fbpx
MRI Sendi & Muskuloskeletal – Indikasi, Prosedur, hingga Keunggulannya

MRI Sendi & Muskuloskeletal – Indikasi, Prosedur, hingga Keunggulannya

MRI Sendi & Muskuloskeletal - Indikasi, Prosedur, hingga Keunggulannya
Medical Imaging

Pernahkah Anda merasakan nyeri sendi tak kunjung membaik atau sulit bergerak setelah cedera olahraga? MRI sendi dan MRI muskuloskeletal bisa jadi solusi untuk mengungkap penyebabnya.

Tapi apa sebenarnya pemeriksaan ini, dan kapan Anda benar-benar membutuhkannya? Mari kita bahas secara lengkap di sini!

Apa Itu MRI Sendi dan Muskuloskeletal?

MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah teknik pencitraan medis yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail organ dalam, termasuk tulang, sendi, otot, ligamen, dan saraf.

Berbeda dengan X-ray atau CT Scan yang lebih fokus pada tulang, MRI sendi dan MRI muskuloskeletal mampu menangkap gambar jaringan lunak dengan jelas.

Ini membuatnya ideal untuk mendiagnosis masalah seperti robekan ligamen (torn ACL), kerusakan tulang rawan (meniscus tear), atau peradangan sendi.

Keunggulan utama MRI adalah tidak menggunakan radiasi, sehingga aman untuk pasien anak-anak atau ibu hamil (dengan pertimbangan dokter).

Namun, karena biayanya relatif tinggi, pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan setelah pemeriksaan awal seperti rontgen.

Kapan MRI Sendi/Muskuloskeletal Diperlukan?

Pemeriksaan ini umumnya dilakukan saat ada indikasi MRI yang kuat, seperti:

  • Cedera olahraga, misalnya:
    • Torn ACL: Robekan ligamen lutut akibat gerakan tiba-tiba.
    • Meniscus tear: Cedera tulang rawan di lutut yang menyebabkan nyeri dan bengkak.
  • Gejala gangguan sendi persisten, seperti nyeri lebih dari 2 minggu, kaku di pagi hari, atau sendi “terkunci”.
  • Kondisi medis tulang atau sendi: Arthritis, tumor tulang, saraf terjepit di tulang belakang, atau infeksi jaringan.
  • Persiapan sebelum operasi atau evaluasi pasca-operasi.

Persiapan Sebelum Pemeriksaan MRI Sendi dan Muskuloskeletal

Agar proses berjalan lancar, berikut persiapan MRI yang perlu Anda perhatikan:

  • Puasa sebelum MRI hanya diperlukan jika menggunakan kontras (zat pewarna khusus). Jika tidak, Anda boleh makan seperti biasa.
  • Hindari pakaian berlogam (resleting, kancing). Biasanya, Anda akan diminta mengganti dengan gown dari rumah sakit.
  • Informasikan ke petugas jika Anda memiliki:
    • Implan logam (alat pacu jantung, pen di tulang).
    • Riwayat alergi, terutama terhadap kontras gadolinium.
    • Kondisi khusus seperti kehamilan atau claustrophobia (takut ruang sempit).

Prosedur MRI Sendi/Muskuloskeletal

Berikut tahapan yang akan Anda jalani:

  • Posisi di meja pemindai: Anda akan berbaring sesuai area yang diperiksa (misalnya, lutut ditempatkan pada kumparan khusus).
  • Alat bantu pendengaran: Karena mesin MRI menghasilkan suara bising seperti ketukan, Anda akan diberikan earplug atau headphone.
  • Durasi pemindaian: Sekitar 30–60 menit, tergantung kompleksitas area. Usahakan tetap diam agar hasil gambar tidak blur.
  • Opsi mesin MRI tertutup atau terbuka: Jika Anda claustrophobia, tanyakan apakah rumah sakit menyediakan MRI terbuka yang lebih nyaman.

Selama prosedur, teknisi akan memantau Anda melalui interkom. Jadi, Anda bisa berkomunikasi jika merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Proses MRI, Persiapan, dan Cara Memahami Hasil Scannya

Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut

Setelah selesai, radiologis akan menganalisis gambar dan membuat laporan interpretasi hasil MRI. Hasil biasanya keluar dalam 1–3 hari.

Dokter Anda (ortopedi, neurolog, atau fisioterapis) akan menjelaskan temuan tersebut dan merekomendasikan langkah selanjutnya, seperti:

  • Terapi fisik untuk mengembalikan mobilitas sendi.
  • Operasi jika ditemukan kerusakan parah (misalnya, torn ACL yang tidak bisa sembuh dengan terapi).
  • Obat pereda nyeri atau antiradang.

Jangan sungkan untuk bertanya detail selama konsultasi dokter spesialis. Semakin Anda paham kondisi sendiri, semakin baik keputusan yang bisa diambil.

Keunggulan dan Keterbatasan MRI Sendi/Muskuloskeletal

Keunggulan

  • Tanpa radiasi, minim efek samping (kecuali reaksi ringan terhadap kontras).
  • Akurasi tinggi untuk diagnosis masalah jaringan lunak.
  • Dapat mendeteksi masalah sejak dini, seperti fraktur kecil yang tak terlihat di X-ray.

Keterbatasan

  • Biayanya relatif lebih mahal.
  • Tidak semua daerah memiliki fasilitas MRI, terutama di luar kota besar.
  • Prosedur MRI ini bisa cukup lama dan berisik, sehingga mungkin tidak nyaman untuk sebagian orang.

Ingin Cek Sendi dengan MRI dan Dapat Penanganan Langsung? Kami Bisa Bantu!

Pemeriksaan MRI pada bagian sendi dan muskuloskeletal memang cukup cukup penting, karena keluhan di bagian ini bisa sangat menganggu aktivitas Anda.

Tapi selain pemeriksaannya, pastikan juga untuk dapatkan penanganan yang terpercaya segera agar kondisi yang dikeluhkan bisa langsung segera ditanggulangi.

Kalau Anda ingin langsung maksimal dalam mengatasi keluhan di bagian persendian, jangan ragu untuk coba pemeriksaan di Malaysia hingga Singapura, karena fasilitas medisnya tergolong lebih canggih dan terkadang biayanya juga cukup terjangkau untuk paket tertentu, lho.

Soal hal ini, Health365 bisa bantu Anda karena kami telah banyak bekerjasama dengan berbagai rumah sakit dan medical center terkemuka di Malaysia hingga Singapura.

Dari booking appointment, konsultasi dengan dokter, sampai bantu akomodasinya, semua bisa kami bantu.

Tertarik buat coba? Info lebih lanjut, bisa langsung klik tombol di bawah ini!

Dr Ananda Vella

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.