fbpx
Diagnosis Medis Kebugaran & Pencegahan Layanan Cek Kesehatan Radiologi & Pencitraan Skrining

Apa Itu PET Scan dan Fungsinya Mendiagnosis Kanker

apa itu pet scan

Apa itu PET Scan?

PET Scan atau Positron Emission Tomography adalah sebuah teknik pencitraan medis yang digunakan untuk mengamati metabolisme dalam tubuh. 

Hasil pencitraan bisa membantu dokter dalam mencari tahu seberapa baik fungsional bagian tubuh tertentu dan menentukan area pada tubuh yang dinilai tidak normal.

Berbeda dengan MRI atau CT Scan yang fokus pada struktur anatomis, PET Scan membantu dalam memahami bagaimana organ dan jaringan dalam tubuh berfungsi pada level molekuler.

Awalnya, teknologi ini lebih banyak digunakan dalam penelitian neurologi dan kardiologi. Namun, dengan kemajuan teknologi dan penelitian, PET Scan kini digunakan secara luas dalam berbagai bidang medis, termasuk onkologi, neurologi, dan banyak lagi.

Perbedaan PET Scan dengan CT Scan dan MRI

Metode PET Scan berbeda dari CT Scan dan MRI, terutama dalam fokus pencitraan dan teknologi yang digunakan. 

PET Scan berfokus pada pencitraan fungsional terkait evaluasi aktivitas sel atau jaringan menggunakan zat pelacak radioaktif. Ini memungkinkan dokter untuk melihat bagaimana kinerja organ atau jaringan pada tingkatan metabolik.

Sedangkan CT Scan dan MRI mengutamakan pencitraan struktural terkait menghasilkan gambaran anatomi tubuh secara mendetail. 

CT Scan menggunakan sinar-X dan komputer untuk membuat gambar bagian tubuh, sedangkan MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar. 

Keduanya lebih kuat dalam menampilkan struktur anatomi, tetapi kurang informatif terkait fungsional atau aktivitas sel dan jaringan.

Meski begitu, penggunaan PET Scan sering dipadukan dengan CT Scan dengan sebutan PET-CT Scan. Sama halnya, bisa dipadukan juga dengan MRI dengan sebutan PET-MRI Scan. Tujuannya adalah demi mendapatkan hasil pencitraan yang lebih mendetail. 

Teknologi PET Scan pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1950-an dan telah mengalami banyak peningkatan sejak itu. 

Apa keunggulan PET Scan?

Berikut ini beberapa keunggulan PET Scan dibandingkan teknologi pencitraan diagnostik lainnya, yaitu:

  • Kemampuan mendeteksi sistem metabolik
    Berbeda dari CT Scan atau MRI yang fokus pada struktur, PET Scan bisa menilai aktivitas metabolik sel dan jaringan. Ini memungkinkan skrining atau deteksi dini untuk berbagai kondisi medis.
  • Tingkat keakuratan yang tinggi
    Ketika digabungkan dengan metode pencitraan lain, seperti CT atau MRI, keakuratan diagnostiknya menjadi sangat tinggi, memungkinkan diagnosis dan perencanaan pengobatan yang lebih tepat.
  • Fleksibilitas pada berbagai bidang medis
    Bisa digunakan dalam berbagai bidang medis, seperti onkologi, kardiologi, dan neurologi, menjadikannya alat diagnostik yang sangat fleksibel.
  • Pemantauan efektif
    Teknologi ini memungkinkan pemantauan cepat dan akurat terhadap efektivitas suatu pengobatan, khususnya dalam kasus kanker.
  • Sensitivitas tinggi dalam menentukan staging sel kanker
    Mampu mendeteksi sel-sel yang memiliki metabolisme tinggi, seperti sel kanker, sekaligus memberikan gambaran sejauh mana penyebaran kanker dan menemukan metastasis.
  • Minim invasif dan aman
    Meskipun menggunakan material radioaktif, namun berdosis rendah.

Bagaimana peran PET Scan untuk pemeriksaan kanker?

