fbpx
Diabetes Tes Laboratorium

Tujuan dan Jenis Cek Gula Darah, Pahami Urgensinya

cek gula darah

Sepenting apakah melakukan cek gula darah?

Cek gula darah adalah kunci untuk mendeteksi dan mengelola diabetes. Glukosa adalah sumber energi utama tubuh, dan insulin adalah hormon yang membantu memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Lalu kenapa penting untuk mendeteksi dan mengelola kondisi gula darah?

  • Tidak seimbangnya kadar glukosa dalam darah bisa menjadi tanda kondisi medis serius. Kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia) dapat menandakan penyakit gula darah atau diabetes. Diabetes dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang yang serius.
  • Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat memicu penyakit kardiovaskular, merusak pembuluh darah, serta gangguan ginjal, kaki, dan mata​​.

Berapa tingkat gula darah normal?

Pada umumnya, kadar gula darah puasa yang lebih rendah dari 100 mg/dL (5.6 mmol/L) dianggap sehat. Kadar gula darah puasa adalah tes darah yang diambil setelah kamu tidak makan (puasa) semalaman.

Kadar gula darah acak sebesar 200 mg/dL (11.1 mmol/L) atau lebih tinggi dapat menunjukkan diabetes. Kadar gula darah acak adalah tes darah yang dilakukan kapan saja tanpa berpuasa dan tanpa mempertimbangkan kapan kamu terakhir kali makan.

Apa syarat untuk bisa melakukan cek gula darah?

Secara umum, seseorang akan diminta untuk berpuasa selama beberapa waktu sebelum menjalani cek gula darah, misalnya pada Tes Glukosa Darah Puasa. Namun sebagian jenis tes lainnya tidak butuh puasa, misalnya Tes Gula Darah Sewaktu (GDS).

Jenis-jenis tes gula darah

Ada lima jenis tes untuk tujuan cek gula darah yang mana masing-masing memiliki prosedur, tujuan, dan kategori hasil tes. Mari kita telaah jenis-jenis tes untuk cek gula darah berikut ini.

1. Tes Glukosa Darah Puasa atau FPG (Fasting Plasma Glucose)

  • Untuk siapa : Tes Glukosa Darah Puasa atau FPG cocok untuk individu yang sedang skrining untuk diabetes atau prediabetes.
  • Definisi dan tujuan : Tes ini mengukur kadar gula darah setelah puasa semalaman. Tujuannya adalah untuk skrining dan diagnosis awal diabetes.
  • Prosedur : Pasien harus puasa selama 8 jam sebelum pengambilan sampel darah.
  • Kategori kadar gula darah :
    • Normal: Kurang dari 100 mg/dL
    • Prediabetes: 100-125 mg/dL
    • Diabetes: 126 mg/dL atau lebih
  • Catatan khusus : Tes ini sering diulang untuk mengonfirmasi hasil diagnosis.

2. Tes Toleransi Glukosa Oral atau OGTT (Oral Glucose Tolerance Test)

  • Untuk siapa : Tes Toleransi Glukosa Oral atau OGTT berguna untuk individu yang membutuhkan diagnosis lebih rinci, termasuk diabetes gestasional.
  • Definisi dan tujuan : Mengukur respons tubuh terhadap glukosa. Digunakan untuk diagnosis diabetes dan prediabetes.
  • Prosedur : Setelah puasa, pasien minum larutan glukosa, dan kadar gula darah diukur dua jam kemudian.
  • Kategori kadar gula darah :
    • Normal: Kurang dari 140 mg/dL
    • Prediabetes: 140-199 mg/dL
    • Diabetes: 200 mg/dL atau lebih
  • Catatan khusus : Tes ini lebih kompleks dan membutuhkan waktu lebih lama.

