fbpx
7 Cara Mendeteksi Kanker Payudara untuk Tindakan Preventif

7 Cara Mendeteksi Kanker Payudara untuk Tindakan Preventif

7 Cara Mendeteksi Kanker Payudara untuk Tindakan Preventif
Dr Kenneth Lee

Sebagai satu penyakit yang sangat ditakutkan bagi para perempuan, kanker payudara memerlukan deteksi dini agar penanganannya bisa lebih cepat dilakukan, salah satunya dengan paham cara mendeteksi kanker payudara.

Deteksi dini adalah kunci utama meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan. Semakin awal ditemukan, semakin besar kemungkinan pengobatan berhasil dengan baik.

Artikel ini akan bahas bagaimana cara mendeteksi kanker payudara dengan tepat hingga gejala-gejala yang bisa diperhatikannya.

Cara Mendeteksi Kanker Payudara

Ini beberapa cara mendeteksi kanker payudara yang bisa dipraktikkan:

1. SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

SADARI adalah langkah pertama dan paling mudah yang bisa Anda lakukan secara rutin di rumah.

Pemeriksaan yang dilakukan sendiri ini bertujuan untuk mengenali bentuk dan tekstur normal payudara Anda sendiri, sehingga Anda lebih peka jika ada perubahan.

Lakukan setiap bulan, sekitar 7-10 hari setelah hari pertama haid (saat payudara tidak terlalu kencang atau nyeri).

Jika sudah menopause, pilih tanggal yang sama setiap bulan.

Caranya:

  • Berdiri di depan cermin: Perhatikan ukuran, bentuk, dan warna payudara. Angkat tangan, lihat apakah ada perubahan kulit atau puting.
  • Angkat satu tangan: Gunakan ujung jari (bukan ujung kuku) tangan yang lain untuk meraba payudara dengan gerakan memutar, mulai dari pinggir luar (ketiak) hingga ke puting, dan sebaliknya. Pastikan meraba seluruh bagian, termasuk area dekat ketiak dan tulang selangka.
  • Peras puting: Perhatikan apakah ada cairan yang keluar.
  • Ulangi dalam posisi berbaring: Payudara akan rata dan lebih mudah diraba.

Meskipun SADARI penting, ingatlah bahwa ini hanyalah pemeriksaan awal.

Jika Anda menemukan sesuatu yang mencurigakan, jangan panik, tetapi segera periksakan ke dokter.

2. SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis)

SADANIS merupakan pemeriksaan fisik payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih, seperti dokter umum, dokter kandungan, perawat, atau bidan.

Mereka memiliki keahlian untuk meraba lebih teliti dan membedakan benjolan yang mencurigakan dari kelenjar normal atau kista. Biasanya dilakukan setahun sekali, atau lebih sering jika ada faktor risiko.

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, memeriksa payudara dan ketiak, serta melihat ada tidaknya gejala yang telah disebutkan sebelumnya.

SADANIS seringkali menjadi pintu gerbang menuju pemeriksaan lanjutan jika ditemukan kelainan.

Kombinasi SADARI dan SADANIS sangat efektif untuk deteksi dini.

3. Mammografi

Ini adalah pemeriksaan skrining kanker payudara yang paling utama, terutama untuk perempuan usia 40 tahun ke atas.

Mammografi atau mammogram menggunakan sinar-X dosis rendah untuk mengambil gambar jaringan payudara dari beberapa sudut.

Alat ini dapat mendeteksi benjolan payudara yang sangat kecil, bahkan sebelum bisa diraba, termasuk kalsifikasi mikro (deposit kalsium kecil yang bisa menjadi tanda awal kanker).

Prosedurnya melibatkan penekanan payudara di antara dua plat untuk mendapatkan gambar yang jelas.

Meski mungkin sedikit tidak nyaman, manfaatnya sangat besar.

Rekomendasi frekuensi mammografi bervariasi, tetapi umumnya setiap 1-2 tahun untuk perempuan dengan risiko rata-rata di atas 40 tahun.