PET Scan memiliki peran penting dalam langkah diagnosis dan strategi pengobatan kanker karena alat ini mampu memberikan informasi yang sangat mendetail mengenai aktivitas seluler dalam tubuh. 

Berikut beberapa peran PET Scan dalam konteks skrining kanker.

1. Deteksi kanker sejak dini

Karena sel kanker memiliki metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan sel normal, mereka akan menarik lebih banyak zat pelacak radioaktif. Ini memungkinkan deteksi dini bahkan sebelum tanda-tanda lain muncul pada metode pencitraan lain, seperti CT Scan atau MRI.

2. Staging dan lokalisasi

Membantu dalam menentukan sejauh mana penyebaran kanker, yang dikenal sebagai staging. Informasi ini penting untuk merencanakan strategi pengobatan yang paling efektif.

3. Evaluasi respons pengobatan

Dengan memantau perubahan dalam aktivitas metabolik sel kanker sebelum, selama, dan setelah pengobatan, dokter dapat mengevaluasi sejauh mana efektivitas terapi yang sedang dijalani. 

Langka ini bisa membantu dalam mengubah atau menyesuaikan strategi pengobatan sesuai reaksi tubuh pasien jika diperlukan.

4. Deteksi kanker yang kambuh

Berguna dalam mendeteksi kekambuhan atau penyebaran kembali sel-sel kanker setelah menjalani perawatan. Hal ini memungkinkan intervensi yang lebih cepat.

5. Pemilihan terapi yang tepat

Dalam beberapa kasus, bisa juga digunakan untuk memilih terapi yang paling tepat untuk pasien, terutama dalam konteks terapi target atau terapi genetik.

6. Penilaian efek samping

Dalam beberapa situasi, bisa digunakan untuk memantau efek samping dari pengobatan juga, seperti dampak terhadap organ atau jaringan sehat.

PET Scan mampu memberikan informasi yang sangat berharga, tidak hanya membantu dalam mendiagnosis kanker sejak awal, tetapi dalam hal perencanaan dan mengevaluasi pengobatannya juga.

Apa saja jenis kanker yang bisa dideteksi PET Scan?

Penggunaan PET Scan secara mandiri dinilai belum bisa mendeteksi jenis kanker tertentu. Selain itu, ada risiko kondisi-kondisi nonkanker terlihat seperti kanker.

Untuk itu, penggabungannya CT Scan dan MRI menjadi solusi tepat yang dinilai mampu memberikan hasil pencitraan keberadaan sel-sel tumor yang akurat.

PET-CT dan PET-MRI mampu menemukan adanya tanda-tanda beberapa penyakit kanker ini.

  • Kanker kolorektal
  • Kanker otak
  • Kanker paru-paru
  • Kanker esofagus
  • Kanker payudara
  • Kanker serviks
  • Kanker prostat
  • Kanker pankreas
  • Kanker tiroid
  • Kanker kulit
  • Kanker kelenjar getah bening (limfoma)
  • Kanker pada area kepala dan leher secara umum

Bagaimana cara kerja PET Scan?

Sel-sel yang aktif, seperti sel kanker atau area otak yang aktif, cenderung mengonsumsi zat glukosa lebih banyak dibandingkan dengan sel normal atau area yang kurang aktif.

Secara alami, zat glukosa akan menyebar ke seluruh sistem tubuh dan akan terakumulasi pada area yang memiliki aktivitas metabolik yang tinggi. Zat glukosa inilah yang menjadi salah satu biomarker di dalam proses pemindaiannya.

Dengan mendeteksi emisi dari biomarker ini, PET Scan bisa memberikan gambaran yang sangat mendetail terkait bagian tubuh yang menunjukkan aktivitas yang tidak normal atau berbeda.

Dengan demikian memungkinkan dokter untuk menentukan diagnosis yang lebih tepat atau mengevaluasi tingkat efektivitas suatu pengobatan.

Persiapan PET Scan

Persiapan untuk PET Scan bisa berbeda-beda tergantung pada jenis pemeriksaan dan kebijakan rumah sakit, tetapi berikut adalah beberapa langkah umum yang biasanya diikuti:

1. Puasa

Terutama yang digunakan untuk mendeteksi kanker, pasien mungkin diminta berpuasa selama 4-6 jam sebelum menjalani prosedur. Hanya minum air putih yang diizinkan selama periode puasa.

