Banyak yang seringkali bingung perbedaan serangan jantung dan stroke. Keduanya termasuk dalam kategori penyakit yang mengancam nyawa, yang sering kali datang secara mendadak.
Karena sama-sama berhubungan dengan gangguan pembuluh darah dan sering kali memiliki faktor risiko yang serupa, banyak orang yang bingung dan menyamakan kedua kondisi ini.
Artikel ini akan membahas apa saja perbedaan serangan jantung dan stroke, hubungan antara keduanya, diagnosis, hingga rujukan dokter yang bisa ditujunya.
Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung
Jadwalkan Konsultasi dan Prosedur Perawatan Jantung Sekarang
Perbedaan Serangan Jantung dan Stroke
Meskipun keduanya adalah bagian dari kelompok besar penyakit kardiovaskular yang memengaruhi sistem peredaran darah, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Organ Sasarannya
Serangan jantung, atau secara medis disebut infark miokard, terjadi ketika otot jantung mengalami kerusakan karena kekurangan oksigen.
Sedangkan stroke terjadi ketika jaringan otak mengalami kerusakan karena pasokan darah dan oksigen ke otak terhenti atau berkurang drastis.
2. Penyebabnya
Serangan jantung hampir selalu disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan akut pada arteri koroner.
Arteri ini bertugas menyuplai darah kaya oksigen ke otot jantung. Penumpukan plak aterosklerosis (endapan lemak dan kolesterol) di dinding arteri menyebabkan penyempitan (iskemia).
Ketika plak ini pecah dan membentuk gumpalan, aliran darah terhenti total, menyebabkan serangan jantung.
Sedangkan untuk stroke, penyebabnya ada dua jenis:
- Stroke Iskemik: Ini adalah jenis yang paling umum, disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah otak yang menghentikan suplai darah. Sumbatan bisa berasal dari gumpalan yang terbentuk di tempat lain (misalnya jantung) dan terbawa ke otak.
- Stroke Hemoragik: Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan pendarahan.
3. Gejalanya
Gejala utama serangan jantung adalah nyeri dada yang terasa seperti ditekan, berat, atau sesak yang berlangsung lebih dari beberapa menit.
Ada rasa nyeri menjalar ke lengan/rahang, leher, atau punggung, serta seringkali disertai sesak napas, mual, muntah, dan keringat dingin.
Sedangkan gejala stroke yang paling khas seringkali melibatkan satu sisi tubuh: kelemahan sisi tubuh atau kelumpuhan, wajah melorot (salah satu sisi wajah terkulai), gangguan bicara (tiba-tiba pelo atau tidak bisa bicara), pusing mendadak, dan sakit kepala hebat tanpa penyebab jelas.
Apakah Ada Hubungan antara Serangan Jantung dan Stroke?
Baik serangan jantung dan stroke sama-sama dipicu oleh masalah yang mendasari yang sama: gangguan pada kesehatan pembuluh darah yang masuk dalam lingkup penyakit jantung koroner dan kondisi vaskular lainnya.
Faktor Risiko yang Sama
Kedua kondisi ini dipicu oleh faktor risiko yang identik.
Jika Anda memiliki hipertensi (tekanan darah tinggi) yang tidak terkontrol, kolesterol tinggi, diabetes, atau kebiasaan merokok dan gaya hidup sehat yang buruk, risiko Anda untuk menderita serangan jantung maupun stroke akan meningkat drastis.
Oleh karena itu, melakukan medical check-up dan kontrol gula darah secara rutin adalah langkah pencegahan yang vital.
Penyakit Jantung sebagai Pemicu Stroke
Kondisi jantung tertentu dapat secara langsung meningkatkan risiko stroke.
Misalnya, penderita gangguan irama jantung (seperti fibrilasi atrium) rentan membentuk gumpalan darah di dalam bilik jantung.
Gumpalan ini bisa terlepas dan mengikuti aliran darah ke arteri di otak, menyebabkan stroke iskemik.
Cara Diagnosis Serangan Jantung dan Stroke
Diagnosis cepat adalah kunci untuk menentukan penanganan terbaik.
Meskipun Anda telah mengetahui perbedaan serangan jantung dan stroke dari gejala luarnya, dokter memerlukan pemeriksaan spesifik.
Diagnosis Serangan Jantung
Untuk mendiagnosis penyakit jantung dan menilai tingkat kerusakannya, dokter akan melakukan:
- Elektrokardiografi (EKG): Untuk merekam aktivitas listrik jantung.
- Tes Darah (Troponin): Mengukur kadar protein yang dilepaskan ke darah saat otot jantung rusak.
- Angiografi Koroner: Jika dibutuhkan, pemeriksaan ini akan melihat langsung ada tidaknya sumbatan pembuluh darah di arteri koroner.
Berikut ini beberapa paket skrining jantung dengan kualitas terbaik dan yang bisa Anda coba pertimbangkan:

