Apakah kanker payudara keturunan? Sehingga jika ada keluarga yang mengidap kanker payudara maka keturunan di bawahnya juga berisiko terkena kanker payudara?
Banyak yang khawatir jika risiko kanker payudara ini bisa diturunkan melalui genetik, mengingat kanker payudara jadi salah satu penyakit yang banyak mengancam nyama, terutama pada perempuan.
Artikel ini akan bagikan informasi apakah kanker payudara bisa diturunkan berdasarkan keturunan atau tidak, bagaimana hal ini bisa diturunkan melalui genetik, hingga kiat untuk penanggulannya yang efektif.
Apakah Kanker Payudara Bisa Diturunkan ke Keturunan?
Kanker payudara bisa diturunkan ke keturunan, tetapi tidak semua kasus.
Ini adalah poin penting yang seringkali salah dipahami.
Mayoritas kasus kanker payudara (sekitar 85-90%) sebenarnya bersifat sporadis, yang berarti muncul tanpa adanya warisan genetik dari orang tua.
Kanker sporadis ini berkembang karena kombinasi faktor lingkungan, gaya hidup, dan perubahan genetik acak yang terjadi seiring waktu dalam sel tubuh.
Namun, sekitar 5-10% kasus kanker payudara memang memiliki komponen genetik atau herediter yang kuat.
Dalam kasus ini, risiko kanker diturunkan melalui mutasi pada gen tertentu yang diwariskan dari salah satu orang tua. Ini yang kita sebut kanker payudara dan faktor genetik.
Peran Genetik pada Kanker Payudara yang Menurun
Mutasi genetik turun-temurun umumnya diwarisi secara autosom dominan.
Artinya, jika salah satu orang tua membawa gen bermutasi, anak memiliki peluang 50% mewarisinya.
Dua gen yang paling terkenal dan sering dikaitkan dengan risiko kanker payudara herediter adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.
Jika seseorang mewarisi mutasi pada salah satu gen ini, risiko seumur hidup mereka untuk mengembangkan kanker payudara (dan kanker ovarium) meningkat secara signifikan.
Sebagai contoh, wanita dengan mutasi BRCA1 atau BRCA2 bisa memiliki risiko kanker payudara seumur hidup hingga 45-85%, jauh lebih tinggi dari populasi umum.
Selain BRCA1 dan BRCA2, ada juga gen lain yang, meskipun lebih jarang, juga dapat meningkatkan risiko, seperti TP53 (terkait dengan sindrom Li-Fraumeni), PTEN (terkait dengan sindrom Cowden), CDH1, ATM, CHEK2, dan PALB2.
Pemahaman tentang pola pewarisan kanker payudara ini menjadi krusial untuk mengidentifikasi individu dan keluarga yang berisiko tinggi.
Apakah Ada Kemungkinan Kanker Payudara Tidak Diturunkan ke Keturunan?
Tentu saja ada.
Seperti yang telah disebutkan, sebagian besar kasus kanker payudara (sekitar 90%) tidak disebabkan oleh faktor keturunan.
Ini adalah kabar baik bagi banyak orang yang memiliki kerabat penderita kanker payudara, namun tidak ada riwayat medis keluarga yang kuat terkait mutasi gen tertentu.
Kanker payudara yang tidak diturunkan ini seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko lain seperti:
- Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
- Gaya Hidup: Pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas.
- Paparan Hormon: Penggunaan terapi pengganti hormon, paparan estrogen yang lama.
- Riwayat Reproduksi: Tidak memiliki anak, melahirkan anak pertama di usia tua.
- Riwayat Paparan Radiasi: Terapi radiasi pada dada di masa lalu.
Memahami perbedaan ini sangat penting untuk tidak panik berlebihan, namun tetap waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan payudara Anda.
Golongan yang Berisiko Terkena Kanker Payudara dari Keturunan
Anda termasuk kelompok berisiko tinggi jika memiliki minimal satu kriteria berikut:
- Beberapa Anggota Keluarga Dekat yang Menderita Kanker Payudara: Terutama jika terjadi pada ibu, ayah, saudara kandung, atau anak.
- Kanker Payudara Didiagnosis pada Usia Muda: Jika ada anggota keluarga yang didiagnosis sebelum usia 50 tahun.
- Kanker Payudara Bilateral: Ada riwayat kanker pada kedua payudara pada individu yang sama dalam keluarga.
- Kanker Payudara pada Laki-laki: Ini adalah indikator kuat adanya faktor genetik yang diwariskan.
- Riwayat Kanker Ovarium, Pankreas, atau Prostat Agresif di Keluarga: Beberapa mutasi gen (terutama BRCA) juga meningkatkan risiko kanker-kanker ini.
- Anggota Keluarga yang Sudah Terbukti Memiliki Mutasi Genetik: Jika sudah ada yang menjalani tes genetik kanker payudara dan hasilnya positif untuk gen seperti BRCA1 atau BRCA2.
- Riwayat Beberapa Jenis Kanker Payudara yang Jarang: Seperti kanker payudara triple-negatif pada usia muda.