3. Tes Hemoglobin A1C (HbA1C)

  • Untuk siapa : Tes Hemoglobin A1C (HbA1C) dinilai ideal untuk pemantauan jangka panjang pada pasien diabetes.
  • Definisi dan tujuan : Mengukur rata-rata kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Tujuannya adalah untuk pemantauan diabetes.
  • Prosedur : Pengambilan sampel darah, tanpa memerlukan puasa.
  • Kategori kadar gula darah :
    • Normal: Di bawah 5.7%
    • Prediabetes: 5.7% – 6.4%
    • Diabetes: 6.5% atau lebih
  • Catatan khusus : Memberikan gambaran umum kontrol gula darah dalam jangka waktu yang lebih panjang.

4. Tes Gula Darah Sewaktu atau GDS (Glucose Diabetes Sewaktu)

  • Untuk siapa : Tes Gula Darah Sewaktu atau GDS cocok untuk pemeriksaan cepat dan kasual pada individu dengan atau tanpa diabetes.
  • Definisi dan tujuan : Mengukur kadar gula darah pada waktu pengambilan sampel, tanpa memerlukan persiapan puasa.
  • Prosedur : Tes dapat dilakukan kapan saja.
  • Kategori kadar gula darah :
    • Normal: Kurang dari 140 mg/dL
    • Prediabetes: 140-199 mg/dL
    • Diabetes: 200 mg/dL atau lebih
  • Catatan khusus : Bermanfaat untuk pemantauan cepat dan penyesuaian pengobatan.

5. Postprandial Blood Glucose Test

  • Untuk siapa : Postprandial Blood Glucose Test dinilai penting untuk pasien diabetes yang perlu memantau efek makanan terhadap kadar gula darah.
  • Definisi dan tujuan : Mengukur kadar gula darah dua jam setelah makan. Tujuannya adalah untuk menilai pengaruh makanan terhadap kadar gula darah.
  • Prosedur : Tes dilakukan dua jam setelah makan.
  • Kategori kadar gula darah :
    • Normal: Kurang dari 140 mg/dL
    • Prediabetes: 140-199 mg/dL
    • Diabetes: 200 mg/dL atau lebih
  • Catatan khusus : Memberikan insight tentang bagaimana tubuh mengatur gula darah setelah makan.

Interpretasi hasil cek gula darah

Menginterpretasi hasil cek gula darah sangat penting untuk memahami kondisi kesehatanmu, terutama dalam konteks normal, prediabetes, dan diabetes.

  • Deteksi dini : Mengidentifikasi prediabetes memberi kesempatan untuk intervensi dini guna mencegah berkembangnya diabetes.
  • Manajemen diabetes : Untuk mereka yang telah terdiagnosis dengan diabetes, memantau kadar gula darah adalah kunci untuk manajemen penyakit dan pencegahan komplikasi. Gejala diabetes pada pria dan gejala diabetes pada wanita mungkin berbeda, namun langkah pengelolaan bisa serupa dan sama pentingnya.
  • Pengaturan gaya hidup : Baik untuk prediabetes maupun diabetes, perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga teratur, dan penurunan berat badan (jika diperlukan) sangat penting.

Interpretasi hasil tes harus dilakukan oleh profesional kesehatan yang dapat memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan individu.

Jika ada perubahan yang signifikan atau hasil tes yang menunjukkan prediabetes atau diabetes, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan nasihat dan rencana pengobatan yang tepat.

Lakukan pemeriksaan diabetes sejak dini

Health365 merekomendasikan pentingnya inisiatif menjalani pemeriksaan diabetes sejak dini. Kamu bisa dapatkan paket skrining atau pemeriksaan kesehatan umum terlengkap khusus untuk pria dan wanita.

Tidak cuma skrining kesehatan umum, kamu juga bisa mendapatkan fasilitas skrining kanker lambung dengan GASTROClear™. Awali hidup sehatmu dari sekarang.

Bagaimana cara melakukan cek gula darah sendiri?

Kamu bisa melakukan cek gula darah sendiri di rumah menggunakan dua pilihan alat, yaitu Glucose Meter dan Continuous Glucose Monitoring (CGM). 

