Dua kondisi umum yang bisa menyerang payudara adalah kanker payudara dan mastitis.
Meskipun keduanya sama-sama bisa menyebabkan gejala yang mengkhawatirkan seperti pembengkakan payudara atau nyeri puting, sangat penting untuk memahami perbedaan kanker payudara dan mastitis agar Anda tidak salah langkah dalam penanganannya.
Artikel ini akan membantu Anda mengenal kedua kondisi ini secara lebih mendalam, dari penyebab hingga prognosisnya, serta membahas persamaan yang mungkin menyebabkan kebingungan.
Kembali ke Saluran Utama: Kanker Payudara
Jadwalkan Skrining Kanker Payudara Terpercaya di Singapura dan Malaysia
Temukan Paket Skrining Kanker Payudara Terbaik di Singapura dan Malaysia Lainnya
Perbedaan Kanker Payudara dan Mastitis
Meskipun secara kasat mata gejalanya tampak serupa, akar masalah dan respons tubuh terhadap kanker payudara dan mastitis sangatlah berbeda.
1. Penyebabnya
Kanker payudara bermula dari mutasi genetik pada sel-sel payudara, misalnya pada gen BRCA, yang memicu pertumbuhan sel abnormal secara tidak terkendali.
Ada berbagai faktor risiko yang berkontribusi pada mutasi ini, termasuk usia, paparan hormon, obesitas, dan riwayat keluarga.
Berbeda dengan itu, mastitis sebagian besar disebabkan oleh infeksi bakteri, umumnya Staphylococcus aureus, yang masuk ke dalam payudara melalui luka kecil pada puting atau saluran ASI yang tersumbat, sering terjadi pada ibu yang sedang menyusui atau pasca melahirkan.
2. Karakteristik Gejalanya
Kanker payudara, terutama pada stadium awal, seringkali tidak menimbulkan rasa nyeri.
Jika ada benjolan di dada, umumnya terasa keras, tidak bergeser saat ditekan, dan memiliki batas yang tidak jelas.
Kulit payudara juga bisa menunjukkan perubahan seperti mengerut menyerupai kulit jeruk atau penebalan. Puting tertarik ke dalam (retraksi) juga bisa menjadi tanda.
Onset gejalanya cenderung bertahap, berkembang selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Sebaliknya, mastitis ditandai dengan nyeri akut dan sensasi terbakar yang bisa meningkat saat menyusui.
Demam seringkali menyertai, biasanya mencapai 38°C atau lebih, disertai menggigil dan kelelahan. Kulit payudara yang terinfeksi akan terlihat kemerahan lokal dengan pola seperti huruf “V” atau irisan, dan teraba hangat.
Benjolan yang muncul pada mastitis umumnya lunak dan bisa bergerak saat ditekan. Onset gejalanya sangat mendadak, seringkali muncul dalam waktu 24 hingga 48 jam.
Untuk tahu seperti apa gejala benjolan karena kanker, bisa baca selengkapnya di sini: Ini Ciri-ciri Benjolan Kanker yang Wajib Diwaspadai.
3. Respons Pengobatannya
Respons terhadap pengobatan juga menjadi perbedaan kanker payudara dan mastitis yang sangat jelas.
Kanker payudara memerlukan pendekatan terapi multimodal yang kompleks, bisa melibatkan operasi (lumpektomi atau mastektomi), kemoterapi, radiasi, atau terapi target, dan tidak akan membaik dengan antibiotik.
Sementara itu, mastitis akan merespons pengobatan antibiotik dalam 48 hingga 72 jam. Jika terbentuk abses payudara, mungkin diperlukan tindakan drainase.
Terapi pendukung seperti kompres hangat dan pengosongan payudara juga sangat membantu.
4. Diagnosis
Untuk mendiagnosis kanker payudara, dokter akan melakukan triple test yang meliputi pencitraan, seperti mamografi atau USG payudara, diikuti dengan biopsi, dan pemeriksaan histopatologi.
Teknologi canggih seperti 3D tomosynthesis, MRI, bahkan PET/CT scan juga sering digunakan untuk deteksi dini dan staging.
Berbeda dengan itu, diagnosis mastitis sebagian besar bersifat klinis, berdasarkan gejala yang Anda alami, dan terkadang didukung dengan kultur ASI.
Pencitraan seperti USG payudara hanya dilakukan jika ada kecurigaan abses payudara.
5. Prognosis
Prognosis kanker payudara sangat bergantung pada stadium saat terdiagnosis.
Tingkat kelangsungan hidup (survival rate) untuk stadium I bisa mencapai lebih dari 90%, namun menurun drastis menjadi kurang dari 30% pada stadium IV.
Oleh karena itu, deteksi dini sangatlah krusial. Adapun mastitis, dengan penanganan yang tepat, umumnya akan sembuh total dalam 1-2 minggu.
Komplikasi serius seperti sepsis sangat jarang terjadi.
Persamaan Kanker Payudara dan Mastitis
Meski ada perbedaan kanker payudara dan mastitis yang jelas, beberapa kesamaan gejala dan mekanisme peradangan bisa menyebabkan kebingungan.
Keduanya dapat menimbulkan kemerahan dan pembengkakan payudara, nyeri dan rasa hangat pada payudara, serta potensi keluarnya cairan puting (nanah pada mastitis infektif, darah pada kanker). Kemunculan benjolan juga ada pada kedua kondisi.
Tumpang tindih gejala ini, khususnya antara kanker payudara inflamasi (IBC) dan mastitis, seringkali menyebabkan potensi misdiagnosis.
Gejala IBC sangat mirip mastitis, bahkan 50% kasus IBC awalnya didiagnosis sebagai mastitis.
Selain itu, mastitis granulomatosa juga bisa mengecoh karena gejalanya mirip kanker, sehingga biopsi seringkali diperlukan.
Secara mekanisme peradangan, inflamasi payudara pada mastitis dipicu oleh infeksi bakteri, sedangkan pada kanker (terutama IBC), sel kanker menyumbat pembuluh getah bening, memicu respons peradangan sekunder.
Hubungi Kami untuk Jadwalkan Skrining Payudara Komprehensif Sekarang!
Skrining kesehatan komprehensif dengan pendampingan dari dokter jadi satu solusi untuk mengetahui apakah gejala yang Anda rasakan adalah kanker payudara atau mastitis semata.
Soal pilihan skrining kesehatan komprehensif, Singapura dan Malaysia menawarkan paket menarik yang bisa terintegrasi langsung dengan penanganan kanker, jika setelah skrining terindikasi adanya kanker.
Kami bisa bantu jadwalkan appontment Anda di rumah sakit dan medical center di Singapura hingga Malaysia serta bantu akomodasinya selama di sana.
Info lebih lanjut, bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini.
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Temukan paket skrining kanker payudara terbaik di Singapura hingga Malaysia.
Artikel Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Kanker Payudara
- Kesehatan Wanita
- Rincian Biaya Pengobatan Kanker di Singapura
- Ini Rincian Biaya Pengobatan Kanker di Malaysia
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.