Diskusikan jadwal yang tepat dengan dokter Anda berdasarkan riwayat pribadi dan keluarga.

Kalau Anda butuh penanganan mammografi yang terpercaya, Health365 punya paket mammografi dari mitra rumah sakit/medical center dengan kualitas terbaik di sini.

4. USG Payudara (Ultrasonografi)

USG payudara menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jaringan payudara.

Prosedur ini berguna untuk membedakan apakah suatu benjolan payudara bersifat padat (solid) atau berisi cairan (kista).

USG payudara biasanya direkomendasikan sebagai tambahan setelah mammografi, terutama untuk perempuan dengan payudara padat (banyak jaringan kelenjar) di mana mammografi mungkin kurang jelas, atau untuk perempuan yang lebih muda.

Prosedurnya tidak menyakitkan dan tidak menggunakan radiasi.

Dokter juga sering menggunakan USG payudara untuk memandu tindakan seperti biopsi.

5. Biopsi

Jika ditemukan kelainan yang mencurigakan melalui SADARI, SADANIS, mammografi, atau USG, langkah berikutnya yang menentukan adalah biopsi.

Prosedur ini merupakan pengambilan sampel kecil jaringan dari area yang dicurigai untuk diperiksa di bawah mikroskop oleh dokter patologi.

Hanya biopsi yang dapat memberikan diagnosis pasti apakah suatu benjolan payudara itu kanker atau bukan.

Ada beberapa jenis biopsi, mulai dari yang menggunakan jarum halus (FNAB), jarum inti (Core Biopsy), hingga pembedahan kecil (Surgical Biopsy), tergantung pada ukuran dan lokasi benjolan.

Meski kata “biopsi” mungkin menakutkan, prosedur ini umumnya dilakukan dengan anestesi lokal dan relatif cepat.

Hasil biopsi adalah kunci untuk menentukan rencana pengobatan selanjutnya.

Ini adalah langkah krusial dalam konfirmasi cara mendeteksi kanker payudara.

6. MRI Payudara (Pencitraan Resonansi Magnetik)

MRI payudara menggunakan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail payudara.

MRI biasanya tidak digunakan sebagai alat skrining kanker rutin karena biayanya yang tinggi dan ada potensi false positive yang lebih tinggi (menunjukkan kelainan padahal tidak).

Namun, MRI sangat sensitif dan sering digunakan pada situasi khusus, seperti:

  • Pada perempuan dengan risiko kanker payudara sangat tinggi (misalnya, mutasi gen BRCA).
  • Untuk menilai sejauh mana kanker setelah diagnosis.
  • Menilai respon terhadap kemoterapi sebelum operasi.
  • Memeriksa payudara dengan implan silikon.
  • Ketika hasil mammografi atau USG tidak meyakinkan. MRI merupakan alat pelengkap yang powerful dalam cara mendeteksi kanker payudara pada kasus-kasus spesifik.

Health365 dengan mitra rumah sakit/medical center-nya juga hadirkan paket MRI yang bisa Anda coba pertimbangkan untuk deteksi risiko kanker payudara.

7. PET/CT Scan

Prosedur ini menggabungkan teknologi PET (Positron Emission Tomography) yang menunjukkan aktivitas metabolik sel dengan CT Scan yang memberikan gambaran anatomi rinci.

PET/CT scan payudara biasanya tidak digunakan untuk deteksi dini atau skrining kanker payudara. Pemeriksaan ini lebih berperan setelah diagnosis kanker ditegakkan untuk:

Mengetahui apakah kanker telah menyebar (metastasis) ke organ lain seperti tulang, hati, atau paru-paru.

Menilai respon kanker terhadap pengobatan.

Mendeteksi kekambuhan kanker.

Prosedur ini melibatkan penyuntikan zat radioaktif gula (tracer) yang diserap lebih banyak oleh sel kanker yang aktif.