Kedua alat ini memiliki tujuan yang sama, yaitu pemantauan kadar glukosa darah, tetapi dengan metode dan kemudahan yang berbeda. 

  • Glucose Meter lebih cocok untuk pengukuran sporadis.
  • Continuous Glucose Monitoring (CGM) memberikan pemantauan terus-menerus yang mana bisa bermanfaat bagi orang dengan diabetes yang memerlukan pengawasan kadar gula darah secara ketat.

Mari kita cari tahu bagaimana cara kerja kedua alat tersebut.

Glucose Meter

  • Cara kerja : Alat ini digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah pada satu waktu tertentu. Kamu menggunakan lancet untuk menusuk ujung jari guna mendapatkan setetes darah, lalu darahmu itu ditempelkan pada test strip. Test strip ini dimasukkan ke dalam glucose meter yang akan menampilkan kadar glukosa pada saat itu.
  • Penggunaan : Umumnya digunakan secara manual dan sesuai kebutuhan, seperti sebelum dan sesudah makan atau pada waktu-waktu tertentu setiap hari.

Continuous Glucose Monitoring (CGM)

  • Cara kerja : Continuous Glucose Monitoring (CGM) adalah suatu alat dengan sistem yang terdiri atas sensor yang ditempelkan pada kulit. Sensor ini terus-menerus memantau kadar glukosa di cairan interstisial (cairan antarsel) dan mengirimkan data ke alat penerima atau ponselmu.
  • Penggunaan : Memberikan pemantauan glukosa 24/7, menunjukkan tren kadar gula darah sepanjang hari dan malam, dan dapat memberi peringatan bila kadar glukosa terlalu tinggi atau rendah.

Bagaimana cara melakukan cek gula darah tanpa alat?

Untuk mendapatkan hasil kadar gula darah yang akurat, kamu tidak bisa melakukannya tanpa bantuan alat cek darah. Seminimal mungkin, kamu bisa menggunakan Glucose Meter atau Continuous Glucose Monitoring (CGM).

Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang mungkin bisa membantumu mengenali apakah kadar gula darahmu berada dalam kisaran yang normal atau tidak. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kamu perhatikan.

  • Perubahan berat badan – Penurunan atau peningkatan berat badan yang tidak dijelaskan bisa menjadi tanda kadar gula darah yang tidak stabil.
  • Rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil – Ini adalah tanda klasik diabetes. Jika kamu merasa sangat haus dan sering buang air kecil, ini bisa jadi karena tubuhmu mencoba menghilangkan kelebihan gula melalui urine.
  • Sering merasa kelelahan – Merasa lelah atau kekurangan energi secara terus-menerus bisa menjadi tanda bahwa tubuhmu tidak mengelola gula darah dengan baik.
  • Penglihatan kabur – Fluktuasi kadar gula darah yang signifikan dapat memengaruhi penglihatan.
  • Luka yang lambat sembuh – Kadar gula darah tinggi dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.
  • Kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki – Ini bisa menjadi tanda neuropati diabetik, yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi.

Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kadar gula darahmu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Bolehkah cek gula darah dilakukan setiap hari?

Ya, melakukan pemeriksaan gula darah setiap hari dapat menjadi bagian penting dari pengelolaan diabetes bagi banyak orang, baik diabetes tipe 1 atau tipe 2.

Khususnya bagi mereka yang menggunakan insulin, terutama pada kasus diabetes tipe 1, pemantauan kadar gula darah harian dapat membantu dalam membuat keputusan tentang diet, aktivitas fisik, dan pengobatan.

Untuk seseorang dengan diabetes tipe 2 juga disarankan untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur. Frekuensi pemeriksaan harus dibahas dengan penyedia layanan kesehatan masing-masing, tergantung pada kondisi individu dan rencana pengobatan yang diikuti​​.

Pemantauan harian memungkinkan individu dengan diabetes untuk mengelola kondisi mereka dengan lebih efektif, membantu dalam menyesuaikan diet, olahraga, dan pengobatan sesuai kebutuhan​​.

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.