Jika Anda termasuk dalam golongan ini, sangat disarankan untuk mempertimbangkan konseling genetik dengan ahli onkologi atau konselor genetik.
Mereka dapat membantu menganalisis riwayat medis keluarga Anda secara lebih detail dan menentukan apakah tes genetik kanker payudara adalah langkah yang tepat bagi Anda.
Tips Deteksi dan Pencegahan Kanker Payudara Keturunan
Meskipun Anda mungkin memiliki predisposisi genetik, bukan berarti Anda pasti akan terkena kanker payudara.
Ada langkah-langkah proaktif yang bisa Anda ambil untuk deteksi dini dan bahkan mencegah kanker payudara keturunan atau setidaknya mengurangi risikonya:
1. Skrining Dini
- Mammografi: Umumnya direkomendasikan mulai usia 40 tahun, namun bagi Anda dengan riwayat keluarga kuat, mungkin perlu dimulai lebih awal atau dilakukan lebih sering.
- MRI Payudara: Sering direkomendasikan bersama mammografi untuk wanita berisiko tinggi karena kemampuannya mendeteksi lesi yang mungkin tidak terlihat pada mammografi.
- SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri): Lakukan secara teratur untuk mengenal bentuk dan konsistensi payudara Anda.
- SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis): Pemeriksaan oleh tenaga medis secara berkala.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pencitraan lebih lanjut seperti PET/CT scan jika ada indikasi lebih lanjut.
Untuk tahu bagaimana cara mendeteksi kanker payudara lebih lengkap, bisa cek di sini: 7 Cara Mendeteksi Kanker Payudara untuk Tindakan Preventif.
2. Gaya Hidup Sehat
Menjaga gaya hidup sehat dengan mempertahankan berat badan ideal melalui kombinasi pola makan yang seimbang, kaya serat, buah-buahan, dan sayuran segar, bisa mencegah risiko terkena kanker payudara.
Selain itu, penting untuk rutin berolahraga agar tubuh tetap bugar, serta membatasi konsumsi alkohol dan menghindari kebiasaan merokok.
Semua kebiasaan ini secara kolektif berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan dan dapat membantu mengurangi risiko kanker.
Untuk lihat cara mencegah risiko terkena kanker payudara, bisa cek selengkapnya di sini: Ini 10 Cara Mencegah Kanker Payudara Paling Penting Dilakukan.
3. Konseling dan Tes Genetik
Jika Anda berisiko tinggi, berkonsultasi dengan konselor genetik dapat membantu Anda memahami risiko spesifik Anda dan apakah tes genetik diperlukan.
Ini sangat penting untuk memahami risiko untuk jenis kanker payudara tertentu seperti kanker payudara lobular atau kanker payudara duktal, dan apakah Anda memiliki marker seperti reseptor estrogen (ER), reseptor progesteron (PR), atau HER2 positif.
4. Pilihan Pencegahan Medis (untuk Risiko Sangat Tinggi)
Bagi individu dengan mutasi genetik yang terkonfirmasi dan risiko sangat tinggi, dokter mungkin merekomendasikan opsi seperti mastektomi profilaksis (pengangkatan payudara sebelum kanker muncul) atau penggunaan obat kemoprevensi.
Ingin Lakukan Skrining hingga Konsultasi seputar Kanker Payudara? Kami Bisa Bantu Anda!
Bagi banyak pasien di Indonesia, Malaysia dan Singapura masih jadi pilihan favorit untuk yang ingin lakukan skrining hingga penanganan kanker, termasuk kanker payudara.
Jika Anda ingin pergi ke sana untuk skrining dan konsultasi seputar kanker payudara, kami bisa bantu Anda bantu jadwalkan appointment, hubungkan dengan dokter spesialisnya, sampai bantu akomodasinya selama di sana.
Hal ini karena Health365, yang merupakan bagian dari 365Asia, bekerjasama dengan rumah sakit dan medical center ternama di Malaysia hingga Singapura.
Untuk info lebih lanjut seputar skrining hingga konsultasi dengan dokter spesialis kanker terpercayanya, Anda bisa langsung hubungi tim 365Care dari 365Asia dengan klik tombol di bawah ini!
Referensi:
Durham, D. D., Abraham, L. A., Roberts, M. C., Khan, C. P., Smith, R. A., Kerlikowske, K., & Miglioretti, D. L. (2022). Breast cancer incidence among women with a family history of breast cancer by relative’s age at diagnosis. Cancer, 128(24), 4232–4240. https://doi.org/10.1002/cncr.34365
Liu, L., Hao, X., Song, Z., Zhi, X., Zhang, S., & Zhang, J. (2021). Correlation between family history and characteristics of breast cancer. Scientific reports, 11(1), 6360. https://doi.org/10.1038/s41598-021-85899-8
Tran, T. X. M., Kim, S., Song, H., & Park, B. (2022). Family history of breast cancer, mammographic breast density and breast cancer risk: Findings from a cohort study of Korean women. Breast, 65, 180–186. https://doi.org/10.1016/j.breast.2022.08.008
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.