Untuk Anda yang tertarik coba PET/CT scan, ini paket PET/CT scan terbaik dari mitra Health365 yang bisa Anda pertimbangkan.

Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

Selain mengetahui cara mendeteksi kanker payudara melalui berbagai pemeriksaan, penting juga untuk mengenali gejala kanker payudara yang mungkin muncul.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami salah satu gejala berikut:

  • Benjolan baru atau penebalan pada payudara atau ketiak yang terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya.
  • Perubahan ukuran, bentuk, atau warna payudara.
  • Cekungan, kerutan, atau iritasi pada kulit payudara, menyerupai kulit jeruk.
  • Puting tertarik ke dalam (retraksi puting), atau nyeri pada puting.
  • Keluarnya cairan tidak normal dari puting, terutama jika cairan tersebut jernih atau berdarah.
  • Kemerahan atau pengelupasan kulit di sekitar puting atau payudara.
  • Nyeri payudara yang persisten dan tidak berhubungan dengan siklus menstruasi.

Meskipun gejala-gejala ini tidak selalu berarti kanker, penting untuk segera memeriksakannya agar Anda bisa mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Ingin Lakukan Skrining Kanker Payudara yang Paling Akurat? Health365 Bisa Bantu Pilihkan yang Paling Tepat!

Untuk pasien dari Indonesia yang merasa butuh penanganan medis yang dirasa tak bisa didapat di Indonesia, salah satunya untuk penanganan kanker payudara, Health365 bisa bantu Anda dapatkan yang pasti terpercaya di seantero Asia.

Health365 bekerjasama dengan berbagai rumah sakit dan medical center terkemuka di Malaysia hingga Singapura, sehingga bisa bantu jadwalkan appointment, hubungkan dengan dokter spesialis, sampai bantu akomodasinya selama di sana.

Butuh info lebih lanjut? Tertarik untuk coba? Bisa langsung hubungi tim 365Care dari Health365 dengan klik tombol di bawah ini!

Referensi:

  • Hadebe, B., Harry, L., Ebrahim, T., Pillay, V., & Vorster, M. (2023). The Role of PET/CT in Breast Cancer. Diagnostics, 13(4), 597. https://doi.org/10.3390/diagnostics13040597
  • Iacob, R., Iacob, E. R., Stoicescu, E. R., Ghenciu, D. M., Cocolea, D. M., Constantinescu, A., Ghenciu, L. A., & Manolescu, D. L. (2024). Evaluating the Role of Breast Ultrasound in Early Detection of Breast Cancer in Low- and Middle-Income Countries: A Comprehensive Narrative Review. Bioengineering, 11(3), 262. https://doi.org/10.3390/bioengineering11030262
  • Icanervilia, A. V., Choridah, L., Van Asselt, A. D. I., Vervoort, J. P. M., Postma, M. J., Rengganis, A. A., & Kardinah, K. (2023). Early Detection of Breast Cancer in Indonesia: Barriers Identified in a Qualitative Study. Asian Pacific journal of cancer prevention : APJCP, 24(8), 2749–2755. https://doi.org/10.31557/APJCP.2023.24.8.2749
  • Roth, M. Y., Elmore, J. G., Yi-Frazier, J. P., Reisch, L. M., Oster, N. V., & Miglioretti, D. L. (2011). Self-detection remains a key method of breast cancer detection for U.S. women. Journal of women’s health (2002), 20(8), 1135–1139. https://doi.org/10.1089/jwh.2010.2493
  • Soekersi, H., Azhar, Y., & Akbari, K. S. (2022). Role Of Mammography In Breast Cancer Screening: A Literature Review. Journal Of The Indonesian Medical Association, 72(3), 144 – 150. https://doi.org/10.47830/jinma-vol.72.3-2022-627
  • Washington, I., Palm, R. F., White, J., Rosenberg, S. A., & Ataya, D. (2024). The Role of MRI in Breast Cancer and Breast Conservation Therapy. Cancers, 16(11), 2122. https://doi.org/10.3390/cancers16112122
Eye Health

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.