365Care dari Health365 dengan klik tombol di bawah ini!

Referensi:

  • Du Y, Cui X, Sidorenkov G, Groen HJM, Vliegenthart R, Heuvelmans MA, Liu S, Oudkerk M, de Bock GH. Lung cancer occurrence attributable to passive smoking among never smokers in China: a systematic review and meta-analysis. Transl Lung Cancer Res 2020;9(2):204-217. doi: 10.21037/tlcr.2020.02.11
  • Jieming Lu, Zhimin Shen, Xiaoqing Wang, Yanhong Lin, Ziyang Han, Mingqiang Kang, Impact of radiotherapy on secondary lung cancer risk and survival in elderly female breast cancer survivors, Translational Oncology, Volume 52, 2025, 102277, ISSN 1936-5233, https://doi.org/10.1016/j.tranon.2025.102277.
  • Rina, A., Maffeo, D., Minnai, F., Esposito, M., Palmieri, M., Serio, V. B., Rosati, D., Mari, F., Frullanti, E., & Colombo, F. (2024). The Genetic Analysis and Clinical Therapy in Lung Cancer: Current Advances and Future Directions. Cancers, 16(16), 2882. https://doi.org/10.3390/cancers16162882
  • Wardani, A. F. K., Sumardiyono, S., & Murti, B. (2022). Meta Analysis the Effects of Asbestos and Silica Dust on the Risk of Lung Cancer among Workers. Journal of Epidemiology and Public Health, 7(2), 274–287. https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2022.07.02.12
  • Yan Liu, Yanqing Xu, Wei Xu, Zhengzhong He, Cong Fu, Fen Du, Radon and lung cancer: Current status and future prospects, Critical Reviews in Oncology/Hematology, Volume 198, 2024, 104363, ISSN 1040-8428, https://doi.org/10.1016/j.critrevonc.2024.104363.
  • Zhang, P., Chen, PL., Li, ZH. et al. Association of smoking and polygenic risk with the incidence of lung cancer: a prospective cohort study. Br J Cancer 126, 1637–1646 (2022). https://doi.org/10.1038/s41416-022-01736-3
Medical Imaging

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.