2. Hindari aktivitas fisik yang intens

Pasien biasanya disarankan untuk menghindari olahraga atau aktivitas fisik yang intens selama 1-2 hari sebelum menjalani pemeriksaan untuk memastikan tidak ada faktor lain yang memengaruhi metabolisme tubuh.

3. Informasi medis

Pastikan untuk memberikan informasi lengkap mengenai riwayat medis, termasuk obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Ini penting karena beberapa kondisi atau obat bisa berdampak kepada hasil pencitraan.

4. Konsultasi dengan dokter

Sebelum prosedur, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk membahas apakah kamu memerlukan persiapan khusus, terutama jika kamu memiliki kondisi medis tertentu atau alergi terhadap yodium atau bahan kontras lainnya.

5. Pakaian

Gunakan pakaian yang nyaman dan mudah dilepas karena kamu akan diminta untuk mengenakan gaun rumah sakit selama pemeriksaan.

6. Tanggalkan semua barang berbahan logam

Hindari membawa atau mengenakan benda berbahan logam, seperti perhiasan, karena bisa mengganggu proses pencitraan.

Bagaimana prosedur PET Scan dilakukan?

Dalam penerapannya, pasien yang akan menjalani pemindaian PET Scan perlu melalui beberapa langkah berikut.

  • Sebelum memulai prosedur, pasien akan menerima suntikan zat biomarker melalui pembuluh vena, umumnya dalam hal ini adalah zat glukosa yang diberi label radioaktif.
  • Setelah suntikan, pasien diminta menunggu sekitar 30 menit hingga satu jam agar zat pelacak menyebar ke seluruh tubuh.
  • Pasien akan berbaring di meja pemindaian dan meja ini akan bergerak otomatis masuk ke dalam mesin pemindaian. Mesin ini kemudian akan mendeteksi emisi positron dari zat pelacak.
  • Detektor dalam mesin mengambil data dari emisi positron dan mengubahnya menjadi pencitraan dua atau tiga dimensi.
  • Gambar yang dihasilkan pada layar akan menunjukkan area-area pada tubuh di mana zat pelacak terkumpul, memberikan informasi tentang aktivitas metabolik dalam sel dan jaringan.

Proses ini membantu dokter memahami fungsi organ dan jaringan dalam tubuh pada level molekuler, memungkinkan diagnosis dan perencanaan pengobatan yang lebih akurat.

Apa risiko efek samping PET Scan?

Ada beberapa risiko efek samping yang mungkin kamu akan alami setelah menjalani pemindaian PET Scan. 

Oleh karena itu, kamu disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut untuk meminimalkan dampak dari risiko tersebut kepada diri sendiri dan orang lain.

  • Untuk membantu menghilangkan zat biomarker radioaktif dari tubuh, disarankan untuk minum banyak air putih selama 24-48 jam setelah pemeriksaan.
  • Meski dosis radiasinya relatif rendah dan terbilang aman, lebih baik untuk menghindari kontak dekat dengan wanita hamil atau bayi selama beberapa waktu.
  • Biasanya, hasil pemeriksaan sudah siap dalam beberapa hari dan perlu dibahas bersama dokter untuk mendiskusikan langkah perawatan atau diagnosis selanjutnya.

Apakah biaya PET Scan ditanggung BPJS Kesehatan?

Ya, BPJS Kesehatan bisa menanggung biaya PET Scan dengan ketentuan khusus.

Serupa dengan penggunaan alat diagnostik lainnya, BPJS bisa menanggungnya jika prosedur ini ditujukan untuk keperluan diagnostik. Selain itu, pasien perlu mengikuti sistem rujukan dari tiap Faskes yang ditunjuk.

Temukan berbagai istilah terkait penyakit kanker lainnya agar kamu terhindar dari kesalahpahaman saat sedang berkonsultasi dengan dokter di Health365.

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.