Untuk dijadwalkan appointment-nya, bisa langsung hubungi kami dengan klik di sini.
Diagnosis Stroke
Diagnosis stroke sangat fokus untuk membedakan jenisnya (iskemik vs. hemoragik) karena penanganannya berbeda:
- CT Scan Kepala: Pemeriksaan terpenting untuk membedakan antara stroke iskemik (penyumbatan) dan stroke hemoragik (pendarahan). Ini harus dilakukan dengan sangat cepat.
- MRI Kepala: Untuk melihat kerusakan jaringan otak lebih detail.
- USG Doppler Karotis: Untuk memeriksa plak aterosklerosis pada pembuluh darah leher yang bisa menjadi sumber gumpalan.
- Ekokardiografi: Dilakukan untuk mencari sumber gumpalan dari jantung yang mungkin menyebabkan stroke, termasuk mendeteksi risiko TIA (Transient Ischaemic Attack).
Jika ingin memastikan kondisinya, berikut ini beberapa paket skrining yang bisa Anda coba pertimbangkan:

Untuk dijadwalkan appointment-nya, bisa langsung hubungi kami dengan klik di sini.
Pilihan Dokter di Singapura yang Bisa Anda Pertimbangkan
Untuk Anda yang ingin memastikan kondisi kesehatan jantung Anda untuk mencegah risiko serangan jantung, hingga lakukan prosedur perawatannya, ini pilihan dokter spesialis yang bisa Anda tuju:

365Sehat bisa bantu jadwalkan konsultasi, jadwalkan appointment prosedur, hingga bantu akomodasi Anda selama di sana.
Tertarik untuk coba? Info lebih lanjut, bisa tanya-tanya kami dengan klik tombol di bawah ini!
FAQ
Perbedaan utamanya terletak pada organ yang diserang. Serangan jantung menyerang otot jantung (disebut juga infark miokard) karena sumbatan pada arteri koroner. Sementara stroke menyerang otak karena terganggunya aliran darah ke sana (stroke iskemik) atau pendarahan (stroke hemoragik).
Gejala khas serangan jantung adalah rasa nyeri dada hebat yang terasa ditekan, seringkali menjalar ke lengan, rahang, atau punggung. Sedangkan gejala khas stroke adalah gangguan fungsi tubuh yang mendadak, seperti kelemahan sisi tubuh, wajah melorot, atau gangguan bicara (pelo).
Tidak sepenuhnya. Keduanya sering dipicu oleh faktor risiko yang sama, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan plak aterosklerosis yang menyebabkan sumbatan pembuluh darah. Perbedaannya hanya pada lokasi penyumbatan: jantung atau otak.
Stroke juga bisa disebabkan oleh pendarahan di otak (stroke hemoragik) akibat pecahnya pembuluh darah otak, biasanya karena tekanan darah yang sangat tinggi. Selain itu, masalah irama jantung (seperti fibrilasi atrium) dapat memicu gumpalan yang menyebabkan stroke iskemik.
Gunakan metode FAST (Face, Arm, Speech, Time). Periksa apakah ada sisi wajah melorot, kelemahan pada lengan, atau gangguan bicara. Jika ada, segera cari bantuan medis darurat karena kecepatan tindakan (dalam golden period) sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak.
Info Terkait
- Ingin konsultasi lebih lanjut? Bisa hubungi tim 365Care via WhatsApp (wa.me/6590991662)
- Booking jadwal appointment skrining jantung sekarang
- Temukan paket skrining kesehatan lainnya di 365Mall
Konten Terkait
Kembali ke Saluran Utama: Skrining Jantung
Referensi:
Gregory Y H Lip, Deirdre A Lane, Radosław Lenarczyk, Giuseppe Boriani, Wolfram Doehner, Laura A Benjamin, Marc Fisher, Deborah Lowe, Ralph L Sacco, Renate Schnabel, Caroline Watkins, George Ntaios, Tatjana Potpara, Integrated care for optimizing the management of stroke and associated heart disease: a position paper of the European Society of Cardiology Council on Stroke, European Heart Journal, Volume 43, Issue 26, 7 July 2022, Pages 2442–2460, https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehac245
Haq, A., Yeffi Masnarivan, Melisa Yenti, & Nindy Fadhilla. (2022). ASSESSMENT OF PUBLIC KNOWLEDGE OF HEART ATTACK AND STROKE IN WEST SUMATRA PROVINCE. Malaysian Journal of Public Health Medicine, 22(3), 124–129. https://doi.org/10.37268/mjphm/vol.22/no.3/art.1732
Huber, C. C., Wang, X., & Wang, H. (2022). Impact of Cardiovascular Diseases on Ischemic Stroke Outcomes. Journal of integrative neuroscience, 21(5), 138. https://doi.org/10.31083/j.jin2105138
Smith, Robert W et al. (2021). Social isolation and risk of heart disease and stroke: analysis of two large UK prospective studies. The Lancet Public Health, Volume 6, Issue 4, e232 – e239. https://doi.org/10.1016/S2468-2667(20)30291-7
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi health365.asia/365mall.